Status Sosial Ekonomi Orang Tua

Minat berkembang karena keterlibatan dalam aktivitas yang memberi daya tarik kuat. Minat adalah perasaan suka yang dihubungkan dengan suatu obyek di luar individu. Perasaan senang tersebut dapat mendorong individu untuk berbuat sesuatu obyek seperti memberi perhatian, mempelajari atau ikut dengan obyek tersebut. Minat merupakan salah satu faktor yang mene ntukan pilihan pekerjaan seseorang. Selain itu minat juga penting untuk keberhasilan yang menentukan pilihan pekerjaan seseorang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa minat berwirausaha adalah gejala psikis dimana seseorang memperhatikan pada sesuatu serta berusaha untuk mengetahui, mempunyai perasaan senang, kemampuan dan pendirian yang kuat sehingga timbul keinginan untuk terlibat dalam wirausaha. Seseorang siswa berminat untuk berwirausaha karena siswa mempunyai pengalaman yang menyenangkan dengan hal- hal tersebut dan ingin terus terlibat.

C. Status Sosial Ekonomi Orang Tua

Status sosial ekonomi sering disebut dengan klas sosial atau status sosial. Pada dasarnya pengertian-pengertian tersebut mempunyai arti yang sama, untuk lebih mudah mendapatkan pengertian, istilah tersebut digambarkan dengan istilah kedudukan status saja. Menurut Soerdjana Soekanto 1982:233 status adalah tempat atau posisi seseorang dalam kelompok sosial sehubungan dengan orang-orang lainnya dalam kelompok tersebut atau tempat suatu kelompok berhubungan dengan kelompok lainnya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI di dalam kelompok yang lebih besar lagi. Menurut Hartomo dan Arnicun Azis 1990:195 status merupakan kedudukan seseorang individu dalam suatu pergaulan hidupnya. Menurut Soedarno dkk 1988:107 status adalah tempat seseorang dalam hubungannya dengan orang lain dalam masyarakat, yang memberi hak- hak serta kewajiban-kewajiban tertentu kepada individu yang menempati kedudukan tersebut. Sedangkan menurut WS Winkel 1983:164 status adalah kebutuhan akan kedudukan atau posisi tertentu dalam masyarakat sesuai peranan atau tugas seseorang dalam masyarakat. Menurut Soerdjono Soekanto 1982:234, masyarakat pada umumnya mempertimbangkan dua macam status yaitu : 1. Ascribed - status Yaitu kedudukan seseorang dalam masyarakat tanpa memperhatikan perbedaan-perbedaan rohaniah dan kemampuan. Ascribed status dapat dijumpai pada masyarakat dengan sistem lapisan tertutup maupun sistem lapisan terbuka. 2. Achieved - status Yaitu kedudukan yang dicapai oleh seseorang dengan usaha-usaha yang disengaja kedudukan ini bersifat terbuka bagi siapa saja tergantung dari kemampuannya masing- masing mengejar serta mencapai tujuan- tujuannya. Kadang-kadang dibedakan lagi satu macam status, yaitu assigned-status, yang merupakan status yang diberikan. Assigned-status tersebut sering mempunyai hubungan yang erat dengan achieved status, dalam arti bahwa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI suatu kelompok atau golongan memberikan kedudukan yang lebih tinggi. Kepada seseorang yang berjasa yang telah memperjuangkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan masyarakat. Akan tetapi kadang- kadang kedudukan tersebut diberikan, karena seseorang telah lama menduduki suatu kepangkatan tertentu. Menurut Hartomo dan Arnicun Azis 1990:195 Status seseorang individu dalam masyarakat dapat dilihat dari dua aspek, yakni: 1. Aspek statis Yaitu kedudukan dan derajat seseorang dalam suatu kelompok yang dapat dibedakan dengan derajat atau kedudukan individu lainya. 2. Aspek dinamis Yaitu berhubungan erat dengan peranan sosial tertentu yang berhubungan dengan pengertian jabatan, fungsi, dan tingkah laku yang formal serta jasa yang diharapkan dari fungsi dan jabatan tersebut. Sikap, cita-cita, minat, motivasi anak terhadap suatu obyek akan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi orang tuanya. Gerungan 1989:57 berpendapat bahwa dengan kondisi ekonomi keluarga yang cukup, ia akan mendapat kesempatan yang lebih luas untuk mengembangkan bermacam- macam kecakapan. Dari pendapat tersebut diartikan bahwa anak yang berasal dari keluarga yang ekonominya cukup, mempunyai kesempatan yang lebih luas untuk mengembangkan kemampuannya daripada anak yang berasal dari keluarga yang ekonominya lemah. Status sosial ekonomi keluarga menurut Mahmud 1989:89 mencakup banyak faktor, seperti tingkat pendidikan orang tua, jenis pekerjaan orang tua, dan tingkat pendapatan orang tua serta fasilitas khusus dan barang-barang berharga yang ada dirumah seperti radio, televisi, mesin cuci dan sebagainya. Dalam penelitian ini secara lebih spesifik peneliti hanya akan membatasi tiga unsur yaitu : 1. Tingkat pendidikan orang tua a. pengertian pendidikan Dalam Ensiklopedi Pendidikan Soegarda Purbakawatja dan harahap, 1997:257, pendidikan adalah suatu perbuatan dan usaha dari generasi tua untuk mengalihkan pengetahuanya, pengalamannya, kecakapannya serta keterampilannya kepada generasi muda sebagai usaha menyiapkan agar dapat memenuhi fungsi hidupnya baik jasmaniah maupun rohaniah. Dapat pula dikatakan bahwa pendidikan itu adalah usaha secara sengaja dari orang dewasa untuk dengan pengaruhnya meningkatkan si anak ke kedewasaan yang selalu diartikan memikul tanggung jawab moril dari segala perbuatannya. Menurut Ngalim Purwanto 1983:11 pendidikan adalah usaha orang dewasa dalam pergaulan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaniahnya ke arah kedewasaan. b. Jenis Pendidikan Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah. Untuk itulah terdapat bermacam- macam bentuk pendidikan dengan sifat yang berbeda pula. Dalam reader Wens Tanlain 2004:31-32 pendidikan dapat diklasifikasikan dalam : 1 Pendidikan formal Karakteristik pendidikan formal adalah: a Peristiwa pendidikan direncanakan dan diatur secara khusus dan berjenjang. b Ada persyaratan yang cukup ketat mengenai waktu pendidikan, isi pendidikan. c Penggunakan metode formal dan ada penilaian formal terhadap hasil. 2 Pendidikan informal Karakteristik pendidikan informal adalah: a Peristiwa pendidikan tidak direncanakan dan diatur secara khusus. b Peristiwa pendidikan terpadu seiring dengan kehidupan sehari- hari. c Tidak menentukan waktu khusus untuk itu. d Tidak menggunakan metode formal dan tidak ada penilaian formal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 Pendidikan non- formal Karakteristik pendidikan non formal: a Peristiwa pendidikan direncanakan dan diatur secara khusus dan berjenjang. b Ada persyaratan yang cukup lunak mengenai waktu dan peserta. c Jangka waktu pendek dan isi pendidikan bersifat praktis untuk meningkatkan ketrampilan kerja dengan tujuan meningkatkan usaha dan taraf hidup. d Menggunakan metode formal untuk menilai hasil. Menurut Philip H. Coombs dalam Muri Yusuf 1983:61-63, pendidikan formal adalah pendidikan yang berstruktur, mempunyai jenjang atau tingkat, dalam periode waktu-waktu tertentu, berlangsung dari sekolah dasar sampai universitas dan tercakup disamping studi akademis umum, juga berbagai program khusus dan lembaga untuk latihan teknis dan profesional. Pendidikan informal adalah suatu proses yang sesungguhnya terjadi seumur hidup yang karenanya setiap individu memperoleh sikap, nilai, keterampilan, pengetahuan dan pengalaman sehari- hari dari pengaruh lingkunganya. Sedangkan pendidikan nonformal adalah pendidikan pada umumnya diluar sekolah yang secara potensial dapat membantu dan menggantikan pendidikan formal dalam aspek-aspek tertentu. c. Tingkat Pendidikan Orang Tua Menurut Philip H. Coombs dalam Muri Yusuf 1983:62 yang dimaksud dengan pendidikan formal adalah pendidikan yang berstruktur, mempunyai jenjang atau tingkat dalam periode waktu- waktu tertentu, berlangsung dari sekolah dasar sampai universitas dan tercakup disamping studi akademis umum, juga berbagai program khusus dan lembaga untuk teknis dan profe sional. Tingkat pendidikan formal yang telah dicapai akan membawa pengaruh yang luas pada kehidupan seseorang, yaitu bukan hanya berpengaruh pada tingkat penguasaan pengetahuan, tetapi juga berpengaruh pada jenjang pekerjaan, penghasilan, kekayaan, dan status sosial dalam masyarakat. Dari pendapat di atas dapat ditarik suatu pengertian bahwa tingkat pendidikan orang tua adalah tingkat pendidikan terakhir yang ditempuh oleh orang tua dilembaga pendidikan forma l 2. Tingkat pendapatan orang tua Yang dinilai dengan pendapatan adalah segala bentuk balas karya yang diperoleh sebagai imbalan atau balas jasa sumbangan seseorang terhadap proses produksi T. Gilarso,1991:63. Pendapatan dapat berupa : a. Usaha sendiri atau wirausaha. b. Bekerja pada orang lain. c. Hasil dari milik Bentuk dari pendapatan dapat dibedakan menjadi 3 : a. Pendapatan berupa uang. Adalah segala pendapatan berupa uang yang sifatnya reguler yang biasanya diterima sebagai balas jasa. b. Pendapatan berupa barang. Adalah segala pendapatan yang sifatnya reguler akan tetapi tidak selalu berbentuk balas jasa, tetapi dapat diterima dalam bentuk barang dan jasa. c. Pendapatan lain- lain Adalah segala penerimaan bersifat transfer redistributif dan biasanya membawa perubahan dalam keuangan rumah tangga. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan yang dimaksud pendapatan orang tua adalah keseluruhan penerimaan orang tua dari pekerjaan pokok, pekerjaan sampingan dan pendapatan lain yang diterima setiap bulan dalam bentuk uang. 3. Jenis Pekerjaan Orang Tua Pengertian kerja menurut kamus bahasa Indonesia Komtemporer Poter Salim Yenny Salim, 1991: 721 adalah kegiatan melakukan sesuatu; kegiatan yang dilakukan untuk mencari nafkah; mata pencaharian. Sedangkan pekerjaan adalah hal- hal yang diperbuat; dilakukan; tugas kewajiban; sesuatu yang dapat dikerjakan, dilakukan atau dijalankan untuk mendapatkan nafkah. Yang dimaksud dengan jenis pekerjaan adalah suatu bentuk kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI penghasilan. Jadi dapat disimpulkan bahwa jenis pekerjaan orang tua adalah suatu bentuk kegiatan yang dilakukan orang tua untuk memperoleh penghasilan. Pekerjaan dibedakan menjadi 2 jenis : a. Pekerjaan pokok Adalah jenis pekerjaan yang dimiliki oleh seseorang sebagai sumber utama dari penghasilannya, yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari- hari. Sifat pekerjaan ini adalah tetap. Apabila penghasilan dari pekerjaan pokok ini tidak atau belum mencukupi untuk keperluan hidupnya, maka perlu diusahakan adanya penghasilan lain di luar penghasilan pokok. b. Pekerjaan sampingan atau tambahan Adalah pekerjaan yang dimiliki atau dilakukan oleh seseorang sebagai pekerjaan sambilan untuk melengkapi pekerjaan pokok. Untuk penelitian ini pekerjaan dibedakan menjadi 2 macam : 1 Pekerjaan wirausaha. 2 Pekerjaan bukan wirausaha.

