Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perbankan memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian suatu negara. Perbankan merupakan suatu perusahaan yang menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat serta bertujuan untuk menunjang pelaksaanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pembangunan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke arah peningkatan taraf hidup rakyat banyak. Semakin baik keadaan perbankan maka semakin baik juga perekonomian negara. Pada era globalisasi ini tidak dipungkiri lagi bahwa persaingan badan usaha perbankan semakin kompetitif. Persaingan ini membuat dunia perbankan harus melakukan strategi yang tepat sehingga dapat meningkatkan daya saing yang berkelanjutan. Strategi yang tepat yang dapat meningkatkan daya saing salah satunya adalah dengan meningkatkan berbagai macam program layanan jasa yang diberikan kepada masyarakat. Dalam menghadapi persaingan yang kompetitif maka organisasi tersebut harus mampu memberikan program layanan jasa yang maksimal serta memiliki keunggulan dibandingkan dengan organisasi lain. Program-program unggulan tersebut yang nantinya akan menarik minat dan kepercayaan yang luas. Salah satu program unggulan yang menarik minat dan kepercayaan yang luas adalah kinerja organisasi yang maksimal. Kinerja dari sebuah perusahaan dapat dijadikan sebagai tolok ukur dari kemampuan suatu organisasi atau perusahaan dalam mencapai tujuannya Kinerja merupakan faktor penting yang harus diperhatikan dalam suatu organisasi Krismiaji, 2011: 346. Semakin kinerja yang dilakukan maksimal maka akan mampu memberikan hasil yang maksimal juga. Kinerja dalam satu periode tertentu dapat menjadi acuan untuk mengukur tingkat keberhasilan organisasi, sehingga organisasi tidak hanya mampu bertahan namun juga dapat bersaing dan berkembang. Pengukuran kinerja ini tidak hanya untuk memonitor kinerja manajer dan kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan yang diinginkan tetapi juga membantu para manajernya dalam memonitor posisi strategis perusahaan. Pada umumnya pengukuran atau penilaian kerja yang dilakukan oleh perusahaan atau organisasi masih menggunakan laporan keuangan atau finansial sebagai satu-satunya tolok ukur kinerja perusahaan. Sistem pengukuran kinerja perusahaan yang hanya mengandalkan laporan keuangan atau finansial memiliki kelemahan dan keterbatasan. Menurut Tahaka 2013, pengukuran kinerja dari aspek keuangan mudah dimanipulasi sesuai dengan kepentingan manajemen sehingga hasil pengukuran kinerja tradisional semacam ini kurang tepat jika diterapkan dalam perusahaan perbankan. Tujuan utama perusahaan perbankan adalah memberikan layanan jasa yang sebaik-baiknya kepada masyarakat, selain itu dengan pengukuran kinerja yang hanya berdasarkan keuangan saja mengakibatkan banyaknya potensial sumber daya manusia yang tidak dapat diukur. Oleh karena itu, perusahaan- perusahaan khususnya perbankan diharuskan dalam melakukan penilaian kinerja organisasi tidak hanya dari segi finansial saja namun juga dari segi non-finansial. Penilaian kinerja dengan memperhatikan sisi finansial dan non-finansial dapat menggunakan balanced scorecard. Pengukuran kinerja dengan metode balanced scorecard didasarkan pada 4 persepektif yaitu meliputi perspektif keuangan, perspektif pelanggannasabah, perspektif proses bisnis serta perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Keunggulan penerapan balanced scorecard adalah dapat memberikan ukuran yang dapat dijadikan sebagai dasar dalam perbaikan strategis perusahaan. Arum: 2013 Oleh karena itu, peneliti termotivasi melakukan pengukuran kinerja dengan metode balanced scorecard, sehingga dapat diketahui tingkat kinerja dari perspektif keuangan, perspektif nasabah, perspektif bisnis internal, perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Dari uraian diatas maka penulis tertarik melakukan penelitian mengenai “Analisis Pengukuran Kinerja dengan Metode Balanced Scorecard Studi Kasus pada PT. BPR Kembang Parama Muntilan”

B. Rumusan Masalah