Metode Pengumpulan Data METODOLOGI PENELITIAN

dalam berbahasa dibandingkan dengan anak penyandang tuna rungu. Hal ini berkaitan dengan sistem pendidikan di Indonesia yang lebih menggunakan bahasa verbal dari pada bahasa isyarat, sehingga kosa kata yang dimiliki oleh penyandang tuna rungu hanya sedikit. Subjek dalam penelitian ini dipilih dengan menggunakan cara purposive sampling , yaitu subjek yang tinggal bersama kedua orang tuanya, karena subjek yang tidak tinggal bersama kedua orang tuanya atau bercerai tidak dapat mewakili kondisi penyandang tuna rungu secara umum. Subjek dalam penelitian ini adalah murid dari SLB B Karnnamanohara. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 3 orang. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan Smith 2008, bahwa seorang mahasiswa pemula diperbolehkan melakukan penelitian dengan jumlah subjek 3 orang. Selain itu, penelitian seperti ini hanya mengukur sampel dengan ukuran kecil karena maksud dari penelitian seperti ini lebih pada menyampaikan secara detail mengenai persepsi dan memahami suatu kelompok tertentu dari pada membuat suatu generalisasi. Selain itu, bahaya dalam penelitian seperti ini jika sampel berukuran terlalu besar dapat membuat peneliti kewalahan untuk melakukan analisis yang cukup tajam karena jumlah data kualitatif yang besar.

