37
Aspek B : Ketepatan intonasi
Skor 5 : Tidak terdapat kesalahan intonasi dalam berbicara. Skor 4 : Terdapat sedikit kesalahan intonasi dalam berbicara.
Skor 3 : Terdapat sekitar 50 kesalahan intonasi dalam berbicara. Skor 2 : Terdapat banyak kesalahan intonasi dalam berbicara.
Skor 1 : Tidak terdapat intonasi dalam berbicara.
Aspek C : Kelancaran dalam berbicara
Skor 5 : Lancar sekali tidak ada hambatan dalam mengungkapkan gagasan. Skor 4 : Terdapat hambatan sedikit dalam mengungkapkan gagasan.
Skor 3 : Terdapat hambatan cukup banyak dalam mengungkapkan gagasan.
Skor 2 : Sebagian besar terbata-bata atau gagap dalam mengungkapkan gagasan.
Skor 1 : Tidak berbicara sama sekali atau lama.
Aspek D : Ketepatan deskripsi sesuai dengan objek yang dideskripsikan
Skor 5 : Lengkap atau mendetail objek yang dideskripsikan. Skor 4 : Terdapat sedikit ketidaklengkapan objek yang dideskripsikan.
Skor 3 : Terdapat sebagian kekurangsesuaian dengan objek yang dideskripsikan.
Skor 2 : Terdapat banyak ketidaklengkapan dan ketidaksesuaian dengan objek yang dideskripsikan.
Skor 1 : Belum mewakili objek yang dideskrisikan.
Aspek E : Kecepatan dan kejelasan dalam berbicara
Skor 5 : Tidak terlalu cepat, tidak terlalu lambat, dan jelas sekali. Skor 4 : Lambat dan jelas dalam berbicara.
Skor 3 : Lambat dan kurang jelas dalam berbicara. Skor 2 : Terlalu lambat, sebagian dieja dan tidak jelas dalam berbicara.
Skor 1 : Semua kata-kata dieja, lambat sekali dan tidak jelas dalam berbicara.
Pedoman penilaian:
= x 100
38
E. Teknik Analisis Data
Kondisi awal kemampuan siswa dan kondisi akhir yang diharapkan adalah sebagai berikut:
Tabel 3 Peningkatan yang Diharapkan Pada Setiap Siklus
No. Peubah
Indikator Kondisi
Awal Kondisi akhir
siklus Siklus I
Siklus II 1.
Kemampuan berbicara
mendeskripsikan benda
Nilai rata-rata kemampuan
berbicara mendeskripsikan
benda 62
67 71
Tabel 4 Peningkatan yang Diharapkan Pada Setiap Siklus Secara Persentase
No Indikator
Kondisi Awal Siklus
Siklus I Siklus II
Jml Siswa
Jml Siswa
Jml Siswa
1. Nilai yang melebihi KKM
materi kemampuan berbicara
mendeskripsikan benda.67
9 43
12 57
15 71
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisis kuantitatif adalah
menghitung angka-angka atau bilangan dari nilai yang diperoleh siswa untuk mengetahui hasil pembelajaran tersebut. Analisis deskriptif kualitatif adalah
39
menggambarkan dengan kata-kata atau kalimat yang dipisah-pisah menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan Arikunto, 1987: 195.
Secara garis besar kegiatan analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Penyekoran Penyekoran dalam penelitian ini dilakukan pada rubrik yang telah ada
sebelumnya. 2. Penilaian
Penilaian adalah mengubah skor menjadi nilai. Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut:
= x 100
3. Menghitung Rata-rata Nilai rata-rata berbicara kelas II diperoleh dengan membagi jumlah nilai
seluruh siswa dengan jumlah siswa.
=
= MeanRata-rata = Jumlah nilai seluruh siswa
N = Jumlah Siswa 4. Menghitung Presentase Ketuntasan Kelas
Presentase siswa yang tuntas diperoleh dengan membagikan siswa yang
40
nilainya di atas KKM dengan jumlah siswa semudian dikalikan 100.
= x 100
5. Peningkatan Dalam Setiap Siklus Peningkatan kemampuan berbicara dapat dilihat dari persentase setiap
siklus. 6. Uji perbedaan rata-rata untuk data dependen berhubungan.
a. Menyiapkan tabel perhitungan untuk mencari dan
b. Mencari rata-rata dan SD dari distance. 1 Untuk mencari rata-rata dari distance gunakan cara berikut:
2 Untuk mencari SD dari distance gunakan cara berikut:
Keterangan: SD = Standar Deviasi
D
i
= Distance selisih x
i
dan y
i
di mana I merupakan nilai siswa ke-1 sampai ke-N
c. Menentukan hipotesis awal H dan hipotesis alternatif H
a
. H
: H
a
: Dengan adalah rata
– rata antara selisih siklus 2 dan siklus 0. d. Menentukan taraf signifikansi