34
karyawannya ikut terlibat dalam program Corporate Social Responsibility
yang sedang dijalankan dengan jalan mengkontribusikan waktu dan tenaganya.
Dalam penelitian ini kegiatan Corporate Social Responsibility CSR yang dilakukan AQUA melalui program “Satu untuk Sepuluh”
merupakan bentuk kegiatan korporat marketing, yaitu Cause Related Marketing
. Di mana AQUA tetap menggunakan produk terjual sebagai dasar perhitungan, serta dalam kerangka waktu tertentu. Namun, AQUA
tidak menggunakan persentase atau proporsi tertentu untuk menentukan jumlah uang yang mereka sumbangkan, melainkan untuk menentukan
jumlah air bersih yang akan mereka sediakan. Pendekatan yang dilakukan AQUA ini cukup menarik, karena jumlah yang diberikan lebih besar
daripada yang dijualnya.
5.1 Iklan Corporate Social Responsibility sebagai Strategi
Komunikasi dalam PR
Ditengah-tengah persaingan bisnis dalam media, publik disajikan dengan salah satu jenis genre iklan baru, yaitu iklan
Corporate Social Responsibility CSR. Iklan ini termasuk dalam
salah satu upaya dari strategi Public Relations dalam menciptakan suatu isu positif dari suatu perusahaan yang dinaunginya kepada
masyarakat, melihat pada ruang lingkup sasaran humas yang begitu luas.
35
Teknik yang digunakan PR dalam iklan ini tidak lain adalah teknik persuasif, dimana usaha yang dilakukan merupakan upaya
untuk meyakinkan publiknya berbuat dan bertingkah laku seperti yang diharapkan komunikator dalam hal ini PRO dengan cara
membujuk tanpa memaksatanpa kekerasan. Berkaitan dengan komunikasi persuasif, perlu dikemukakan pula disini pendapat dari
Kenneth Andersen yang menyatakan bahwa: “Persuasion as a process of interpersonal
communication in which the communicator seeks through the use sybols to affects the cognitions of seeks trough the
use of symbols to affects the cognitions of a receiver and thus effect a voluntary change in attitude or action desire
by the communicator”
Widjaja, 1997:67.
5.2 Landasan Corporate Social Responsibility dalam
Komunikasi
Menurut ISO 26000, Corporate Social Responsibility CSR adalah tanggung jawab sebuah organisasi terhadap dampak-
dampak dari keputusan-keputusan dan kegiatan-kegiatannya pada masyarakat dan lingkungan yang diwujudkan dalam bentuk
perilaku transparan dan etis yang sejalan dengan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat; mempertimbangkan
harapan para pemangku kepentingan, sejalan dengan hukum yang ditetapkan dan norma-norma perilaku internasional; serta
terintegrasi dengan organisasi secara menyeluruh.
36
CSR dalam hubungannya dengan UU PT no. 40 tahun 2007, Ketentuan ini dimaksudkan untuk mendukung terjadinya
hubungan perseroan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat maka
ditentukan bahwa perseroan yang kegiatan usahanya dibidang atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung
jawab sosial dan lingkungan. Pada BAB V pasal 74 ayat 1-4 dijelaskan mengenai definisi dan sanksi apabila tidak
melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan ini tetapi ini belum cukup karena masih bersifat umum dan belum dijelaskan
tata cara pelaksanaannya. Tambahan juga, pada pasal 74 ayat 2 dikatakan bahwa tanggung jawab sosial dan Lingkungan
sebagaimana dimaksud pada ayat 1 merupakan kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya
Perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran.
CSR dalam hubungannya dengan UU penyiaran, adalah bentuk perilaku transparan dan etis yang sejalan dengan
pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat. CSR dalam hubungannya dengan UU No.14 Tahun 2008
Tentang Keterbukaan Informasi Publik yang isinya menyatakan bahwa lembaga publik, wajib memberikan informasi pada
37
pengguna informasi yang memohon informasi tersebut Pasal 7. Pada prinsipnya, UU No 14 tahun 2008 ini berfungsi menjamin
hak warga untuk terlibat dalam pengelolaan informasi publik.
6
6. Brand Awareness