Kultur Keluarga TINJAUAN PUSTAKA

penghasilan. Jadi dapat disimpulkan bahwa jenis pekerjaan orang tua adalah suatu bentuk kegiatan yang dilakukan orang tua untuk memperoleh penghasilan. Pekerjaan dibedakan menjadi 2 jenis : a. Pekerjaan pokok Adalah jenis pekerjaan yang dimiliki oleh seseorang sebagai sumber utama dari penghasilannya, yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari- hari. Sifat pekerjaan ini adalah tetap. Apabila penghasilan dari pekerjaan pokok ini tidak atau belum mencukupi untuk keperluan hidupnya, maka perlu diusahakan adanya penghasilan lain di luar penghasilan pokok. b. Pekerjaan sampingan atau tambahan Adalah pekerjaan yang dimiliki atau dilakukan oleh seseorang sebagai pekerjaan sambilan untuk melengkapi pekerjaan pokok. Untuk penelitian ini pekerjaan dibedakan menjadi 2 macam : 1 Pekerjaan wirausaha. 2 Pekerjaan bukan wirausaha.

D. Kultur Keluarga

1. Pengertian Kultur Keluarga Tylor 1924 dalam Hassan shadily 1984:81 menyatakan bahwa kebudayaan culture merupakan keseluruhan dari hasil manusia hidup bermasyarakat berisi aksi-aksi terhadap dan oleh sesama manusia sebagai anggota masyarakat ya ng merupakan kepandaian, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat kebiasaan dan lain- lain kepandaian. Sedangkan Hendropuspito 1989:150 menyatakan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan pola kelakuan lahir dan batin yang memungkinkan hubungan sosial diantara anggota-anggota suatu masyarakat. Secara alami kebiasaan yang dilakukan orang tua, famili, dan anggota keluarga akan diserap kedalam jiwa anak dan mempengaruhi sikap anak terhadap suatu kegiatan termasuk kegiatan wirausaha. Apabila anggota keluarga banyak yang berprofesi sebagai wirausaha sekaligus akan memberikan dorongan, kesempatan dan akan membentuk persepsi dan sikap untuk berprofesi sebagai wirausaha. Menurut W.A. Gerungan 1988:180, keluarga adalah kelompok sosial yang pertama dalam kehidupan manusia, tempat ia belajar dan menyatakan diri sebagai manusia sosial di dalam hubungan interaksi dengan kelompoknya. Jadi dapat disimpulkan bahwa kultur keluarga adalah keseluruhan pola kelakuan lahir dan batin yang memungkinkan hubungan-hubungan sosial diantara anggota-anggota suatu keluarga. 2. Dimensi Kultur keluarga Substansi perbedaan kultur antar kelompok akan lebih tampak pada praktik kultur daripada nilai- nilai Hofstede, 1994:5. Perbedaan kultur antar kelompok tersebut dapat dianalisis pada tingkatan unit atau bahkan sub-sub unit dalam sua tu organisasi Hofstede, 1994:181-182. Kultur PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dapat diklasifikasikan ke dalam 6 enam tingkatan atau lapisan layers yaitu : 1 a national level, 2 a regional level etc, 3 a gender level, 4 a generation level , 5 a social class level, dan 6 an organization or coporate level Hofstede, 1994: 10. Pada tingkat nasional, kultur dapat dikenali berdasarkan dimensi yang mencakup : power distance from small to large, collectivism versus individualism, femininity versus masculinity, dan uncertainty avoidance from weak to strong. Dimensi power distance jarak kekuasaan merupakan merupakan tingkat dalam mana kekuasaan anggota dalam institusi didistribusikan secara berbeda. Dimensi individualism individualisme menggambarkan suatu masyarakat dalam mana pertalian antar individu cenderung menghilang artinya: individu cenderung memikirkan dirinya sendiri dan setelahnya orang lain. Sedangkan dimensi collectivism kolektivisme menunjukkan suatu kond isi kelompok dalam mana individu- individu sejak lahir diintegrasikan secara kuat sehingga mereka menjadi sangat loyal terhadap kelompok tersebut. Dimensi masculinity maskulinitas menunjukkan suatu kelompok dalam mana peran sosial gender terdapat perbedaan yang jelas. Sementara, dimensi feminniity menunjukkan masyarakat dimana peran sosial gander terdapat tumpang tindih overlap. Dimensi uncertainty avoidance penghindaran ketidak pastian menunjukkan masyarakat dalam mana individu- individu akan merasa terancam dalam suatu kondisi ketidakpastian ketidaktahuan situasi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Elemen-elemen masyarakat sebagaimana diklasifikasikan Hofstede 1994:28 mencakup : keluarga, sekolah dan komunitas organisasi tempat seseorang melaksanakan aktivitasnya. Pada tingkat keluarga, dimensi power distance jarak kekuasaan mencakup ind ikator antara lain aturan dan norma dalam masyarakat, kepatuhan sopan santun, orang tua mempunyai otoritas tertinggi, ikatan emosional diantara keluarga yang dekat, asas demokrasi dalam keluarga dan keadilan dalam penggunaan asset keluarga. Dimensi kolektivitas versus individualitas mencakup indikator antara lain: kebebasan untuk menyatakan pendapat, loyalitas kepada anggota keluarga lain, keleluasaan untuk mandiri, keterikatan sosial satu sama la in dalam keluarga, kebutuhan untuk berkomunikasi, perasaan yang muncul atas suatu aturan atau norma tertentu. Dimensi femininitas versus maskulinitas mencakup indikator antara lain: dominasi penetapan aturan dalam keluarga, perhatian kepada anggota keluarga yang lebih kuat, pilih kasih atau tidak adil, tidak ada pembedaan perlakuan gander dalam karier. Sedangkan dimensi penghindaran atas ketidakpastian mencakup indikator yang meliputi: kedekatan hub ungan antara anggota keluarga, tingkat kecemasan menghadapi kondisi ketidakpastian, serta kondisi ketat atau tidaknya pengaturan atas hal baik dan tidak baik.

