5. Uji t atau Uji Parsial Uji t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan
pengaruh yang berarti signifikan antara variabel independen kualitas produk dan promosi penjualan secara parsial terhadap
variabel dependen minat beli. Langkah-langkah uji t sebagai berikut :
a Menentukan hipotesis Variabel bebas tidak berpengaruh apabila nilai
koefisiennya sama dengan nol, sedangkan variabel bebasnya akan berpengaruh apabila nilai koefisiennya tidak sama nol.
Hipotesis selengkapnya sebagai berikut: H
= b
1
, b
2
≤ 0 H
a
= b
1
, b
2
b Menentukan daerah kritis Daerah kritis ditentukan oleh t
tabel
dengan derajat bebas yaitu n-k dan taraf α sebesar 5.
c Menentukan nilai t
hitung
Nilai t
hitung
untuk koefisien b
1
, b
2
dapat dirumuskan sebagai berikut :
a
S a
t
d Menentukan daerah keputusan Penentuan daerah keputusan dilakukan dengan
menerima H atau menolak H
dengan derajat bebas yaitu n-k dengan taraf α sebesar 5.
e Memutuskan hipotesis Pada tahap ini, pengambilan keputusan dilakukan
dengan beberapa kriteria sebagai berikut : Jika:
t
hitung
≤ t
tabel
; maka H diterima
t
hitung
t
tabel
; maka H ditolak
atau nilai Pr ≥ α = 5; maka H
diterima nilai Pr α = 5; maka H
ditolak
6. Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi R
2
bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan
variabel dependen. Dalam output SPSS, koefisien terletak pada tabel Model Summary
b
dan tertulis R Square. Namun untuk regresi linear berganda sebaiknya menggunakan R Square yang sudah disesuaikan
atau tertulis Adjusted R Square, karena disesuaikan dengan jumlah variabel independen yang digunakan dalam penelitian.
Nilai R Square dikatakan baik jika diatas 0,5 karena nilai R Square berkisar antara 0 sampai 1. Pada umumnya sampel dengan
data deret waktu time series memiliki R Square maupun Adjusted R Square cukup tinggi di atas 0,5, sedangkan sampel dengan data item
tertentu yang disebut data silang crossection pada umumnya memiliki R Square maupun Adjusted R Square agak rendah di
bawah 0,5, namun tidak menutup kemungkinan data jenis crossection memiliki nilai R Square maupun Adjusted R Square
cukup tinggi Nugroho, 2005: 50. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
BAB IV GAMBARAN PERUSAHAAN
Gambar IV.1 Simbol Ramayana Department Store
Sumber: http:www.ramayana.co.id
A. Sejarah perusahaan
Tak lama setelah menikah, Bapak Paulus Tumewu dan istrinya, Tan Lee Chuan, meninggalkan rumah keluarga di Ujung Pandang,
Sulawesi untuk memulai bisnis di Jakarta. Mereka telah membayangkan sebuah Department Store yang menjual barang berkualitas dengan harga
terjangkau untuk segmen berpenghasilan rendah. Pada tahun 1978 mereka membuka toko pertama mereka yang khusus terutama di garmen dan
pakaian di Jalan Sabang. Mereka menamai toko mereka Ramayana Fashion Store.
Sebagai salah satu Department Store yang paling terkemuka di Republik Indonesia, diposisikan untuk melayani pasar menengah bawah,
Ramayana telah tumbuh dan berkembang seiring dengan terus meningkatnya daya beli rata-rata masyarakat Indonesia. Pertama kali
didirikan sebagai usaha kecil pada tahun 1978, kini Ramayana telah menjadi pemimpin pasar dalam segmen retail menengah-bawah dan bawah.
Dengan berkembang baiknya toko, produk baru yang ditambahkan untuk memfokuskan bisnis, yaitu garmen dan pakaian. Pada
tahun 1985, fashion pakaian seperti sepatu, tas, aksesoris diperkenalkan. Ke depan dengan optimisme, Ramayana juga memperluas area cakupannya.
Pada tahun yang sama, outlet toko pertama di luar Jakarta dibuka di Bandung.
Pada tahun 1989 Ramayana telah menjadi jaringan ritel, yang terdiri dari 13 gerai dan mempekerjakan sebanyak 2.500 pekerja. Mereka
berbagai produk yang dijual juga telah menjadi lebih luas untuk mencakup kebutuhan rumah tangga, mainan dan alat tulis. Tak lama kemudian, pada
tahun 1993 satu atap pusat perbelanjaan dilaksanakan di setiap toko Ramayana karena jangkauan produk yang luas dan harga terjangkau.
Ramayana terus menghadirkan tren-tren dan gaya terkini kepada kelas pekerja Indonesia yang hidup di berbagai pulau di nusantara dengan harga
yang wajar.
