Tabel V.15 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
total N
100 Normal Parameters
a
Mean 3.7600
Std. Deviation .46861
Most Extreme
Differences Absolute
.089 Positive
.077 Negative
-.089 Kolmogorov-Smirnov Z
.891 Asymp. Sig. 2-tailed
.406 a. Test distribution is Normal.
Dapat dilihat pada tabel bahwa semua data pada variabel penelitian ini dikatakan berdistribusi normal, karena seluruh angka
Asymp. Sig 2-tailed lebih besar daripada 0,05 yaitu sebesar 0,406. Dari grafik Normal Q-Q Plot of minat_beli sebelumnya terlihat
sebaran data yang berkumpul disekitaran garis uji yang mengarah ke kanan atas. Tidak ada data yang terletak jauh dari sebaran data. Oleh
karena itu data tersebut berdistribusi normal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b Hasil Uji Multikolinearitas Suatu model regresi dikatakan bebas multikolinieritas jika nilai
VIF Variance Inflation Factor kurang dari 10 maka tidak terjadi gejala multikolinieritas diantara variabel bebas.
Tabel V.16 Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardiz
ed Coefficient
s
T Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta
Toleran ce
VIF Constant
-.623 .617
-1.010 .315 kualitasprodu
k .648
.125 .474
5.197 .000 .750
1.333 promosipenju
alan .433
.165 .239
2.618 .010 .750
1.333 a.
Dependent Variable:
minat_beli
Dari tabel diketahui bahwa nilai VIF untuk variabel kualitas produk adalah 1,333 dan nilai tolerance 0,750, untuk variabel promosi penjualan
adalah 1,333 dan nilai tolerance 0,750. maka dapat dilihat bahwa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
masing-masing nilai VIF setiap variabel kurang dari 10,00 dan tolerance untuk masing-masing variabel lebih dari 0,10. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas diantara variabel bebas.
c Hasil Uji Heteroskedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menunjukan bahwa varians
variabel tidak sama untuk semua pengamatan atau observasi. Suatu variabel tidak terjadi heteroskedastisitas apabila angka signifikansi
daripada 0,05 dan dilihat dari scatter-plots, apabila titik-titik pada scatter-plots menyebar secara acak, baik dibagian atas angka nol
ataupun di bagian bahwa angka nol dari sumbu vertikal atau sumbu Y, maka dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas atau disebut
homokedastisitas. Adapun hasil uji heteroskedastisitas sebagai berikut:
Gambar V.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Dari scatterplot tersebut, terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak, baik di bagian atas angka nol atau di bagian bawah angka nol dari
sumbu vertikal atau sumbu Y. Dengan demikian, dapat disimpiulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model regresi ini.
4. Analisis uji regresi linear berganda Analisis linier berganda digunakan untuk menjawab hipotesis
apakah kualitas produk dan promosi penjualan berpengaruh terhadap minat beli konsumen.
Tabel V.17 Hasil Analisis Linear Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta
Constant -.623
.617 -1.010
.315 kualitasproduk
.648 .125
.474 5.197
.000 promosipenjualan
.433 .165
.239 2.618
.010 a. Dependent Variable: minat_beli
Berdasarkan hasil olah data menggunakan SPSS, diperoleh nilai konstanta sebesar -623, koefisien kualitas produk 0,648, koefisien promosi
penjualan 0,433. Maka persamaan regresi dapat dirumuskan sebagai berikut:
Y= -0,623+0,648X1+0,0,433X2
5. Uji F Uji F ini digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh
kualitas produk dan promosi penjualan secara bersama-sama terhadap minat beli konsumen. Jika nilai F
hitung
F
tabel
berarti dapat disimpulkan bahwa kualitas produk dan promosi penjualan secara bersama-sama
berpengaruh terhadap minat beli konsumen dengan α=5 0,05, df1=2 dan df2=98 diperoleh nilai F tabel 2, 98 = 3,09.
Tabel V.18 Hasil Uji F
ANOVA
b
Model Sum
of Squares
df Mean Square F
Sig. Regression 20.150
2 10.075
31.638 .000
a
Residual 30.890
97 .318
Total 51.040
99 a. Predictors: Constant, promosipenjualan, kualitasproduk
b. Dependent Variable: minat_beli PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan tabel diatas F
hitung
= 31,638 oleh karena itu nilai F
hitung
F
tabel
berarti Ho ditolak. Hal ini berarti kualitas produk dan promosi penjualan bersama-sama berpengaruh terhadap minat beli konsumen.
