Landasan Teori KAJIAN PUSTAKA

produk untuk menunjukan berbagai fungsi termasuk ketahanan, ketepatan dan kemudahan dalam penggunaan. Menurut Kotler dan Amstrong 1997 kualitas produk adalah mencerminkan kemampuan produk untuk menjalankan tugasnya yang mencakup daya tahan, kehandalan atau kemajuan, kekuatan, kemudahan dalam pengemasan dan reparasi produk dan ciri-ciri lainnya. Kualitas produk menggambarkan sejauh mana kemampuan produk tersebut dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Kualitas produk mempunyai dua dimensi yaitu tingkatan dan konsistensi. Dalam mengembangkan produk, pemasar lebih dahulu harus memilih tingkatan kualitas yang dapat mendukung posisi produk di pasar sasarannya. Kualitas yang tinggi juga dapat berarti konsistensi tingkatan kualitas yang tinggi. Dalam konsistensi yang tinggi tersebut kualitas produk berarti kualitas kesesuaian, bebas dari kecacatan dan kekonsistensian dalam memberikan tingkatan kualitas yang akan dicapai dijanjikan. Semua perusahaan harus bekerja keras memberikan tingkatan kualitas kesesuaian yang tinggi. Konsumen akan memiliki harapan mengenai bagaimana produk tersebut seharusnya berfungsi. Harapan tersebut adalah standar kualitas yang akan dibandingkan dengan fungsi atau kualitas produk yang sesungguhnya dirasakan konsumen. Fungsi produk yang sesungguhnya dirasakan konsumen sebenarnya merupakan persepsi konsumen terhadap kualitas produk tersebut. Menurut Tony Wijaya 2011:13, Produk yang berkualitas harus mampu memenuhi atau melebihi ekspektasi pelanggan. Ekspektasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pelanggan dapat dijelaskan melalui atribut-atribut kualitas atau hal-hal yang sering disebut dimensi kualitas. Ada 8 dimensi kualitas yaitu: a. Kinerja performence adalah tingkat konsistensi dan kebaikan fungsi-fungsi produk. b. Keindahan esthetics berhubungan dengan penampilan wujud produk. c. Kemudahan perawatan dan perbaikan Service ability berkaitan dengan tingkat kemudahan merawat dan memperbaiki produk. d. Keunikan features adalah karakteristik produk yang berbeda secara fungsional dari produk-produk sejenis. e. Reliabilitas adalah probabilitas produk atau jasa menjalankan fungsi yang dimaksud dalam jangka waktu tertentu. f. Daya tahan durability didefinisikan sebagai umur manfaat dari fungsi produk. g. Kualitas kesesuaian quality of comformence adalah ukuran mengenai apakah produk telah memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan. h. Kegunaan yang sesuai fitness for use adalah kecocokan dari produk menjalankan fungsi-fungsi sebagaimana yang diiklankan atau dijanjikan. 4. Perilaku Konsumen Perusahaan harus melakukan promosi penjualan terhadap suatu produk. Salah satunya diskon dan paket harga agar konsumen tertarik untuk melakukan pembelian. Karena konsumen sering kali dihadapkan pada berbagai macam pilihan produk yang sejenis, maka dengan adanya diskon dan paket harga pada suatu produk yang sejenis dengan produk di perusahaan lain akan membuat produk tersebut lebih diminati oleh konsumen. Dalam melakukan promosi tersebut pemasar harus mampu memahami dan mempelajari perilaku konsumen. Perilaku konsumen menurut Kotler Keller 2009:231 adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Menurut Griffin 2005 perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologi yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal di atas atau kegiatan mengevaluasi. Menurut Philip Kotler dan A.B. Susanto 2000:224, ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, antara lain : a. Faktor budaya Faktor budaya mempunyai pengaruh yang paling meluas dan mendalam terhadap perilaku konsumen. Peranan yang dimainkan oleh kultur, sub-kultur dan kelas sosial antara lain: 1 Kultur kebudayaan adalah determinan paling fundamenal dari keinginan dan perilaku seseorang. 2 Sub-kultur mencakup kebangsaan, agama, kelompok ras dan daerah geografis. Banyak subkultur membentuk segmen pasar yang penting, dan para pemasar sering merancang produk dan program pemasaran yang khusus dibuat untuk kebutuhan mereka. 3 Kelas sosial adalah bagian-bagian yang relatif homogen dan tetap dalam suatu masyarakat, yang tersusun secara hirarkis dan anggota-anggotanya memiliki tata nilai, minat, dan perilaku yang mirip. b. Faktor sosial Faktor budaya merupakan perilaku seorang konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status sosial. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1 kelompok acuan adalah semua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung atau pengaruh tidak langsung terhadap pendirian atau perilaku seseorang. 2 Keluarga adalah anggota keluarga merupakan kelompok primer yang paling berpengaruh. Orientasi keluarga terdiri dari orang tua seseorang. Keluarga prokreasi seseorang yakni pasangan dan anak-anak. 3 Peran dan status adalah posisi orang dalam setiap kelompok. Seseorang berpartisipasi dalam, banyak kelompok sepanjang hidupnya misalnya keluarga, klub, organisasi. c. Faktor pribadi Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi yaitu usia pembeli dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomis, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep pribadi pembeli. 1 usia dan tahap siklus hidup. Orang-orang membeli barang dan jasa yang berbeda sepanjang hidupnya, sehingga pemasar perlu memperhatikan perkembangan usia seseorang dan bagaimana siklus hidup yang dialami seseorang. Dengan mehetahuinya maka pemasar akan mengerti produk apa yang dibutuhkan seseorang dari waktu ke waktu. Transformasi perjalanan hidup seseorang akan mempengaruhi perilaku pembeliannya. 2 Pekerjaan. Pekerjaan seseorang mempengaruhi pola konsumsinya sehingga akan mudah bagi kita untuk mengenali perilaku pembeliannya. Para pemasar berusaha untuk mengidentifikasikan kelompok pekerjaan yang mempunyai minat lebih dari rata-rata pada produk dan jasa mereka. 3 Keadaan ekonomi. Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi seseorang. Keadaan ekonomi meliputi pendapatan yang dapat dibelanjakan tingkat pendapatan, stabilitas, dan pola waktunya, tabungan dan kekayaan termasuk persentase yang likuid, hutang, kekuatan untuk menjamin, dan pendirian terhadap belanja dan menabung. 4 Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang diungkapkan dalam kegiatan, minat, dan pendapat seseorang. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri seseorang yang berinteraksi dengan lingkungannya. Pemasar mencari hubungan antara produk mereka dan gaya hidup berkelompok. d. Faktor psikologis atau kejiwaan Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi lagi oleh empat faktor psikologis utama: motivasi, persepsi, pengetahuan, serta kepercayaan dan pendirian. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1 Motivasi. Seseorang mempunyai banyak kebutuhan pada setiap waktu tertentu. Sebagai kebutuhan bersifat biogenik seperti rasa lapar, haus, tidak enak. Kebutuhan yang lain bersifat psikogenik seperti kebutuhan akan pengakuan, penghargaan, atau rasa kepemilikan. 2 Persepsi adalah proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur, mengatur, dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi untuk menciptakan gambaran keseluruhan yang berarti persepsi tidak hanya tergantung pada stimuli fisik tetapi juga pada stimulsi yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan individu tersebut. 3 Pengetahuan menjelaskan perubahan dalam perilaku suatu individu yang berasal dari pengetahuan. Pengetahuan seseorang dihasilkan melalui suatu proses yang saling mempengaruhi dari dorongan, stimuli, petunjuk, tanggapan, dan penguatan. 4 Kepercayaan dan sikap pendirian. Kepercayaan adalah pikiran deskriptif yang dianut seseorang mengenai suatu hal. Sedangkan suatu pendirian menjelaskan evaluasi kognitif yang menguntungkan atau tidak menguntungkan, perasaan emosional, dan kecenderungan tindakan yang mapan dari seseorang terhadap suatu obyek atau ide. Menurut Kotler dan Armstrong 2014:177, proses terjadinya minat beli merupakan bagian dari proses pengambilan keputusan. Oleh karena itu, untuk memahami proses terjadinya minat beli perlu diamati terlebih dahulu bagaimana proses terjadinya pengambilan keputusan seperti gambar berikut. Gambar II.1. Proses Pengambilan Keputusan Sumber : Philip Kotler 1996:257 Gambar II. 2. Tahapan di antara Pengevaluasian Alternatif dan Pengambilan Keputusan Sumber : Philip Kotler 1996:266 Sebelum sampai ke proses keputusan pembelian, konsumen akan melalui tahap menyadari kebutuhannya terlebih dahulu, lalu konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi mengenai produk yang mereka butuhkan, setelah mendapatkan informasi-informasi tersebut maka Penilaian Terhadap Berbagai Alternatif Maksud Untuk Membeli Sikap Orang lain Faktor-faktor situasi yang tak terduga Keputusan Membeli konsumen akan sampai pada tahap niat pembelian dan dilanjutkan dengan keputusan pembelian. Kebutuhan individu dapat dirangsang dari dalam atau luar individu. Rangsangan dari dalam merupakan salah satu kebutuhan manusia seperti rasa lapar dan haus, sedangkan rangsangan dari luar seperti iklan, mengagumi suatu produk dan tertarik pada suatu produk Kotler dan Amstrong 2014:177. Konsumen yang telah merasakan adanya suatu kebutuhan perlu dipuaskan, sehingga konsumen akan berusaha mencari informasi yang lebih banyak lagi. Jika informasi telah terkumpul, maka individu akan menghadapi berbagai alternatif pilihan dan individu harus mengidentifikasi dan mengevaluasi alternatif pilihan tersebut. Pengevaluasian tidak dapat terpisah, dipengaruhi sumber-sumber yang dimiliki waktu, ruang dan informasi maupun resiko keliru dalam pembelian. Setelah itu, muncul minat beli yang dapat menimbulkan keputusan pembelian. Minat konsumen untuk membeli suatu produk dapat berubah karena adanya dua faktor, faktor pertama adalah perilaku dari orang terdekat dan faktor kedua adalah keadaan yang tidak terduga. 5. Minat Beli Konsumen Dengan memahami perilaku konsumen dan memiliki strategi yang baik yang diterapkan, maka perusahaan dapat menumbuhkan minat beli konsumen terhadap produk perusahaan. Salah satu bentuk dari perilaku konsumen yaitu minat atau membeli suatu produk. Minat beli adalah tindakan pribadi dengan tendensi yang relatif terhadap merek. Kotler dan Keller 2015:36 menyatakan bahwa minat beli konsumen merupakan sebuah perilaku konsumen dimana konsumen mempunyai keingingan dalam memilih, menggunakan, dan mengkonsumsi atau bahkan menginginkan suatu produk yang ditawarkan. Menurut Sciffman dan Kanuk 2008:36, minat beli dapat diartikan sebagai suatu sikap konsumen yang senang terhadap obyek tersebut dengan cara membayar uang atau dengan pengorbanan. Pengaruh eksternal, kesadaran akan kebutuhan, pengenalan produk dan evaluasi alternatif adalah hal yang dapat menimbulkan minat beli konsumen. Pengaruh eksternal ini terdiri dari usaha pemasaran dan faktor sosial budaya. Faktor-faktor yang membentuk minat beli konsumen menurut Kotler, Bowen dan Makens 2011:29, yaitu: a. Sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain mengurangi alternatif yang disukai seseorang akan bergantung pada dua hal yaitu, intensitas sifat negatif orang lain terhadap alternatif yang disukai konsumen dan motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain. b. Situasi yang tidak terantisipasi, faktor ini nantinya akan dapat mengubah pendirian konsumen dalam melakukan pembelian. Hal tersebut dari pemikiran konsumen sendiri, apakah konsumen percaya diri dalam memutuskan akan membeli suatu barang atau tidak. Menurut Ferdinand 2002:129, minat beli dapat diidentifikasi melalui indikator-indikator sebagai berikut: a. Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli produk. b. Minat referensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada orang lain. c. Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki prefrensi utama pada produk tersebut. d. Minat eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut.

