Deskripsi Penelitian HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN

92

BAB V HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Penelitian

Penelitian tindakan kelas dengan model pembelajaran kooperatif model Student Team Achivement Division STAD dalam pembelajaran ekonomi yang telah dilaksanakan pada peserta didik kelas X IPS SMA Tiga Maret GAMA Yogyakarta yang berlokasi di Jalan Affandi No. 5 Gejayan, Mrican, Yogyakarta. Penelitian diawali dengan kegiatan pra penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 1 November 2014 pada jam ke-tujuh dan kedelapan di kelas X IPS. Kegiatan pra penelitian meliputi observasi terhadap guru , observasi kelas, dan observasi peserta didik. Tujuan dari observasi ini adalah untuk mengetahui kondisi awal dari kegiatan belajar mengajar di kelas X IPS, SMA Tiga Maret GAMA Yogyakarta. Setelah observasi, maka peneliti melakukan penelitian tindakan kelas, dimana tindakan kelas dilakukan dengan dua siklus. Siklus pertama dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 8 November 2014, pada pukul 12.00 WIB sampai dengan pukul 13.30 WIB. Dan siklus kedua dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 15 November 2014, pada pukul 11.00 WIB sampai dengan pukul 12.45 WIB. Penerapan PTK dalam penelitian ini selajutnya dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Observasi Pra-penelitian Observasi pra-penelitian dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 1 November 2014 pada jam pelajaran ke-tujuh dan ke-delapan pukul 11.00 - 12.45 di kelas X IPS. Guru mitra dalam penelitian ini adalah M. S. Haryanti Asih Winaryanti, sebagai guru bidang studi ekonomi. Materi yang dipelajari adalah Pasar. Guru mengawali pelajaran dengan mengucapkan salam, dan kemudian dilanjutkan dengan memeriksa tugas yang pada pertemuan sebelumnya diberikan kepada peserta didik. Berikut dapat diuraikan hasil observasi pendahuluan : a. Observasi Guru Observing Teacher Kegiatan pembelajaran diawali dengan memeriksa kesiapan peserta didik, kemudian guru mengulas kembali materi sebelumnya dan mengkaitan dengan materi yang akan disampaikan pada hari itu. Materi yang akan dibahas pada saat itu adalah tentang “Pasar”. Sebelum memulai pembahasan materi, peserta didik diminta untuk mengumpulkan tugas yang diberikan pada pertemuan sebelumnya, yaitu mengenai bentuk pasar. Guru melakukan apersepsi dengan cara bertanya jawab dengan peserta didik. Hal itu dilakukan oleh guru agar peserta didik dapat mengingat kembali pelajaran yang telah diberikan sebelumnya dan merangsang perhatian peserta didik untuk memasuki materi yang selanjutnya akan dibahas. Pada awalnya, kondisi kelas belum siap untuk proses pembelajaran, peserta didik masih asik berbicara dengan teman dan mengerjakan tugas yang akan dikumpulkan. Guru dapat mengendalikan kelas tersebut dengan memberikan pertanyaan kepada peserta didik untuk merangsang pengetahuan mereka. Namun hanya beberapa peserta didik yang menjawab pertanyaan guru. Untuk mengetahui kesiapan dan apakah peserta didik sudah memahami pelajaran yang disampaikan, guru menujuk peserta didik secara acak untuk menjawab pertanyaan. Setelah itu guru mengecek satu persatu tugas yang telah dikumpulkan oleh peserta didik, dan ternyata masih ada peserta didik yang belum mengumpulkan tugas tersebut. Guru meminta peserta didik yang belum mengumpulkan untuk segera dikumpulkan. Sebagai peringatan, guru akan mengurangi nilai peserta didik yang terlambat mengumpulkan tugas. Selanjutnya guru memberikan tugas baru kepada peserta didik untuk dikerjakan. Saat mengerjakan tugas tersebut guru berkeliling untuk melihat apakah peserta didik telah benar-benar memahami materi yang telah disampaikan dan bisa mengerjakan tugas dengan baik. Karena waktu mengerjakan telah habis guru meminta peserta didik untuk mengumpulkan hasil pekerjaannya. Guru mengajak peserta didik untuk membuat evaluasi dan merefleksi pelajaran hari itu. Selanjutnya guru menutup pelajaran hari itu dengan mengucapkan salam penutup dan mengingatan peserta didik untuk mempelajari materi selanjutnya. Berikut ini disajikan rangkuman awal observasi terhadap aktivitas guru selama proses belajar mengajar berlangsung lampiran 1, halaman 157. Tabel 5.1 Hasil Observasi Aktifitas Guru Sebelum STAD No Deskriptor Ya Tidak 1 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran √ 2 Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi sub- sub pokok bahasan yang lebih sempit dan membantu peserta didik dalam pembelajaran . √ 3 Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok. √ 4 Guru memotivasi peserta didik agar terlibat dalam diskusi kelompok. √ 5 Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk berdiskusi dalam kelompok. √ 6 Guru membantu dan mengarahkan peserta didik dalam pengerjaan lembar kegiatan. √ 7 Guru mengamati atau mengobservasi kegiatan kelompok selama berdiskusi. √ 8 Guru melibatkan diri dalam kelompok untuk mencapai tujuan serta menjawab pertanyaan yang diajukan peserta didik secara perorangan √ 9 Guru tidak berinteraksi dengan peserta didik √ 10 Guru membiarkan peserta didik berkeliling di dalam kelas dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas tidak kondusif √ 11 Guru membiarkan peserta didik bekerja dalam kelompok menurut cara mereka sendiri. √ 12 Guru dan peserta didik terlibat percakapan serius sehingga kelas menjadi gaduh dan menggangu peserta didik lain. √ 13 Guru dan peserta didik asik dengan pekerjaanya masing- masing sehingga suasana kelas menjadi kaku √ 14 Guru meninggalkan kelas disaat peserta didik bekerja didalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan. √ 15 Guru memberikan evaluasi dengan kuis dan memberikan penghargaan bagi kelompok yang memiliki skor terbaik. √ 16 Guru memberikan lembar refleksi untuk diisi oleh Peserta didik. √ b. Observasi Kelas Observing Class 1. Kondisi Fisik Ruang Kelas Kondisi fisik ruang kelas X IPS cukup memadai untuk proses belajar mengajar. Fasilitas kelas cukup lengkap, antara lain terdapat whiteboard, meja guru, kursi guru, kursi dan meja peserta didik, papan pengumuman, viewer, LCD, jam dinding, dan kipas angin. Di dalam kelas juga disedikan buku untuk mencatat kemajuan kelas, struktur kepengurusan kelas, jadwal piket, dan hasil karya peserta didik. Pengaturan sirkulasi udara yang masuk dan keluar juga sudah cukup baik dengan adanya ventilasi di sekitar kelas. Namun pencahayaan dirasa masih kurang baik karena apabila lampu-lampu di kelas tidak dinyalakan, maka suasana di dalam kelas kurang terang. 2. Kondisi Kesiapan Peserta Didik Pada awal proses pembelajaran, peserta didik masih terlihat belum siap untuk menerima pelajaran. Hal ini dikarenakan proses belajar dilakukan pada jam terakhir. Saat guru memasuki kelas, masih terlihat ada beberapa peserta didik yang mengajak cerita dengan teman sebangku. Dari rangkaian keadaan kelas tersebut dapat dilihat pada tabel berikut lampiran 2, halaman 158. Tabel 5.2 Hasil Observasi Aktivitas Kelas Sebelum STAD No Diskriptor Ya Tidak 1 Kelas terdiri dari banyak peserta didik yang memiliki kemampuan dan asal usul yang berbeda-beda. √ 2 Peserta didik mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. √ 3 Buku-buku dan perlengkapan peserta didik mudah ditemukan di kelas sekolah. √ 4 Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa peserta didik yang tidak ikut terlibat serta membuat kegaduhan di dalam kelas √ 5 Beberapa peserta didik hanya mengandalkan peserta didik lain dalam kerja kelompok. √ 6 Peserta didik tampak antusias dengan kerja kelompok √ 7 Banyak peserta didik yang bertanya pada guru saat menghadapi kesulitan. √ 8 Tujuan dari kelas ini tidak dapat dipahami dengan jelas. √ 9 Peserta didik mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi √ 10 Kondisi kelas terorganisasi dengan baik √ 11 Selama berdiskusi, setiap peserta didik memberikan pendapat atau masukan bagi kelompok. √ 12 Ada sejumlah peraturan yang harus ditaati oleh para peserta didik √ 13 Sebagian besar peserta didik telah memiliki sumber referensi yang digunakan √ c. Observasi Peserta Didik Observing Student Pada saat pelajaran akan dimulai, peserta didik masih sibuk dengan aktifitas masing-masing, dan ada beberapa yang masih berbicara dengan teman. Setelah guru mengucapkan salam dan membuka pertemuan, beberapa peserta didik mulai memperhatikan guru, sementara masih ada yang bercanda dengan teman sebangku. Kemudian guru menujuk peserta didik untuk mengulas kembali materi pada pertemuan terdahulu. Peserta didik mulai mempersiapkan buku dan memperhatikan penjelasan guru. Saat guru mulai mengulang materi yang terdahulu, guru menujuk secara acak peserta didik untuk menjawab pertanyaan yang guru berikan dan menghubungkan dengan materi yang akan dipelajari, namun hanya beberapa peserta didik yang dapat menjawab pertanyaan tersebut. Pada pertengahan pelajaran guru meminta peserta didik menujukkan tugas, dimana sebelumnya peserta didik diberi tugas membuat ringkasan tentang ciri-ciri bentuk pasar. Hanya beberapa peserta didik yang menunjukkan tugas tersebut, dan guru mencatat peserta didik yang belum menunjukkan tugas. Kemudian tugas yang telah ditunjukkan itu dikumpulkan. Bagi peserta didik yang belum mengumpulkan tugas, mereka diminta untuk segera mengumpulkannya paling lambat sebelum pulang sekolah. Sebagai peringatan, guru membuat kesepakatan, apabila peserta didik terlambat untuk mengumpulkan maka nilainya akan dikurangi. Setelah tugas dikumpulkan, guru kembali memberikan tugas berupa pertanyaan berdasarkan ringkasan materi yang telah dibuat peserta didik. Beberapa peserta didik mengerjakan tugas tersebut dengan serius, tetapi ada peserta didik yang mengerjakan sambil berbicara dengan teman sebangkunya. Melihat hal tersebut, guru kemudian mendekati tiap peserta didik untuk melihat hasil pekerjaannya. Pada saat peserta didik mengerjakan tugas, guru memberi sedikit penjelasan tentang pertanyaan. Selajutnya guru meminta peserta didik untuk mengumpulkan tugas yang telah dikerjakan dan mencocokan jawaban satu persatu dengan memberikan penjelasan materi. Berdasarkan kondisi yang demikian, peneliti menyimpulkan bahwa peran guru sangat sentral. Hanya beberapa peserta didik yang aktif dalam kelas. Untuk itu diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar peserta didik. Dari rangkaian kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: lampiran 3, halaman 159 . Tabel 5.3 Hasil Observasi Keaktifan Peserta didik Sebelum STAD No Deskriptor Jumlah 1 Peserta didik siap mengikuti proses pembelajaran 6 619100 = 31,57 2 Peserta didik memperhatikan penjelasan guru praktikkan 7 719100 = 36,84 3 Peserta didik menanggapi pembahasan pelajaran 4 419100 = 21,05 4 Peserta didik mencatat hal-hal penting 5 519100 = 26,31 5 Peserta didik mengerjakan tugas dengan baik 8 819100 = 42,10 6 Peserta didik menanyakan materi yang kurang paham 4 419100 = 21,05 Selain observasi tertulis, peneliti menggunakan kuisioner untuk mengetahui tingkat keaktifan belajar peserta didik pada pra penerapan tindakan dan melihat hasil ulangan harian peserta didik untuk mengetahui tingkat prestasi pra penerapan tindakan. Kuisioner yang diberikan kepada peserta didik terdiri dari 20 pernyataan. Berikut ini disertakan ulangan harian ekonomi peserta didik kelas X IPS Tabel 5.4 Hasil Nilai Ulangan Peserta didik No Nama Peserta Didik UH KKM Ket 1 Dea Lestari 70 75 BT 2 Deni Khoirudin 25 75 BT 3 Erlin Kirana Edita Dewi 45 75 BT 4 Julens Dance Rumbiak 30 75 BT 5 LarasSekarAyu 70 75 BT 6 Muhammad Al Zibar 30 75 BT 7 Muhammad Nur Fajar R. 75 75 T 8 Nabilla Adhe Nadjib 75 75 T 9 Novianti Dewi Masitah 55 75 BT 10 Nugroho Wisnu Saputro 50 75 BT 11 Rafif Afiransyah 45 75 BT 12 Rani Nur Syafitri 40 75 BT 13 Resti Ayuni Wulandari 60 75 BT 14 Risandika Asri Tri A. 60 75 BT 15 Rizki Abdulrrohman 75 BT 16 Satria Sanggabumi 75 BT 17 Sebastianus Yan D.K. 55 75 BT 18 Surono Aji 30 75 BT 19 Wahyu Pamungkas 30 75 BT 20 Wayan Sukarme 45 75 BT 21 Wildan Diar Firmansyah 75 BT 22 Andre Priambodo 35 75 BT 23 Ganis Laila Hanifah 75 75 T Sumber: dokumen SMA GAMA Yogyakarta 2014 Keterangan : UH : Ulangan Harian BT : Belum Tuntas T : Tuntas KKM yang diterapkan SMA GAMA Tiga Maret Yogyakarta adalah 75, dan kriteria keberhasilan PTK adalah 65. Apabila peserta didik yang mencapai nilai 75 lebih dari 65, maka PTK dikatakan berhasil. Sebaliknya, apabila peserta didik yang mencapai nilai 75 kurang dari 65, maka PTK dikatakan tidak berhasil. Seperti yang dapat dilihat pada tabel hasil nilai ulangan harian peserta didik, hanya 3 peserta didik yang dapat mencapai KKM. Melihat kondisi seperti ini, peneliti tertarik untuk menggunakan metode pembelajaran kooperatif model STAD karena metode ini adalah metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Metode ini juga model pembelajaran yang baik bagi guru yang masih awal mengenal pembelajaran kooperatif. 2. Pelaksanaan Penelitian Siklus I Penelitian siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 8 November 2014 pada pukul 12.00 WIB sampai dengan 13.30 WIB, yaitu pada jam ketujuh dan jam kedelapan. Materi pelajaran adalah “Permintaan dan Penawaran”. Berikut ini diuraikan penerapan pembelajaran kooperatif model STAD pada siklus pertama : a. Perencanaan Dalam tahap ini dilakukan persiapan dan perencanaan pembelajaran kooperatif model STAD. Langkah-langkah perencanaan yang diterapkan pada siklus I meliputi : 1 Peneliti dan guru mitra melihat data awal karateristik peserta didik untuk dikelompokkan. Data yang digunakan untuk mengelompokkan peserta didik adalah hasil kuis yang dilakukan sebelumnya. Setelah mengetahui hasil evaluasi peserta didik, guru meranking peserta didik dari yang memperoleh nilai tertinggi sampai peserta didik yang memperoleh nilai terendah. Peserta didik dibagi dalam kelompok secara heterogen berdasarkan tingkat prestasi dan jenis kelamin, masing-masing kelompok beranggotakan 4-6 peserta didik, sehingga terbentuklah 4 kelompok. 