mengakibatkan individu merasa kesepian dan tidak berdaya. Kebutuhan rasa memiliki-dimiliki akan terpenuhi bila kita menjalin hubungan yang akrab dengan
orang lain. Kebutuhan-kebutuhan akan rasa memiliki-dimiliki dan kasih sayang
dapat dideskripsikan sebagai berikut As’ad 1991; Goble 1987 : a.
Kebutuhan akan perasaan diterima oleh orang lain dimana dia hidup dan bekerja.
b. Kebutuhan akan disayangi oleh teman-teman dan orang lain dimana dia
hidup dan bekerja. c.
Kebutuhan akan dihormati karena setiap manusia merasa dirinya penting. d.
Kebutuhan untuk bisa berprestasi. e.
Kebutuhan untuk bisa bekerja sama. Kebutuhan ini akan menjadi sulit untuk dipenuhi karena faktor
mobilitas kita sendiri, misalnya sering berpindah-pindah tempat kerja, rumah rumah maupun kota. Kita tidak memiliki cukup banyak waktu untuk
mengembangkan rasa saling memiliki sehingga kadang kala ada orang yang merasa kesepian walau banyak orang disekelilingnya Schultz, 1998.
4. Kebutuhan Akan Penghargaan
Kebutuhan akan penghargaan oleh Maslow dibagi menjadi 2 yaitu: a.
Penghargaan yang berasal dari diri sendiri. b.
Penghargaan yang berasal dari orang lain. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penghargaan yang berasal dari diri sendiri berupa hasrat individu untuk memperoleh rasa percaya diri, kompetensi, kekuatan pribadi, prestasi,
kemandirian, dan kebebasan Koeswara, 1989; Goble, 1987. Sedangkan penghargaan dari orang lain berupa prestise, pengakuan, penerimaan, perhatian,
nama baik serta penghargaan Goble, 1987. Maslow menekankan bahwa terpuaskannya kebutuhan akan rasa harga diri pada individu menghasilkan rasa
dan sikap percaya diri, rasa berharga, rasa kuat dan rasa mampu. Sebaliknya jika kebutuhan ini tidak terpuaskan maka akan menyebabkan individu tersebut
mengalami perasaan rendah diri, rasa tak pantas, rasa lemah dan rasa tidak berguna Koeswara, 1989.
Schultz 1998 berpendapat bahwa penghargaan yang berasal dari orang lain merupakan hal yang utama, karena kita akan cenderung lebih mudah
untuk berpikir baik tentang diri kita sendiri jika kita merasa yakin bahwa orang lain berpikir baik tentang diri kita.
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri
Saat seseorang telah memenuhi kebutuhannya akan penghargaan, ia akan mulai membentuk dasar yang kuat untuk menapaki kebutuhan selanjutnya
yaitu aktualisasi diri Feist Feist, 1998. Kebutuhan ini mengacu pada keinginan individu untuk menggunakan potensi, bakat dan kemampuan yang
dimilikinya secara maksimal, sehingga ia dapat menjadi apapun sesuai dengan potensinya itu Ziegler Hjelle, 1981. Maslow berpendapat bahwa lingkungan
yang optimal akan memberi kesempatan bagi individu untuk mengembangkan potensinya secara maksimal Bruno, 1983.
Aktualisasi diri merupakan kebutuhan manusia yang paling tinggi tingkatannya dalam teori hirarki kebutuhan Maslow. Definisi aktualisasi diri
menurut Maslow adalah penggunaan dan pemanfaatan secara penuh bakat, kapasitas, potensi-potensi dan lain- lain. Orang-orang yang teraktualisasi dirinya
dapat memenuhi dirinya dan melakukan sesuatu secara maksimal. Maslow menyebutkan bahwa orang yang teraktualisasi dirinya adalah orang yang berusia
lanjut, cenderung dipandang sebagai keadaan puncak atau keadaan akhir bukan suatu proses dinamis yang terus aktif sepanjang hidup. Namun sering penelitian
Maslow terhadap orang yang teraktualisasi diri atau istilah lainnya adalah menjadi manusiawi secara penuh, maka Maslow mengkategorikan orang-orang
yang teraktualisasikan dirinya sebagai berikut Goble, 1987 : a.
Orang yang teraktualisasi dirinya adalah orang yang berkembang atau menemukan jati diri dan berkembangnya potensi-potensi yang ada atau yang
terpendam. b.
Harapan-harapan dan hasrat pribadi tidak dibiarkan menyesatkan pengamatan mereka sendiri.
c. Tegas dan memiliki pengertian yang lebih jelas tentang mana yang benar dan
mana yang salah. d.
Mampu menembus dan melihat realitas yang tersembunyi dan membingungkan.
e. Memiliki sifat rendah hati, mampu mendengarkan orang lain dengan penuh
kesabaran, mampu mengakui bahwa mereka tidak tahu segala-galanya dan orang lain mampu mengajari mereka tentang sesuatu.
f. Persepsi orang teraktualisasi dirinya lebih sedikit dicemari oleh hasrat,
kecemasan, ketakutan, harapan, optimisme, palsu atau pesimisme. g.
Membaktikan hidupnya pada pekerjaan, tugas, kewajiban, atau panggilan- panggilan tertentu yang dianggap penting.
h. Mampu bekerja keras, disiplin, latihan dan tidak jarang menunda kenikmatan.
i. Kreatif, fleksibel, spontan, berani, berani membuat kesalahan, terbuka dan
rendah hati. j.
Kadar konflik rendah. Orang yang teraktualisasikan dirinya tidak melawan dirinya sendiri dan ia memiliki energi untuk tujuan yang produktif.
Aktualisasi diri merupakan kebutuhan psikologis untuk menumbuhkan, mengembangkan dan menggunakan kemampuan manusia secara penuh atau
maksimal. Membaktikan hidupnya dan melakukan pekerjaan, tugas, kewajiban atau panggilan tertentu yang mereka anggap penting akan memberikan suatu
kebahagiaan. Rasa tanggung jawab akan suatu tugas yang penting merupakan syarat utama untuk menumbuhkan aktualisasi diri. Orang bisa mengaktualisasikan
dirinya melalui pekerjaan yang ia lakukan. Maslow juga menyebut dorongan untuk orang-orang yang mengaktualisasikan
diri, Metamotivation atau B-motivation dorongan karena pertumbuhan. “Meta” berarti sesudah atau melampaui sehingga metamotivation berarti bergerak
melampaui ide tradisional tentang dorongan. Dalam arti lain suatu keadaan dimana dorongan sama sekali tidak berperan. Orang yang teraktualisasikan
dirinya tidak berjuang namun mereka berkembang untuk menjadi manusia seutuhnya menurut potensi mereka. Mereka memperhatikan kebutuhan-kebutuhan
yang lebih tinggi, memenuhi potensi-potensi dan mengetahui serta memahami dunia di sekitar mereka. Orang tidak berusaha memperbaiki kekurangan-
kekurangan atau mereduksi tegangan. Tujuannya adalah memperkaya dan memperluas pengalaman hidup, meningkatkan kesenangan dan kegembiraan yang
luar biasa dalam hidup Schultz, 1991. Maslow juga menyebutkan tentang D- motivation atau deficiency motivation atau
dorongan karena kekurangan. Deficiency motivation adalah dorongan untuk membereskan suatu kekurangan dalam organisme. Dorongan karena kekurangan
tidak hanya berkaitan dengan kebutuhan fisiologis tapi juga kebutuhan akan rasa aman, memiliki dan cinta serta penghargaan.
E. Alasan laki-laki memilih pasangan hidup waria berdasarkan Teori Hirarki Kebutuhan Maslow