operasional sehingga perkembangannya lambat. Dalam industri manufaktur, biaya yang besar diperlukan untuk bahan baku, tenaga, dan
jasa-jasa lain. Kesemuanya termasuk biaya operasional. 5.
Perekonomian yang bersifat industri lebih mampu menyerap banyak tenaga kerja. Karena itu, sasaran umum kebijakan industri antara lain:
a. Untuk menyediakan lapangan kerja bagi penduduk, terutama dari
sektor pertanian yang jumlahnya semakin banyak, sedangkan kesempatan kerja sangat terbatas.
b. Meningkatkan taraf hidup.
c. Untuk memperbaiki situasi neraca pembayaran.
d. Untuk meningkatkan prestise atau gengsi suatu bangsa sehingga
kerap kali terdapat proyek yang bersifat mercu suar dari segi ekonomis mungkin tidak menguntungkan, tetapi dapat membawa
kebanggaan suatu Negara.
2.3.3 Arah yang dapat di ukur dalam pengembangan industri
Menurut Sargant Florenc, ada sembilan arah yang dapat diukur dalam setiap proses ke arah pengembangan industri:
a. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya kegiatan industri dan jasa sebagai
lawan dari kegiatan pertanian. b.
Penerapan ilmu seperti mekanisasi atau pemakaian bahan kimia dalam pertanian, pertambangan, transportasi, dan industrialisasi itu sendiri dalam
kaitannya dengan investasi yang dilaksanakan.
Udur Basaria Pakpahan : Analisis Pengaruh Ekspor Kayu Lapis Dan Kerajinan Tangan Terhadap…, 2008 USU Repository © 2009
c. Perkembangan yang proporsional antara para organisator, manager,
penelitian, teknisi, dan staf administrasif dibandingkan dengan kerja yang nyata dalam industri.
d. Meluasnya pasar dan sumber supply sebagai akibat penerapan ilmu di
bidang transportasi dan komunikasi, khususnya perluasan industri manufaktur dan lokalisasi industri-industri tertentu antar Negara atau antar
daerah dalam suatu Negara. e.
Sebagai konsekuensi dari ciri di atas, maka terjadilah deferensiasi industri manufaktur tertentu yang yang berbeda karakteristiknya.
f. Terjadi urbanisasi, sebagai akibat pertumbuhan kota-kota industri dan
daerah masyarakat perkotaan yang luas, lebih cepat dari perkembangan penduduk pada umumnya.
g. Perluasan besarnya unit organisasi industri seperti pabrik-pabrik dan
perusahaan. h.
Mendesak penguasaan hirarki atau susunan berjenjang pada managemen puncak di bidang industri. Bahkan dalam perekonomian kapitalis,
permodalan itu sendiri menjadi kurang penting. Dalam perkembangan industri, bentuk-bentuk perusahaan perseorangan jumlahnya semakin kecil.
i. Walaupun terjadi fluktuasi atau gelombang naik-turunnya kehidupan
ekonomi, standar kehidupan penduduk yang lebih tinggi dapat tercapai Florence, 1964:1-2
Udur Basaria Pakpahan : Analisis Pengaruh Ekspor Kayu Lapis Dan Kerajinan Tangan Terhadap…, 2008 USU Repository © 2009
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi empiris guna memecahkan permasalahan
dan menguji hipotesa penelitian. Dalam mengumpulkan data yang diperlukan untuk menyusun skripsi ini, penulis menggunakan metodologi penelitian berikut.
3.1 Ruang Lingkup Penelitian
Sesuai dengan judul, skripsi ini menitikberatkan pada pengkajian mengenai analisis pengaruh ekspor kayu lapis dan kerajinan tangan terhadap
perkembangan sektor industri Propinsi Sumatera Utara selama kurun waktu 1987- 2006 20 tahun.
3.2 Jenis Data dan Sumber Data
Data yang di gunakan adalah jenis data sekunder, yaitu jenis data yang diperoleh dan digali melalui hasil pengolahan pihak kedua dari hasil penelitian
lapangan, baik berupa data kualitatif maupun kuantitatif. Untuk analisa data digunakan data seri waktu tahunan selama 20 tahun. Adapun data tersebut
bersumber dari Badan Pusat Statistik Propinsi Sumatera Utara.
Udur Basaria Pakpahan : Analisis Pengaruh Ekspor Kayu Lapis Dan Kerajinan Tangan Terhadap…, 2008 USU Repository © 2009