Pelaksanaan Penelitian PELAKSANAAN PENELITIAN, HASIL PENELITIAN, ANALISIS DATA

45

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, HASIL PENELITIAN, ANALISIS DATA

DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

1. Sebelum pembelajaran a. Penyusunan instrumen Sebelum melaksanakan pembelajaran, peneliti terlebih dahulu mempersiapkan hal-hal yang akan digunakan ketika proses pembelajaran berlangsung, antara lain instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpulan data. Instrumen pembelajaran meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dan Lembar Kerja Siswa LKS sedangkan instrumen pengumpulan data meliputi lembar observasi keterlaksanaan metode pembelajaran Student Teams Achievement Divisions STAD, kuis, lembar tes, lembar kuesioner, dan wawancara. Semua instrumen yang digunakan peneliti sudah dikonsultasikan dengan dosen pembimbing dan guru pembimbing. b. Observasi kelas Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan observasi di kelas VIII C SMP Maria Immaculata Yogyakarta. Observasi kelas memiliki tujuan untuk mengetahui keadaan kelas tersebut, selain itu observasi kelas bertujuan untuk membantu peneliti menemukan permasalahan yang sedang terjadi di dalam kelas tersebut. 2. Selama pembelajaran Pembelajaran dilaksanakan di SMP Maria Immaculata Yogyakarta pada bulan April-Juni 2016. Pembelajaran dilaksanakan 4 kali, 3 pertemuan untuk membahas materi dan 1 pertemuan untuk tes akhir kemampuan. Metode pembelajaran yang digunakan oleh peneliti adalah metode pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions STAD. Subyek pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII C SMP Maria Immaculata Yogyakarta. Selama proses pembelajaran, peneliti dibantu 1 observer untuk mengamati keterlaksanaan pembelajaran dengan metode Student Teams Achievement Divisions STAD. Adapun jadwal pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 jadwal pelaksanaan pembelajaran Pertemuan Tanggal pelaksanaan I 18 April 2016 II 25 April 2016 III 29 April 2016 IV 2 Mei 2016 Berikut ini adalah proses pembelajaran di kelas secara rinci: 1. Pertemuan pertama Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 18 April 2016 pada pukul 07.00 – 08.20 2 jam pelajaran. Pada pertemuan pertama ini materi yang akan dijelaskan adalah mengenai unsur-unsur kubus dan balok. Berikut akan dijelaskan secara singkat mengenai pembelajaran yang telah dilaksanakan: a. Pendahuluan Pada awal pembelajaran yaitu pendahuluan, peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan pertama ini. Sebelumnya, peneliti memberikan salam kepada siswa dan memperkenalkan diri. Setelah itu peneliti mengajukan pertanyaan kepada siswa untuk mengawali materi yang akan disampaikan pada hari ini. b. Kegiatan inti Peneliti menjelaskan materi yang akan dibahas pada pertemuan ini yaitu unsur-unsur kubus dan balok. Peneliti menjelaskan secara rinci bagian-bagian dari kubus dan balok, selain itu peneliti juga memberikan contoh soal kepada siswa agar siswa lebih memahami materi tersebut. Setelah itu peneliti memberi kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan apabila ada yang belum jelas. Kemudian peneliti mengkoordinasikan siswa untuk masuk dalam kelompok yang anggota kelompoknya dibagi oleh peneliti. Adapun pembagian kelompok seperti di bawah ini: Tabel 4.2 Daftar Kelompok Kelompok 1 Kelompok 2 Siswa 3 Siswa 9 Siswa 11 Siswa 18 Siswa 23 Siswa 12 Siswa 15 Siswa 1 Siswa 20 Siswa 2 Siswa 24 Kelompok 3 Kelompok 4 Siswa 22 Siswa 8 Siswa 13 Siswa 19 Siswa 7 Siswa 10 Siswa 16 Siswa 21 Siswa 4 Siswa 27 Siswa 6 Kelompok 5 Siswa 14 Siswa 25 Siswa 5 Siswa 26 Siswa 17 Setelah semua siswa membentuk kelompok dan mendapatkan LKS, peneliti meminta siswa mengerjakan LKS tersebut dengan berdiskusi dengan teman sekelompoknya. Peneliti memberikan waktu untuk mengerjakan kurang lebih selama 20 menit, namun pada pelaksanaannya waktu pengerjaan bertambah menjadi 30 menit. Selama proses pengerjaan, peneliti berkeliling memantau berjalannya kerja kelompok. Peneliti berkeliling juga untuk mengamati siswa