Pengertian Tugas Perkembangan Dewasa Awal

9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Dewasa Awal

1. Pengertian

Masa dewasa awal merupakan masa perpindahan dari remaja menuju dewasa yang ditandai oleh kemandirian dalam ekonomi dan membuat keputusan Keniston dalam Santrock, 1995. Menurut Erikson 1950, apabila individu telah mencapai identitas diri pada masa remaja, pada masa dewasa awal individu akan mengembangkan relasi khusus dengan orang tertentu tanpa menghilangkan jati dirinya Bertrand Lachman, 2003. Masa dewasa awal memiliki rentang usia dari 18 – 35 tahun Havighurst dalam Lemme, 1995.

2. Tugas Perkembangan

a. Tahap Psikososial Erikson Menurut Erikson, masa dewasa awal berada pada tahap intimasi vs isolasi. Individu akan mengembangkan relasi yang lebih intim dan persahabatan dengan orang lain. Sebaliknya, bila individu tidak dapat mengembangkan hal tersebut, individu akan merasa terisolasi Hoyer, 2003. b. Fase Perkembangan Kognitif Schaie Menurut Schaie 1977, masa dewasa awal dilalui oleh 2 fase perkembangan kognitif. Secara umum, individu akan mengalami perubahan dalam cara berpikir atau pemrosesan informasi. Fase yang pertama adalah fase pencapaian prestasi achieving stage. Fase ini melibatkan intelektualitas dalam situasi yang memiliki konsekuensi tinggi dan untuk tujuan jangka panjang seperti pencapaian karir. Fase perkembangan kognitif yang kedua adalah fase tanggung jawab the responsibility stage. Fase ini dialami individu ketika individu mulai membentuk keluarga dan memberikan perhatian bagi pemenuhan kebutuhan keluarga dan keturunan Schaie dalam Santrock 1995. Menempuh pendidikan di tingkat perguruan tinggi juga menjadi tugas perkembangan pada masa dewasa awal. Mahasiswi merupakan sebutan bagi pelajar yang menempuh pendidikan di tingkat universitas. Tambahan kata ‘maha’ pada ‘siswa’ memberikan pemaknaan sendiri. Ini menunjukkan bahwa tanggung jawab pelajar di tingkat ini lebih besar. Transisi dari sekolah menengah ke universitas melibatkan struktur sekolah yang lebih luas dengan birokrasi yang lebih kompleks, interaksi dengan kelompok sebaya dari beragam daerah dengan latar belakang budaya yang beragam pula, dan peningkatan performansi pada prestasi Belle Paul dalam Santrock, 1995. Tekanan untuk sukses di universitas dan bekal mendapatkan pekerjaan yang baik merupakan beberapa hal yang banyak menimbulkan stres dan depresi pada mahasiswa Santrock, 1995.

3. Ciri-ciri Sosio-Emosi