2 Peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan. Perangkat pembelajaran terdiri dari : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, materi pelajaran, lembar kerja peserta didik, soal pre test, soal post test, dan hadiah. Berikut ini uraian masing-masing perangkat belajar: a Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Peneliti membuat RPP yang berisi kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, model pembelajaran, media pembelajaran, sumber pembelajaran, dan evaluasi. RPP berisikan langkah- langkah kegiatan yang akan dilaksanakan selama proses pembelajaran. Hal tersebut dapat membantu guru dalam proses belajar mengajar. lampiran 12 halaman 168 b Materi Pembelajaran Materi ini berisi tentang penjelasan permintaan dan penawaran. Dalam materi tersebut berisi pengertian faktor yang dapat mempengaruhi permintaan dan penawaran. lampiran 13 halaman176 c Lembar Kerja Lembar Kerja atau Soal diskusi ini harus dikerjakan peserta didik didalam kelompok. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik dapat belajar didalam kelompok dan berbagi pengetahuan antar peserta didik. d Soal Pre Test dan Post Test Soal ini digunakan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar peserta didik dengan nilai pre test dengan nilai post test. lampiran 15 dan 17 halaman 180 dan 185 e Hadiah Hadiah ini dimaksudkan sebagai penghargaan bagi kelompok yang kelompok yang aktif menjawab pertanyaan dan mendapatkan nilai tertinggi. Hadiah yang diberikan berupa snack. 3 Peneliti menyiapkan dan menyusun instrumen pengumpulan data. Instrumen pengumpulan data yang digunakan meliputi: a Lembar Observasi Kegiatan Guru Lembar observasi kegiatan guru ini digunakan untuk mengetahui kegiatan yang dilakukan oleh guru pada saat proses pembelajaran berlangsung. b Lembar Observasi Kegiatan Kelas Lembar observasi kelas ini digunakan untuk mengetahui kegiatan yang dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung. c Lembar Observasi Kegiatan Peserta Didik Lembar observasi peserta didik digunakan untuk mengetahui kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik pada saat mengikiuti proses pembelajaran. d Lembar Skor Kelompok Lembar skor kelompok digunakan untuk memcatat nilai hasil diskusi oleh kelompok. b. Pelaksanaan Tindakan Pada tahap pelaksanaan tindakan, guru melaksanakan pembelajaran kooperatif model STAD yang telah dirancang pada rencana pelaksanaan tindakan. Langkah-langkah pada tahap ini adalah sebagai berikut : 1 Presentasi Kelas Pada awal pembelajaran, guru melakukan apersepsi dengan mengulas kembali materi sebelumnya, yaitu tentang bentuk-bentuk pasar dan mengkaitkan dengan materi yang akan dipelajari. Sebelum memulai pelajaran, guru meminta peserta didik untuk mengerjakan soal pre test dengan maksud untuk mengetahui pemahaman dasar peserta didik terlebih dahulu, setelah itu baru dilanjutkan dengan masuk ke materi berikutnya mengenai “Permintaan dan Penawaran”. 2 Membagi Peserta Didik Dalam Kelompok Pembentukkan kelompok dilakukan guru pada tahap awal perencanaan pembelajaran. Jumlah kelompok yang dibentuk adalah 5 kelompok. Ada 4 kelompok yang beranggotakan masing-masing 4 orang, dan 1 kelompok lainnya beranggotakan 5 orang. Guru mempersilahkan peserta didik untuk bergabung dalam kelompok masing-masing yang telah ditentukan. 3 Diskusi Kelompok Didalam kelompok, peserta didik belajar saling bertukar pendapat tentang apa yang mereka ketahui dengan mengerjakan soal-soal secara benar dan tepat. Soal LKS harus diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan oleh guru. 4 Kuis atau Post Test Kuis atau post test dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik setelah dilakukan diskusi kelompok. Post test dilakukan secara tertutup dan tidak boleh bekerja sama. 5 Penghargaan Kelompok Penghargaan kelompok dilakukan dengan melihat nilai yang terbaik dari masing-masing kelompok. Setiap kelompok mendapat hadiah berupa snack yang jumlahnya disesuaikan dengan hasil. c. Observasi Hasil observasi dalam penelitian tindakan kelas ini dapat diuraikan sebagai berikut: 1 Observasi Guru Observasi dilaksanakan bersamaan tindakan siklus pertama. Aktivitas guru saat proses pembelajaran berlangsung pada siklus pertama disajikan pada tabel berikut ini : lampiran 39 halaman 241. Tabel 5.5 Aktivitas Guru Pada Siklus I No Deskriptor Ya Tidak 1 Guru menjelaskan pembelajaran kooperatif model STAD. √ 2 Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi sub-sub pokok bahasan yang lebih sempit dan membantu peserta didik dalam pembelajaran model STAD. √ 3 Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok STAD yang heterogen. √ 4 Guru memotivasi peserta didik agar terlibat √ dalam diskusi kelompok. 5 Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk berdiskusi dalam kelompok. √ 6 Guru membantu dan mengarahkan peserta didik dalam pengerjaan lembar kegiatan. √ 7 Guru mengamati atau mengobservasi kegiatan kelompok selama berdiskusi. √ 8 Guru berinteraksi dengan peserta didik, menumbuhkan semangat kerja, keterlibatan dalam kelompok untuk mencapai tujuan serta menjawab pertanyaan yang diajukan peserta didik secara perorangan. √ 9 Guru memastikan peserta didik mandiri dalam mencari sumber atau informasi untuk memecahkan masalah. √ 10 Guru berinteraksi dengan setiap kelompok, menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan, dan kerjasama di dalam kelompok. √ 11 Guru membiarkan peserta didik bekerja dalam kelompok menurut cara mereka sendiri. √ 12 Guru dan peserta didik terlibat percakapan serius sehingga kelas menjadi gaduh dan menggangu peserta didik lain. √ 13 Guru meninggalkan kelas disaat peserta didik bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan. √ 14 Guru tidak melakukan evaluasi hasil belajar √ 15 Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang memiliki skor terbaik. √ 16 Guru memberikan lembar refleksi untuk diisi oleh peserta didik. √ 17 Guru melakukan evaluasi terhadap peningkatan hasil belajar melalui pre-test dan post-test √ Tabel 5.5 menunjukkan bahwa pada umumnya guru mampu melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif model STAD dengan cukup baik. Dalam siklus pertama ini, tampak bahwa pada awal pembelajaran guru memberikan ulasan secara garis besarnya tentang materi yang akan dibahas dalam diskusi kelompok. Guru juga menampilkan gambar dengan powerpoint dimana dalam gambar tersebut peserta didik diminta untuk menyampaikan pendapat mereka tentang gambar yang ditampilkan. Setelah bertanya jawab tentang gambar, guru meminta peserta didik mengerjakan pre test dan kemudian dilanjutkan dengan diskusi kelompok. Selanjutnya peserta didik diberikan soal post test untuk mengetahui pemahaman mereka tentang materi yang telah mereka pelajari. Post test dilakukan secara tertutup dan dikerjakan sendiri-sendiri. Pada akhir pembelajaran guru melakukan evaluasi pembelajaran dan merefleksi apa yang telah diterima dan dipahami oleh peserta didik dengan mengingat kembali materi yang telah dipelajari dengan pembelajaran kooperatif model STAD. 2 Observasi