akan mengalami penurunan sebesar Rp. 215,790, juta rupiah. Dengan asumsi X1, X2 dan X3 dalam keadaan konstan.
Untuk mengetahui seberapa besar hubungan atau pengaruh yang diberikan variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat dapat
dilihat pada nilai R
2
koefesien determinasi sebesar 0,990, artinya 99,0 dari seluruh pengamatan menunjukkan bahwa variabel bebas
mampu menjelaskan variasi variabel terikatnya, dan sisanya 1 dipengaruhi faktor lain diluar penelitian.
4.3.2. Uji Hipotesis Secara Simultan
Untuk menguji pengaruh secara simultan variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan uji F dengan langkah – langkah sebagai berikut:
Tabel 9: Analisis Varian ANOVA
ANOVA
b
29044671503184 4
7261167875796 236.013
.000
a
307659848729.512 10 30765984872.952
29352331351914 14
Regression Residual
Total Model
1 Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Predictors: Constant, X4, X3, X2, X1 a.
Dependent Variable: Y b.
Sumber: Lampiran 3 dan Lampiran 6 Untuk menguji pengaruh secara simultan serempak digunakan uji F dengan
langkah-langkah sebagai berikut: a.
Ho :
1
=
2
=
3
= 0 Secara keseluruhan variabel bebas tidak ada pengaruh terhadap variabel
terikat.
Hi :
1
2
3
0 Secara keseluruhan variabel bebas ada pengaruh terhadap variabel terikat.
b. = 0,05 dengan df pembilang = 4
df penyebut = 10 c.
F tabel = 0,05 = 3,48
d. F hitung =
sisa kuadrat
rata Rata
regresi kuadrat
rata Rata
= 013
, 236
952 ,
2 3076598487
796 7261167875
e. Daerah pengujian
Gambar 6. Distribusi Kriteria PenerimaanPenolakan Hipotesis
Secara Simultan atau Keseluruhan
Daerah Penerimaan H Daerah Penolakan H
3,48 236,013
Ho diterima apabila F
hitung
≤ 3,48 Ho ditolak apabila F
hitung
3,48
f Kesimpulan
Oleh karena F
hitung
= 236,013 F
tabel
= 3,48 maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa secara keseluruhan faktor–faktor variable
bebas yaitu Jumlah Dana Bank X
1
, Jumlah Pengusaha Kecil X
2
, Tingkat Suku Bunga Kredit X
3
dan Pendapatan Perkapita X
4
, berpengaruh signifikan nyata terhadap Penyaluran Kredit Usaha Kecil di
Surabaya Y.
4.3.3. Uji Hipotesis Secara Parsial
Analisis ini dilakukan untuk menguji secara parsial pengaruh variabel bebas Jumlah Dana Bank X
1
, Jumlah Pengusaha Kecil X
2
, Tingkat Suku Bunga Kredit X
3
dan Pendapatan Perkapita X
4
terhadap penyaluran kredit usaha kecil. Hasil penghitungan tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 10 : Hasil Analisis Variabel Jumlah Dana Bank X
1
, Jumlah Pengusaha Kecil X
2
, Tingkat Suku Bunga Kredit X
3
dan Pendapatan Perkapita X
4
terhadap Penyaluran Kredit Usaha Kecil di Surabaya Y.
Variabel t
hitung
t
table
rPartial r
2
Partial
Jumlah Dana Bank X
1
15,206 2,228
0,979 0,958
Jumlah Pengusaha Kecil X
2
0,166 2,228
0,053 0,002
Tingkat Suku Bunga Kredit X
3
-3,228 2,228
-0,714 0,509
Pendapatan Perkapita X
4
-5,690 2,228
-0,874 0,763 Sumber: Lampiran 3, Lampiran 4 dan Lampiran 7
Selanjutnya untuk melihat ada tidaknya pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variable terikat, dapat diuji melalui uji t dengan
ketentuan sebagai berikut :
a Pengaruh secara parsial antara Jumlah Dana Bank X
1
terhadap Penyaluran Kredit Usaha Kecil di Surabaya Y
Langkah-langkah pengujian : i.
Ho :
1
= 0 tidak ada pengaruh
Hi :
1
0 ada pengaruh ii.
= 0,05 dengan df = 10 iii.
t
hitung
=
β Se
β
1 1
= 15,206 iv.
level of significani = 0,052 0,025 berarti t
tabel
sebesar 2,228 v.
pengujian.
Gambar 7 Kurva Distribusi Hasil Analisis secara Parsial Faktor
Jumlah Dana Bank X
1
terhadap Penyaluran Kredit Usaha Kecil di Surabaya Y
Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho
Daerah Penolakan Ho
-2,228 2,228
15,206
Sumber : lampiran 4 dan Lampiran 7
Berdasarkan pehitungan diperoleh t
hitung
sebesar 15,206 t
tabel
sebesar 2,228 Ho ditolak, pada level signifikan 5 , sehingga secara parsial Jumlah Dana Bank X
1
berpengaruh secara nyata dan positif terhadap Penyaluran Kredit Usaha Kecil di Surabaya Y. Hal ini
didukung juga dengan nilai signifikansi dari Jumlah Dana Bank X
1
sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0.05. Nilai r
2
parsial untuk variabel Jumlah Dana Bank sebesar 0,958, yang artinya bahwa Jumlah Dana Bank X
1
secara parsial mampu
menjelaskan variabel terikat Penyaluran Kredit Usaha Kecil di Surabaya Y sebesar 95,8 , sedangkan sisanya 4,2 dijelaskan oleh variabel lain
b Pengaruh secara parsial antara Jumlah Pengusaha Kecil X
2
terhadap Penyaluran Kredit Usaha Kecil di Surabaya Y
Langkah-langkah pengujian i.
Ho :
1
= 0 tidak ada pengaruh Hi :
1
0 ada pengaruh ii.
= 0,05 dengan df = 10 iii.
t
hitung
=
β Se
β
2 2
= 0,166 iv.
level of significani = 0,052 0,025 berarti t
tabel
sebesar 2,228 v.
pengujian
Gambar 8 Kurva Distribusi Hasil Analisis secara Parsial faktor
Jumlah Pengusaha Kecil X
2
terhadap Penyaluran Kredit Usaha Kecil di Surabaya Y
Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho
Daerah Penolakan Ho
-2,228 2,228
0,166
Sumber : Lampiran 4 Lampiran 7
Berdasarkan pehitungan diperoleh t
hitung
sebesar 0,166 t
tabel
sebesar 2,228 maka Ho diterima dan Ha ditolak, pada level signifikan 5 , sehingga secara parsial Jumlah Pengusaha Kecil X
2
tidak berpengaruh secara nyata dan positif terhadap Penyaluran Kredit Usaha
Kecil di Surabaya Y. Hal ini didukung juga dengan nilai signifikansi dari Jumlah Pengusaha Kecil X
2
sebesar 0,871 yang lebih kecil dari 0.05. Nilai r
2
parsial untuk variabel Jumlah Pengusaha Kecil sebesar 0,002 yang artinya bahwa Jumlah Pengusaha Kecil X
2
secara parsial mampu menjelaskan variabel terikat Penyaluran Kredit Usaha Kecil di
Surabaya Y sebesar 0,2 , sedangkan sisanya 99,8 dijelaskan oleh variabel lain.
c Pengaruh secara parsial antara Tingkat Suku Bunga Kredit X
3
terhadap Penyaluran Kredit Usaha Kecil di Surabaya Y
Langkah-langkah pengujian : i.
Ho :
1
= 0 tidak ada pengaruh Hi :
1
0 ada pengaruh ii.
= 0,05 dengan df = 10 iii.
t
hitung
=
β Se
β
3 3
= - 3,228 iv.
level of significani = 0,052 0,025 berarti t
tabel
sebesar 2,228 v.
pengujian Gambar 9
Kurva Distribusi Hasil Analisis secara Parsial Tingkat Suku Bunga KreditX
3
terhadap Penyaluran Kredit Usaha Kecil di Surabaya Y
Daerah Penerimaan Ho
Daerah Penolakan Ho
Daerah Penolakan Ho
- 3,228 - 2,228
2,228
Sumber : Lampiran 4 dan Lampiran 7
Berdasarkan pehitungan diperoleh t
hitung
sebesar – 3,228 t
tabel
sebesar - 2,228 maka Ho ditolak dan Ha diterima, pada level signifikan 5 , sehingga secara parsial Tingkat Suku Bunga Kredit X
3
berpengaruh secara nyata dan negatif terhadap Penyaluran Kredit Usaha Kecil di
Surabaya Y. Hal ini didukung juga dengan nilai signifikansi dari Tingkat Suku Bunga Kredit X
3
sebesar 0,009 yang lebih besar dari 0.05. Nilai r
2
parsial untuk variabel Tingkat Suku Bunga Kredit sebesar 0,509 yang artinya Tingkat Suku Bunga Kredit X
3
secara parsial mampu menjelaskan variabel terikat Penyaluran Kredit Usaha Kecil di Surabaya
Y sebesar 50,9 , sedangkan sisanya 49,1 dijelaskan oleh variabel lain.
d Pengaruh secara parsial antara Pendapatan Perkapita X
4
terhadap Penyaluran Kredit Usaha Kecil di Surabaya Y
Langkah-langkah pengujian : vi.
Ho :
1
= 0 tidak ada pengaruh Hi :
1
0 ada pengaruh vii.
= 0,05 dengan df = 10 viii.
t
hitung
=
β Se
β
3 3
= - 5,690 ix.
level of significani = 0,052 0,025 berarti t
tabel
sebesar 2,228 x.
pengujian
Gambar 10 Kurva Distribusi Hasil Analisis secara Parsial Pendapatan Perkapita X
4
terhadap Penyaluran Kredit Usaha Kecil di Surabaya Y
Daerah Penerimaan Ho
Daerah Penolakan Ho
Daerah Penolakan Ho
-5,690 - 2,228
2,228
Sumber : Lampiran 4 dan Lampiran 7
Berdasarkan pehitungan diperoleh t
hitung
sebesar -5,690 t
tabel
sebesar 2,228 maka Ho ditolak dan Ha diterima, pada level signifikan 5 , sehingga secara parsial Pendapatan Perkapita X
4
berpengaruh secara nyata dan negatif terhadap Penyaluran Kredit Usaha Kecil di Surabaya
Y. Hal ini didukung juga dengan nilai signifikansi dari Pendapatan Perkapita X
4
sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0.05. Nilai r
2
parsial untuk variabel Pendapatan Perkapita sebesar 0,763 yang artinya Pendapatan Perkapita X
4
secara parsial mampu menjelaskan variabel terikat Penyaluran Kredit Usaha Kecil di Surabaya
Y sebesar 76,3 , sedangkan sisanya 23,7 dijelaskan oleh variabel lain.
Kemudian untuk mengetahui variabel mana yang berpengaruh paling dominan dari ketiga variabel bebas terhadap Penyaluran Kredit