saat berdiskusi dan mengarahkan atau membimbing siswa saat mengerjakan. Proses kerja kelompok berjalan cukup baik untuk pertemuan pertama ini, namun ada beberapa siswa yang masih pasif dalam kelompok itu, lalu ada beberapa siswa juga yang berbicara dengan temannya bukan mengenai materi yang sedang didiskusikan. Peneliti juga seringkali bertanya adakah kesulitan yang dihadapi oleh kelompok. Peneliti mengarahkan siswa untuk lebih fokus untuk mengerjakan LKS yang telah diberikan, karena skor yang diperoleh nantinya akan bergantung untuk penentuan skor kelompok yang nantinya akan menentukan predikat kelompok. Jadi setiap anggota kelompok diminta saling bekerjasama untuk mendapatkan skor semaksimal mungkin. Setelah semua kelompok selesai berdiskusi perwakilan kelompok diminta maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil pekerjaan kelompoknya, namun pada pelaksanaanya presentasi kelompok ditiadakan karena waktu yang tidak mencukupi. Setelah itu peneliti menanyakan kembali kepada siswa apakah ada yang ingin ditanyakan atau adakah kesulitan ketika bekerja dalam kelompok. c. Penutup Pada akhir pertemuan, peneliti membimbing siswa untuk menyimpulkan mengenai apa yang telah dipelajari hari ini. Peneliti tidak lupa untuk mengingatkan siswa untuk mempelajari materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya yaitu mengenai jaring-jaring dan luas permukaan kubus dan balok. Kemudian peneliti menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam. 2. Pertemuan Kedua Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 25 April 2016 pada pukul 07.00 – 08.20 2 jam pelajaran. Pada pertemuan kedua ini materi yang akan dibahas adalah jaring-jaring dan luas permukaan kubus dan balok. Berikut akan dijelaskan secara singkat mengenai proses pembelajaran yang berlangsung pada pertemua kedua ini: a. Pendahuluan Pada awal pembelajaran, peneliti mengucapkan salam kepada siswa. Pertemuan kedua ini akan membahas materi jaring- jaring dan luas permukaan kubus dan balok. Sebelum masuk ke dalam materi pokok, peneliti terlebih dahulu menanyakan materi apa pada materi sebelumnya untuk mengingat kembali. b. Kegiatan inti Peneliti menjelaskan materi jaring-jaring dan luas permukaan kubus dan balok. Peneliti menjelaskan secara rinci bagaimana bentuk jaring-jaring kubus dan balok serta macam- macam jaring-jaring yang dapat membentuk suatu kubus serta balok. Selain itu peneliti juga memberikan contoh-contoh dari jaring-jaring kubus serta balok. Peneliti menggunakan alat peraga berupa kubus dan balok yang terbuat dari kertas karton, dari alat peraga tersebut paneliti dapat menunjukkan mana yang disebut jaring-jaring. Selain itu peneliti juga dapat sekaligus menjelaskan mengenai luas permukaan, dengan mengingat materi sebelumnya siswa mengetahui mana bagian kubus serta balok yang disebut sisi, dari situ siswa mengetahui berapa banyak sisi yang ada pada kubus dan balok. Kemudian siswa dapat menentukan bagaimana cara mencari luas permukaan kubus serta balok. Setelah itu peneliti membimbing siswa untuk masuk dalam kelompok yang pada pertemuan sebelumnya sudah ditentukan. Kemudian peneliti membagikan LKS yang berisi persoalan yang harus dipecahkan bersama anggota kelompok. Setelah siswa sudah berada pada kelompoknya masing-masing, peneliti menjelaskan bahwa siswa diminta untuk mencari rumus untuk mencari luas permukaan kubus serta balok, selain itu siswa diminta untuk menggambarkan jaring-jaring kubus serta balok. Selama proses kerja kelompok peneliti berkeliling kelas untuk memantau berjalannya kerja kelompok sembari mengamati siswa saat berdiskusi dan mengarahkan atau membimbing siswa saat mengerjakan. Proses kerja kelompok pada pertemuan kedua ini berjalan baik, siswa yang sebelumnya pasif pada pertemuan kedua ini sudah mulai aktif dalam diskusi dan mau bertanya ketika mendapati kesulitan. Peneliti juga memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika mengalami kesulitan. Selain itu peneliti juga memberikan beberapa soal untuk didiskusikan bersama dalam kelompok untuk melatih serta menambah