B. HASIL PENELITIAN
1. Deskripsi Subjek Penelitian
Keterangan Subjek 1
Subjek 2 Subjek 3
Inisial Rn
Rd Ags
Usia 30 tahun
38 tahun 23 tahun
Pekerjaan Kernet Bus Kota
Karyawan Swasta -
Asal Wonosari
Jogjakarta Wonosari
Status Sudah menikah
Belum menikah Belum Menikah
Lama berhubungan
4 tahun 11 tahun
2 ½ tahun
2. Penyajian data
Pada bagian ini disajikan data-data yang diperoleh dari wawancara. Untuk mempermudah dalam menganalisis data, maka data yang disajikan ini
sesuai dengan materi atau pokok permasalahan yang hendak dibahas.
a. Latar Belakang Keluarga
Dari hasil wawancara dapat kita lihat bahwa ketiga subjek memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Subjek Rn merupakan anak pertama dari
dua bersaudara. Ia tinggal bersama adik dan orang tuanya di Wonosari. Subjek Rn berasal dari keluarga yang kurang mampu sehingga kehidupan
mereka sehari- hari cukup sederhana. Orang tua subjek seorang petani yang penghasilannya tidak terlalu besar maka untuk kehidupan sehari-hari bisa
dibilang kurang. Subjek memutuskan untuk berhenti sekolah waktu lulus SD dan ingin bekerja untuk membantu orang tuanya.
Meskipun subjek Rn dan keluarganya hidup dengan sederhana tetapi hubungan yang terjalin antara anggota keluarga satu dengan yang lain baik,
bahkan subjek cukup dekat dengan adiknya. Ketika subjek memutuskan pindah ke Jogja untuk bekerja ia menjadi jarang bertemu dengan adiknya
karena subjek jarang pulang. Sampai akhirnya subjek menikah dan memiliki dua orang anak yang saat ini juga tinggal di Wonosari. Subjek memilih tetap
bekerja di Jogja dan tinggal di kos sendiri. Subjek bekerja sebagai kernet bus kota. Penghasilan yang ia peroleh juga tidak begitu besar, untuk memenuhi
kebutuhan keluarganya saja kadang masih kurang belum lagi untuk biaya sekolah anak-anaknya.
Kehidupan subjek Ags tidak jauh berbeda dengan subjek Rn, ia juga berasal dari keluarga yang kurang mampu dan bapaknya seorang petani.
Subjek adalah anak bungsu dari tujuh bersaudara, sejak berumur 8 bulan ibunya sudah meninggal maka subjek hidup dengan bapak dan kakak-
kakaknya. Setiap hari kakak subjeklah yang menanggung biaya hidup sehari- hari termasuk untuk biaya sekolah subjek. Penghasilan yang diperoleh
bapaknya sebagai petani tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan subjek Ags dan kakak-kakaknya, kadang hanya untuk tambahan membeli beras saja.
Semua kebutuhan subjek Ags masih ditanggung oleh kakaknya karena subjek tidak bekerja.
Awalnya hubungan subjek Ags dengan keluarga cukup baik, tetapi subjek menjadi marah ketika keluarga melarang subjek berpacaran dengan
seorang perempuan teman sekolahnya yang merupakan anak terpandang di desa. Ia menjadi anak yang bandel dan semakin malas untuk disuruh kerja.
Setiap hari subjek Ags hanya pergi bermain dan pulang untuk minta uang saja. Pokoknya semua keinginan subjek harus dituruti, sampai suatu saat
subjek pergi dari rumah karena minta dibelikan handphone tapi keluarga tidak membelikan. Subjek meninggalkan rumah dan pergi ke Jogja.
Lain halnya dengan subjek Rd ia berasal dari keluarga yang mampu. Subjek merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Selama ini kehidupan
subjek Rd dengan keluarganya serba kecukupan karena penghasilan yang diperoleh bapaknya cukup besar dan ibunya juga berjualan makanan. Hal ini
dapat dilihat subjek Rd dan adik-adiknya tidak kekurangan dalam memenuhi kebutuhan sehari- hari dan mereka juga dapat kuliah. Belum lagi sebagian
rumah subjek yang dibuat kos dan tempat penyewaan komputer, hasilnya juga cukup besar untuk menambah biaya hidup keluarga sehari-hari. Sehingga
sejak kecil subjek Rd tidak merasa kekurangan dalam memenuhi kebutuhan makan, minum dan sebagainya.
