memudahkan pengawasan mata dagangan yang terkena kuota, sehingga dapat meningkatkan nilai barang di luar negeri sekaligus tidak merusak
pasar dalam negeri.
2.2.4 Komoditi “Siap Ekspor”
Pada umumnya komoditi yang akan diekspor haruslah memenuhi syarat- syarat tertentu. Syarat-syarat tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Mempunyai daya saing tinggi dibandingkan komoditi serupa dari Negara
lain. 2.
Yang dimaksud dengan istilah “daya saing” adalah kemampuan suatu komoditi untuk dapat memasuki pasar luar negeri, atau komoditi itu sesuai
dengan “keinginan dan selera “ konsumen. Unsur-unsur daya saing itu antara lain:
a. Mutu barang, yang terdiri dari:
2. Desain, tipe, spesifikasi teknis.
3. Kegunaan barang atau fungsinya.
4. Daya tahan atau durability
b. Harga barang
c. Delivery time
d. Syarat perdagangan
e. Syarat pembayaran
f. Layanan purna jual, dst.
Udur Basaria Pakpahan : Analisis Pengaruh Ekspor Kayu Lapis Dan Kerajinan Tangan Terhadap…, 2008 USU Repository © 2009
3. Setiap komoditi diberi”warna, ukuran, dan bentuk” yang sesuai dengan
“selera konsumen setempat.” 4.
Setiap komoditi sebaiknya dilengkapi dengan “sertifikat mutu” atau setidaknya “sertifikat dari pabrik” yang membuatnya.
5. Setiap komoditi seyogianya memenuhi ketentuan tentang “merek”,
kemasan layak laut dan label yang mungkin diminta oleh Negara pembeli. 6.
Setiap peralatan teknis dan listrik serta elektronik sebaiknya dilengkapi dengan Surat Keterangan Pengujian Teknis dari lembaga yang berwenang.
7. Untuk komoditi tertentu seperti mainan anak-anak dan bahan makanan
serta minuman, haruslah memenuhi persyaratan kesehatan dan keamanan yang diminta oleh Negara tertentu seperti Federal Drug Administration
FDA dari Amerika Serikat. 8.
Untuk komoditi pertanian, perkebunan, peternakan, sering kali harus dilengkapi dengan surat keterangan karantina tanaman atau karantina
hewan sebelum di ekspor. 9.
Untuk mendapatkan fasilitas dalam rangka Sistem Preferensi Umum, kita diwajibkan melengkapi komoditi ekspor dengan Surat Keterangan Negara
Asal barang SKA. 10.
Setiap pengusaha yang ingin mengekspor dianjurkan untuk mulai melakukan standardisasi dari komoditi yang diproduksinya. Standardisasi
itu dapat dimulai dengan standar dari perusahaan sendiri, kemudian disusul dengan Standar Nasional SII-SP, dan kemudian dilanjutkan
dengan standar dari ISO.
Udur Basaria Pakpahan : Analisis Pengaruh Ekspor Kayu Lapis Dan Kerajinan Tangan Terhadap…, 2008 USU Repository © 2009
2.2.5 Kegiatan Ekspor