E. Kerangka Berpikir

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA Hubungan antara Status Sosial Ekonomi Orang Tua Dengan Motivasi Belajar Pada Siswa.

0 0 13

Hubungan motivasi belajar kewirausahaan dan tingkat pendidikan orang tua dengan jiwa kewirausahaan pada siswa-siswi kelas XI SMK Negeri di Kabupaten Sleman Yogyakarta.

0 0 173

Hubungan status sosial ekonomi orang tua dan motivasi belajar kewirausahaan terhadap jiwa berwirausaha siswa : studi kasus SMK Kristen 2 Klaten.

0 1 114

Hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan minat berwirausaha siswa SMK ditinjau dari status sosial ekonomi keluarga : studi kasus siswa-siswi jurusan penjualan pada SMK Negeri I, SMK Kristen 2, dan SMK Katolik di Kabupaten Klaten.

0 6 118

Pengaruh praktik industri, status sosial ekonomi orang tua, dan prestasi belajar terhadap minat siswa SMK untuk berwiraswasta : studi kasus siswa-siswi kelas III, Jurusan Penjualan, SMK N I Godean dan SMK Yapemda I Sleman.

0 1 202

Pengaruh status sosial ekonomi orang tua, kultur keluarga terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan minat siswa berwirausaha : studi kasus pada siswa-siswi SMK kelas III jurusan penjualan di Kabupaten Bantul - USD Repository

0 0 202

HUBUNGAN ANTARA JIWA KEWIRAUSAHAAN DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMK DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA

0 0 116

HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK DALAM MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DENGAN MINAT BERWIRASWASTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA

0 1 137

HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN TERHADAP JIWA BERWIRAUSAHA SISWA

0 0 112

PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN, PRAKTIK INDUSTRI DAN JENIS PEKERJAAN ORANG TUA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMK

0 0 134