Meskipun selama ini subjek Rd dan keluarganya tidak kekurangan tetapi subjek merasa kurang bahagia karena hubungan antara anggota
keluarga yang satu dengan yang lain tidak dekat. Subjek Rd sendiri adalah orang yang pendiam dan tidak terlalu banyak bicara sehingga kurang ada
komunikasi. Meskipun mereka tinggal satu rumah tetapi tidak pernah bicara. Apalagi kalau subjek Rd sudah lelah pulang kerja, biasanya ia langsung
masuk kamar dan tidur. b.
Gambaran Relasi dengan Teman Dekat
Sebelum menjalin hubungan dengan waria ketiga subjek pernah menjalin hubungan dengan seorang perempuan bahkan saat ini subjek Rn
sudah menikah dan memiliki dua orang anak. Selama ini hubungan subjek Rn denga n istrinya kurang harmonis maka membuat subjek tidak betah berada di
rumah dan memilih tinggal di Jogja. Subjek Rn pernah menjalin hubungan dengan perempuan sebelum menjalin hubungan dengan waria tapi tanpa
sepengetahuan istrinya. Subjek Rn merasa takut kalau pacarnya hamil karena akan menambah beban subjek maka akhirnya hubungan mereka putus.
Sampai akhirnya ia bertemu seorang waria dan menjalin hubungan dengannya.
Bagi subjek Rn menjalin hubungan dengan waria lebih kecil resikonya karena ia tidak dapat hamil. Ia juga dapat memenuhi semua kebutuhannya
sejak menjalin hubungan dengan waria, maka sampai saat ini subjek memilih untuk tetap menjalin hubungan dan hidup bersama dengan waria.
Berbeda dengan subjek Rd ia belum pernah menikah tetapi ia pernah pacaran dengan seorang perempuan. Hubungan subjek Rd dengan perempuan
tersebut juga sangat dekat, bahkan subjek pernah melakukan hubungan seksual dengan pacarnya. Subjek merasa kurang bebas karena pacarnya
terlalu egois dan materialistik maka subjek Rd memutuskan hubungan dengan perempuan itu. Subjek Rd akhirnya bertemu seorang waria dan merasa cocok
dengannya. Subjek merasa lebih bebas dalam melakukan hubungan seks dengan waria. Tidak hanya itu, selama menjalin hubungan dengan waria
subjek juga mendapatkan perhatian dan kasih sayang yang cukup besar yang selama ini ia butuhkan.
Lain lagi dengan subjek Ags, ia juga pernah menjalin hubungan dengan seorang perempuan tetapi ia belum pernah melakukan hubungan
seksual dengannya. Subjek sangat mencintai pacarnya tetapi keluarga tidak mengijinkan karena perempuan itu dari keluarga terpandang. Subjek merasa
kecewa sampai suatu saat pergi dari rumah dan bertemu dengan waria yang saat ini hidup dengannya. Selama menjalin hubungan dengan waria ia merasa
senang melakukan hubungan seksual walaupun sebelumnya ia belum pernah melakukannya. Subjek ingin hidup dengan waria selamanya dan tidak mau
menjalin hubungan dengan perempuan.
c. Hirarki Kebutuhan Maslow
1. Kebutuhan Fisiologis
i.
Makan dan Minum
Selama tinggal bersama waria ketiga subjek dapat memenuhi kebutuhan makan dan minum sehari- hari. Subjek Rn dan Ags memiliki latar
belakang keluarga yang hampir sama yaitu dari keluarga yang kurang mampu. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sedangkan subjek Rd berasal dari keluarga yang mampu dan berkecukupan setiap harinya.
Pada waktu subjek Rn tinggal bersama waria, kehidupan subjek menjadi lebih teratur. Biasanya subjek Rn dan waria bergantian untuk membeli
makan tetapi karena penghasilan subjek Rn kecil sementara ia harus menghidupi istri dan anaknya maka waria yang sering menanggung biaya
makan mereka berdua. Hal ini dapat dilihat dari pernyataannya,
” Ya kita apa-apa berdua mbak. Makan juga berdua walaupun cuma seadanya yang penting kita masih bisa makan mbak. Mana yang ada dulu, kalau saya pas ada duit ya
pakai duit saya kalau gak ya pakai duit dia. Tapi kan paling penghasilan saya juga berapa mbak, belum buat biaya anak saya. Jadi biasanya ya lebih banyakan dia yang ngeluarin
duit.” W1.S1.KF1.N69.Brs 357-372
Hampir sama dengan subjek Rn, selama tinggal bersama waria kebutuhan makan dan minum subjek Ags semua dipenuhi oleh waria.
