9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kebutuhan Psikologis
1. Pemahaman tentang Kebutuhan Psikologis
Menurut Murray dalam Alwisol, 2009, pemahaman diri harus dilakukan secara personal. Masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang
semuanya memiliki pengaruh yang sama dalam menentukan perilaku. Setiap perilaku individu, perlu dipahami dengan fungsi lainnya. Oleh karena itu,
setiap individu memiliki perilakunya sendiri sesuai dengan kebutuhan- kebutuhannya sendiri.
Kebutuhan-kebutuhan ini
saling berinteraksi
dan saling
mempengaruhi. Hal ini dikarenakan tidak ada kebutuhan yang berdiri sendiri dan setiap kebutuhan memiliki kekuatan yang berbeda. Ada kebutuhan
tertentu yang perlu dipuaskan sebelum kebutuhan lainnya, misalnya orang harus terbebas dari sakit, lapar dan haus sebelum berusaha memuaskan
kebutuhan memahami atau bermain. Ada kebutuhan yang berlawanan dengan kebutuhan lainnya, misalnya kebutuhan otonomi berkonflik dengan kebutuhan
afiliasi. Ada kebutuhan yang bergabung dengan kebutuhan lainnya, misalnya agresi mungkin bergabung dengan dominan. Ada juga kebutuhan menjadi
bagian dari kebutuhan lain sehingga dalam beroperasi memudahkan kebutuhan lainnya, misalnya kebutuhan merendah mungkin melayani
kebutuhan afiliasi.
Kebutuhan menurut Murray dalam Hall Lindzey, 1993; Alwisol, 2009 merupakan suatu konstruk pada bagian otak yang memiliki suatu
kekuatan dan mengatur beberapa hal seperti persepsi, apersepsi, konasi dan mengubah situasi yang ada dan yang tidak memuaskan. Kebutuhan dapat
langsung dibangkitkan melalui proses internal tertentu, tetapi lebih sering dibangkitkan oleh pengaruh lingkungan. Kebutuhan menunjukkan dirinya
dengan mengarahkan individu untuk mendapatkan atau menghindari, mengarahkan perhatian dan merespon tekanan-tekanan tertentu. Setiap
kebutuhan biasanya dibarengi oleh perasaan atau emosi tertentu yang khas dan memiliki cara tertentu untuk mengekspresikannya. Kebutuhan dapat
bersifat lama atau sementara. Biasanya, kebutuhan bertahan lama dan memunculkan serangkaian perilaku yang mengubah situasi awal menjadi
situasi yang menenangkan atau memuaskan individu tersebut. Adanya kebutuhan dapat disimpulkan dari: 1 hasil akhir dari
tingkah laku, 2 pola-pola khusus dari tingkah laku, 3 perhatian dan respon yang terjadi terhadap kelompok stimuli tertentu, 4 ekspresi terhadap suasana
emosi tertentu, 5 ekspresi kepuasan atau ketidakpuasan pada hasil akhir,6 ungkapan atau laporan subjektif mengenai perasaan, maksud dan tujuan Hall
Lindzey, 1993; Alwisol, 2009. Berdasarkan pada definisi kebutuhan psikologis diatas, kebutuhan
merupakan sesuatu yang bersifat abstrak yang dimiliki oleh setiap individu yang memiliki suatu kekuatan dan mengatur beberapa hal seperti persepsi,
apersepsi, konasi dan mengubah situasi yang ada dan yang tidak memuaskan.
Kebutuhan dapat muncul dari proses internal maupun eksternal. Pada dasarnya, dalam diri individu terdapat banyak kebutuhan psikologis dan
kebutuhan-kebutuhan psikologis tersebut saling berinteraksi dan saling mempengaruhi sesuai dengan kekuatan dari masing-masing kebutuhan
tersebut. Secara umum, kebutuhan merupakan faktor penentu dari munculnya suatu tingkah laku tertentu. Kebutuhan yang dapat dipuaskan akan membawa
individu pada situasi yang menenangkan, sebaliknya bila kebutuhan tidak dapat dipuaskan, individu akan merasa tertekan.
2. Review Literatur tentang Kebutuhan Psikologis