f. Evaluasi
Tipe hasil belajar evaluasi yaitu pemberian keputusan tentang nilai sesuatu yang mungkin dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara bekerja,
pemecahan masalah, metode, materiil, dll.
C. Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama di antara siswa untuk mencapai tujuan belajar. Selain
itu pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang dirancang untuk memberikan pelajaran tentang kecakapan akademik, sekaligus keterampilan
sosial. Kelompok bukanlah semata-mata sekumpulan orang. Kumpulan disebut
kelompok apabila ada interaksi, mempunyai tujuan, berstruktur, groupness. Interaksi adalah saling memengaruhi individu satu dengan individu lain. Tujuan
dalam kelompok dapat bersifat intrinsik dan ekstrinsik. Tujuan intrinsik adalah tujuan yang didasarkan pada alasan bahwa dalam kelompok perasaan menjadi
senang. Tujuan ekstrinsik adalah tujuan yang didasarkan pada alasan bahwa untuk mencapai sesuatu tidak dapat dicapai sendiri, melainkan harus dikerjakan
secara bersama-sama. Struktur kelompok menunjukkan bahwa kelompok ada peran. Peran dari tiap-tiap anggota kelompok, berkaitan dengan posisi individu
dalam kelompok. Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil belajar berupa prestasi akademik, toleransi, menerima
keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial.
Menurut Johnson Johnson dan Sutton dalam Trianto, 2010:60 terdapat lima unsur penting dalam belajar kooperatif, yaitu:
1. Saling ketergantungan yang bersifat positif antar siswa.
2. Interaksi antara siswa yang semakin meningkat.
3. Tanggung jawab individual.
4. Keterampilan interpersonal dan kelompok kecil.
5. Proses kelompok.
Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama di antara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Model pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri dalam Abdul Majid, 2014:173:
1. Untuk menuntaskan materi belajarnya, siswa belajar dalam kelompok
secara kooperatif; 2.
Kelompok dibentuk dari siswa-siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah;
3. Jika dalam kelas terdapat siswa-siswa yang terdiri dari beberapa ras,
suku, budaya, jenis kelamin yang berbeda, maka diupayakan agar dalam tiap kelompokpun terdiri dari ras, suku, budaya, jenis kelamin
yang berbeda pula; 4.
Penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok daripada perorangan.
Adapun menurut Ibrahim M, dkk dalam Abdul Majid, 2014:176, langkah-langkah pembelajaran kooperatif meliputi 6 fase, yaitu:
1. Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
2. Menyajikan informasi.
3. Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar.
4. Membimbing kelompok-kelompok belajar
5. Evaluasi
6. Memberikan penghargaan.
D. Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Divisions STAD