penting yang diperlukan dalam media audio visual adalah penulisan naskah dan storyboard yang memerlukan persiapan
yang banyak, rancangan, dan penelitian.
4. Pendidikan Kewarganegaraan
Menurut KTSP 2006 Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan
warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas,
terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
a. Tujuan PKn
Tujuan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan PKn adalah sebagai berikut :
1 Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan. 2
Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara, serta anti-korupsi. 3
Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat
hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya
4 Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia
secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
b. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
1 Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: hidup rukun dalam
perbedaan, cinta lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, sumpah pemuda, keutuhan negara kesatuan republik
Indonesia, partisipasi dalam pembelaan negara, sikap positif terhadap negara kesatuan republik Indonesia, keterbukaan dan
jaminan keadilan 2
Norma, hukum dan peraturan, meliputi: tertib dalam kehidupan keluarga, tata tertib di sekolah, norma yang berlaku di
masyarakat, peraturan-peraturan daerah, norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sistim hukum dan peradilan
nasional, hukum dan peradilan internasional 3
Hak asasi manusia meliputi: hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban anggota masyarakat, instrumen nasional dan
internasional HAM, pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM.
4 Kebutuhan warga negara meliputi: hidup gotong royong, harga
diri sebagai warga masyarakat, kebebasan berorganisasi,
kemerdekaan mengeluarkan pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi diri , persamaan kedudukan warga negara
5 Konstitusi Negara meliputi: proklamasi kemerdekaan dan
konstitusi yang pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di indonesia, hubungan dasar negara dengan konstitusi
6 Kekuasan dan Politik, meliputi: pemerintahan desa dan
kecamatan, pemerintahan daerah dan otonomi, pemerintah pusat, demokrasi dan sistem politik, budaya politik, budaya demokrasi
menuju masyarakat madani, sistem pemerintahan, pers dalam masyarakat demokrasi
7 Pancasila meliputi: kedudukan pancasila sebagai dasar negara dan
ideologi negara, proses perumusan pancasila sebagai dasar negara, pengamalan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-
hari, pancasila sebagai ideologi terbuka 8
Globalisasi meliputi: globalisasi di lingkungannya, politik luar negeri indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan
internasional dan organisasi internasional, dan mengevaluasi
globalisasi. B.
Penelitian yang Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh Kokom Komalasari 2010 yang berjudul Difusi Inovasi Pembelajaran Kontekstual dalam Pendidikan
Kewarganegaraan menjelaskan tentang pelaksanaan, kendala, resistensi, serta faktor yang harus diperhatikan dalam difusi inovasi pembelajaraan
kontekstual dalam Pendidikan Kewarganegaraan. Penelitian ini menggunakan
dua pendekatan, yaitu kuanti tatif dan kualitatif dengan pola “the domininant-
less dominant design”. Bagian pertama, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, yakni melalui metode survey. Langkah berikutnya penelitian ini
menggunakan paradigm tambahan kurang dominan dengan pendekatan kualitatif untuk pendalaman. Pada tahap ini juga ditambahkan teknik
wawancara. Populasi penelitian ini adalah siswa SMPN kelas IX di Jawa Barat
yang diajar oleh guru Pendidikan Kewarganegaraan. Sampel ditentukan dengan menggunakan teknik clustersampling, proportional, dan systematic
random sampling, sehingga diperoleh 1.004 sampel siswa SMP di Jawa Barat. Pengumpulan data menggunakan angket terhadap siswa. Digunakan
pula wawancara terhadap 16 guru pendidikan kewarganegaraan. Analisis data kuantitatif menggunakan teknik analisis deskriptif dengan cara penentuan
kelompok berdasarkan perbandingan nilai skor respoden dengan nilai ideal. Analisis data hasil wawancara menggunakan langkah-langkah reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitiannya adalah pelaksanaan pembelajaran kontekstual dalam pendidikan kewarganegaraan di
Jawa Barat menurut persepsi siwa masuk kategori sedangcukup. Dalam difusi inovasi pembelajaran kontekstual perlu diperhatikan faktor-faktor guru,
siswa, fasilitas, biaya, iklim sekolah, dukungan orang tua dan masyarakat, kurikulum dan perubahan budaya.
Penelitian berikutnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Gafur2008 dalam judul “Fungsi Media Audiovisual dalam Kegiatan Belajar
Mengajar”, menjelaskan bahwa masih sedikit media yang digunakan untuk
keperluan pendidikan dalam pengajaran. Media Audiovisual harus ditingkatkan fungsinya sehingga dapat digunakan secara meluas dalam
kegiatan belajar mengajar. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan sistem system approach. Menurut pendekatan ini, pengajaran dipandang
sebagai suatu sistem pelajaran yang terdiri atas siswa, materi pelajaran, sumber, alat, metode, dan sebagainya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah
mediaaudiovisual dapat menunjang proses pembelajaran. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Arif Firmansyah 2010
dengan judul “Implementasi Pendekatan Kontekstual dalam Meningkatkan
Prestasi Belajar Pkn Siswa Sekolah Dasar” bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa SD Inpres Bumi Sagu Palu . Subjek penelitian ini
adalah kelas V yang terdiri dari 34 siswa. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini menggunakan tes. Dari hasil siklus I dan siklus II terjadi
peningkatan pada nilai rata-rata siswa. Berdasarkan dari penelitian yang sudah dilakukan di atas, peneliti
dapat menyimpulkan bahwa penelitian tersebut relevan dengan penelitian ini, karena mata pelajaran yang sama yaitu Pendidikan Kewarganegaraan, prestasi
belajar dan media audio visual. Tetapi peneliti belum menemukan penelitian tentang peningkatan minat dan prestasi belajar PKn siswa kelas VA SDK
Ganjuran menggunakan media audio visual sehingga peneliti akan melakukan penelitian tentang hal tersebut.
C. Kerangka Berpikir