8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Jiwa Kewirausahaan
1. Pengertian kewirausahaan Kewirausahaan berasal dari istilah entrepreneurship, sedangkan
wirausaha berasal dari kata entrepeneur. Kata entrepreneur, secara tertulis digunakan pertama kali oleh Savary pada tahun 1973 dalam bukunya
“Kamus Dagang”. Entepreneur adalah orang yang membeli barang dengan harga pasti, meskipun belum mengetahui berapa harga barang atau guna
ekonomi itu akan dijual. Arti kata kewirausahaan menurut Suparman Sumahamijaya 1979:
117 adalah : Wira
= Utama, gagah, luhur, berani, teladan. Swa
= sendiri Sta
= berdiri Swasta = berdiri di atas kaki sendiri = Berdiri di atas kemampuan
sendiri Agar lebih jelas di bawah ini diuraikan beberapa pengertian
kewirausahaan dan wirausaha, menurut para ahli Ating Tedjasutisna, 2004:14 sebagai berikut:
a. Kewirausahaan adalah mental dan sikap jiwa yang selalu aktif berusaha meningkatkan hasil karyanya dalam arti meningkatkan penghasilan.
b. Kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna mengejar peluang- peluang memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui inovasi, tanpa
memperhatikan sumber daya yang mereka kendalikan Robin,1996 c. Kewirausahaan adalah proses dinamis untuk menciptakan tambahan
kemakmuran. d. Kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan
menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal jasa kepuasan, dan kebebasan pribadi.
e. Dalam lampiran instruksi presiden nomor 4 tahun 1995, tentang gerakan nasional memasyarakatkan dan membudayakan
kewirausahaan GNMMK, Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau
kegiatan yang mengarah pada upaya cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan
pelayanan yang lebih baik dan keuntungan yang lebih besar. Sedangkan yang dimaksud dengan wirausaha adalah sebagai berikut:
a. Wirausaha adalah mereka yang berhasil mendapatkan perbaikan pribadi, keluarga, masyarakat dan bangsanya.
b. Wirausaha adalah seseorang pakar tentang dirinya sendiri PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Wirausaha adalah orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru dengan
menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku baru. d. Wirausaha adalah orang yang berani memaksa diri untuk menjadi
pelayan bagi orang lain Gede Prama,SWP,09X11996. e. Pandangan menurut seorang businessman, wirausaha adalah ancaman,
pesaing baru, atau juga bisa seorang partner, pemasok konsumen, atau seorang yang bisa diajak kerjasama.
f. Pandangan menurut seorang pemodal, wirausaha adalah seseorang yang menciptakan kesejahteraan buat orang lain yang menemukan
cara-cara baru untuk menggunakan resources
, mengurangi pemborosan, dan membuka lapangan kerja yang disenangi oleh
masyarakat. g. Pandangan menurut seorang ekonom, wirausaha adalah seseorang atau
sekelompok orang yang mengorganisir faktor- faktor produksi alam, tenaga, modal, dan skill untuk tujuan berproduksi.
h. Pandangan menurut seorang psikologis wirausaha adalah seseorang yang memiliki dorongan kekuatan dari dalam untuk memperoleh suatu
tujuan, suka mengadakan eksperimen atau untuk menampilkan kebebasan dirinya diluar kekuasaan orang lain.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai
kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dibutuhkan guna mengambil keputusan dan tindakan yang tepat guna dalam memastikan kesuksesan. Sedangkan kewirausahaan adalah
semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya cara kerja, teknologi dan
produk baru dalam meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan keuntungan yang lebih besar.
Yang digolongkan sebagai seorang wirausaha adalah seorang inovator, sebagai individu yang mempuyai kenalurian untuk melihat benda
materi sedemikian rupa yang kemudian terbukti benar mempunyai semangat, kemampuan, dan pikiran untuk menakhlukan cara berpikir
lamban dan malas. 2. Pengertian Jiwa Kewirausahaan
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia Poerwadarminto, 1976:421, pengertian jiwa adalah seluruh kehidupan batin manusia yang
terjadi dari perasaan, pikiran, angan-angan dan sebagainya. Menurut pendapat Amir Hamzah Nasution 1950:10, jiwa adalah sesuatu yang
abstrak yang menjadi penggerak dan pengatur bagi sekalian laku, pikiran, perasaan dan kemauan seseorang dan yang memberi corak kepadanya.