pemahaman siswa. Setelah diskusi selesai, perwakilan dari kelompok diminta maju ke depan untuk mempresentasikan hasil diskusi dari masing- masing kelompok. Kelompok mendapat bagiannya masing-masing, ada yang menjelaskan mengenai bagaimana rumus luas permukaan kubus serta balok, lalu ada kelompok yang mencari macam-macam jaring-jaring kubus serta balok, kemudian ada kelompok yang menjelaskan penyelesaian dari soal yang diberikan peneliti. Peneliti mengarahkan siswa untuk mendengarkan ketika ada temannya menjelaskan di depan kelas, dan peneliti juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya ketika ada yang tidak jelas mengenai penjelasan teman yang sedang presentasi. Setelah presentasi selesai, peneliti menegaskan mengenai materi yang dibahas pada pertemuan ini. c. Penutup Pada akhir pertemuan, peneliti membimbing siswa untuk merangkum apa saja yang telah dipelajari pada pertemuan ini. Kemudian peneliti memberikan tugas kepada siswa yaitu mempelajari materi untuk pertemuan berikutnya yaitu volume kubus dan balok. Setelah itu peneliti mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam kepada siswa. 3. Pertemuan ketiga Pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 29 April 2016 pada pukul 09.15 – 10.40. Pada pertemuan ketiga ini materi yang akan dibahas adalah volume kubus dan balok. Berikut dijelaskan secara singkat mengenai proses pembelajaran pada pertemuan ketiga ini: a. Pendahuluan Pada awal pertemuan, peneliti memberikan salam kepada siswa. Pada pertemuan ketiga ini akan dijelaskan materi mengenai volume kubus dan balok. Sebelum masuk ke dalam materi pokok, peneliti terlebih dahulu menanyakan materi apa pada materi sebelumnya untuk mengingat kembali. b. Kegiatan inti Peneliti menjelaskan materi volume kubus dan balok, sebelumnya peneliti mengajak siswa untuk mengetahui terlebih dahulu apakah itu volume. Siswa dengan antusias memberikan contoh dari volume karena mereka kesulitan untuk menjelaskan apa itu volume. Setelah itu, peneliti mengarahkan siswa untuk masuk ke dalam kelompok seperti pada dua pertemuan sebelumnya. Kemudian peneliti membagikan LKS untuk kerja kelompok pada pertemuan ini. Siswa diminta untuk menemukan rumus volume kubus dan balok. Proses pembelajaran berjalan baik dan lancar, semua siswa terlibat aktif dalam diskusi. Ketika ada materi yang kurang jelas mereka bertanya kepada teman sekolompoknya namun jika tidak terjawab maka mereka bertanya kepada peneliti. Selama proses kerja kelompok peneliti berkeliling kelas untuk memantau berjalannya kerja kelompok sembari mengamati siswa saat berdiskusi dan mengarahkan atau membimbing siswa saat mengerjakan. Setelah diskusi selesai, siswa kembali ke tempat semula. Pada akhir pertemuan peneliti memberikan kuis kepada siswa untuk mengukur pemahaman siswa. Ketika kuis berlangsung siswa tidak diperkenankan membuka buku atau bertanya kepada teman. c. Penutup Pada akhir pertemuan peneliti membimbing siswa untuk merangkum mengenai materi yang dibahas pada pertemuan ini. Peneliti juga bertanya bagaimana mengenai kuis yang diberikan kepada siswa. Setelah itu peneliti mengingatkan siswa untuk belajar karena pada pertemuan berikutnya akan diadakan tes akhir kemampuan. Kemudian peneliti mengakhiri pembelajaran dengan salam. 4. Pertemuan keempat Pertemuan keempat diadakan tanggal 2 Mei 2016 pada pukul 08.00 – 09.15. Pada pertemuan terakhir ini diadakan tes kemampuan akhir. Berikut akan dijelaskan secara singkat mengenai proses pembelajaran pada pertemuan keempat ini: a. Pendahuluan Pada awal pertemuan, peneliti memberikan salam kepada siswa. Peneliti memberikan waktu kepada siswa untuk menyiapkan alat tulis untuk tes akhir kemampuan. b. Kegiatan inti Peneliti memberikan waktu satu jam untuk mengerjakan tes akhir kemampuan. Selama tes ini berlangsung siswa tidak diperkenankan membuka buku atau bertanya kepada teman. Tes ini berjalan lancar, tidak ada siswa yang membuat kacau selama tes ini berlangsung. Peneliti memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai soal tes akhir kemampuan tersebut. Setelah