2.2.3.2. Tabungan Masyarakat dan Deposito A.Tabungan
Masyarakat
Pengertian tabungan masyarakat Undang-Undang perbankan Nomor 10 tahun 1998 adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan
menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro atau alat lain yang dipersamakan dengan itu. Fuad
Y, 1999:199 Masyarakat menggunakan bagian dari pendapatannya yang tidak
dikonsumsikan tersebut untuk beberapa tujuan Sukirno, 2002:352 antara lain:
a Disimpan saja tanpa digunakan.
b Ditabungkan di badan-badan keuangan.
c Untuk modal yang produktif maupun yang tidak produktif.
Dana dari tabungan masyarakat akan memiliki pengaruh yang sangat besar bagi kegiatan pembagunan jika dialokasikan pada kegiatan
pembagunan yang produktif. Jika masyarakat menyimpan uangnya pada tabungan hanya sebagian kecil dari pendapatan dan sebagian besar lainnya
digunakan pada jenis kegiatan yang non produktif, maka tabungan masyarakat akan sangat berperan kecil andilnya dalam memberikan dana
untuk usaha pembagunan. Simpanan masyarakat baru akan memberikan sumbagan dana yang
besar pada pembagunan jika para penabung menggunakan simpanan tersebut untuk melaksanakan penanaman modal yang produktif, yaitu penanaman
madol yang akan meningkatkan jumlah barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam masyarakat atau tabugan tersebut dialihkan pada badan-badan
keuangan dan selanjutnya badan-badan keuangan tersebut akan meminjamkan kepada para pengusaha yang akan melakukan penanaman
modal pada sektor yang produktif. Sala satu faktor penting yang menentukan tingkat tabungan masyarakat
adalah sebesar tingkat pendapatan perkapita masyarakat tersebut namun pada kenyataannya menunjukkan bahwa kemampuan menabung masyarakat
juga dipenuhi oleh distribusi pendapatan tersebut ke berbagai lapisan masyarakat.
Tersedianya jumlah lembaga keuangan yang memadai atau sesuai dengan perbandingan laju pertumbuhan penduduk, merupakan suatu
keharusan dalam rangka mobilisasi dana simpanan masyarakat. Dengan semakin meningkatnya jumlah simpanan masyarakat berarti kepercayaan
terhadap bank semakin besar pula. Hal ini merupakan modal yang cukup besar bagi perkembangan sumber dana perbankan dan perkembangan bank
itu sendiri.
B.Simpanan Deposito
Menurut Undang-Undang perbankan no. 10 tahun 1998 simpanan deposito adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan pada waktu
tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank. Simpanan deposito merupakan salah satu bentuk tabungan masyarakat yang dapat
dipakai sebagai sumber alternatif bagi bank untuk penggalangan dana. Hal
tersebut karena besarnya dana yang dibutuhkan oleh bank untuk diputar dalam bentuk kegiatan yang produktif.
Beberapa motivasi masyarakat menabung dalam bentuk deposito adalah :
a Tingkat bunga yang menarik dan menguntungkan
b Resiko simpanan deposito yang relatif kecil
c Fasilitas yang memuaskan
d Mendidik untuk hidup hemat
Dana dalam bentuk deposito selain bermanfaat dan turut berperan membantu pemerintah dalam penyediaan sember dana pembangunan
khususnya bagi pembiayaan investasi didalam negeri. Usaha yang dilakukan bank untuk menghimpun dana simpanan
deposito antara lain : 1.
Mempertahankan kepercayaan baik dari masyarakat maupun pemerintah dengan cara tetap menjaga tingkat likuiditas bank.
2. Memberikan pelayanan yang memuaskan kepada para nasabah.
Kepercayaan yang didapat dari masyarakat harus selalu diimbagi dengan fasilitas dan pelayanan yang memuaskan
sehingga dapat menarik minat masyarakat untuk menyalurkan dan menyimpan dananya pada bank.
3. Memberikan suku bunga dan perangsang bagi nasabah yang
berupa hadiah, bonus dan lain-lain. Sehingga menarik minat
masyarakat untuk menabung atau menyimpan uangnya dalam bentuk simpanan deposito.
Perlu diketahui bahwa sesudah adanya regulasi, menunjukkan telah terjadinya iklim persaingan yang mendorong kenaikan tingkat bunga
deposito.
2.2.3.3. Hubungan antara Jumlah Dana Bank dengan Penyaluran Kredit Usaha Kecil