Strategi Pemasaran Ekspor Pengertian Komoditi atau Produk

daripada di Amerika Serikat, maka Inggris mempunyai keunggulan biaya komparatif atas Amerika Serikat dalam kain dan Amerika Serikat mempunyai keunggulan komparatif dalam gandum.

2.2 Ekspor

2.2.1 Strategi Pemasaran Ekspor

Menurut Earl S. Fullbrook, yang dimaksud dengan pemasaran adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan pengusaha dalam menyampaikan suatu komoditi maupun jasa dari produsen kepada konsumen. Dengan bertitik tolak dari defenisi pemasaran tersebut, dapat diambil kesimpulan adanya 3 fungsi atau tugas yang perlu dilakukan dalam kegiatan pemasaran, yaitu pengadaan, transportasi, dan penentuan konsumen atau pasar sasaran. Dalam menyusun strategi ekspor perlu diperhatikan empat hal, yaitu: 1. Perusahaan yang melakukan ekspor harus punya kapasitas produksi yang memadai untuk ekspor. Hal ini termasuk pula kapasitas untuk mengirimkan produk tepat dalam waktunya. 2. Sebaiknya perusahaan sudah menjalin kerja sama dengan Departemen Perdagangan serta Kamar Dagang setempat, termasuk dengan bank dan perusahaan angkutan baik udara, laut, dan darat. 3. Perusahaan perlu jeli untuk memilih pasar dan segmen pasar. Lebih baik untuk bertumpu pada sedikit pasar tapi potensial, dibanding dengan menguasai banyak pasar tapi kalah bersaing. Udur Basaria Pakpahan : Analisis Pengaruh Ekspor Kayu Lapis Dan Kerajinan Tangan Terhadap…, 2008 USU Repository © 2009 Contoh, Bimoli berusaha memasarkan produknya ke Timor Tengah dengan label”Halal”. 4. Perusahaan perlu memiliki teknik-teknik yang tepat untuk pemasaran produknya, termasuk memilih distributor, pedagang eceran dan agen- agen penjualan lainnya.

2.2.2 Selera Konsumen

Yang dimaksud dengan konsumen adalah mereka yang membutuhkan, menginginkan, dan mampu membeli komoditi yang ditawarkan. Bila kita ingin komoditi kita dibeli oleh konsumen, maka ketiga unsur yang vital itu yaitu kebutuhan, keinginan, dan daya beli dari konsumen yang menjadi sasaran perlu mendapat perhatian utama. Tanpa memperhatikan ketiga hal itu, jangan harap konsumen akan berminat terhadap komoditi yang kita promosikan. Ada berbagai faktor psikologis dan ekonomis yang perlu kita perhatikan dalam mengkaji selera konsumen. Kalau dikaji lebih mendalam, dapat disimpulkan bahwa ada 4 faktor yang mendorong orang untuk membeli suatu komoditi yaitu: 1. Memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. 2. Memenuhi keinginan pribadi. 3. Terpengaruh lingkungan dan rangsangan promosi. 4. Kemampuan daya beli. Dari keempat faktor diatas, ada dua hal yang perlu kita kaji lebih mendalam. Pertama, apa sebenarnya perbedaan antara kebutuhan dan keinginan. Udur Basaria Pakpahan : Analisis Pengaruh Ekspor Kayu Lapis Dan Kerajinan Tangan Terhadap…, 2008 USU Repository © 2009 Kedua, pengaruh kemampuan daya beli terhadap pemenuhan kebutuhan dan keinginan.

2.2.2.1 Perbedaan antara kebutuhan dan keinginan

Yang dimaksud dengan kebutuhan adalah segala sesuatu yang diperlukan manusia untuk mempertahankan hidupnya, baik kebutuhan jasmani maupun kebutuhan rohani. Kebutuhan di sini maksudnya adalah kebutuhan manusia pada umumnya, tidak dibedakan kelompok etnis, tingkat kehidupan, kelas sosial, maupun kemampuan daya belinya. Amir M.S.,page 57 Yang dimaksud dengan keinginan adalah upaya seseorang dalam memenuhi kebutuhan hidup yang sesuai dengan selera pribadinya. Keinginan berhubungan erat dengan pribadi seseorang. Tiap orang sangat dipengaruhi oleh lingkungan, tradisi, iklim, agama, budaya masyarakat, serta kondisi geografis dimana dia berada. Amir M.S.,page 57

