2.4.3.4 Low Density Lipoprotein LDL
LDL ialah lipoprotein dengan densitas rendah yang merupakan alat transportasi kolesterol yang utama, mengangkut sekitar 70
– 80 persen dari kolesterol total yang merupakan metabolit VLDL. Mengandung trigliserida
sebanyak 10 dan kolesterol sebanyak 60. Fungsi LDL ialah membawa kolesterol dari hati ke jaringan perifer, termasuk ke sel otot jantung, otak, dan
lain-lain agar dapat berfungsi dengan baik untuk sintesis membran plasma dan hormon steroid.
2.4.3.5 High Density Lipoprotein HDL
HDL merupakan lipoprotein protektif yang menurunkan risiko penyakit jantung koroner. Efek protektifnya diduga karena mengangkut kolesterol dari
perifer untuk dimetabolisasi di hati dan menghambat modifikasi oksidatif LDL melalui paraoksonase, suatu protein antioksidan yang bersosialisasi dengan HDL.
HDL berfungsi untuk membawa kolesterol dari jaringan perifer ke hati untuk dimetabolisme dan dibuang ke dalam kandung empedu sebagai asam empedu,
sehingga penimbunan kolesterol di perifer berkurang. HDL terdiri dari 13 persen kolesterol, kurang dari 5 persen trigliserida, dan 50 persen protein. Kadar HDL
yang tinggi berhubungan dengan menurunnya insiden penyakit dan kematian akibat aterosklerosis.
Fungsi HDL antara lain: 1.
Mengangkut kelebihan kolesterol dari jaringan ekstrahepatik dan sel pembersih scavenger cells, dan setelah berinteraksi dengan enzim
LCAT Lecithin Cholesterol Acyl Transferase akan melepaskan
kolesterol ke VLDL remnan dan hati, yang kemudian akan dikeluarkan ke dalam empedu.
2. Sebagai sumber apoprotein untuk metabolisme VLDL remnan dan
kilomikron remnan. 3.
Diduga sebagai sumber bahan pembentukan prostasiklin yang bersifat anti trombosis.
4. Meningkatkan sintesis reseptor LDL.
Inti dari HDL ialah kolesterol ester, yang dibentuk di dalam sirkulasi melalui pengambilan kolesterol di jaringan perifer dengan pertolongan enzim
LCAT Rader dan Hobbs, 2005.
2.5 Metabolisme Lemak
Terjadi di hati. Fungsi utama hati dalam metabolisme lemak antara lain: Memecahkan asam lemak menjadi senyawa kecil untuk energi.
Mensintesis trigliserida, terutama dari karbohidrat tetapi juga dari protein dalam jumlah yang lebih sedikit.
Mensintesis lipid lain dari asam lemak, terutama kolesterol dan fosfolipid.
Sel hati selain mengandung trigliserida juga mengandung sejumlah besar fosfolipid dan kolesterol, yang secara kontinu disintesis oleh hati. Sel hati juga
lebih mampu mendesaturasi asam lemak daripada jaringan lain sehingga trigliserida hati secara normal lebih tidak jenuh daripada trigliserida dari jaringan
adiposa. Kemampuan hati untuk mendesaturasi asam lemak secara fungsional