Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Pertumbuhan tersebut merupakan rangkuman laju pertumbuhan dari berbagai sektor ekonomi yang menggambarkan tingkat perubahan ekonomi yang terjadi. Pembangunan ekonomi merupakan salah satu bagian penting dalam pembangunan Nasional dengan tujuan akhir untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dengan demikian pembangunan yang dilaksanakan harus meliputi semua sektor, terutama yang erat kaitannya dengan kelangsungan hidup orang banyak masyarakat. Pembangunan daerah sebagai bagian integral dari pembangunan nasional pada hakekatnya adalah upaya untuk meningkatkan kapasitas pertumbuhan daerah sehingga mampu menjalankan pemerintahan dengan baik. Pembangunan yang sedang dilaksananakan sekarang ini mempunyai arti tersendiri, karena memasuki era globalisasi dan perdagangan bebas. Proses globalisasi yang bergulir dengan cepat dan didukung oleh kemajuan teknologi tertentu di bidang komunikasi dan informasi telah mengakibatkan menyatunya pasar domestik dengan pasar internasional. Indonesia sebagai salah satu Negara berkembang telah membuka diri untuk ikut ambil bagian dalam perdagangan internasional dan dengan pertumbuhan ekonomi dunia yang sangat cepat, maka dituntut kemampuan untuk bisa ikut bersaing di Udur Basaria Pakpahan : Analisis Pengaruh Ekspor Kayu Lapis Dan Kerajinan Tangan Terhadap…, 2008 USU Repository © 2009 dalamnya. Untuk itu diperlukan strategi pengembangan ekspor yang kuat dan tangguh yang dapat tercapai bilamana produk ekspor yang pada dasarnya ditujukan untuk menciptakan struktur ekspor yang kuat dan tangguh tersebut telah semakin beragam, penyebaran pasarnya makin luas dan pelakunya juga makin banyak. Sehingga diperlukan adanya diversifikasi baik produk, pasar maupun pelakunya. Kegiatan ekspor akan tetap menempati peranan penting sebagai penggerak ekonomi dalam negeri pada dekade mendatang, hal ini terlihat dengan banyaknya usaha untuk mendorong kegiatan ekspor, baik yang dilakukan pemerintah maupun pengusaha, misalnya dengan dikeluarkannya kebijaksanaan seperti: menurunkan bea masuk beberapa pos tarif impor khususnya bahan baku penunjang ekspor. Penyederhanaan tata niaga ekspor komoditi tertentu dan kebijaksanaan lain. Salah satu usaha untuk mendorong ekspor adalah dengan peningkatan promosi kepada calon-calon pembeli dengan mengadakan sejumlah pameran produk Indonesia baik di dalam maupun di luar negeri, bukan hanya di negara- negara sasaran ekspor tradisional seperti Amerika Serikat, Eropa Barat, dan Jepang saja tetapi juga di kawasan non tradisional seperti Timur Tengah, Asia, Amerika Latin dan lain-lain. Sektor industri masih merupakan primadona ekspor dengan komposisi peran 83,69 persen tahun 2005. Komoditi kayu olahan kayu lapis dan kerajinan tangan memberikan peranan yang besar terhadap sektor industri. Ekspor hasil kayu olahan kayu lapis dan kerajinan tangan merupakan industri padat karya, yang berarti menciptakan kesempatan kerja. Udur Basaria Pakpahan : Analisis Pengaruh Ekspor Kayu Lapis Dan Kerajinan Tangan Terhadap…, 2008 USU Repository © 2009 Besarnya peluang ekspor di suatu daerah sangat membantu mobilitas daerah tersebut. Sumatera Utara selaku salah satu daerah otonom harus dapat meningkatkan pendapatan daerah Sumatera Utara. Salah satu kegiatan ekonomi peningkatan pendapatan daerah adalah kegiatan ekspor dari sektor Industri. Komoditi utama hasil industri yang saat ini masih tetap menjadi salah satu komoditi terbesar adalah ekspor kayu lapis walaupun dari tahun ke tahun menunjukkan penurunan di pasaran dunia. Hal ini banyak dipengaruhi oleh isu tentang pelestarian hutan dunia, dimana produk-produk hasil hutan yang di ekspor harus memenuhi syarat dalam pengelolaan hasil hutan yang telah ditetapkan Negara tujuan. Dari uraian diatas penulis tertarik mengangkat judul dalam penelitian ini: “Analisis pengaruh ekspor kayu lapis dan kerajinan tangan terhadap Sektor Industri Propinsi Sumatera Utara”.

1.2 Perumusan Masalah