6. Uji t Uji t digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh secara parsial
kualitas produk dan promosi penjualan terhadap minat beli konsumen. Jika t
hitung
t
tabel
maka Ho ditolak, yang berarti kualitas produk dan promosi penjualan berpengaruh secara parsial terhadap minat beli. Dengan α=5
0,05 dan df = 97, diperoleh nilai t
tabel
sebesar 1,9847 Tabel V.19
Hasil Uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta
Constant -.623
.617 -1.010
.315 kualitasproduk
.648 .125
.474 5.197
.000 promosipenjualan .433
.165 .239
2.618 .010
a. Dependent Variable: minat_beli
1. Pengaruh kualitas produk terhadap minat beli Berdasarkan tabel diketahui nilai t
hitung
variabel kualitas produk sebesar 5,197 oleh karena nilai tersebut lebih besar dari t
tabel
1,9847, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berarti kualitas produk berpengaruh terhadap minat beli konsumen. Artinya semakin kualitas produk sesuai dengan harapan konsumen maka
semakin tinggi minat beli konsumen. 2. Pengaruh promosi penjualan terhadap minat beli
Berdasarkan tabel diketahui nilai t
hitung
variabel kualitas produk sebesar 2,618 oleh karena nilai tersebut lebih besar dari t
tabel
1,9847, berarti kualitas produk berpengaruh terhadap minat beli konsumen.
Artinya semakin promosi penjualan sesuai dengan harapan konsumen maka semakin tinggi minat beli konsumen.
7. Koefisien Determinasi Koefisien Determinasi R
2
dari hasil regresi berganda menunjukan seberapa besar variabel dependen minat beli dipengaruhi oleh variabel
independen kualitas produk dan promosi penjualan hasil uji koefisien determinasi R
2
dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel V.20
Hasil Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model R R Square
Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate Durbin-Watso
n 1
.628
a
.395 .382
.56431 1.436
a. Predictors:
Constant, promosipenjualan,
kualitasproduk b. Dependent Variable: minat_beli
Berdasarkan tabel diperoleh koefisien determinasi R
2
sebesar 0,395 atau 39,5. Hal ini menunjukkan bahwa 39,5 minat beli responden
dipengaruhi oleh kualitas produk dan promosi penjualan. Sedangkan 60,5 lainnya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak terdapat pada penelitian ini.
D. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1 pengaruh kualitas produk terhadap minat beli konsumen di Ramayana Department Store; 2
pengaruh promosi penjualan terhadap minat beli konsumen di Ramayana Department Store; 3 pengaruh kualitas produk dan promosi penjualan
terhadap minat beli konsumen di Ramayana Department Store, 4 implikasi manajerial. Dapat dilihat karakteristik responden pada
penelitian ini mayoritas berusia 21-24 tahun, mayoritas responden adalah perempuan,
mayoritas memiliki
tingkat pendapatan
sebesar Rp.1.000.000- Rp.1.500.000 dan mayoritas memiliki pengeluaran 5
- 10 dari penghasilan tiap bulan.
1. Pengaruh kualitas produk terhadap minat beli konsumen di Ramayana Department Store
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel kualitas produk diketahui nilai t
hitung
sebesar 5,197 nilai tersebut lebih besar dari t
tabel
1,9847 dengan nilai signifikan sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 0,000 0,05 berarti kualitas produk berpengaruh positif terhadap minat beli
konsumen. Semakin bagus kualitas produk maka semakin tinggi minat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
beli konsumen di Ramayana Department Store. Dalam penelitian ini, kualitas produk di Ramayana Department Store dianggap bagus karena
persepsi responden terhadap pernyataan yang ada di kuesioner tentang kualitas produk adalah 3,7 yang termasuk dalam kategori setuju.
Konsumen dalam
melakukan pembelian
selalu mempertimbangkan hal yang berhubungan dengan kualitas dari produk
yang akan dibeli. Kualitas produk adalah mencerminkan kemampuan produk untuk menjalankan tugasnya yang mencakup daya tahan,
kehandalan atau kemajuan, kekuatan, kemudahan dalam pengemasan dan reparasi produk dan ciri-ciri lainnya Kotler dan Amstrong 1997.
Kualitas produk dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan Kotler dan Amstrong, 2001. Semakin sesuai
dengan standar yang ditetapkan, dinilai semakin berkualitas Handoko, 2002.
Konsumen saat ini juga sangat kritis dalam memilih suatu produk, keputusan untuk membeli suatu produk sangat dipengaruhi oleh
penilaian akan kualitas produk tersebut Kertirasa, 2014. Pada saat konsumen akan mengambil suatu keputusan pembelian, kualitas produk
merupakan pertimbangan paling utama, karena kualitas produk adalah tujuan utama bagi konsumen untuk memenuhi kebutuhannya. Konsumen
yang merasa cocok dengan suatu produk dan produk tersebut dapat memenuhi kebutuhannya, maka konsumen akan mengambil keputusan
untuk membeli produk tersebut Nabhan dan Kresnaini, 2005. Kualitas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
merupakan salah satu faktor yang menjadi pertimbangan konsumen sebelum membeli suatu produk. Kualitas dapat dinyatakan sebagai
harapan dan presepsi para konsumen yang sama baiknya dengan kinerja sesungguhnya Bernard, 2004. Kualitas produk harus sesuai dengan
yang dijanjikan oleh semua kegiatan dalam bauran pemasaran. Hasil penelitian ini relevan dengan penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Adrian Hira Himawan 2016 melakukan penelitian tentang “Pengaruh Kualitas Produk, Citra Merek dan Promosi Terhadap
Minat Beli Konsumen”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas produk berpengaruh positif terhadap minat beli notebook Acer.
