d. Afektif
Responnya berupa mudah terganggu, tidak sabar, gelisah dan tegang, ketakutan, dan gugup.
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecemasan
Menurut Stuart dan Sundden 1998 menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan yaitu sebagai berikut:
a. Jenis kelamin Stress sering dialami oleh wanita lebih tinggi ndibandingkan
dengan laki-laki. Menurut Kaplan dan Sadock 1997 menyatakan bahwa kurang lebih 5 dari populasi, kecemasan pada wanita dua kali lebih
banyak daripada pria, lebih tinggi yang dialami oleh wanita kemungkinan disebabkan wanita lebih emmpunyai kepribadian lebih labil, juga adanya
peran hormon yang mempengaruhi kondisi emosi sehingga meledak, mudah cemas dan curiga
b. Umur Seseorang yang berumur lebih muda ternyata lebih mudah
mengalami gangguan akibat stress dari pada seseorang yang lebih tua. c. Tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan
yang rendah
pada seseorang
akan mengakibatkan seseorang mengalami stress. Status pendidikan yang
kurang pada seseorang akan menyebabkan orang tersebut lebih mudah mengalami stress dibanding dengan mereka status pendidiakn yang lebih
tinggi atau baik.
d. Lingkungan Sanitasi Seseorang yang berada dilingkungan asing ternyata lebih mudah
menglami stress. e. Sosial Budaya
Seseorang yang mempunyai falsafah hidup yang jelas dan keyakinan agama yang kuat umumnya lebih sukar mengalami stress.
f. Keadaan fisik Seseorang yang mengalami gangguan fisik seperti cedera, penyakit
badan, operasi, lebih mudah mengalami kelelahan fisiksehingga mudah mengalami stress. Pada suami yang mempunyai istri morning sickness dan
menghadapi kehamilan yang pertama akan mudah mengalami khwatir akan janin yang sedang dikandungnya, sehingga suami sering kali
mengalami khawatir atas kehamilan pertamanya istri. g. Potensi stressor
Stressor psikososial merupakan setiap keadaan atau peristiwa yang menyebabkan perubahan dalam kehidupan seseorang, sehingga orang itu
melakukan adaptasi. h. Maturasi kematangan
Individu yang memiliki kematangan kepribadian sehingga lebih sukar mengalami gangguan terhadap stress, karena individu yang matang
mempunyai daya adaptasi yang lebih besar terhadap stressor yang timbul, sebaliknya individu yang berkepribadian tidak matang yaitu yang
tergantung pada peka terhadap rangsangan sehingga sangat mudah mengalami gangguan akibat stress.
4. Tingkat Kecemasan