D. Kultur Keluarga

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA Hubungan antara Status Sosial Ekonomi Orang Tua Dengan Motivasi Belajar Pada Siswa.

0 0 13

Hubungan motivasi belajar kewirausahaan dan tingkat pendidikan orang tua dengan jiwa kewirausahaan pada siswa-siswi kelas XI SMK Negeri di Kabupaten Sleman Yogyakarta.

0 0 173

Hubungan status sosial ekonomi orang tua dan motivasi belajar kewirausahaan terhadap jiwa berwirausaha siswa : studi kasus SMK Kristen 2 Klaten.

0 1 114

Hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan minat berwirausaha siswa SMK ditinjau dari status sosial ekonomi keluarga : studi kasus siswa-siswi jurusan penjualan pada SMK Negeri I, SMK Kristen 2, dan SMK Katolik di Kabupaten Klaten.

0 6 118

Pengaruh praktik industri, status sosial ekonomi orang tua, dan prestasi belajar terhadap minat siswa SMK untuk berwiraswasta : studi kasus siswa-siswi kelas III, Jurusan Penjualan, SMK N I Godean dan SMK Yapemda I Sleman.

0 1 202

Pengaruh status sosial ekonomi orang tua, kultur keluarga terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan minat siswa berwirausaha : studi kasus pada siswa-siswi SMK kelas III jurusan penjualan di Kabupaten Bantul - USD Repository

0 0 202

HUBUNGAN ANTARA JIWA KEWIRAUSAHAAN DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMK DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA

0 0 116

HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK DALAM MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DENGAN MINAT BERWIRASWASTA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA

0 1 137

HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN TERHADAP JIWA BERWIRAUSAHA SISWA

0 0 112

PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN, PRAKTIK INDUSTRI DAN JENIS PEKERJAAN ORANG TUA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMK

0 0 134