Untuk menjadi wirausaha yang berhasil persyaratan yang utama adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Menurut pendapat S.
Hardjoseputra 1987:27, ciri-ciri dan watak seorang wirausaha adalah sebagai berikut :
Ciri-ciri
a. Percaya diri
b. Berorientasi pada tugas dan hasil
c. Penga mbilan resiko
d. Kepemimpinan
e. Orisinalitas
f. Berorientasi masa depan
Watak :
Kepercayaan, tidak tergantung pada orang lain, punya individualitas, optimis.
Kebutuhan akan berprestasi, berorientasi laba, tekun dan tabah, tekad kerja keras, dorongan tinggi,
energik, berinisiatif. Kemampuan mengambil resiko, suka pada
tantangan. Perilaku kepemimpin dan dapat bergaul dengan
orang lain, menanggapi saran-saran dan kritik. Inovatif dan kreatif, fleksibel, banyak sumber, serba
bisa, mengetahui banyak hal. Pandangan ke depan, perspektif-kreatif.
Ciri-ciri dan watak seorang wirausaha akan terlihat dan berkembang melalui ilmu pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh
dari hasil interaksi dengan lingkungannya. Dalam penelitian ini, ciri-ciri wirausaha di atas dijadikan indikator dalam penyusunan instrumen karena
dalam ciri-ciri tersebut telah mencakup beberapa ciri yang dikemukakan oleh para ahli. Ciri-ciri di atas meliputi watak yang seyogyanya dimiliki
dan dikembangkan oleh seorang yang ingin menjadi wirausaha. Semakin banyak seseorang memiliki atau menunjukkan watak tersebut, maka
semakin kuat jiwa kewirausahaan orang tersebut. Suparman Sumahamijaya 1979:142 mengemukakan pendapat
mengenai jiwa wirausaha sebagai berikut : a. Beriman dan berbuat kebaikan.
b. Percaya pada diri sendiri c. Tahu menimbang antara ketidaktergantungan dan ketergantungan.
d. Berinisiatif tapi berdisiplin diri. e. Rasa tanggung jawab yang tebal atas tugasnya dalam kehidupan.
f. Bertekad untuk berusaha mengutamakan memajukan lingkungan. g. Berani mengambil resiko yang diperhitungkan.
h. Bertekad menyebarkan segala apa yang baik bagi kepentingan umum. i. Rasa keadilan yang sejauh mungkin seimbang.
j. Tahu apa maunya, tahu apa yang dicita-citakan dalam hidup ini. Sementara menurut Dusselman dalam Suryana 1989:16, seseorang yang
memiliki jiwa kewirausahaan ditandai oleh pola-pola tingkah laku sebagai berikut:
a. Inovasi, yaitu usaha untuk menciptakan, menemukan dan menerima ide-ide baru.
b. Keberanian untuk menghadapi risiko yaitu usaha untuk menimbang dan menerima dalam pengambilan keputusan dan dalam menghadapi
ketidakpastian. c. Pengakuan manajerial, yaitu usaha-usaha yang dilakukan untuk
melaksanakan fungsi- fungsi manajemen meliputi : 1 Usaha perencanaan.
2 Usaha untuk mengkoordinir 3 Usaha untuk menjaga kelancaran usaha
4 Usaha untuk mengawasi dan mengevaluasi usaha PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5 Kepemimpinan yaitu usaha memotivasi melaksanakan, dan mengarahkan tujuan usaha.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengertian jiwa kewirausahaan adalah sesuatu yang abstrak yang menjadi penggerak
dan pengatur adanya kepercayaan atas kemampuan diri sendiri, dalam setiap tindakan selalu berorientasi pada tugas dan hasil, selalu berani
menghadapi dan mengambil resiko, mempunyai jiwa kepemimipinan dalam setiap aktivitas, dalam setiap usaha selalu bersifat orisinalitas
dan memiliki pandangan jauh ke depan.
B. Minat Berwirausaha