Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

57 Grafik 3 Pencapaian Skor per Komponen Siklus I Berdasar grafik di atas komponen yang persentasenya paling tinggi yaitu ketepatan mengucapkan bunyi vokal dan konsonan. Hal ini disebabkan siswa mempunyai kebaranian untuk berbicara dan membuka rongga mulutnya, sehingga mempengaruhi ketepatan mengucapkan bunyi vokal dan konsonan. Komponen yang persentasenya terendah yaitu pada ketepatan intonasi. Hal ini disebabkan siswa kurang memperhatikan lagu kalimat. Siswa berbicara dengan suara datar. Untuk komponen yang lainnya berada di antara komponen ketepatan mengucapkan bunyi vokal dan konsonan dan ketepatan intonasi. Pada siklus ini siswa yang nilainya di atas KKM mengalami peningkatan. Terdapat 4 anak yang pada siklus I ini nilainya melebihi KKM. Jika dilihat secara persentase mengalami kenaikan 19 dari kondisi awal. Peningkatan ini terjadi karena lebih antusias mengikuti pembelajaran. Anak juga lebih mudah dalam mengembangkan kalimat Pencapaian Skor Siklus I; A; 71 Pencapaian Skor Siklus I; B; 63 Pencapaian Skor Siklus I; C; 68 Pencapaian Skor Siklus I; D; 70 Pencapaian Skor Siklus I; E; 65 A B C D E Keterangan : A = Ketepatan mengucapkan bunyi B = Ketepatan intonasi C = Kelancaran berbicara D = Ketepatan deskripsi E = Kecepatan dan kejelasan 58 karena berhadapan langsung dengan objek yang akan dideskripsikan. Anak bebas memilih sendiri tumbuhan atau hewan yang akan dideskripsikan sehingga anak memilih benda yang mereka kenal, disenangi dan sekiranya mampu untuk dideskripsikannya. Siklus II peneliti melakukan upaya meningkatan pembelajaran berbicara tentang mendeskripsikan benda menggunakan pendekatan kontekstual yang dilaksanakan di lingkungan sawah. Dalam siklus ini hasil tes berbicara mengalami peningkatan dari nilai rata-rata kelas 66,48 menjadi 71,24. Hasil tersebut diperoleh dari skor yang diperoleh siswa pada setiap komponen meningkat. Hal ini terjadi karena dilakukan penanaman konsep berbicara kepada siswa, sehingga siswa lebih memperhatikan komponen-komponen dalam berbicara. Untuk kompon en “Ketepatan mengucapkan bunyi vokal dan konsonan”, siswa mendapat skor rata-rata 79,04 dari skor maksimalnya, komponen “Ketepatan Intonasi” 65,71, komponen “Kelancaran Dalam Berbicara” 72,38, komponen “Ketepatan deskripsi sesuai dengan objek yang d ideskripsikan” 75,23, dan pada komponen “ Kecepatan dan kejelasan dalam berbicara” siswa memperoleh 75,71 dari skor maksimal. Untuk memperjelas hasil di atas dapat dilihat pada grafik histogram perbandingan siklus I dan siklus II dari hasil persentase skor setiap komponen pada tes berbicara mendeskripsikan benda dengan pendekatan kontekstual SD N Salamrejo. 