Kelas Tabel 5.6 Observasi Kelas Pada Siklus I No Diskriptor Ya Tidak 1 Kelas terdiri dari banyak peserta didik yang memiliki kemampuan dan asal usul yang berbeda-beda. √ 2 Peserta didik mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. √ 3 Buku-buku dan perlengkapan peserta didik mudah ditemukan di kelas sekolah. √ 4 Kerja didalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa peserta didik yang tidak ikut terlibat serta membuat kegaduhan di dalam kelas √ 5 Beberapa peserta didik hanya mengandalkan peserta didik lain dalam kerja kelompok. √ 6 Peserta didik tampak antusias dengan kerja kelompok √ 7 Peserta didik berperan aktif dalam aktivitas pembelajaran STAD √ 8 Banyak peserta didik yang bertanya pada guru saat menghadapi kesulitan. √ 9 Tujuan dari kelas ini tidak dapat dipahami dengan jelas. √ 10 Peserta didik mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi √ 11 Kelas ini terdiri dari berbagai individu yang tidak mengenal satu sama lain dengan baik √ 12 Kondisi kelas terorganisasi dengan baik √ 13 Selama berdiskusi setiap peserta didik memberikan pendapat atau masukan bagi kelompok. √ 14 Ada sejumlah peraturan yang harus ditaati oleh peserta didik √ 15 Sebagian besar peserta didik telah memiliki sumber referensi yang digunakan √ Tabel 5.6 menunjukkan bahwa pada awalnya suasana kelas kurang kondusif dalam proses pembelajaran. Hal tersebut terlihat saat awal guru masuk ke dalam kelas masih ada peserta didik yang berlalu lalan, dan sibuk dengan aktifitas masing- masing. Namun suasana berubah saat guru mulai memberikan penjelasan, mereka mulai memperhatikan penjelasan guru. Saat peserta didik dibagi dalam kelompok, kondisi kelas menjadi sedikit gaduh. Beberapa peserta ddik terlihat serius dalam berdiskusi dan berperan aktif dalam aktifitas pembelajaran STAD. lampiran 40 halaman 243. 3 Observasi Peserta Didik a Aktifitas peserta didik secara umum dalam proses pembelajaran pada siklus I diuraikan sebagai berikut : Tabel 5.7 Aktifitas Peserta Didik Saat Pembelajaran Pada Siklus I Tabel 5.7 menunjukkan bahwa pada saat pembelajaran peserta didik yang mengikuti proses pembelajaran koopertif model STAD berjumlah 17 peserta didik dari 23 peserta didik ada 6 peserta didik yang tidak masuk pada saat proses pembelajaran berlangsung. Pada siklus I Peserta didik siap mengikuti proses pembelajaran berjumlah 12 peserta didik 70,58, dibanding dengan sebelum penelitian jumlah tersebut mengalami peningkatan yang hanya 6 peserta didik 31,84 sudah mencapai target yang diharapkan, Peserta didik memperhatikan penjelasan No Diskriptor Pra Penelitian Siklus I Target Jumlah Jumlah 1 Peserta didik siap mengikuti proses pembelajaran 6 31,57 12 70,58 65 2 Peserta didik memperhatikan penjelasan guru atau praktikum 7 36,84 12 70,58 65 3 Peserta didik menanggapi pembahasan pelajaran 2 21,05 8 47,05 65 4 Peserta didik mencatat hal-hal penting 5 26,31 10 58,82 65 5 Peserta didik mengerjakan tugas dengan baik 8 42,10 17 100 65 6 Peserta didik menanyakan materi yang kurang paham 4 21,05 10 58,82 65 guru atau praktikum berjumlah 12 peserta didik 70,58, dibanding pada saat sebelum penelitian sebanyak 7 peserta didik 36,84 sudah mencapai target yang diharapkan, Peserta didik menanggapi pembahasan pelajaran sebanyak 8 peserta didik 47,05 dibanding pada saat sebelum penelitian sebanyak 2 peserta didik 21,05 komponen ini belum mencapai target yang ditentukan, Peserta didik yang mencatat hal-hal penting sebanyak 10 peserta didik 58,82, dibanding pada saat sebelum penelitian sebanyak 5 peserta didik 26,31 komponen ini juga belum mencapai target, Peserta didik yang mengerjakan tugas dengan baik sebanyak 17 peseerta didik 100 dibanding pada saat sebelum penelitian sebanyak 8 peserta didik 42,10 komponen ini sudah mencapai target yang telah ditetapkan, Peserta didik menanyakan materi yang kurang paham sebanyak 10 peserta didik 58,82 dibanding pada saat sebelum penelitian sebanyak 11 peserta didik 64,70 komponen ini belum mencapai target yang ditentukan. Dapat disimpulkan bahwa dari 6 komponen keaktifan belajar peserta didik ada 3 komponen yang belum mencapai target yang ditentukan yaitu Peserta didik menanggapi pembahasan pelajaran, Peserta didik yang mencatat hal-hal penting, Peserta didik menanyakan materi yang kurang paham hal ini terjadi karena peserta didik masih takut dan malu untuk bertanya dan menanggapi pertanyaan yang diajukkan oleh guru. Sedangkan untuk 3 komponen yang sudah mencapai target yang ditentukan. lampiran 41 halaman 245 b Aktifitas peserta didik selama proses pembelajaran pada siklus I diuraikan sebagai berikut ini : Tabel 5.8 Aktivitas Peserta Didik Dalam Kelompok Saat Penerapan STAD Siklus I NO. Diskriptor Ya Tidak 1. Seluruh perhatian diarahkan pada materi diskusi dalam kelompok √ 2. Saling bertukar pikiran dan pendapat √ 3. Berbagi tugas dalam mengerjakan tugas √ 4. Pertanyaan yang diajukan ada kaitan dengan pembelajaran √ 5. Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan √ 6. Menghargai saran dan pendapat teman lain √ Tabel 5.8 menunjukkan bahwa pada saat dilakukan diskusi kelompok peserta didik saling bertukar pikiran dan pendapat serta bekerjasama untuk mengerjakan soal. Peserta didik menunjukkan keaktifan yang positif. Ketika mereka ada kesulitan, mereka bertanya kepada guru. Pada saat presentasi kelompok peserta didik dapat menjelaskan hasil diskusi dengan baik, selain itu mereka juga bisa menghargai pendapat dari teman lain. Ada beberapa peserta didik yang masih kurang serius dalam berdiskusi, namun ada beberapa kelompok lain yang serius dalam mengerjakan soal diskusi karena mereka terdorong untuk dapat mengerjakan soal post test dan mendapat penghargaan.lampiran 42 halaman 236 d. Refleksi Pada tahap ini dilaksanakan evaluasi, dan penyimpulan hasil proses pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran STAD . Refleksi ini dilakukan setelah guru mitra dan peserta didik melakukan proses pembelajaran pada siklus I. Berikut ini merupakan hasil dari refleksi siklus I : a Guru Mitra Tabel 5.9 Instrumen Refleksi Guru Saat Pembelajaran STAD Siklus I No Uraian Komentar 1. Penilaian guru terhadap komponen pembelajaran dan penggunaan model pembelajaran kooperatif yang diterapkan. Komponen yang digunakan sudah baik dan sudah cocok untuk materi ini. 2. Penilaian guru terhadap aktifitas peserta didik dalam kegiatan pembelajaran kooperatif model STAD. Bagus untuk membuat peserta didik semangat dan aktif. Peserta didik menjadi termotivasi. 3. Hambatan apa yang mungkin ditemui dalam menerapkan pembelajar-an kooperatif model STAD. Hambatannya kurang adanya persiapan yang matang, dan kelas agak sedikit ramai. 4. Manfaat yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan pembelajaran koopertif model STAD. Peserta didik bisa saling bertukar pendapat, sehingga membuat mereka benar- benar paham. 5. Keberhasilan yang telah dicapai ketika diterapkan Peserta didik dapat bekerja sama didalam kelompok pembelajaran kooperatif model STAD tersebut. 