Ramayana mengunggulkan
prinsip tritunggal
yaitu kualitas-layanan-nilai yang telah menyokong kesuksesan dan kegiatan
ekspansi Perseroan yang stabil selama empat dasawarsa terakhir ini. Pelanggan menuntut kualitas, oleh karena itu Ramayana menyajikan
pilihan barang-barang yang berkualitas, dengan gaya rancangan yang sesuai dengan tren-tren masa kini. Ramayana menyajikan barang-barang
ini dengan layanan yang unggul. Pelanggan harus senantiasa merasa seperti PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tamu kehormatan dan merasa nyaman setiap kali berbelanja. Persaingan yang ketat menuntut adanya tatanan nilai- salah satu dari nilai-nilai inti
perseroan. Dengan inflasi mengintai dan daya beli yang menyusut, pelanggan kini semakin sensitif pada harga. Mereka semakin mengetahui
harga dan tahu apakah mereka mampu membelinya. Keberhasilkan kami dalam kesinambungan usaha, sebagian besar berasal dari tingginya nilai
yang kami tawarkan untuk produk pakaian dan barang-barang lainnya dengan harga ekonomis. Ramayana Department Store sudah memiliki gerai
sebanyak 115 gerai yang tersebar di seluruh Indonesia. Untuk rincian daftar toko secara lengkap bisa dilihat pada lampiran 3.
B. Visi dan Misi Perusahaan
1. VISI
Sebagai jaringan Perusahaan retail kami berkomitmen untuk melayani kebutuhan bersegmen menengah bawah, kami menyediakan
beragam produk terjangkau dan berkualitas, menawarkan pelayanan pelanggan yang penuh perhatian.
2. MISI
Kami tetap menjaga posisi kami di sektor kami sebagai peritel terbesar di Indonesia, melalui ekspansi pasar, pengendalian
biaya yang cerdas, meningkatkan layanan pelanggan, pengembangan sumber daya manusia, dan membangun hubungan yang saling
menguntungkan dengan rekan bisnis kami: semuanya untuk memaksimalkan nilai pemegang saham.
C. Struktur Organisasi Perusahaan
Gambar IV.2 Struktur Organisasi Ramayana Department Store
Sumber: http:www.ramayana.co.id
D. Tata Kelola Perusahaan
Penerapan Tata Kelola Perusahaan didasarkan pada prinsip dasar yang telah memandu kemajuan manajemen Perusahaan dan Karyawan.
1. Tranparansi Transparansi telah menjadi komitmen kami untuk menjamin
tersedianya informasi sehingga dapat diakses oleh pihak yang membutuhkanya. Informasi ini diantaranya berupa laporan keuangan,
manajemen perusahaan atau kepemilikan perusahaan. Semua informasi ini harus akurat. Ramayana menjunjung tinggi prinsip
keterbukaan sebagaimana dimanifestasikan dalam penerapan transparansi demi menyediakan informasi yang diperlukan para
pemangku kepentingan. Penerapan prinsip ini ditandai dengan selalu meng-update website perusahaan
www.ramayana.co.id , yang
berfungsi sebagai Platform informasi bagi masyarakat, investor dan para pemangku kepentingan. Kepatuhan Ramayana terhadap
transparansi juga ditunjukan melalui Laporan Keuangan per-Kuartal dan Tahunan, Laporan Tahunan, Pengungkapan Informasi
dan Public Expose yang diadakan setiap tahun untuk menyampaikan
informasi tentang perkembangan yang sedang berlangsung di Ramayana dan rencana- rencana ke depan.
2. Akuntabilitas Akuntabilitas ditandai dengan adanya mekanisme yang handal,
peran dan tanggungjawab manajemen profesional, pengambilan keputusan dan kebijakan yang mungkin berdampak penting bagi
operasional Perusahaan. Ramayana memprioritaskan hak, kewajiban, kewenangan dan tanggungjawab Dewan Komisaris, Direksi dan para
pemangku kepentingan. Rapat untuk menyusun keputusan strategis dilakukan secara regular antara Direksi, Dewan Komisaris dan
manajemen. 3. Tanggungjawab
Tanggungjawab mengacu pada uraian yang jelas tentang peran setiap orang dalam mencapai tujuan bersama. Tanggungjawab juga
menjamin kepatuhan terhadap semua peraturan dan norma-norma sosial yang berlaku.
Sebagai perusahaan
publik yang memprioritaskan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik,
taat kepada undang-undang, peraturan Otoritas Jasa Keuangan OJK dan Bursa Efek Indonesia BEI, peraturan pemerintah dan
undang-undang perpajakan, harus tunduk pada manfaat jangka panjang Pemegang Saham. Sementara itu, sebagai bagian dari
pertanggungjawaban kepada masyarakat dan lingkungan, Ramayana dan anak-anak perusahaanya secara berkala turut ambil bagian
dalam berbagai program CSR. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI