1
BAB I A. PENDAHULUAN
Pada saat mendengar kata “lelaki”, akan terbayang seseorang yang gagah, jantan, pemberani, macho, cool dan keren. Manusia diciptakan sebagai laki- laki dan
perempuan, dimana seorang laki- laki akan berpasangan dengan perempuan dan begitu juga sebaliknya. Mereka akan saling melengkapi satu sama lain dengan
kekurangan dan kelebihan yang mereka miliki. Pada umumnya laki- laki akan tertarik dengan lawan jenisnya yaitu
perempuan. Keduanya akan menjalin hubungan dan memahami satu sama lain. Mereka juga akan memperkenalkan keluarga masing- masing sehingga dapat
mengenal lebih dekat dengan keluarga pasangannya. Begitu juga dengan para orang, mereka diperkenalkan satu sama lain agar dapat lebih mengenal. Setelah kedua pihak
saling mengenal keluarga masing- masing dan merasa cocok maka mereka akan memutuskan untuk melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan.
Seorang laki- laki akan mencari istri yang sejati yang dapat menjalankan tugas dan kodratnya sebagai perempuan seperti melahirkan, menyusui, memasak, mengurus
rumah tangga dan mendidik anak dengan baik. Mereka akan hidup sebagai suami istri dan menjalankan tugas serta kewajibannya sebagai suami dan istri. Berbeda dengan
pasangan pada umumnya dimana laki- laki akan menyukai lawan jenisnya yaitu perempuan, tetapi ada juga laki- laki yang justru tertarik dan menyukai ”waria”
singkatan dari wanita dan pria bahkan sampai tinggal bersama dengannya Heuken dalam Koeswinarno, 1996.
Padahal secara fisik, waria adalah seorang laki- laki yang mengidentifikasikan dirinya sebagai seorang perempuan dengan cara berpenampilan dan berdandan seperti
perempuan. Waria ingin menj adi wanita sepenuhnya maka cara yang mereka gunakan adalah berperan sebagai perempuan dan bertingkah laku sebagai perempuan, bahkan
sifatnya yang feminin lebih terlihat jelas dibandingkan perempuan normal. Maka sebagai wanita, waria akan menyukai laki- laki normal dalam arti laki- laki itu tidak
”sakit” atau bukan seorang homoseksual. Laki- laki dan waria akan hidup bersama seperti suami istri pada umumnya, tetapi waria tetap tidak bisa menjalankan kodrat
sebagai perempuan seperti melahirkan dan menyusui walaupun penampilan dan tingkah lakunya seperti perempuan.
Dalam masyarakat, waria masih belum bisa diterima dengan baik begitu juga laki- laki yang hidup bersama waria karena mereka berbeda dengan pasangan pada
umumnya. Keluarga mereka pun biasanya tidak setuju jika anaknya yang laki- laki menyukai dan hidup bersama dengan waria karena hal itu dianggap tidak wajar.
Begitu juga dengan masyarakat, mereka akan menganggap hal itu aneh bahkan sebagian dari masyarakat menganggap ”jijik” terhadap waria www.
Googlewaria.com, 4 Desember 2006. Masyarakat akan lebih menerima pasangan yang normal yaitu laki- laki dan perempuan yang memang pada dasarnya sudah
ditakdirkan untuk berpasangan. Tetapi ada juga masyarakat yang tidak terlalu peduli dengan hal itu, yang penting mereka tidak mengganggu keamanan serta kenyamanan
masyarakat sekitar. Selain itu, waria dan pasangannya juga mau mengikuti peraturan yang ada di masyarakat misalnya seperti ronda malam, jimpitan beras dan iuran-iuran
yang lain sehingga masyarakat bisa mene rimanya. Kehidupan laki- laki bersama waria memang merupakan hal yang tidak biasa,
maka tanggapan masyarakat terhadap hal tersebut juga berbeda-beda. Ada yang beranggapan biasa saja yang penting tidak mengganggu masyarakat tetapi ada juga
yang mengganggap ”jijik” hal tersebut. Adanya beberapa pikiran dan pertanyaan yang muncul inilah yang membuat
peneliti merasa tertarik akan kehidupan laki- laki yang memilih pasangan hidup waria. Maka dari itu, peneliti akan mencoba mengkaji dan melihat secara objektif mengenai
alasan laki- laki memilih pasangan hidup waria dan bagaimana kehidupan sehari- hari mereka di tengah-tengah masyarakat.
B. Rumusan Masalah
Apa alasan laki- laki memilih pasangan hidup waria berdasarkan Teori Hirarki Kebutuhan Maslow ?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan laki- laki memilih pasangan hidup waria berdasarkan Teori Hirarki Kebutuhan Maslow.
D. Manfaat Penelitian
Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini antara lain : 1.
Manfaat Teoritis a.
Penelitian ini ingin menyumbangkan suatu informasi mengenai faktor- faktor yang menyebabkan seorang lelaki menyukai seorang waria dan
menjadi kekasihnya. b.
Penambahan kajian dalam bidang Psikologi, khususnya dalam Psikologi Klinis mengenai faktor yang menyebabkan seorang lelaki menyukai
waria. 2.
Manfaat Praktis a.
Penelitian ini dapat menginformasikan kepada masyarakat mengenai keberadaan lelaki yang menyukai seorang waria. Sehingga masyarakat
dapat berpandangan lebih objektif, lebih toleransi, lebih humanis dan dapat lebih memahami adanya fenomena ini dalam masyarakat.
b. Dengan adanya sikap toleransi dan humanis terhadap kehidupan atau
fenomena tersebut, maka akan tercipta kondisi masyarakat atau komunitas yang sehat dan ada keselarasan antara masyarakat dengan
kelompok mereka yaitu seorang lelaki yang menyukai waria., dengan keberagaman dan keunikan dari individu- individu yang ada di dalamnya.
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA