BAB II URAIAN TEORITIS
2.1 Perdagangan Internasional
2.1.1 Latar Belakang Perdagangan Internasional
Perdagangan antarnegara atau lebih dikenal dengan perdagangan internasional, sebenarnya sudah ada sejak zaman dahulu, namun dalam ruang
lingkup dan jumlah yang terbatas, dimana pemenuhan kebutuhan setempat dalam negeri yang tidak dapat diproduksi, dipenuhi dengan cara barter pertukaran
barang dengan barang lainnya yang dibutuhkan oleh kedua belah pihak, dimana masing-masing Negara tidak dapat memproduksi barang tersebut untuk
kebutuhannya sendiri. Adapun sebab-sebab umum yang mendorong terjadinya perdagangan
internasional adalah sebagai berikut: Hendra Halwani, page:18 1.
Sumber daya alam natural resources. 2.
Sumber daya modal capital resources 3.
Tenaga Kerja human resources 4.
Teknologi Perdagangan antarnegara berlangsung atas dasar saling percaya dan
saling menguntungkan, mulai dari barter hingga transaksi jual beli antara para pedagang traders dari berbagai belahan wilayah hingga di luar batas Negara.
Keunggulan khusus yang dimiliki oleh masing-masing Negara, dijadikan basis dalam meningkatkan perdagangan yang saling menguntungkan. Teori
Udur Basaria Pakpahan : Analisis Pengaruh Ekspor Kayu Lapis Dan Kerajinan Tangan Terhadap…, 2008 USU Repository © 2009
mengenai keunggulan komparatif berkembang sebagai basis perdagangan
internasional.
2.1.2 Revolusi Industri
Revolusi industri lahir di Inggris, telah membawa Inggris menjadi Negara yang paling handal di dunia dalam perdagangan Internasional. Negara-negara
yang baru memasuki proses industrialisasi merasakan tekanan perdagangan yang tidak seimbang dari serbuan barang-barang impor, terutama dari Inggris. Sehingga
mereka mulai menerapkan pengenaan tarif sebagai upaya melindungi industri dalam negeri yang masih dalam taraf pemula infant industry protection.
Pada dasarnya perdagangan internasional bisa terjadi apabila kedua belah pihak memperoleh manfaat atau keuntungan dalam perdagangan tersebut gains
from trade. Namun, yang terpenting dalam perdagangan internasional adalah bahwa dua Negara melakukan transaksi perdagangan yang saling menguntungkan.
Perdagangan internasional menciptakan keuntungan dengan memberikan peluang pada setiap Negara untuk mengekspor barang-barang yang faktor produksinya
menggunakan sebagian sumber daya yang melimpah, dan mengimpor barang- barang yang faktor produksinya langka atau mahal jika diproduksi di dalam
negerinya. Perdagangan internasional juga memungkinkan setiap Negara melakukan spesialisasi produksi terbatas pada barang-barang tertentu sehingga
memungkinkan mereka mencapai tingkat efisiensi yang lebih tinggi dengan skala produksi yang lebih besar.
Udur Basaria Pakpahan : Analisis Pengaruh Ekspor Kayu Lapis Dan Kerajinan Tangan Terhadap…, 2008 USU Repository © 2009
2.1.3 Merkantilisme