59 Grafik 4 Pencapaian Skor per Komponen Siklus I dan II Hasil membandingkan kedua data antara siklus I dan siklus II semua komponen mengalami peningkatan. Peningkatan paling banyak terdapat pada komponen kecepatan dan kejelasan dalam berbicara. Peningkatanya sampai 10,95 dari siklus I. Siswa di siklus II dalam berbicara sudah tidak terlalu cepat, tidak juga terlalu lambat dan jelas untuk didengar. Peningkatan yang paling sedikit pada komponen ketepatan intonasi. Peningkatan pada siklus II yaitu 2,86 dari siklus I. Semua komponen mengalami peningkatan, sehingga nilai rata-rata kelas II juga mengalami peningkatan. Hal ini terjadi karena dalam pembelajaran siswa melakukan pencarian dan penataan konsep sendiri, sehingga lebih bermakna bagi anak. Siswa yang nilainya berada di atas KKM pada siklus ini bertambah 3 anak dari siklus I. Jika dilihat secara persentase meningkat 14 dari siklus I. Pada siklus I ada 8 anak yang nilainya belum mencapai KKM pada siklus II ini Dw, Ptr, dan Sptia nilainya mencapai KKM. Ketiga anak Pencapaian Skor Siklus I; A; 71 Pencapaian Skor Siklus I; B; 63 Pencapaian Skor Siklus I; C; 67 Pencapaian Skor Siklus I; D; 69 Pencapaian Skor Siklus I; E; 65 Pencapaian Skor Siklus II; A; 79 Pencapaian Skor Siklus II; B; 66 Pencapaian Skor Siklus II; C; 72 Pencapaian Skor Siklus II; D; 75 Pencapaian Skor Siklus II; E; 76 Pencapaian Skor Siklus I Pencapaian Skor Siklus II Keterangan : A = Ketepatan mengucapkan bunyi B = Ketepatan intonasi C = Kelancaran berbicara D = Ketepatan deskripsi E = Kecepatan dan kejelasan 60 ini dalam pembeajaran yang dilaksanakan di lingkungan sawah lebih aktif dan lebih senang memilih tumbuhan atau hewan yang ada di sana. Tumbuhan atau hewan pilihannya mereka mengenal benar sehingga mereka menguasai apa yang akan dideskripsikan. Hal tersebut mempengaruhi mereka dalam berbicara tentang mendeskripsikan tumbuhan atau hewan. Melihat kembali pada Kriteria Ketuntasan Minimal KKM materi ini, nilai rata-rata 71,24 sudah mencapai KKM yang telah ditentukan yaitu 67,00. Dengan demikian penelitian dapat dikatakan berhasil, kerena sudah mencapai harapan yang ditentukan sebelumnya. Untuk mengetahui adanya perbedaan antara siklus 0, siklus 1 dan siklus 2, dilakukan pengujian terhadap kedua siklus tersebut. Untuk menguji perbedaan tersebut, digunakan uji perbedaan rata-rata untuk data dependen berhubungan sebagai berikut : 61 Tabel 10 Perhitungan Distance No Nama Siklus 0 Siklus 1 Siklus 2 D i 1-0 D i 2-1 D i 2-0 D i 1-0 2 D i 2-1 2 D i 2-0 2 1 Srwt 52 56 60 4 4 8 16 16 64 2 Asn D 68 72 72 4 4 16 16 3 Adk R 60 68 68 8 8 64 64 4 Asy A 76 76 80 4 4 16 16 5 Dw S 52 56 72 4 16 20 16 256 400 6 Dzhwn P 52 52 56 4 4 16 16 7 Erc P 64 68 68 4 4 16 16 8 Ervn D 76 76 80 4 4 16 16 9 Ft Rgt 76 80 84 4 4 8 16 16 64 