Pertanyaan kesebelas yaitu tentang mengapa media pembelajaran penting dalam proses belajar mengajar? Guru tersebut menjawab bahwa
media pembelajaran sangat penting digunakan agar siswa lebih cepat memahami materi yang disampaikan.
Pertanyaan keduabelas yaitu tentang media apa yang pernah BapakIbu gunakan dan sudah mencapai indikator? Guru tersebut menjawab bahwa
media yang pernah digunakan dan mencapai indikator yaitu media berbasis ICT.
Pertanyaan ketigabelas yaitu tentang media seperti apa yang BapakIbu inginkan jika dibuatkan? Guru tersebut menjawab bahwa media yang
diinginkan adalah media konvensional, alasannya karena berhubung selama ini media yang digunakan adalah media
ICT
. Maka guru menganjurkan untuk membuat media konvensional yang mana dengan
adanya media konvensional tersebut dapat mengatasi kesulitan siswa dalam memahami materi yang disampaikan yaitu materi mengurutkan
angka.
2. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan
Berdasarkan hasil wawancara yang telah diuraikan di atas, peneliti berkesimpulan bahwa guru sudah cukup memahami fungsi dan peranan
media dalam proses pembelajaran. Selain itu, guru juga memahami pentingnya kehadiran serta penggunaan media pembelajaran dalam proses
belajar-mengajar di kelas. Meskipun tidak sering, tetapi guru sudah mampu merancang, membuat dan menerapkan penggunaan media
pembelajaran dalam mengajar. Selain membuat sendiri media
pembelajaran yang akan digunakan, guru juga menggunakan media pembelajaran yang sudah disediakan, baik oleh sekolah maupun cuplikan
dari buku-buku pegangan guru. Guru lebih sering menggunakan media pembelajaran
ICT
dibandingkan dengan jenis media pembelajaran lainnya. Media pembelajaran
ICT
dipilih karena dianggap lebih mudah serta tidak
menghabiskan banyak waktu. B.
Deskripsi Produk Awal
Dalam mengembangkan produk media pembelajaran konvensional kotak bintang ini, peneliti melakukan beberapa langkah pengembangan. Langkah
pertama yang dilakukan peneliti dalam membuat produk ini adalah menentukan tema dan sub tema, serta kompetensi inti dan kompetensi dasar dari sub tema yang
telah ditentukan tersebut. Mengacu pada kompetensi dasar tersebut, peneliti merumuskan indikator dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Langkah
berikutnya, peneliti membuat jaring-jaring sub tema untuk kompetensi dasar serta indikator yang telah disusun dan dirumuskan. Peneliti kemudian merancang
Rencana Pelaksanaan Tematik Harian RPPTH berdasarkan indikator dan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan untuk setiap muatan pembelajaran.
Di dalam Rencana Pelaksanaan Tematik Harian RPPTH yang dirancang tersebut memuat materi pembelajaran, pendekatan dan metode pembelajaran,
sumber belajar, hingga rangkaian kegiatan pembelajaran. Selain itu, RPPTH tersebut juga dilengkapi dengan Lembar Kerja Siswa LKS dan instrumen
penilaian. Langkah selanjutnya yang dilakukan peneliti yaitu merancang media PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembelajaran konvensional kotak bintang dengan berpatokkan pada RPPTH yang telah dibuat. Media pembelajaran konvensional kotak bintang yang dibuat
berjumlah 1 macam media. Peneliti mengembankan media pembelajaran konvensional yang memfasilitasi materi pelajaran melalui media kotak bintang.
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian RPPTH
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian RPPTH merupakan sebuah rancangan kegiatan pembelajaran yang berisi tahap-tahap atau langkah-
langkah dalam pembelajaran secara lebih terperinci guna mencapai indikator serta tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Penyusunan RPPTH
dilakukan secara sistematis dengan menggunakan pendekatan tematik integratif. RPPTH terdiri atas beberapa komponen penyusunnya, antara lain;
1 Satuan pendidikan identitas sekolah, 2 Kelas semester, 3 Tema subtema, 4 Pembelajaran, 5 Alokasi waktu, 6 Kompetensi inti, 7
Kompetensi dasar, 8 Indikator, 9 Tujuan pembelajaran, 10 Materi pembelajaran, 11 Pendekatan dan metode pembelajaran, 12 Media, alat, dan
sumber pembelajaran, 13 Langkah-langkah pembelajaran, 14 Penilaian, 15 Lampiran-lampiran.
Dalam penelitian ini, RPPTH dirancang untuk satu subtema, atau dengan kata lain, RPPTH dirancang untuk enam pembelajaran. Setiap pembelajaran
memiliki alokasi waktu 5 35 menit. Cakupan mata pelajaran dalam setiap
pembelajaran berkisar antara 2-3 mata pelajaran. Langkah-langkah di dalam RPPTH ini disusun secara detail dan sistematis agar mudah digunakan atau
diimplementasikan oleh guru dalam proses belajar mengajar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Media Pembelajaran Konvensional kotak bintang
Media pembelajaran konvensional kotak bintang yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah media pembelajaran kotak bintang pada subtema
aku merawat tubuhku untuk siswa kelas I sekolah dasar. Keseluruhan jumlah media pembelajaran konvensional kotak bintang yang dikembangkan adalah 1
media. Media pembelajaran konvensional kotak bintang yang dikembangkan dalam penelitian ini mengacu pada kompetensi dasar dan indikator yang ingin
dicapai. Media pembelajaran kotak bintang yang dikembangkan dalam penelitian
ini berguna untuk memfasilitasi penyampaian materi pembelajaran. Media kotak bintang ini didesain dalam bentuk permainan, sehingga akan menarik
perhatian siswa dan mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran. Bentuk media kotak bintang ini yakni berbentuk kotak-kotak kecil, kotak-kotak kecil
tersebut digunakan sebagai tempat untuk menyimpan plastisin berbentuk bintang. Plastisin bintang dibuat dari palstisin yang berwarna-warni agar
menarik sehingga siswa tidak mudah bosan. Media pembelajaran konvensional kotak bintang digunakan di dalam satu subtema, yakni dalam enam
pembelajaran. Setiap pembelajaran menggunakan media kotak bintang.
C. Data Hasil Validasi Pakar Media Pembelajaran