tes selesai, peneiti menanyakan apakah ada yang ingin ditanyakan mengenai tes akhir kemampuan. Kemudian peneliti mengumumkan predikat untuk masing-masing kelompok. Berikut daftar predikat kelompok: Tabel 4.3 Daftar Predikat Kelompok Kelompok 1 Tim baik Kelompok 2 Tim hebat Kelompok 3 Tim hebat Kelompok 4 Tim baik Kelompok 5 Tim baik c. Penutup Pada akhir pertemuan, peneliti memberikan salam dan mengucapkan terimakasih untuk pembelajaran selama 4 pertemuan ini. 3. Sesudah pembelajaran Sesudah empat kali pertemuan berlangsung, peneliti meminta siswa untuk mengisi kuesioner tanggapan siswa mengenai ketertarikan siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions STAD. Selain itu peneliti juga meminta perwakilan 5 siswa untuk diwawancarai. Wawancara digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh pelaksanaan pembelajaran matermatika dengan pembelajaran STAD. B. Data Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP Maria Immaculata Yogyakarta. Subyek pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII C. Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif yaitu menerapkan metode yang telah ada untuk melihat dampak dari metode tersebut. Dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas, peneliti dibantu satu obsever untuk menilai keterlaksanaan metode pembelajaran yang digunakan oleh peneliti. Data penelitian yang diperoleh selama penelitian berupa nilai tes akhir kemampuan, data pengamatan keterlaksanaan pembelajaran dengan metode Student Teams Achievement Divisions STAD, dan kuesioner serta wawancara tanggapan siswa terhadap pembelajaran STAD. Berikut ini merupakan hasil penelitian yang diperoleh peneliti, meliputi: 1. Data keterlaksanaan pembelajaran menggunakan metode Student Teams Achievement Divisions STAD Pengamatan keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dengan metode Student Teams Achievement Divisions STAD dilakukan oleh satu observer selama proses pembelajaran berlangsung di kelas VIII C semester genap tahun ajaran 20152016 SMP Maria Immaculata Yogyakarta. Pengamatan dilakukan sebanyak tiga kali yaitu pada pertemuan pertama, kedua, dan ketiga. Dalam perhitungan keterlaksanaan proses pembelajaran dengan Student Teams Achievement Divisions STAD akan diberikan skor 1 pada pernyataan yang mendapatkan tanda √ kolom “ya”, sedangkan skor 0 pada kolom “tidak”. Lembar keterlaksanaan pembelajaran dengan metode Student Teams Achievement Divisions STAD terlampir. Kemudian skor seluruhnya dijumlahkan sehingga diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.4 Data keterlaksanaan pembelajaran menggunakan metode Student Teams Achievement Divisions STAD Pertemuan ke Kegiatan Skor Jumlah Skor Persentase 1 PENDAHULUAN Kegiatan 1 1 13 86.67 Kegiatan 2 1 Kegiatan 3 1 INTI Eksplorasi: Kegiatan 1 1 Kegiatan 2 1 Kegiatan 3 1 Mengorganisasikan siswa dalam kelompok belajar: Kegiatan 1 1 Elaborasi Kegiatan 1 1 Kegiatan 2 Klarifikasikonfirmasi Kegiatan 1 Kegiatan 2 1 PENUTUP Kegiatan 1 1 Kegiatan 2 1 Kegiatan 3 1 Kegiatan 4 1 2 PENDAHULUAN Kegiatan 1 1 15 100 Kegiatan 2 1 Kegiatan 3 1 INTI Kegiatan 1 1 Kegiatan 2 1 Kegiatan 3 1 Mengorganisasikan siswa dalam kelompok belajar: Kegiatan 1 1 Elaborasi Kegiatan 1 1 Kegiatan 2 1 Klarifikasikonfirmasi Kegiatan 1 1 Kegiatan 2 1 PENUTUP Kegiatan 1 1 Kegiatan 2 1 Kegiatan 3 1 Kegiatan 4 1 3 PENDAHULUAN Kegiatan 1 1 15 93.75 Kegiatan 2 1 Kegiatan 3 1 INTI Eksplorasi Kegiatan 1 1 Kegiatan 2 1 Kegiatan 3 Mengorganisasikan siswa dalam kelompok belajar: Kegiatan 1 1 Elaborasi Kegiatan 1 1 Kegiatan 2 1 Klarifikasi konfirmasi Kegiatan 1 1 Kegiatan 2 1 Kegiatan 3 1 PENUTUP Kegiatan 1 1 Kegiatan 2 1 Kegiatan 3 1 Kegiatan 4 1 4 PENDAHULUAN Kegiatan 1 1 7 100 Kegiatan 2 1 Kegiatan 3 1 INTI Kegiatan 1 1 Kegiatan 2 1 Kegiatan 3 1 PENUTUP Kegiatan 1 1 2. Data hasil belajar Hasil belajar pada penelitian ini adalah hasil dari tes akhir kemampuan dari masing-masing siswa kelas VIII C. Namun selain tes akhir kemampuan, sebagai data pembanding digunakan nilai yang peneliti peroleh dari guru yaitu nilai ulangan sebelum