Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

6

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar PKn siswa dengan pembelajaran kooperatif metode point-counter-point pada materi globalisasi kelas IV.

F. Manfaat Penelitian

Ada beberapa manfaat yang dapat dipetik dari kegiatan penelitian ini, antara lain: 1. Meningkatkan profesionalisme peneliti sebagai guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas. 2. Bagi peneliti dapat menambah wawasan serta pengalaman dalam melakukan Penelitian Tindakan Kelas, khususnya yang berhubungan dengan Pendidikan Kewarganegaraan PKn dan pembelajaran kooperatif metode point counter point. 3. Bagi pembaca, dapat menjadi reperensi tambahan mengenai PTK khususnya yang berhubungan dengan Pendidikan Kewarganegaraan PKn dan pembelajaran kooperatif metode point-counter-point. 4. Bagi rekan-rekan guru, dapat dijadikan inspirasi PTK khususnya yang berhubungan dengan Pendidikan Kewarganegaraan PKn dan pembelajar- an kooperatif metode point-conter-point. 5. Bagi sekolah, dapat menambah bahan bacaan di perpustakaan sekolah. 7

BAB II KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL

INTERVENSI TINDAKAN A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti 1. Pengertian Pembelajaran Pembelajaran merupakan terjemahan dari learning.Pembelajaran berdasarkan makna leksikal berarti proses, cara, perbuatan mempelajari, pembelajaran berpusat pada peserta didik. Pembelajaran adalah dialog interaktif. Secara makro, pembelajaran yaitu mencakup siapa peserta didik yang kita hadapi, apa sasaran program kita, dan kompetensi apa yang diperlukan pada ujung program tersebut. Undang-Undang Sistim Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003, sebagaimana yang dikutip oleh Ahmad Susanto “pembelajaran diartikan sebagai proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.” 3 Di dalam kata pembelajaran diletakan pada kegiatan belajar siswa melalui usaha yang terencana dalam meliputi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar, yang terpenting adanya komunikasi timbal balik diantara keduanya, baik itu secara langsung maupun tidak langsung atau melalui media.Pembelajaran pada hakekatnya adalah proses komunikasi transaksional antara guru dan siswa dimana dalam proses tersebut bersifat timbal balik, proses transaksionl juga terjadi antara siswa dengan siswa.Komunikasi transaksional bentuk komunikasi yang dapat diterima, dipahami dan disepakati oleh pihak-pihak yang terkait dalam proses pembelajaran. Menurut Oemar Hamalik sebagaimana yang dikutip oleh Asep Herry Hernawan ”pembelajaran adalah prosedur dan metode yang ditempuh oleh pengajar untuk memberikan kemudahan bagi peserta didik untuk 3 Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, Jakarta: Kencana, 2013, hal. 19 8 melakukan kegiatan belajar secara aktif dengan rangka mencapai tujuan pembelajaran.” 4 Pembelajaran penekanan pada kegiatan belajar siswa yang telah dirancang oleh guru melalui usaha yang terencana melalui prosedur atau metode tertentu agar terjadi proses perubahan secara komperhensif.

a. Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah suatu bentuk pembelajaran di mana siswa bekerja secara bersama-sama atau kelompok, pada jam pelajaran tertentu selama beberapa minggu untuk mencapai tujuan pembelajaran bersama dengan memastikan bahwa siswa dengan siswa satu kelompoknya berhasil menyelesaikan tugas belajar yang diberikan dengan baik. Ada beberapa istilah untuk menyebutkan pembelajaran berbasis sosial atau kelompok. Model pembelajaran kelompok adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dirumuskan. Ada empat unsur penting dalam strategi pembelajaran kooperatif,yaitu: 1 adanya peserta dalam kelompok; 2 adanya aturan kelompok; 3 adanya upaya belajar setiap anggota kelompok; dan 4 adanya tujuan yang harus dicapai. 5 Peserta adalah siswa yang melakukan proses pembelajaran dalam setiap kelompok belajar. Pengelompokan siswa bisa ditetapkan berdasarkan beberapa pendekatan, diantaranya pengelompokan yang didasarkan atas minat dan bakat siswa, pengelompokan yang didasarkan atas latar belakang kemampuan, pengelompokan yang didasari atas campuran baik campuran ditinjau dari minat maupun campuran ditinjau dari kemampuan. Pendekatan apapun yang digunakan, tujuan pembelajaran haruslah menjadi pertimbangan utama.Aturan kelompok adalah segala sesuatu yang menjadi kesepakatan semua pihak yang terlibat, baik siswa sebagia peserta didik, maupun siswa 4 Asep Herry Hernawan, Asra, dan Laksmi Dewi, Belajar dan Pembelajaran SD. Bandung: UPI PRESS, 2007, h. 3 5 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2011, h. 241 9 sebagai anggota kelompok.Misalnya, aturan tentang pembagian tugas setiap anggota kelompok, waktu dan tempat pelaksanaan, dan lain sebagainya. Upaya belajar adalah segala aktivitas siswa untuk meningkatkan kemampuannya yang telah dimiliki maupun meningkatkan kemampuan baru, baik kemampuan dalam aspek pengetahuan, sikap, maupun keterampilan.Aspek tujuan dimaksudkan untuk memberikan arah perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Menurut Slavin sebagaimana yang dikutip oleh Wina Sanjaya “pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, sekaligus dapat meningkatkan kemampuan hubungan sosial, menumbuhkan sikap menerima kekurangan diri dan orang lain, serta dapat meningkatkan harga diri.Pembelajaran kooperatif dapat merealisasikan kebutuhan siswa dalam belajar berpikir, memecahkan masalah, dan mengintegrasikan pengetahuan dengan keterampilan. ” 6 Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistim pengelompokantim kecil, yaitu antara empat sampai enam orangyang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda.Sistem penilaian dilakukan terhadap kelompok. Setiap kelompok akan memperoleh penghargaan reward,jika kelompok mampu menunjukkan prestasi yang dipersyaratkan. Pembelajaran kooperatif mempunyai dua komponen utama, yaitu komponen tugas kooperatif dan komponen struktur insentif kooperatif.Tugas kooperatif berkaitan dengan hal yang menyebabkan anggota bekerja sama dalam menyelesaikan tugas kelompok; sedangkan struktur insentif dianggap sebagai keunuikan dari pembelajaran kooperatif.Prosedur pembelajaran kooperatif pada prinsipnya ada empat tahap,yaitu: 1 penjelasan materi; 2 belajar dalam kelompok; 3 penilaian; dan 4 pengakuan tim. 7 Penjelasan materi diartikan sebagai proses penyampaian pokok-pokok materi pelajaran sebelum siswa belajar dalam kelompok.Tujuan utama dalam tahap ini adalah pemahaman siswa terhadap pokok materi pelajaran.Setelah 6 Ibid., h. 242 7 Ibid., h. 243 10 guru menjelaskan gambaran umum tentang pokok-pokok materi pelajaran, selanjutnya siswa diminta untuk belajar pada kelompoknya masing-masing yang telah dibentuk sebelumnya. Penilaian dilakukan dengan tes atau kuis.Tes atau kuis dilakukan secara individual maupun kelompok. Pengakuan tim adalah penetapan tim yang dianggap paling menonjol atau tim paling berprestasi untuk kemudian diberikan penghargaan atau hadiah. Pembelajaran kooperatif mempunyai keunggulan dan kelemahan. Keunggulan pembelajaran kooperatif diantaranya adalah: a. Melalui pembelajaran kooperatif siswa tidak terlalu menggantungkan pada guruakan tetapi akan menambah kepercayaan kemampuan berpikir sendiri, menemukan informasi dari berbagai sumber, dan belajar dari siswa yang lain. b. Dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan idea tau gagasan dengan kata-kaata secara verbal dan membandingkannya dengan ide- ide orang lain. c. Dapat membantu anak untuk respek pada orang lain dan menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima segala perbedaan. d. Dapat membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar. e. Merupakan suatu tsrategi yang cukup ampuh untuk meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan social, termasuk mengembangkan harga diri, hubungan interpersonal yang positif dengan yang lain, mengembangkan keterampilan me-manage waktu dan sikap positif terhadap sekolah. f. Dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide dan pemahamannya sendiri, menerima umpan balik. g. Dapat meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata. h. Interaksi selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berfikir. Di samping keunggulan pembelajaran kooperatif juga memiliki keterbatasan, diantaranya: a. Untuk memahami pilosofis pembelajaran kooperatif memang butuh waktu. Sangat tidak rasional kalau mengharapkan secara otomatis siswa dapat mengerti dan memahami filsafat kooperatif. Untuk siswa yang dianggap memiliki kelebihan, contohnya mereka akan merasa terhambat oleh siswa yang dianggap kyarang memiliki kemampuan. Akibatnya, keadaan semacam ini dapat mengganggu iklim kerja sama dalam kelompok. b. Ciri utama pembelajaran kooperatif adalah siswa saling membelajarka. Oleh karena itu, jika tanpa peer teacing yang epektif, maka dibanding-

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA KONSEP IKATAN KIMIA (Kuasi Eksperimen di SMA Dharma Karya UT Tangerang Selatan)

0 13 259

PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN POINT COUNTER POINT PADA Peningkatan Kreativitas Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Point Counter Point Pada Siswa Kelas V SD Negeri 01 Sumberejo Kerjo Tahun Ajaran 2012

0 0 15

PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN POINT COUNTER POINT PADA Peningkatan Kreativitas Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Point Counter Point Pada Siswa Kelas V SD Negeri 01 Sumberejo Kerjo Tahun Ajaran 2012

0 0 15

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP TENTANG PEMERINTAHAN PUSAT PADA PELAJARAN PKn MELALUI METODE POINT Peningkatan Pemahaman Konsep Tentang Pemerintahan Pusat Pada Pelajaran PKn Melalui Metode Point Counter Point (PCP) Pada Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah Plo

0 1 15

PENDAHULUAN Peningkatan Pemahaman Konsep Tentang Pemerintahan Pusat Pada Pelajaran PKn Melalui Metode Point Counter Point (PCP) Pada Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah Plosorejo Kecamatan Kerjo Tahun 2012/2013.

0 1 5

1 Peningkatan Pemahaman Konsep Tentang Pemerintahan Pusat Pada Pelajaran PKn Melalui Metode Point Counter Point (PCP) Pada Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah Plosorejo Kecamatan Kerjo Tahun 2012/2013.

0 1 12

PEN INGKATAN HAS IL BELAJAR PKn MELALUI S TRATEGI POINT Peningkatan Hasil Belajar Pkn Melalui Strategi Point Counter Point ( Pcp ) Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Girimulyo Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 1 15

BAB 1 Peningkatan Hasil Belajar Pkn Melalui Strategi Point Counter Point ( Pcp ) Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Girimulyo Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 0 8

PEN INGKATAN HAS IL BELAJAR PKn MELALUI METODE POINT Peningkatan Hasil Belajar Pkn Melalui Strategi Point Counter Point ( Pcp ) Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Girimulyo Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 1 17

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN POINT-COUNTER-POINT DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL Penggunaan Model Pembelajaran Point-Counter-Point Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Dan Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Bagi Siswa Kelas V SDN 01 G

0 3 15