37
perkembangan salah satu atau beberapa aspek psikologi didalam dirinya.Dalam penelitian ini tes yang digunakan berbentuk isian untuk
mengukur hasil belajar pada setiap siklus. Soal terdiri dari beberapa tingkatan ranah kognitif, kisi-kisi instrument yang akan digunakan pada
penelitian ini dapat dilihat pada table berikut:
Tabel 3.5 Kisi-kisi instrument Tes Hasil Belajar siklus I SK
KD Indikator
No. Soal Menunjukan sikap
terhadap globalisasi di lingkungannya
Memberikan contoh sederhana globalisasi
di lingkungannya 1.
Menjelaskan pengertian globalisasi secara umum
2. Menjelaskan dampak
positif dari globalisasi 3.
Menjelaskan dampak negatif dari globalisasi
4. Menyebutkan contoh
dampak negatif dari globalisasi
5. Menyebutkan contoh
dampak positif dari globalisasi
1
2
3
4
5
Tabel 3.6 kisi-kisi instrument Tes Hasil Belajar siklus II SK
KD Indikator
No. Soal Menunjukan sikap
terhadap globalisasi di lingkungannya
Memberikan contoh sederhana pengaruh
globalisasidi lingkungannya
1. Menjelaskan pengertian
globalisasi menurut para ahli
2. Menjelaskandampak
globalisasi terhadap perkembangan teknologi
3. Menyebutkan contoh
1
2
3
38
kebudayaan yang negatif masuk ke Indonesia karena
dampak globalisasi 4.
Menyebutkan contoh kebudayaan yang positif
masuk ke Indonesia karena dampak globalisasi
5. Menjelaskan cara
mengatasi pengaruh dari globalisasi
4
5
4. Lembar Latihan Soal
Latihan soal diberikan kepada siswa pada akhir pembelajaran yakni pada tahap evaluasi, pemberian latihan soal ini bertujuan untuk memberikan
evaluasi kepada siswa terhadap materi yang telah dipelajari.
I. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan sebelum diberikan tindakan, kemudian pada saat sedang diberikan tindakan dan setelah selesai tindakan.Teknik
pengumpulan data ditunjukan pada table 3.2
Tabel 3.7 Teknik Pengumpulan Data Instrumen
Kegiatan Pengumpulan Data
Lembar observasi 1.
Dilaksanakan pada penelitian pendahuluan untuk mengetahui keadaan tempat
penelitian. 2.
Dilaksanakan pada saat pembelajaran berlangsung untuk mengamati kegiatan
siswa dan pelaksanaan pembelajaran berlangsung sesuai RPP yang telah
disusun.
39
Wawancara Dilaksanakan pada penelitian pendahuluan untuk
mengetahui kondisi sekolah dan permasalahan yang ada. Wawancara diberikan kepada guru mata
pelajaran dan sebagian siswa. Latian Soal
Diberkan pada saat siswa melakkan proses pembelajaran, yakni pada tahap evaluasi. Dan
dilaksanakan pada awal dan akhir pembelajaran disetiap siklus untuk mengetahui hasil belajar
siswa pada ranah kognitif
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan
Sebelum tes tersebut dijadikan sebagai instrumen penelitian, harus dipastikan bahwa instrument tersebut baik atau tidak.Sebuah tes yang dapat
dikatakan baik sebagai alat pengukur harus memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitasnya.
1.
Validitas
Suatu alat evaluasi disebut kata validity dapat diartikan tepat atau sahih, apabila alat tersebut mampu mengevaluasi apa yang seharusnya, atau dengan
kata lain suatu alat evaluasi disebut valid jika alat tersebut dapat mengevaluasi dengan tepat sesuatu yang dievaluasi tersebut. Untuk
mengukur validitas soal dalam penelitian ini digunakan rumus korelasi Point Biserial
,”
34
yaitu:
rpbi = Mp – Mt p
Stq Keterangan:
rpbi = koefisen korelasi biserial
Mp = rerata skor dari subjek yang menjawab benar bagi
Item yang dicari validitasnya
34
Suarsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005, h. 79
40
Mt = rerata skor total
St = standar deviasi dari skor total
p = proposi siswa yang menjawab benar
q = proposi siswa yang menjawab salah
2. Reliabilitas Reabilitas adalah ketepatan alat tersebut dalam mengukur apa yang
dinilainya. Analisis reiabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah soal yang disusun dapat memberikan hasil yang tepat atau tidak. Hal ini berarti apabila
soal dikenakan untuk sejumlah subjek yang sama dalam waktu tertentu, maka hasil akan tetap sama. Instrumen disebut reabili mengandung arti instrumen
tersebut cukup baik sehingga mampuh mengungkap data yang dapat dipercaya.Uji ini dilakukan dengan menggunakan rumus K
–R 20 dari Kuder dan Richardson.”
