Kerangka Penelitian Pertanyaan Penelitian

c. Tema Diagnostik Tema diagnostik merupakan penyataan yang pasti bukan lagi bersifat hipotesis. Dalam tema diagnostik ini, interpreter menemukan arti dari tema-tema interpretif yang meliputi konsep diri, kebutuhan, tekanan, kecemasan, konflik dan mekanisme pertahanan diri. Contohnya, tokoh utama yang mencintai seorang wanita tetapi wanita tersebut membencinya. Dari sini terlihat bahwa tokoh utama memiliki kebutuhan mencintai atau afiliasi yang bertemu dengan tekanan dari kebencian atau penolakan. Tabel 2. Contoh Analisi Level Tematik Pada Kartu 13MF Tema Deskriptif Tema Interpretif Level Diagnostik Seorang gadis miskin yang kelaparan meninggal karena suaminya tidak mampu memanggil seorang dokter. Jika ada seseorang yang miskin, ia harus membiarkan istrinya meninggal,  Perasaan penderitaan oral.  Agresi terhadap istri.  Proyeksi. Suaminya menelpon polisi. menelpon polisi,  Ketidaksadaran akan perasaan bersalah. Patah hati, suaminya menghasilkan banyak uang tanpa ketentraman jiwa. menghasilkan banyak uang yang terganggu  Kebutuhan akan pendapatan uang, untuk keamanan.  Perasaan bersalah

D. Kerangka Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat bagaimana gambaran kebutuhan psikologis remaja akhir penyandang tuna rungu. Alasan peneliti melihat kebutuhan psikologis sebagai aspek yang penting untuk diteliti karena penderita tuna rungu memiliki kelemahan secara fisik, dimana organ pendengarannya mengalami kerusakan sehingga penyandang tuna rungu tidak mengalami proses peniruan yang mengakibatkan kesulitan dalam menyampaikan sesuatu. Hal ini berkaitan dengan penyampaian hal yang diinginkan atau dibutuhkan oleh penyandang tuna rungu tersebut. Selain itu, secara psikologis, kebutuhan psikologis yang tidak terpenuhi dapat membuat seseorang menjadi cemas dan tertekan. Kondisi seperti ini dapat mempengaruhi kehidupan pribadi dan kehidupan sosial penyandang tuna rungu. Pada dasarnya, penyandang tuna rungu hanya memiliki sedikit kosa kata dan sebagai akibatnya fungsi kognitif penyandang tuna rungu tidak memiliki kesempatan untuk berkembang. Hal ini mengakibatkan aspek inteligensi yang bersifat verbal perkembangannya terhambat, seperti merumuskan pengertian menghubungkan, menarik kesimpulan dan meramalkan kejadian. Selain itu, pengungkapan kebutuhan psikologis dengan menggunakan metode projektif T.A.T dapat menggali secara mendalam kebutuhan psikologis remaja penyandang tuna rungu yang tidak disadari. Kebutuhan psikologis menjadi penting bagi penyandang tuna rungu karena pada dasarnya setiap kebutuhan akan menuntut untuk dipenuhi. Menurut Murray, pada dasarnya setiap tingkah laku seseorang terdorong untuk melakukan pemenuhan kebutuhan yang muncul. Pemenuhan kebutuhan ini akan membuat seseorang mendatangkan kondisi yang menenangkan maupun memuaskan. Begitu pula sebaliknya, kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi akan menimbulkan perasaan yang mengecewakan hingga kondisi menekan Hall Lindzey, 1993.

E. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan pada kerangka penelitian, peneliti menyusun pertanyaan penelitian. Pertanyaan penelitian disusun menjadi dua macam, yaitu central question dan subquestion. 1. Central Question : Bagaimana gambaran kebutuhan psikologis need remaja penyandang tuna rungu? 2. Subquestion adalah pertanyaan yang mengarahkan pada pertanyaan utama penelitian. subquestion pada penelitian ini adalah : Bagaimana dinamika kebutuhan psikologis need dan tekanan press remaja penyandang tuna rungu? 44

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode projektif. Dalam Moleong 2008 dikatakan pendekatan kualitatif merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan naturalistik untuk mencari dan menemukan pengertian atau pemahaman tentang fenomena dalam suatu latar yang berkonteks khusus. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode pojektif karena dengan metode projektif memungkinkan untuk melihat motif, nilai, keadaan emosi dan kebutuhan yang sulit diungkap dalam situasi yang wajar dengan cara individu memprojeksikan pribadinya melalui objek di luar dirinya Karmiyati Suryaningrum, 2008.

B. Fokus Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti akan melihat mengenai gambaran kebutuhan psikologis remaja penyandang tuna rungu. Kebutuhan psikologis merupakan kebutuhan merupakan sesuatu yang bersifat abstrak yang dimiliki oleh setiap individu yang memiliki suatu kekuatan dan mengatur beberapa hal seperti persepsi, apersepsi, konasi dan mengubah situasi yang ada dan yang tidak memuaskan. Adanya suatu kebutuhan dalam diri seseorang dapat disimpulkan dari: 1 hasil akhir dari tingkah laku, 2 pola-pola khusus dari tingkah laku, 3