B. Penelitian terdahulu

Yanti Purnama Sari 112214090 Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini meneliti tentang pengaruh harga, kualitas produk, merek dan komunikasi pemasaran terintegrasi terhadap minat beli konsumen. Studi kasus pada pengguna produk deterjen Rinso. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan teknik analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukan harga, kualitas produk, merek dan komunikasi pemasaran terintegrasi secara bersama-sama mempengaruhi minat beli konsumen, dan secara parsial hanya variabel harga yang mempengaruhi minat beli konsumen. Veronika 122214064 Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini meneliti tentang pengaruh iklan dan brand image terhadap minat beli konsumen, dengan brand image sebagai variabel mediasi pada calon konsumen shampoo Dove di pusat perbelanjaan Gardena Department Store Supermarket Yogyakarta. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Data penelitian diperoleh dengan membagikan kuesioner kepada 100 responden. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi Variabel Mediasi dengan Metode Causal Step menggunakan aplikasi IBM SPSS Statistics 19. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 iklan dan brand image mempunyai pengaruh positif terhadap minat beli konsumen, 2 iklan berpengaruh positif terhadap brand image, 3 brand image tidak memediasi pengaruh iklan terhadap minat beli konsumen. Merdifransisca 2011 https:merdifransisca.wordpress.com . Penelitian ini berjudul “analisis pengaruh kualitas produk, daya tarik promosi dan harga terhadap minat beli konsumen pada produk Starone”. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan teknik analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukan kualitas produk, daya tarik promosi dan harga berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen pada produk Starone. Adrian Hira Himawan 12808141029 Universitas Negeri Yogyakarta. Penelitian ini meneliti tentang pengaruh kualitas produk, citra, merek, dan promosi terhadap minat beli notebook Acer. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 185 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab hipotesis adalah regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1 kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli notebook Acer, 2 citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli notebook Acer, 3 promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli notebook Acer, 4 kualitas produk, citra merk, dan promosi memiliki pengaruh terhadap minat beli notebook Acer. Penulis akan meneliti tentang pengaruh kualitas produk dan promosi penjualan terhadap minat beli konsumen. Studi kasus pada Ramayana Department Store. Penelitian ini digunakan sebagai referensi teori tentang kualitas produk dan minat beli konsumen sesuai dengan variabel yang akan diteliti oleh penulis. Dan penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan kuesioner, sama dengan teknik pengumpulan data yang akan digunakan oleh penulis. Dengan begitu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI penulis akan lebih mudah melakukan penelitian karena dapat mempelajari penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Yanti Purnama Sari, Veronika, artikel dari Blog Merdifransisca dan Adrian Hira Himawan.