6. Hal-hal mana saja yang masih perlu ditingkatkan dan diperbaiki dalam pembelajaran kooperatif model STAD. Perlu memperhatikan waktu pelajaran 7. Apakah peserta didik berminat mengikuti pembelajaran kooperatif model STAD selanjutnya seperti yang diterapkan di dalam kelas? Ya, peserta didik sangat berminat. Tabel 5.9 menunjukkan bahwa guru mitra memberikan kesan yang positif terhadap pembelajaran dan model pembelajaranan kooperatif model STAD setelah melakukan pembelajaran. Kesan yang diberikan guru mitra terhadap model pembelajaran yang telah diterapkan pada umumnya sudah baik dan menarik, tetapi masih ada yang perlu diperbaiki yaitu tentang persiapan penelitian yang lebih matang. Menurut guru mitra, peserta didik menjadi lebih aktif dan berani mengungkapkan pendapatnya, sehingga peserta didik menjadi semakin paham.lampiran 44 halaman 248. Tabel 5.10 Intrumen Refleksi Peserta Didik Saat Pembelajaran STAD Siklus I No Uraian Komentar 1. Bagaimana pendapat anda terhadap metode pembelajaran kooperatif yang diterapkan? - Baik dan menarik. Karena membuat peserta didik lebih cepat paham. 2. Apakah anda merasa santai atau rileks dalam mengikuti proses pembelajaran dengan STAD - Iya, merasa santai dan paham dengan materinya. - Ya, tergantung gurunya. 3. Apakah anda berminat - Iya berminat dan lebih mengikuti pembelajaran dengan STAD jika diterapkan kembali? baik diterapkan lagi. 4. Apa yang membuat anda senang ketika mengikuti proses pembelajaran dengan STAD? - Senang karena mudah dipahami dan bisa saling bekerja sama, berbagi pendapat. - Biasa saja. 5. Apa yang membuat anda tidak senang ketika mengikuti proses pembelajaran dengan STAD? - Tidak ada. - Saat teman gaduh. 6. Apakah anda merasa kesulitan dalam mengerjakan tugas yang diberikan? - Tidak ada kesulitan bila kita mendengarkan dan mau mengerjakan tugas. - Tidak ada kesulitan jika guru dapat menjelasakan dengan tepat. 7. Hambatan apa yang anda temui ketika mengikuti proses pembelajaran dengan STAD? - Soal yang diberikan banyak. - Tidak ada, karena guru dapat menjelaskan dengan tepat. - Kurang konsentrasi. 8. Pengalaman baru apa yang anda rasakan selama mengikuti proses pembelajaran dengan STAD? - Senang bisa belajar dengan kakak mahasiswa. - Dapat hadiah. Tabel 5.10 menunjukkan respon peserta didik terhadap penerapan pembelajaran kooperatif model STAD. Kesan dari peserta didik pada umumnya mereka merasa senang dan merasa metode ini menarik karena model ini dapat mempermudah peserta didik untuk memahami materi. Selain itu, mereka juga menjadi lebih berminat atau tertarik pada materi yang diajarkan. Adapun hal yang masih harus diperbaiki hanyalah penggunaan soal yang harus lebih mudah dipahami bahasanya. Pada umumnya pelaksanaan penelitian siklus pertama berjalan dengan lancar, hanya pada awal pembelajaran kurang adanya persiapan waktu. Guru mitra telah melaksanakan prosedur penelitian dengan baik. Selain itu juga peserta didik dapat bekerja sama dalam kelompok sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai. lampiran 45 halaman 249. 3. Pelaksanaan Penelitian Siklus II Penelitian siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 15 November 2014 pada pukul 11.00 WIB sampai dengan pukul 12.30 WIB, yaitu pada jam ke-tujuh dan jam ke-delapan. Materi pelajaran adalah “Permintaan dan Penawaran”. Berikut ini diuraikan penerapan pembelajaran kooperatif model STAD pada siklus kedua. a. Perencanaan Dalam tahap ini dilakukan persiapan dan perencanaan pembelajaran kooperatif model STAD. Berikut uraian langkah- langkah perencanaan yang diterapkan pada siklus II : 1 Pembetukan kelompok pada siklus II sama seperti pembentukkan kelompok pada siklus I. Cara yang digunakan untuk mengelompokkan peserta didik berdasarkan hasil kuis yang dilakukan sebelumnya. Setelah mengetahui hasil evaluasi peserta didik, guru meranking peserta didik dari mereka yang memperoleh nilai tertinggi sampai mereka yang mempunyai nilai terendah. Peserta didik dibagi dalam kelompok secara heterogen berdasarkan tingkat prestasi dan jenis kelamin, yang masing-masing kelompok beranggotakan 4-6 peserta didik. Dari hasil pembagian kelompok pada siklus II tersebut terbentuklah 4 kelompok. 2 Peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan. Perangkat pembelajaran yang digunakan antara lain: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, materi pelajaran, lembar kerja peserta didik, soal pre test dan post test dan hadiah. Berikut ini diuraikan masing-masing perangkat belajar : a Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Peneliti membuat RPP yang berisi kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, model pembelajaran, media pembelajaran, sumber pembelajaran, dan evaluasi. RPP berisikan langkah- langkah kegiatan yang akan dilaksanakan selama proses pembelajaran. Hal tersebut dapat membantu guru dalam proses belajar mengajar. lampiran 21 halaman 196 b Materi Pembelajaran Materi pelajaran ini masih ada hubungan dengan materi pada siklus I yaitu tentang pengertian kurva permintaan dan kurva penawaran serta pergeseran kurva tersebut. Materi dapat disampaikan dengan jelas oleh guru secara garis besarnya. lampiran 22 halaman 204. c Lembar Kerja Lembar Kerja atau soal diskusi ini harus dikerjakan peserta didik dalam kelompok. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik dapat belajar dalam kelompok dan berbagi pengetahuan antar peserta didik. d Soal Pre Test dan Post Test Jumlah soal pre test dan post test pada siklus ini lebih sedikit dari siklus pertama, dengan harapan semua soal dapat dijawab oleh peserta didik. Soal ini digunakan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar peserta didik dengan membandingkan nilai pre test dengan nilai post test. lampiran 24 dan 26 halaman 213 dan 218 e Hadiah Pemberian hadiah ini dimaksudkan sebagai penghargaan bagi kelompok yang aktif menjawab pertanyaan dan mendapatkan nilai terbaik, sama seperti pada siklus I. Hadiah yang diberikan berupa snack. 3 Peneliti menyiapkan dan menyusun instrumen pengumpulan data. Instrumen pengumpulan data terdiri dari : a Intrumen Kuisioner Kuisioner ini diberikan sebelum dan setelah pembelajaran dan dimaksudkan untuk mengetahui keaktifan belajar peserta didik. lampiran 64 halaman 339 b Lembar Observasi Kegiatan Guru Lembar observasi kegiatan guru ini digunakan untuk mengetahui kegiatan yang dilakukan oleh guru pada saat proses pembelajaran berlangsung. c Lembar Observasi Kegiatan Peserta Didik Lembar observasi peserta didik digunakan untuk mengetahui kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik pada saat mengikuti proses pembelajaran. d Lembar Observasi Kegiatan Kelas Lembar observasi kelas ini digunakan untuk mengetahui kegiatan yang dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung. e Lembar Skor Kelompok Lembar skor kelompok digunakan untuk mencatat nilai hasil diskusi oleh kelompok. b. Pelaksanaan Tindakan Pada tahap pelaksanaan tindakan guru melaksanakan pembelajaran kooperatif model STAD yang telah dirancang pada rencana pelaksanaan tindakan. Langkah-langkah pada tahap ini adalah sebagai berikut : 1 Presentasi Kelas Pada awal pembelajaran, guru melakukan apersepsi dengan mengulas kembali materi pada pertemuan sebelumnya, yaitu tentang pengertian permintaan dan penawaran, serta faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran. Kemudian guru mengkaitkan dengan materi yang akan dipelajari. Sebelum memulai materi yang baru, guru meminta peserta didik untuk mengerjakan soal pre test dengan harapan mengetahui pemahaman dasar peserta didik terlebih dahulu, yang kemudian dilanjutkan dengan masuk ke materi kurva permintaan dan kurva penawaran. 