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah secara tertulis dengan menggunakan alat tes projektif: Thematic Apperception Test T.A.T dan wawancara semi terstruktur. Pengumpulan data dilakukan secara tertulis karena hal ini berkaitan dengan sistem pendidikan di Indonesia yang lebih menggunakan bahasa verbal dari pada bahasa isyarat, sehingga perekaman cerita T.A.T dan wawancara tidak memungkinkan untuk dilakukan, serta artikulasi penyandang tuna rungu yang kurang jelas secara verbal menyulitkan untuk melakukan verbatim. T.A.T merupakan sebuah alat tes dengan teknik projektif yang dikembangkan oleh Christina Morgan dan Henry Murray. Pengembangan ini didasarkan pada fakta bahwa ketika seseorang melakukan interpretasi terhadap situasi sosial yang ambigu, orang tersebut akan menjawab dengan menggambarkan kepribadiannya sendiri seolah-olah dia sedang menghadapi fenomena itu. T.A.T merupakan beberapa gambar ambigu yang dirancang untuk merangsang imajinasi pengamatnya dan mengungkap daerah-daerah yang bersifat motivasional spesifik serta mendeteksi peluang-peluang konflik Alwisol, 2009. Penggunaan T.A.T dapat digunakan untuk melihat tema-tema yang sering muncul pada subjek serta mengungkap informasi berkaitan dengan kebutuhan, tekanan, emosi, perasaan sentimen, kerumitan dan konflik yang dialami subjek Aiken Groth-Marnat, 2009; Anastasi Urbina, 1998. T.A.T terdiri dari 30 kartu bergambar mengenai orang yang berada pada situasi kesendirian maupun sosial yang berbeda dan satu kartu kosong Bellak dan Abrams, 1997. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan 10 kartu standar T.A.T 1, 2, 3BM, 4, 6BM, 7GF, 8BM, 9GF, 10, 13MF untuk mengungkapkan kebutuhan psikologis remaja tuna rungu. Hal ini dilakukan oleh peneliti karena 10 kartu standar T.A.T mampu mewakili situasi sosial sehari-hari.Berikut ringkasan tema-tema yang sering muncul dalam kartu standar: Kartu 1 : kebutuhan berpretasi, hubungan dengan figur orang tua, agresifitas, self-image . Kartu 2 : hubungan dalam keluarga, peran gender Kartu 3BM : tendensi homoseksualitas, depresi Kartu 4 : hubungan laki-laki-perempuan, cinta segitiga, permasalahan seksual Kartu 6BM : relasi ibu dan anak laki-laki relasi dengan orang tua yang berbeda jenis kelamin Kartu 7GF : relasi ibu dan anak perempuan relasi dengan orang tua yang sama jenis kelamin, harapan anak Kartu 8BM : agresifitas, ambisi Kartu 9GF : perasaan wanita ke wanita, depresi dan tendensi bunuh diri Kartu 10 : homoseksual Kartu 13MF : konflik seksual baik laki-laki maupun perempuan, kebutuhan oral, kesulitan ekonomi Kesepuluh gambar ini akan disajikan satu per satu dan subjek diminta untuk menceritakan secara tertulis apa yang dilihatnya dalam gambar tersebut. Instruksi yang diberikan untuk melakukan penyajian gamabar sebagai berikut: “Ini merupakan tes imajinasi kreativitasmu. Saya akan menunjukkan 10 gambar kepadamu dan saya minta kamu untuk menuliskan sebuah cerita mengenai apa yang terjadi dalam gambar tersebut. Ceritakanlah secara spontan dan sedramatik mungkin yang meliputi 5 hal yaitu: Apa yang sedang terjadi dengan tokoh dalam gambar tersebut? Apa yang terjadi sebelumnya? Apa yang dirasakan dan dipikirkan oleh tokoh tersebut? Bagaimana akhir ceritanya? ” Dalam penelitian, peneliti sendiri yang melakukan tes T.A.T terhadap subjek, mulai dari adminitrasi, pengetesan hingga analisis. Kualifikasi orang yang melakukan penyajian T.A.T antara lain pernah mengikuti mata kuliah Tes Projektif: Thematic Apperception Test dan lulus mata kuliah ini dengan nilai minimal B. Kualifikasi lainnya, pernah menjadi asisten praktikum baik pengetesan maupun analisis tes T.A.T. Selain itu, untuk menjaga validitas data, peneliti akan disupervisi oleh orang yang berpengalaman dalam melakukan pengetesan dan analisis tes T.A.T baik dalam melakukan praktek maupun pengajaran, yaitu Bapak V. Didik Suryo Hartoko. Selain dengan menggunakan T.A.T sebagai metode pengumpulan data, peneliti menggunakan wawancara semi terstruktur sebagai metode tambahan guna mengetahui keadaan subjek. Hal ini dilakukan peneliti untuk memudahkan peneliti dalam melakukan penggalian pada saat pengetesan T.A.T. Wawancara semi terstruktur dilakukan baik terhadap subjek maupun significan others subjek. Dengan menggunakan wawancara semi terstruktur, peneliti dapat secara fleksibel mengembangkan pertanyaan sesuai dengan kondisi dan jawaban yang diberikan oleh subjek dan significan others . Oleh karena itu, sebelum melakukan wawancara peneliti perlu menyusun panduan pertanyaan supaya tetap pada tujuan dan fokus dan penelitian ini. Tabel 3. Panduan Pertanyaan Wawancara Untuk Subjek No. Pertanyaan Tujuan Pertanyaan 1. Masalah apa yang sedang anda hadapi saat ini? Bagaimana anda menyelesaikannya? Untuk melihat cara pemecahan masalah subjek. 2. Menurut anda, anda itu seperti apa? Apa saja kelebihan dan kelemahan yang anda dimiliki? Untuk melihat konsep diri subjek. 3. Cita-cita anda ingin menjadi apa? Apa yang sudah anda lakukan untuk meraih cita-cita anda? Untuk melihat harapan masa depan serta usaha dalam pencapaian. 4. Pengalaman apa yang paling menyenangkan dan menyedihkan yang anda ingat dari masa kecil? Untuk melihat bagaimana subjek menyikapi masa lalu yang menyenangkan maupun tidak. 5. Menurutmu, orang tua anda itu bagaimana? Anda cenderung dekat dengan ayah atau ibu? Apa kelebihan dan kelemahan dari ayah dan ibu anda? Untuk melihat relasi subjek dengan orang tuanya serta pandangan subjek mengenai orang tuanya. 6. Bagaimana hubungan anda dengan saudara anda kakak atau adik? Untuk melihat relasi subjek dengan saudaranya serta persaingan persaudaraan dalam keluarga. 7. Bagaimana hubungan anda dengan teman- teman anda? Apakah anda termasuk orang yang mudah bergaul? Anda lebih suka bergaul dengan sesama Untuk melihat relasi interpersonal subjek. jenis atau beda jenis? Masalah apa yang sering timbul dalam pertemanan? 8. Bagaimana hubungan anda dengan pacar anda? Masalah apa yang sering timbul dalam pacaran? untuk subjek yang memiliki pacar. Untuk melihat relasi subjek dengan lawan jenisnya. 9. Menurut anda, orang yang menyandang tuna rungu itu seperti apa? Menurut anda, bagaimana pandangan orang lain yang bukan tuna rungu terhadap orang yang menyandang tuna rungu? Untuk melihat pandangan subjek mengenai ketunarunguan yang dialaminya baik dari pandangan subjek sendiri maupun pandangan orang lain menurut subjek. Tabel 4. Panduan Pertanyaan Wawancara Untuk Significan Others Subjek No. Pertanyaan Tujuan Pertanyaan 1. Menurut anda, subjek itu seperti apa? Apa saja kelebihan dan kelemahan yang dimiliki subjek? Bagaimana perilaku subjek di rumah, sekolah maupun komunitas? Untuk melihat pandangan significan others terhadap subjek dari beberapa setting . 2. Bagaimana hubungan anda dengan subjek? Untuk melihat hubungan subjek dengan significan others . 3. Menurut anda, bagaimana subjek bergaul dengan teman sebayanya? Apakah subjek sering mengalami permasalahan? Untuk melihat relasi interpersonal subjek jika dilihat oleh significan others . 4. Menurut anda, orang yang menyandang tuna rungu itu seperti apa? Menurut anda, bagaimana pandangan penyandang tuna rungu terhadap ketunarunguan yang dialaminya? Untuk melihat pandangan significan others terhadap ketunarunguan yang dialami oleh subjek. Tahapan dalam melakukan pengambilan data: 1. Mencari subjek yang bersedia menjadi partisipan dalam penelitian ini. 2. Melakukan rapport , perkenalan, menjelaskan tujuan penelitian dan memastikan kesanggupan subjek serta significan others subjek untuk menjadi partisipan dalam penelitian ini. 3. Membuat jadwal wawancara sesuai kesepakatan subjek, significan others subjek dan peneliti. 4. Melakukan wawancara. 5. Melakukan pengetesan T.A.T. Data yang diperoleh melalui wawancara dan hasil interpretasi dari T.A.T digabungkan untuk diinterpretasi lebih lanjut. Proses ini dilakukan hingga peneliti menemukan data yang mampu menggambarkan pengalaman subjek secara utuh Creswell, 2007. Data wawancara dan T.A.T yang dilakukan dengan subjek direkam secara tertulis dan data wawancara yang dilakukan dengan significan others subjek direkam dengan digital recorder .

E. Analisis Data