10 Ftr N 80 80 84 4 4 16 16 11 Hrnda 68 72 76 4 4 8 16 16 64 12 Ptr N 52 60 68 8 8 16 64 64 256 13 R Fngk 56 68 68 12 12 144 144 14 Rnl H 52 52 56 4 4 16 16 15 Spt T 56 60 68 4 8 12 16 64 144 16 Srlt E 52 56 60 4 4 8 16 16 64 17 St N 68 72 80 4 8 12 16 64 144 18 Wln P 52 56 64 4 8 12 16 64 144 19 Ct N 72 76 84 4 8 12 16 64 144 20 Ik N 72 72 76 4 4 16 16 21 M. Aff Tyb 56 68 72 12 4 16 144 16 256 84 100 184 592 752 2080 Jumlah 1. Uji pembeda siklus 0 dengan siklus 1 Mencari rata-rata dan SD dari distance. Rata-rata : = = 4 62 Standar Deviasi : SD = Menentukan hipotesis awal H dan hipotesis alternatif H a . H : H a : Dengan adalah rata – rata antara selisih siklus 1 dan siklus 0. Menentukan taraf signifikansi α = 5 Menentukan daerah kritis Daerah penolakan Jika t hitung t α;N-1 Daerah gagal tolak Jika t hitung t α;N-1 Menghitung statistik uji = = 5,1526 Keputusan Karena 5,1526 t 0,05;21 1,721, maka keputusannya adalah tolak H . 63 2. Uji pembeda siklus 1 dengan siklus 2 Mencari rata-rata dan SD dari distance. Rata-rata : = = 4,7619 Standar Deviasi : SD = Menentukan hipotesis awal H dan hipotesis alternatif H a . H : H a : Dengan adalah rata – rata antara selisih siklus 2 dan siklus 1. Menentukan taraf signifikansi α = 5 Menentukan daerah kritis Daerah penolakan Jika t hitung t α;N-1 Daerah gagal tolak Jika t hitung t α;N-1 64 Menghitung statistik uji = = 5,8767 Keputusan Karena 5,8767 t 0,05;21 1,721, maka keputusannya adalah tolak H . 3. Uji pembeda siklus 0 dengan siklus 2 Mencari rata-rata dan SD dari distance. Rata-rata : = = 8.7619 Standar Deviasi : SD = Menentukan hipotesis awal H dan hipotesis alternatif H a . H : H a : Dengan adalah rata – rata antara selisih siklus 2 dan siklus 0. 65 Menentukan taraf signifikansi α = 5 Menentukan daerah kritis Daerah penolakan Jika t hitung t α;N-1 Daerah gagal tolak Jika t hitung t α;N-1 Menghitung statistik uji = = 8,3020 Keputusan Karena 8,3020 t 0,05;21 1,721, maka keputusannya adalah tolak H . Berdasar pada hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan kemampuan berbicara mendeskripsikan benda siswa kelas II SD Negeri Salamrejo. Hal ini dibuktikan dengan perbedaan rata-rata nilai kondisi awal dengan nilai rata-rata akhir siklus I, perbedaan nilai rata-rata akhir siklus I dengan nilai rata-rata akhir siklus II dan perbedaan rata-rata nilai kondisi awal dengan nilai rata-rata akhir siklus II. Pada siklus II nilai rata- rata berbicara siswa mencapai 71,24 dari siklus I 66,48 dan kondisi awal 66 62,47. Hal ini diperkuat dengan hasil pada pengujian yang dilakukan di atas menghasilkan keputusan tolak H 0. Dalam hal ini berarti ada peningkatan nilai rata-rata pada siklus II dengan nilai rata-rata siklus I dan nilai rata-rata siklus 0. 67