2 Membagi Peserta Didik Dalam Kelompok Pembentukkan kelompok dalam siklus II sama seperti pada pembagian kelompok siklus I. Jumlah kelompok yang dibentuk adalah 5 kelompok. Dimana ada 4 kelompok dengan anggota masing-masing 4 orang, dan ada 1 kelompok yang beranggotakan 5 orang. Guru mempersilahkan peserta didik untuk bergabung dengan kelompoknya masing-masing. Selanjutnya guru menampilkan petunjuk yang harus dilakukan peserta didik dalam proses pembelajaran kooperatif model STAD yang akan dilakukan. 3 Diskusi Kelompok Didalam kelompok, peserta didik belajar saling bertukar pendapat tentang apa yang mereka ketahui dengan mengerjakan soal-soal secara benar dan tepat. Saat berdiskusi guru berkeliling ke masing-masing kelompok untuk memastikan bahwa peserta didik memahami materi tersebut. Dari situ guru melihat hasil yang terbaik dalam diskusi. 4 Kuis atau Post Test Kuis atau post test dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik setelah dilakukan diskusi kelompok. Post test dilakukan secara tertutup dan tidak boleh bekerja sama. 5 Penghargaan Kelompok Penghargaan kelompok dilakukan dengan melihat nilai yang terbaik dari masing-masing kelompok. Setiap kelompok mendapat hadiah berupa snack yang jumlahnya disesuaikan dengan hasil. c. Observasi Hasil observasi dalam penelitian tindakan kelas ini dapat diuraikan sebagai berikut : 1 Observasi Guru Tabel 5.11 Aktivitas Guru Pada Siklus II No Diskriptor Ya Tidak 1 Guru menjelaskan pembelajaran kooperatif model STAD. √ 2 Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi sub-sub pokok bahasan yang lebih sempit dan membantu peserta didik dalam pembelajaran model STAD. √ 3 Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok STAD yang heterogen. √ 4 Guru memotivasi Peserta didik agar terlibat dalam diskusi kelompok. √ 5 Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk berdiskusi dalam kelompok. √ 6 Guru membantu dan mengarahkan peserta didik dalam pengerjaan lembar kegiatan. √ 7 Guru mengamati mengobservasi kegiatan kelompok selama berdiskusi. √ 8 Guru berinteraksi dengan peserta didik, menumbuhkan semangat kerja, keterlibatan dalam kelompok untuk mencapai tujuan, serta menjawab pertanyaan yang diajukan peserta didik secara perorangan. √ 9 Guru memastikan peserta didik mandiri dalam mencari sumberinformasi untuk memecahkan masalah. √ 10 Guru berinteraksi dengan setiap kelompok, menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan, dan kerjasama di dalam kelompok. √ 11 Guru membiarkan peserta didik bekerja dalam kelompok menurut cara mereka sendiri. √ 12 Guru dan peserta didik terlibat percakapan serius sehingga kelas menjadi gaduh dan menggangu peserta didik lain. √ 13 Guru meninggalkan kelas disaat peserta didik bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan. √ 14 Guru tidak melakukan evaluasi hasil belajar √ 15 Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang memiliki skor terbaik. √ 16 Guru memberikan lembar refleksi untuk diisi oleh peserta didik. √ 17 Guru melakukan evaluasi terhadap peningkatan hasil belajar melalui pre test dan post test √ Tabel 5.11 menunjukkan bahwa pada umumnya guru mampu untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif model STAD dengan baik. Pada siklus II ini, diawali dengan guru memberikan penjelasan tentang materi yang akan dipelajari. Kemudian guru membagikan gambar kurva, dan peserta didik diminta pendapatnya tentang gambar tersebut. Sebelum penjelasan dan tanya jawab tentang gambar, guru meminta peserta didik mengerjakan soal pre test. Pada siklus I guru tidak menjelaskan pembelajaran kooperatif model STAD dikarenakan terbatasnya waktu, namun pada siklus II guru menjelaskan secara singkat. Setelah diskusi kelompok, peserta didik diberi soal post test. Pada akhir pelajaran guru melakukan proses evaluasi dan membagikan refleksi untuk mengetahui apa yang dipahami, dan dialami oleh peserta didik pada waktu proses pembelajaran kooperatif model STAD yang dilaksankan. lampiran 52 halaman 298. 2 Observasi Kelas Tabel 5.12 Observasi Kelas pada siklus II No Diskripsi Ya Tidak 1 Kelas terdiri dari banyak peserta didik yang memiliki kemampuan dan asal usul yang berbeda-beda. √ 2 Peserta didik mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. √ 3 Buku-buku dan perlengkapan peserta didik mudah ditemukan di kelas sekolah. √ 4 Kerja dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa peserta didik yang tidak ikut terlibat serta membuat kegaduhan di dalam kelas √ 5 Beberapa peserta didik hanya mengandalkan peserta didik lain dalam kerja kelompok. √ 6 Para peserta didik tampak antusias dengan kerja kelompok √ 7 Para peserta didik berperan aktif dalam aktivitas pembelajaran STAD √ 8 Banyak peserta didik yang bertanya pada guru saat menghadapi kesulitan. √ 9 Tujuan dari kelas ini tidak dapat dipahami dengan jelas. √ 10 Peserta didik mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi √ 11 Kelas ini terdiri dari berbagai individu yang tidak mengenal satu sama lain dengan baik √ 12 Kondisi kelas terorganisasi dengan baik √ 13 Selama berdiskusi setiap peserta didik memberikan pendapat atau masukan bagi kelompok. √ 14 Ada sejumlah peraturan yang harus ditaati oleh para peserta didik √ 15 Sebagian besar peserta didik telah memiliki sumber referensi yang digunakan √ Tabel 5.12 menunjukkan bahwa suasana kelas sudah kondusif dalam proses pembelajaran. Hal tersebut tampak ketika guru memulai proses pembelajaran. Peserta didik sudah lebih siap mengikuti proses pembelajaran dibandingkan pada waktu siklus I. Kondisi tersebut sangat mendukung proses pembelajaran, dan pada siklus II tampak lebih baik. lampiran 53 halaman 300. 3 Observasi Peserta Didik a Aktivitas peserta didik secara umum selama proses pembelajaran pada siklus II disajikan sebagai berikut : Tabel 5.13 Aktifitas Peserta Didik Saat Pembelajaran Pada Siklus II No Diskriptor Siklus I Siklus II Target Jumlah Jumlah 1 Peserta didik siap mengikuti proses pembelajaran 12 70,58 17 89,47 65 2 Peserta didik memperhatikan penjelasan guru atau praktikum 12 70,58 18 94,73 65 3 Peserta didik menanggapi pembahasan 8 47,05 17 89,47 65 Tabel 5.13 menunjukkan bahwa pada saat proses pembelajar peserta didik yang mengikuti proses pembelajaran koopertif model STAD berjumlah 19 peserta didik dari 23 peserta didik ada 4 peserta didik yang tidak masuk pada saat proses pembelajaran berlangsung. Pada siklus II terlihat adanya peningkatan. Hal ini dapat dilihat saat peserta didik siap mengikuti proses pembelajaran berjumlah 17 peserta didik 89,47, dibanding pada siklus I jumlah tersebut mengalami peningkatan yang hanya 12 peserta didik 70,58 sudah mencapai target yang diharapkan. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru atau praktikum berjumlah 18 peserta didik 89,47, dibanding pada siklus I sebanyak 12 peserta didik 70,58 sudah mencapai target yang diharapkan. Peserta didik menanggapi pembahasan pelajaran sebanyak 17 peserta didik 89,47 dibanding pada siklus I sebanyak 8 peserta didik 47,05 komponen ini sudah mencapai target yang ditentukan. Peserta didik yang mencatat hal-hal penting pelajaran 4 Peserta didik mencatat hal-hal penting 10 58,82 18 94,73 65 5 Peserta didik mengerjakan tugas dengan baik 17 100 19 100 65 6 Peserta didik menanyakan materi yang kurang paham 10 58,82 10 58,82 65 sebanyak 18 peserta didik 94,73, dibanding pada siklus I sebanyak 10 peserta didik 58,82 komponen ini sudah mencapai target. Peserta didik yang mengerjakan tugas dengan baik sebanyak 19 peserta didik 100 dibanding pada siklus I sebanyak 17 peserta didik 100 komponen ini sudah mencapai target yang telah ditetapkan. Peserta didik menanyakan materi yang kurang paham sebanyak 10 peserta didik 58,82 dibanding pada siklus I sebanyak 10 peserta didik 58,82 komponen ini belum mencapai target yang ditentukan. Dapat disimpulkan bahwa dari 6 komponen keaktifan belajar sudah mencapai target yang ditentukan . lampiran 54 halaman 302. b Aktivitas peserta didik dalam kelompok pada saat siklus II disajikan sebagai berikut : Tabel 5.14 Perilaku Peserta Didik Dalam Kelompok Siklus II No Diskriptor Ya Tidak 1. Seluruh perhatian diarahkan pada materi diskusi dalam kelompok √ 2. Saling bertukar pikiran dan pendapat √ 3. Berbagi tugas dalam mengerjakan tugas √ 4. Pertanyaan yang diajukan ada kaitan dengan pembelajaran √ 5. Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan √ 6. Menghargai saran dan pendapat teman lain √ Tabel 5.14 menunjukkan bahwa pada saat proses belajar dalam kelompok, peserta didik terlihat aktif bertanya jawab tentang gambar yang dibagikan oleh guru, peserta didik juga terlihat aktif dalam diskusi kelompok, mereka saling bertukar pendapat untuk menyelesaikan soal, dan ketika mereka ada kesulitan dalam kelompok, mereka tidak ragu untuk bertanya kepada guru. Selain itu juga pada saat presentasi kelompok, peserta didik terlihat aktif bertanya kepada kelompok lain yang sedang presentasi di depan kelas, dan mereka juga menghargai pendapat dari teman yang lain. lampiran 55 halaman 303 d. Refleksi Pada tahap ini dilaksanakan evaluasi, dan penyimpulan hasil proses pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran STAD. Refleksi ini dilakukan setelah guru mitra dan peserta didik melakukan proses pembelajaran pada siklus II. Berikut ini merupakan hasil dari refleksi siklus II : 1 Guru Mitra Tabel 5.15 Instrumen Refleksi Guru Saat Pembelajaran STAD Siklus II No Uraian Komentar 1. Penilaian guru terhadap komponen pembelajaran dan penggunaan model pembelajaran kooperatif yang diterapkan Komponen pembelajaran sudah lebih baik dari siklus 1. 2. Penilaian guru terhadap aktifitas peserta didik dalam kegiatan pembelajaran kooperatif model STAD Bagus, peserta didik semakin aktif dan termotivasi. 3. Hambatan apa yang mungkin ditemui dalam menerapkan pembelajaran kooperatif model STAD Masih ada peserta didik yang ramai, meskipun hanya beberapa anak. 4. Manfaat yang diperoleh dalam merancanakan dan menerapkan pembelajaran koopertif model STAD Peserta didik bisa saling bertukar pendapat, sehingga mereka menjadi lebih memahami. 5. Keberhasilan yang telah dicapai ketika diterapkan pembelajaran kooperatif model STAD tersebut Peserta didik dapat bekarja sama dalam kelompok belajar. 6. Hal-hal mana saja yang masih perlu ditingkatkan dan diperbaiki dalam pembelajaran kooperatif STAD Dalam pembagian waktu masih perlu diperhatikan. 7. Apakah peserta didik berminat mengikuti pembelajaran kooperatif model STAD selajutnya seperti yang diterapkan didalam kelas? Peserta didik terlihat sangat berminat dengan model pembelajaran tersebut. Tabel 5.15 menujukkan bahwa guru mitra memberikan kesan tentang model pembelajaran kooperatif model STAD setelah melakukan tindakan di kelas. Kesan yang diberikan oleh guru mitra tentang komponen pembelajaran yang telah diterapkan adalah sudah baik dan dapat meningkatkan keaktifan peserta didik, peserta didik juga menjadi berani mengungkapkan pendapatnya. Namun, selain itu masih ada yang harus dipersiapkan lagi yaitu mengenai waktu dan masih ada peserta didik yang masih berbicara dengan teman sebangku sehingga membuat suasana kelas ramai. lampiran 57 halaman 305. 2 Peserta Didik Tabel 5.16 Instrumen Refleksi Peserta Didik Saat Pembelajaran STAD Siklus II No Uraian Komentar 1. Bagaimana pendapat anda terhadap metode pembelajaran kooperatif yang diterapkan? - Asik . - Menarik, dan cukup menyenagkan. - Mudah paham. 2. Apakah anda merasa santai atau rileks dalam mengikuti proses pembelajaran dengan STAD? - Iya, santai karena materi yang diajarkan tidak terlalu susah. - Merasa nyaman. 3. Apakah anda berminat mengikuti pembelajaran dengan STAD jika diterapkan kembali? - Iya, sangat berminat untuk digukan metode itu lagi. 4. Apa yang membuat anda senang ketika mengikuti proses pembelajaran dengan STAD? - Ada hadiah. - Merasa senang dan bisa saling bekerja sama. - Materinya mudah dipahami. 5. Apa yang membuat anda tidak senang ketika mengikuti proses pembelajaran dengan STAD? - Tidak ada. - Saat teman ada yang ribut sendiri. 6. Apakah anda merasa kesulitan dalam mengerjakan tugas yang diberikan? - Tidak ada, karena penjelasan yang diberikan tepat. 7. Hambatan apa yang anda temui ketika mengikuti proses pembelajaran dengan STAD? - Tidak ada. - Soal yang diberikan banyak sekali. 8. Pengalaman baru apa yang anda rasakan selama mengikuti proses pembelajaran dengan STAD? - Bisa lebih dekat dengan teman. - Senang bisa belajar dengan kakak-kakak mahasiswa. - Ilmunya bertambah. Tabel 5.16 menunjukkan respon peserta didik terhadap penerapan model pembelejaran kooperatif model STAD. Kesan dari peserta didik pada umumnya mereka merasa senang, dan menarik karena model tersebut dapat mempermudah peserta didik untuk memahami materi. Selain itu juga mereka berminat terhadap materi yang diajarkan. Hal-hal yang masih harus di perbaiki adalah tentang soal yang harus lebih dipermudah bahasanya. Secara umum pelaksanaan penelitian siklus II berjalan lebih lancar. Guru mitra dapat melaksankan prosedur penelitian dengan baik, dan mampu mengarahkan peserta didik untuk melaksanakan pembelajaran kooperatif model STAD. Sehingga membuat peserta didik menjadi lebih aktif di dalam kelas. Selain itu juga peserta didik dapat bekerja sama dalam kelompok sehingga tujuan dari pembelajaran dapat tercapai. lampiran 58 halaman 306.

