KESIMPULAN DAN SARAN Peningkatan hasil belajar PKN melalui pembelajaran Kooperatif metode point counter point pada siswa Kelas IV MI Mathla’ul Anwar Benda Baru Pamulang
3
terlambat, kurangnya pengawasan kepala sekolah terhadap kinerja guru, kurangnya kebersamaan terhadap sesama guru. Kurangnya sarana dan
prasarana yang mendukung kegiatan belajar mengajar sehingga pendidikan di sekolah serimg tidak optimal.
Dalam kegiatan belajar mengajar, peristiwa yang sering terjadi adalah rendahnya hasil belajar siswa, kurang aktif, kurang berpartisipasi, kurang
terlibat dan tidak punya insiatif, pertanyaan, gagasan maupun pendapat sering tidak muncul. Kurang tepatnya metode yang digunakan dalam pembelajaran,
guru yang bersifat otoriter, penyampaian ilmu secara searah, menganggap siswa sebagai penerima, pencatat dan pengingat saja.Oleh karena itu semua
menjadikan hasil belajar Pendidikan KewarganegaraanPKn siswa rendah. Rendahnya hasil belajar siswa masih banyak yang di bawah KKM yaitu rara-
rata 60. Dengan demikian perlunya pemecahan masalah yang dapat dilakukan
guru untuk menjadikan hasil belajar siswa meningkat, salah satu caranya adalah dengan meningkatkan mutu proses pembelajaran. Peningkatan tersebut
dapat dilakukan dengan menerapkan model-model pembelajaran yang tepat. Ada beberapamodel-model pembelajaran yang dapat diterapkan guru dalam
kegiatan pembelajaran di antaranya adalah: a model pembelajaran langsung, adalah gaya mengajar di mana guru terlibat aktif dalam mengusung isi
pelajaran kepada peserta didiknya secara langsung; b model pembelajaran kooperatif, adalah pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokan
dan berbasis sosial: c model pembelajaran berbasis masalah, adalah belajar penemuan atau discovery learning. Dengan menerapkan salah satu dari tiga
model pembelajaran tersebut diharapkan siswa dapat diberikan kesempatan untuk menggunakan semua potensi yang dimiliki.
Model pembelajaran kooperatif metode point-counter-point diduga dapat diterapkan pada proses pembelajaran sebagai solusi terhadap masalah
yang telah dikemukakan sebelumnya. Pembelajaran kooperatif metode point- counter-point adalah suatu model pembelajaran dengan menggunakan sistem
pengelompokantim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang
4
mempunyai kemampuan akademik, jenis kelamin, rasa atau suku yang berbeda. Pembelajaran kooperatif mempunyai dua komponen utama, yaitu
komponen tugas kooperatif cooperative task dan komponen struktur insentif kooperatif cooperative incentive structure.Tugas kooperatifberkaitan dengan
hal yang menyebabkan anggota bekerja sama dalam menyelesaikan tugas kelompok, sedangkan struktur insentif kooperatif merupakan sesuatu yang
membangkitkan motivasi individu untuk bekerja sama mencapai tujuan kelompok. Struktur intensif menjadikan setiap anggota kelompok bekerja
keras untuk belajar, mendorong dan memotivasi anggota lain menguasai materi pelajaran, sehingga mencapai tujuan kelompok. Dengan pembelajaran
kooperatif adanya harapan selain memiliki dampak pembelajaran, yaitu berupa peningkatan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan PKn meningkat dan
peran aktif siswapun meningkat dalam pembelajaran, selain itu juga mempunyai dampak pengiring seperti relasi sosial, penerimaan peserta didik
yang dianggap lemah, harga diri, norma akademik, penghargaan terhadap waktu, dan suka memberi pertolongan kepada yang lain. Pembelajaran
kooperatif metode point-couter-pointyang tepat dapat mengoptimalkan peningkatan hasil belajar PKn siswa, kemampuan dan keberhasilan siswa,
memberikan siswa untuk bertukar pendapat,pemikiran siswa yang lain, dengan menggunakan media yang ada, akan dapat mengingat lebih lama mengenai
suatu fakta, prosedur,definisi dalam Pendidikan KewarganegaraanPKn, dan memberikan pengalaman belajar yang tidak semata-mata hanya pengalaman
belajar PKn. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis merasa perlu untuk
mengadakan penelitian tindakan kelas yang berkaitan dengan peningkatan hasil belajar siswa dengan pembelajaran kooperatif metode point-counter-
point.
5