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pendekatan kontekstual dapat meningkatkan kemampuan berbicara mendeskripsikan benda pada siswa kelas II SD Negeri Salamrejo tahun pelajaran 20102011. Peningkatan tersebut dapat dilihat sebagai berikut: 1. Pada siklus I mengalami peningkatan nilai rata-rata kelas dibandingkan dengan kondisi awal, yaitu dari 62,47 menjadi 66,48. Jumlah siswa yang mampu memenuhi KKM secara persentase juga mengalami peningkatan dari 43 menjadi 62. 2. Pada siklus II mengalami peningkatan nilai rata-rata kelas dibandingkan dengan siklus I, yaitu dari 66,48 menjadi 71,24. Jumlah siswa yang mampu memenuhi KKM secara persentase juga mengalami peningkatan dari 62 menjadi 76. 68

B. Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, saran yang dapat disampaikan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Guru disarankan menggunakan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran berbicara mendeskripsikan benda, karena melalui pendekatan kontekstual pembelajaran menjadi aktif, efektif, menyenangkan dan dapat meningkatkan kemampuan berbicara siswa. Dengan pendekatan kontekstual siswa akan lebih mampu berbicara karena yang dibicarakan sesuai dengan konteks kehidupan siswa. 2. Pendekatan kontekstual dapat digunakan dapat diterapkan dalam mata pelajaran lain dan materi yang lain pula untuk meningkatkan kemampuan siswa dengan mengaitkan materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata siswa dan menggunakan seluruh komponen dalam pendekatan kontekstual. 3. Dalam menggunakan pendekatan kontekstual, guru disarankan menggunakan seluruh komponen dalam pendekatan kontekstual yaitu kontruktivisme, menemukan, bertanya, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi dan penilaian yang autentik. Dengan melaksanakan tujuh komponen itu hasil yang akan dicapai akan maksimal. 69 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, dkk. 1987. Prosedur Penelitian. Jakarta:Bina Aksara. Arikunto, Suharsimi, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:PT Bumi Aksara. Hasan, Alwi, dkk.2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Johnson, Elaine. 2005. Contextual Teaching and Learning Menjadikan Kegiatan Belajar Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna. Bandung: MLC. Margono. 1996. Metodologi Penelitian Pendidikan. Semarang: Rineka Cipta. Munandar, Utami. 1985. Mengembangkan Bakat dan Kreatifitas Anak Sekolah. Jakarta: Gramedia. Muslich, Masnur. 2007. KTSP dan Kontekstual. Malang: Bumi Aksara. Purnomo, Puji dan Kartikabudi. 2008. Buku Kerja Mahasiswa Matakuliah Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: USD. Purwanti. Dkk. 2004. Bina Bahasa dan Sastra Indonesia untuk Sekolah Dasar Kelas 2. Jakarta: Erlangga. Rahayu, Minto. 2007. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Jakarta: Grasindo. Samana. 2004. Pendidikan Bahasa dan Satra Indonesia-SD Kelas Rendah. Yogyakarta: Lembaga Penerbitan Universitas Sanata Dharma. Santosa, Puji, Dkk. 2009. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta:Universitas Terbuka. Sardiman. 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali. Subyakto. Sri Utari dan Nababan. Metodologi Pengajaran Bahasa. Jakarta: Gramedia. Suprayekti, Dkk. 2009. Pembaharuan Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Tanllain, Wens. 2007. Modul Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta: USD. Tarigan, Henry Guntur. 1981. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Surabaya: Pranada Media.

Dokumen yang terkait

Peningkatan apresiasi puisi dengan media Mind mapping pada siswa kelas VIII tahun pelajaran 2010-2011 ptk di MTs Muhammadiyah 1 Ciputat

3 17 294

Peningkatan keterampilan menulis naskah drama dengan media cerpen ( sebuah penelitian tindakan kelas pada siswa kelas XI MAN Cibinong Bogor tahun pelajaran 2010-2011)

2 21 165

Peningkatan kemampuan memahami bacaan melalui media gambar pada siswa kelas VII-4 SMP Darussalam Ciputat Tahun pelajaran 2013/2014

1 16 116

Penggunaan kata depan dalam karangan deskripsi siswa kelas VIII semester genap Madrasah Tsanawiyah Al-Ihsan Jakarta Tahun pelajaran 2013/2014

0 5 153

Peningkatan keterampilan menulis narasi dengan media teks wacana dialog: penelitian tindakan pada siswa kelas VII MTs Negeri 38 Jkaarta tahun pelajaran 2011-2012

4 39 107

Peningkatan kemampuan menulis teks berita dengan menggunakan media audio visual siswa kelas VIII semester II SMPN 2 Tangerang Selatan Tahun pelajaran 2013/2014

3 35 174

Campur kode dalam karangan siswa kelas III SD Negeri Kereo 02 Tangerang tahun pelajaran 2014/2015

0 20 121

Peningkatan kemampuan berbicara melalui penerapan teknik bermain peran pada siswa Kelas V MI Ath-Thoyyibiyyah Kalideres Jakarta Barat Tahun pelajaran 2013/2014

0 4 170

Peningkatan kemampuan berbicara melalui penerapan teknik bermain peran. penelitian tindakan kelas pada siswa kelas V MI. Ath-Thoyyibiyyah Kalideres Jakarta Barat

0 10 170

Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas IVA SD Negeri 1 Metro Barat menggunakan media audio visual tahun pelajaran 2012/2013.

0 5 42