B. Analisis Komparasi Keaktifan dan Prestasi Peserta Didik Sebelum dan

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS II PADA MATA

0 6 147

Penerapan Metode Pembelajaran Demonstration Dan Experiment Pada Pembelajaran Pekerjaan Dasar Konstruksi Bangunan Dalam Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Dan Keaktifan Pada Peserta Didik Kelas X

2 8 99

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN QUESTION STUDENT HAVE SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR Penerapan Strategi Pembelajaran Question Student Have Sebagai Upaya Meningkatkan Keaktifan Dan Prestasi Belajar Peserta Didik Dalam Proses Pem

1 5 15

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN QUESTION STUDENT HAVE SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR Penerapan Strategi Pembelajaran Question Student Have Sebagai Upaya Meningkatkan Keaktifan Dan Prestasi Belajar Peserta Didik Dalam Proses Pem

0 1 13

PENERAPAN METODE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DALAM UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN Penerapan Metode Student Team Achievement Division (STAD) Dalam Upaya Peningkatan Keaktifan Pembelajaran Akuntansi Pada Siswa Kelas XI IPS 2 SMA N Karangpandan Ta

0 0 15

PENERAPAN METODE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DALAM UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN Penerapan Metode Student Team Achievement Division (STAD) Dalam Upaya Peningkatan Keaktifan Pembelajaran Akuntansi Pada Siswa Kelas XI IPS 2 SMA N Karangpandan Ta

0 0 14

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam meningkatkan prestasi belajar dan keaktifan siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA : studi kasus siswa kelas XI IPS II SMA Tiga Maret Yogyakarta.

0 0 255

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR EKONOMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA SISWA KELAS X.IIS.3 SMA NEGERI 1 KARANGANOM TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 0 16

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR EKONOMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) | - | Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi 8503 17924 1 SM

0 0 18