35
r ᵢᵢ = n
S ²∑pq
n-1 S²
Keterangan : r
ᵢᵢ = reabilitas tes secara keseluruhan
p = proposi subjek yang menjawab item dengan benar
q = proposi subjek yang menjawab item dengan salah
∑pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q n
= banyaknya item S
= standar deviasi atau simpangan baku Adapun kriteria pengujian :
r ᵢᵢ
= 0,91 – 1,00 = sangat tinggi
r ᵢᵢ
= 0, 71 – 0,90 = tinggi
r ᵢᵢ
= 0, 41 – 0, 70 = cukup
r ᵢᵢ
= 0,21 – 0, 41 = rendah
35
ibid., h. 100 - 101
41
r ᵢᵢ
= 0, 21 = sangat rendah
Instrumen yang akan digunakan pada penelitian terlebih dahulu dilakukan uji reliabilitas, untuk instrument pada siklus I memiliki nilai reliabilitas sebesar
0,53 sedangkan instrument pada siklus II memiliki nilai reliabilitas sebesar 0,87. Berdasarkan hasil pengujian tersebut dapat dikatakan bahwa instrument siklus I
memiliki nilai reliabilitas cukup, sedangkan instrument pada siklus II memiliki nilai reliabilitas tinggi.
K.Analisi Data dan Insterpretasi Data
Analisis tes hasil belajar dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif, yaitu membandingkan hasil belajar siswa dengan kriteria penerapan
ketuntasan belajar yang telah ditetapkan sebelumnya, yaitu siswa dinyatakan tuntas jika tidak ada lagi siswa yang mendapatkan nilai dibawah 70. Untuk
mengetahui tingkat ketuntasan belajar dapat dihitung menggunakan rumus : Ketuntasan belajar = Banyaknya siswa yang mendapat nilai 70 X 100
Jumlah keseluruhan siswa
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan
Seperti yang sudah dikemukakan, bahwa penelitian yang dilakukan oleh peneliti merupakan jenis penelitian tindakan kelas PTK yang memiliki tahapan-
tahapan dalam siklusnya.Tahap tersebut meliputi perencanaan, tindakan, pengamatan atau pengumpulan data dan repleksi. Sedangkan prosedur
pelaksanaan perbaikan akan dilakukan apabila setelah tindakan siklus I selesai dan belum terjadi peningkatan hasil belajar siswa, maka akan ditindaklanjuti untuk
melakukan tindakan selanjutnya pada siklus II sebagai perbaikan pembelajaran.
42
BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi dan Analisi Data
1. Deskripsi Sekolah
Nama Sekolah : MI. MATHLA’UL ANWAR
Propinsi : Banten
Pemerintahan KotaKab : Tangerang Selatan
Kecamatan : Pamulang
DesaKelurahan : Benda Baru
Alamat : JL. H. Rean Ciledung Barat Benda Baru
RT00301 No : 28 Telepon
: 021 7440042 MI Mathla’ul Anwar Benda Baru Pamulang adalah lembaga formal di
bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam AL ISHLAH yang berorentasi pada pendidikan ag
ama dan umum. MI. Mathla’ul Anwar Benda Baru Pamulang berkomitmen untuk mengembangkan
Ilmu Pengetahuan Teknologi, Budaya dan Seni yang sesuai dengan tuntunan peradaban
berdasarkan ajaran agama islam serta mengupayakan pengembangan dan penggunaannya untuk meningkatkan tarap hidup masyarakat yang diridhoi
Allah SWT. Adapun visi MI. Mathla’ul Anwar Benda Baru Pamulang yaitu:
Mencetak siswa yang berwawasan IMTAQ dan IPTEQ sejak dini sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.