Sebelumnya kebutuhan subjek Ags ditanggung oleh kakaknya karena subjek belum bekerja. Selama ini memang kakak subjek yang menanggung semua
kebutuhan keluarga sehari-harinya, maka untuk makan saja mereka mengalami kesulitan. Subjek memutuskan untuk berhenti sekolah sampai dengan kelas dua
SMP karena tidak ada biaya. Hal ini dapat dilihat dari pernyataannya,
” Dulu saya lulus SD mau nerusin sampai masuk SMP udah kelas dua keluar. Ya karena masalah ekonomi mbak. Ya istilahnya dulu untuk makan sehari-hari aja kurang mampu.
Saya kan dulu masih kumpul semua jadi orang tua tinggal satu terus ikut kakak semua yang pertama.” W3.S3.KF1.N39.Brs 136-147
Sejak hidup dengan waria, subjek Ags tidak merasa kekurangan dalam memenuhi kebutuhannya sehari- hari karena semua kebutuhan subjek
ditanggung oleh waria. Setiap hari waria bekerja di sebuah organisasi yaitu KPA Kelompok Penolong Aids dengan gaji yang cukup besar. Waria juga
masih keluar malam untuk menambah penghasilan meskipun tidak setiap hari. Hal ini dapat dilihat dari pernyataannya,
” Ya pacar saya. Jadi dia hasil kerja malam untuk makan sehari-hari, terus kalau dari gaji di Kebaya untuk bayar motor kan dia ambil motor kredit. Jadi untuk makan sehari-hari
dari keluar malam. W3.S3.KF1.N75.Brs 325-332
Pernyataan dari subjek Ags didukung oleh pacarnya yang mengatakan bahwa selama ini semua kebutuhan subjek Ags didukung oleh sang pacar.
Selama ini pacar subjek Ags bekerja untuk memenuhi kebutuhan mereka berdua. Hal ini dapat dilihat dari pernyataannya,
”
Iya selama ini yang dominan cari duit saya mbak, cuma dia kadang ngojek kalau pas ada orang suruh ngenterin. Walaupun gak seberapa tapi kan bisa untuk kebutuhan sendiri
kadang untuk tambah beli rokok dia. War3.KF1.N67.Brs 420-427
Berbeda dengan subjek Rd, sejak kecil subjek Rd hidup serba kecukupan karena keluarganya mampu. Ia tidak merasa kekurangan dalam
memenuhi kebutuhan untuk makan dan minum. Saat ini subjek Rd bekerja dan memiliki gaji yang cukup besar. Penghasilan yang ia peroleh selama ini sudah
lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan subjek sendiri bahkan setiap bulannya subjek juga memberi uang kepada bapaknya meskipun tidak banyak.
Hal ini dapat dilihat dari pernyataannya,
” Kalau untuk kebutuhan setiap harinya keluarga saya bisa dibilang cukup mbak. Bahkan untuk makan, minum, serta pakaian kami tidak kekurangan. Untuk sekolahpun kami
semua dapat bersekolah dengan baik, malah adik-adik saya juga ada yang kuliah mbak.” W2.S2.KF1.N36.Brs 202-213
Ketika subjek Rd pindah dari rumah dan memilih untuk hidup bersama waria subjek harus memenuhi kebutuhan makan dan minum sendiri. Sekarang
subjek justru menanggung biaya untuk makan dan minum bersama waria. Dengan penghasilan yang diperolehnya subjek Rd dan waria dapat memenuhi
kebutuhan mereka sehari-hari. Hal ini dapat dilihat dari pernyataannya,
” Ya saya mbak, untung aja gaji saya cukup untuk makan kami berdua setiap harinya dan untuk bayar uang kos.” W2.S2.KF1.N58.Brs 341-345
”Ya kalau untuk makan kita berdua setiap hari pokoknya cukuplah mbak. W2.S2.KF1.N60.Brs 349-351
Pernyataan lain,
” Ya jelas enak waktu bareng keluarga mbak soalnya kan saya tinggal makan aja, gak perlu mikirin biaya untuk makan. Kalau sekarang kan saya harus mikirin biaya makan
sendiri.” W2.S2.KF1.N62.Brs 359-366
2. Tempat tinggal