C. Kerangka penelitian

Dari uraian tersebut dapat digambarkan secara sistematis tentang penruh kualitas produk dan promosi penjualan terhadap minat beli konsumen di Ramayana Department Store adalah sebagai berikut : Gambar 2.3 Kerangka Konseptual Keterangan: : Parsial : Simultan Kualitas Produk Promosi Penjualan Proses pembelian dapat dianggap sebagai tolak ukur suatu perusahaan untuk mengetahui ketertarikan konsumen terhadap perusahaan. Kualitas produk yang ada di suatu perusahaan dapat menimbulkan minat beli konsumen. Dan promosi penjualan dapat berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada produk di suatu perusahaan. Jadi dua hal tersebut merupakan dua faktor yang dapat mempengaruhi minat beli konsumen baik secara parsial maupun simultan.

D. Hipotesis

Hipotesis menurut Sugiyono 2012:99 merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Kualitas Produk Kualitas suatu produk di dalam perusahaan dapat menciptakan suatu persepsi konsumen terhadap perusahaan tersebut. Dalam mengembangkan produk, pemasar lebih dahulu harus memilih tingkatan kualitas yang dapat mendukung posisi produk di pasar sasarannya. Kualitas yang baik dapat berarti konsistensi tingkatan kualitas yang tinggi. Dalam konsistensi yang tinggi tersebut kualitas produk berarti kualitas kesesuaian, bebas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dari kecacatan dan kekonsistensian dalam memberikan tingkatan kualitas yang akan dicapai dijanjikan. Fungsi produk yang sesungguhnya dirasakan konsumen sebenarnya merupakan presepsi konsumen terhadap kualitas produk tersebut. Dengan terciptanya kualitas produk yang tinggi maka tercipta pula persepsi konsumen terhadap perusahaan. Dengan begitu konsumen dapat mempercayai perusahaan dalam melakukan pembelian. Berdasarkan teori di atas dapat diambil. Semakin baik kualitas suatu produk maka pertimbangan konsumen untuk melakukan pembelian akan meningkat. Apabila kualitas suatu produk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, maka minat untuk membeli suatu produk akan timbul dalam diri konsumen tersebut. Sebaliknya apabila kualitas produk tidak dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, maka minat beli konsumen terhadap sutu produk akan rendah. b. Promosi Penjualan Strategi perusahaan yang digunakan untuk menarik konsumen yaitu menggunakan promosi penjualan. Promosi penjualan digunakan untuk mendorong penjualan dan menekankan alasan mengapa kita harus membeli sekarang juga. Tujuan dari promosi penjualan adalah untuk menarik konsumen agar mau mencoba produk baru, memancing konsumen agar

Dokumen yang terkait

Pengaruh persepsi konsumen pada kualitas produk terhadap minat beli ulang (studi kasus pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma pengguna sepatu olahraga Nike).

2 7 107

Pengaruh iklan, harga produk Naavagreen Natural Skin Care terhadap minat beli konsumen : studi kasus pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 3 2

Pengaruh persepsi konsumen pada kualitas produk terhadap minat beli ulang (studi kasus pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma pengguna sepatu olahraga Nike)

8 75 105

Pengaruh gaya hidup dan kualitas produk terhadap minat beli Honda Vario Techno 125 PGM-FI : studi kasus pada Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

1 4 139

Pengaruh iklan, harga produk Naavagreen Natural Skin Care terhadap minat beli konsumen studi kasus pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

9 53 116

Pengaruh karakteristik konsumen terhadap pembelian produk imitasi : studi kasus terhadap mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 0 123

Pengaruh iklan, kualitas, dan harga produk Oli Top One terhadap minat beli konsumen : studi pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 0 126

Pengaruh iklan TV terhadap minat beli konsumen Pocari Sweat : studi kasus pada mahasiswa Sanata Dharma fakultas ekonomi - USD Repository

0 0 129

Pengaruh daya tarik iklan televisi terhadap minat beli konsumen pada produk minuman Frestea : studi kasus pada Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 0 131

Pengaruh kualitas, merek, promosi, harga, kelompok acuan, dan ketersediaan terhadap minat beli ulang konsumen produk pasta gigi Pepsodent : studi kasus pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 0 147