Sedangkan misi MI. Mathla’ul Anwar Benda Baru Pamulang yaitu:
43
a. Mendorong dan membantu siswa untuk mengenali potensi dirinya
sehingga dapat berkembang secara optimal. b.
Menumbuhkan dan mendorong keunggulan dalam penerapan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
c. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama islam dan
budaya bangsa sehingga terbangun siswa yang kompeten. d.
Mendorong lulusan yang berkualitas, berprestasi, berakhlak mulia, dan bertakwa kepada Allah.
2. Penelitian Pendahuluan
Penelitian ini dimulai dengan melakukan penelitian pendahuluan pra penelitian di MI. Mathla’ul Anwar Benda Baru Pamulang, kegiatan
ini dilakukan sebelum peneliti melakukan proses pembelajaran. Tindakan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi siswa serta untuk mengetahui
gambaran umum mengenai pelaksanaan pembelajaran dan masalah- masalah yang dihadapi di sekolah serta tanggapan dan kendala yang
dialami ketika proses pembelajaran terjadi. MI. Mathla’ul Anwar Benda Baru Pamulang menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimum KKM sebesar
70 untuk mata pelajaran PKn kelas IV. Kegiatan belajar mengajar di MI. Mathla’ul Anwar Benda Baru dilakukan pada pukul 07.30 sampai dengan
13.30 WIB. Kelas yang dijadikan objek penelitian di MI. Mathla’ul Anwar
Benda Baru Pamulang yaitu kelas IV yang berjumlah 37 siswa, terdiri dari 20 laki-laki dan 17 perempuan. Pada tanggal 14 April 2014 peneliti
melakukan wawancara dengan siswa kelas IV, wawancara dilakukan pada saat observasi untuk mengetahui kondisi siswa serta untuk mengetahui
gambaran umum mengenai pelaksanaan pembelajaran dan masalah- masalah yang dihadapai di kelas. Wawancara berisikan tanggapan dan
kendala yang dialami ketika proses pembelajaran terjadi. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa kelas IV MI. Mathla’ul
Anwar Benda Baru Pamulang, dan hasil observasi diperoleh informasi sebagai berikut:
44
a. Sebagian besar siswa tidak memperhatikan pada proses pembelajaran
PKn. b.
Metode pembelajaran yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab dan sesekali diskusi.
c. Semua siswa mengerjakan setiap tugas yang diberikan guru, akan
tetapi ada 2 sampai 3 siswa yang tidak mengerjakan tugas. d.
Banyak siswa yang mendapatkan nilai atau hasil belajar di bawah KKM sekolah yaitu 70.
e. Sebagian besar siswa kurang menyukai pelajaran PKn karena mereka
menggap pelajaran PKn harus banyak membaca dan membosankan. f.
Media yang digunakan guru hanya terbatas pada papan tulis. g.
Media yang digunakan guru tidak efektip dan membosankan siswa. h.
Siswa menginginkan guru dalam pembelajaran PKn menggunakan metode yang asik dan tidak membosankan.
i. Fasilitas kurang memadai untuk kegiatan pembelajaran.
j. Siswa mengalami kesulitan belajar karena materi terbatas pada
informasi guru dan buku.
3. Pelaksanaan Pra Siklus
Data hasil belajar siswa pra siklus diambil dari hasil tes pada pokok bahasan globalisasai di kelas IV
MI. Mathla’ul Anwar Benda Baru Pamulang, yang dilakukan pada akhir pembelajaran materi globalisasi. Hal
ini dilakukan sebagai tindakan awal dan dasar untuk diadakan pembelajaran.
Adapun nilai yang diperoleh dari hasil tes pada pokok bahasan globalisasi masih di bawah standar kentutasan minimal, dari hasil
pengamatan tersebut dapat diketahui bahwa kemampuan siswa dalam memahami globalisasi belum mencapai ketuntasan belajar. Hal ini terlihat
dari seluruh siswa kelas IV MI. Mathla’ul Anwar Benda Baru Pamulang yang berjumlah 37 siswa, hanya 7 siswa atau sekitar 19 yang sudah
mencapai ketuntasan belajar, sedangkan yang belum mencapai ketuntasan belajar yaitu berjumlah 37 siswa atau sekitar 81.