2.2.2.2 Pengaruh kemampuan daya beli terhadap pemenuhan kebutuhan dan

keinginan Suatu masyarakat dengan pendapatan per kapita rendah mempunyai daya beli yang rendah pula. Dalam membelanjakan uangnya mereka akan memberikan prioritas pada pemenuhan kebutuhan primer seperti makanan pokok, pakaian, kebutuhan pendidikan, dan alat transportasi yang sederhana dan murah. Bagi mereka yang penting adalah kuantum yang cukup dan harga yang rendah sesuai dengan daya beli keuangannya. Udur Basaria Pakpahan : Analisis Pengaruh Ekspor Kayu Lapis Dan Kerajinan Tangan Terhadap…, 2008 USU Repository © 2009 Sebaliknya suatu Negara atau masyarakat yang sudah mempunyai tingkat kehidupan yang tinggi seperti Amerika, Swiss, Jepang, dan Saudi Arabia adalah Negara-negara kaya yang manja. Mereka tidak lagi merasa puas bila ditawari jenis pakaian asal penutup tubuh. Mereka akan membeli sesuai selera dan keinginannya. Faktor harga tidak menjadi pertimbangan. Yang utama mutu, sekali lagi mutu. Setelah itu baru pelayanan dari produsen. Quality and service, menjadi pertimbangan utama bagi mereka dalam melakukan pembelian. Kedua faktor inilah yang harus menjadi perhatian utama bila kita ingin sukses memasarkan komoditi ke Negara-negara maju yang kaya dan manja.

2.2.3 Pengertian Komoditi atau Produk

Komoditi adalah setiap barang atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Amir M.S., page 58 Sementara konsumen adalah mereka yang membutuhkan, menginginkan, dan mampu membeli komoditi yang ditawarkan. Amir M.S., page 58 Dengan demikian ada nilai-nilai tertentu yang harus terdapat pada suatu benda atau jasa sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Nilai- nilai itu adalah: 1. Manfaat dari benda atau produk generic atau core product 2. Wujud fisik produk tangible atau actual 3. Manfaat ikutan augmented dari produk Umumnya semua jenis dapat di ekspor, namun terhadap beberapa jenis barang tertentu diadakan suatu sistem pengaturan berupa larangan, diawasi, Udur Basaria Pakpahan : Analisis Pengaruh Ekspor Kayu Lapis Dan Kerajinan Tangan Terhadap…, 2008 USU Repository © 2009 diterapkan pengawasan mutunya diatur tata niaga ekspornya. Kebijaksanaan ini ditempuh pemerintah untuk menjaga keseimbangan antara penawaran dengan permintaan barang-barang dalam ekspornya. Kebijakan ini ditempuh pemerintah untuk menjaga keseimbangan antara penawaran dengan permintaan barang-barang dalam negeri. a. Barang yang dilarang diekspor adalah untuk menjaga agar terjamin kelestariannya di dalam negeri, usaha untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, mempertinggi nilai komparatifnya. b. Barang yang diawasinya, adalah untuk menjaga agar terjamin pengadaan barang dan stabilitas harga barang dalam negeri, sehingga dapat terjamin kontinuitas pengadaan barang yang dibutuhkan dalam negeri. Bila barang yang dilarang tersebut surplus pengadaannya dalam negeri maka dapat diekspor, begitu sebaliknya akan kembali dilarang bila pengadaan dalam negeri terganggu. c. Barang yang diterakan pengawasan mutunya adalah barang yang hanya dapat di ekspor bila memenuhi mutu dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan Departemen Perdagangan. Ini untuk mendorong Indonesia menghasilkan barang bermutu baik, meningkatkan daya saing di pasaran dunia. d. Barang yang diatur tata niaga ekspornya adalah barang yang dapat di ekspor oleh eksportir terdaftar. Pengaturan ini diterapkan agar pengusaha yang benar-benar pengalaman saja yang melakukannya. Juga akan memperoleh posisi tawar menawar yang baik dengan pembeli luar negeri. Juga untuk Udur Basaria Pakpahan : Analisis Pengaruh Ekspor Kayu Lapis Dan Kerajinan Tangan Terhadap…, 2008 USU Repository © 2009 memudahkan pengawasan mata dagangan yang terkena kuota, sehingga dapat meningkatkan nilai barang di luar negeri sekaligus tidak merusak pasar dalam negeri.

2.2.4 Komoditi “Siap Ekspor”