2. Pengaruh promosi penjualan terhadap minat beli konsumen di Ramayana Department Store
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel promosi penjualan diketahui nilai t
hitung
sebesar 2,618 lebih besar dari t
tabel
1,9847; berarti promosi penjualan berpengaruh terhadap minat beli konsumen.
Semakin promosi penjualan menarik maka semakin tinggi minat beli konsumen di Ramayana Department Store. Dalam penelitian ini,
promosi penjualan di Ramayana Department Store dianggap menarik karena persepsi responden terhadap pernyataan yang ada di kuesioner
tentang promosi penjualan adalah 4,2 yang termasuk dalam kategori sangat setuju.
Promosi penjualan yang tepat akan meningkatkan minat beli konsumen Swastha dan Irawan, 2011. Promosi penjualan digunakan
untuk mendukung berbagai strategi pemasaran yang ada. Promosi penjualan yang dilakukan dengan berbagai metode akan menjadi cara
untuk menarik perhatian konsumen. Kemudian akan menarik minat konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan. Semakin menarik
promosi penjualan maka Hasil penelitian ini relevan dengan penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Merdifransisca 2011 melakukan penelitian tentang “Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Daya Tarik Promosi dan Harga
Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Produk Starone”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa promosi berpengaruh positif terhadap minat beli
pada produk Starone.
3. Pengaruh kualitas produk dan promosi penjualan terhadap minat beli konsumen Ramayana Department Store
Dari hasil pengujian diperoleh nilai F
hitung
sebesar 31,638 dengan signifikan sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Maka dapat
disimpulkan penelitian ini membuktikan bahwa kualitas produk dan promosi mempengaruhi minat beli konsumen secara bersama-sama.
Minat beli konsumen merupakan sebuah perilaku konsumen dimana konsumen mempunyai keingingan dalam memilih, menggunakan,
dan mengkonsumsi atau bahkan menginginkan suatu produk yang ditawarkan. Minat beli dalam penelitian ini dipengaruhi oleh dua faktor
yang meliputi: kualitas produk dan promosi penjualan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Minat beli konsumen dapat dipengaruhi oleh kualitas produk karena konsumen dalam memilih produk akan mempertimbangkan
indikator kualitas produk tersebut. Produk dengan kualitas yang baik tentu saja akan berpengaruh pada minat beli konsumen. Minat beli
konsumen dapat dipengaruhi oleh promosi, promosi yang dilakukan dengan berbagai metode akan menjadi cara untuk menarik perhatian
konsumen. Kemudian akan menarik minat konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan. Kualitas produk dan promosi penjualan dapat
mempengaruhi minat beli konsumen secara bersama-sama pada penelitian ini.
Hasil penelitian ini relevan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Himawan 2016 melakukan penelitian tentang
“Pengaruh Kualitas Produk, Citra Merek dan Promosi Terhadap Minat Beli Konsumen”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualits produk,
citra merek dan promosi berpengaruh positif terhadap minat beli notebook Acer.
Hasil analisis regresi berganda diperoleh koefisien determinasi R square 0,395, yang berarti bahwa kedua variabel kualitas produk
dan promosi penjualan mampu menjelaskan 39,5 perubahan pada variabel terikat Y minat beli, sedangkan 60,5 lainnya dipengaruhi
variabel lain yang tidak disebutkan pada penelitian ini. Hal ini menjelaskan bahwa masih banyak faktor lain yang mempengaruhi
konsumen dalam membeli suatu produk yang tidak disebutkan dalam penelitian ini.
4. Implikasi Manajerial
Ramayana Department Store sudah sangat terkenal diseluruh Indonesia termasuk di Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk
melihat dari segi mahasiswa, apakah mahasiswa FE Universitas Sanata Dharma berminat untuk melakukan pembelian suatu produk di
Ramayana Department Store dengan melihat kualitas produk dan promosi penjualan yang ditawarkan.
Penelitian ini memperoleh hasil bahwa kualitas produk dan promosi penjualan berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen di
Ramayana Department Store secara parsial maupun simultan. Dengan begitu dapat menunjukkan bahwa mahasiswa FE Universitas Sanata
Dharma memiliki minat beli di Ramayana Department Store tinggi setelah melihat kualitas produk dan promosi penjualan yang di tawarkan.
Dilihat dari faktor pribadi yaitu tingkat pendapatan seseorang dapat mempengaruhi perilaku konsumen. Dalam penelitian ini, tingkat
pendapatanuang saku
responden mayoritas
Rp.1.000.000- Rp.1.500.000 per bulan, termasuk ke dalam golongan menengah ke
bawah sesuai dengan target pasar yang ditetapkan oleh Ramayana Department Store
http:www.ramayana.co.id .
Responden pada penelitian ini mayoritas berjenis kelamin wanita karena seorang wanita lebih suka berbelanja dari pada laki-laki.