menggunakan metode Student Teams Achievement Divisions STAD yang persentase ketuntasannya kurang yaitu 41.76. Berikut rincian data hasil belajar sebelum menggunakan metode Student Teams Achievement Divisions STAD dan tes akhir kemampuan: Tabel 4.5 Data hasil belajar sebelum menggunakan metode Student Teams Achievement Divisions STAD No Kode siswa Nilai 1 Siswa 1 79 2 Siswa 2 63 3 Siswa 3 38 4 Siswa 4 35 5 Siswa 5 72 6 Siswa 6 33 7 Siswa 7 54 8 Siswa 8 79 9 Siswa 9 30.5 10 Siswa 10 19 11 Siswa 11 30 12 Siswa 12 50 13 Siswa 13 32 14 Siswa 14 21 15 Siswa 15 28 16 Siswa 16 47 17 Siswa 17 32 18 Siswa 18 84 19 Siswa 19 10 20 Siswa 20 18 21 Siswa 21 16 22 Siswa 22 81 23 Siswa 23 47 24 Siswa 24 50 25 Siswa 25 18 26 Siswa 26 20 27 Siswa 27 41 Nilai tertinggi 84 Nilai terendah 10 Rata-rata 41.76 Tabel 4.6 Data Tes Akhir Kemampuan No Kode siswa Nilai 1 Siswa 1 85.7 2 Siswa 2 40 3 Siswa 3 50 4 Siswa 4 48.57 5 Siswa 5 75.71 6 Siswa 6 87.3 7 Siswa 7 80 8 Siswa 8 92.14 9 Siswa 9 90 10 Siswa 10 32.85 11 Siswa 11 74.3 12 Siswa 12 68.57 13 Siswa 13 48.57 14 Siswa 14 77.14 15 Siswa 15 58.57 16 Siswa 16 90 17 Siswa 17 54.28 18 Siswa 18 80 19 Siswa 19 45.71 20 Siswa 20 61.42 21 Siswa 21 77.14 22 Siswa 22 82.85 23 Siswa 23 87.3 24 Siswa 24 77.14 25 Siswa 25 75.71 26 Siswa 26 50 27 Siswa 27 95.7 Nilai tertinggi 95.7 Nilai terendah 32.85 Rata-rata 69.88 3. Data kuesioner tanggapan siswa Berdasarkan kuesioner tanggapan siswa, dapat dilihat data tanggapan siswa mengenai metode metode Student Teams Achievement Divisions STAD dalam mengikuti pembelajaran matematika pada pokok bahasan kubus dan balok. Data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.7 Data kuesioner tanggapan siswa Nama Siswa Skor Tangggapan Jumlah Skor Persentase 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Siswa 1 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 70 87.5 Siswa 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 4 4 3 63 78.75 Siswa 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 63 78.75 Siswa 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 2 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 65 81.25 Siswa 5 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 61 76.25 Siswa 6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 58 72.5 Siswa 7 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 64 80 Siswa 8 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 65 81.25 Siswa 9 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 66 82.5 Siswa 10 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 66 82.5 Siswa 11 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 68 85 Siswa 12 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 61 76.35 Siswa 13 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 66 82.5 Siswa 14 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 68 85 Siswa 15 4 4 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 64 80 Siswa 16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 61 76.25 Siswa 17 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 69 86.25 Siswa 18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 56 70 Siswa 19 3 4 3 4 4 3 4 2 3 2 2 4 2 4 2 2 3 3 3 3 61 76.25 Siswa 20 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 68 85 Siswa 21 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 65 81.25 Siswa 22 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 79 98.75 Siswa 23 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 59 73.75 Siswa 24 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 71 88.75 Siswa 25 3 4 3 4 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 62 77.5 Siswa 26 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 71 88.75 Siswa 27 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 68 85 4. Data hasil wawancara Wawancara dilakukan pada 5 siswa, 3 siswa dipilih berdasarkan perbandingan hasil belajar sebelum dengan setelah menggunakan metode Student Teams Achievement Divisions STAD serta 2 siswa dipilih dari hasil belajar setelah menggunakan metode Student Teams Achievement Divisions STAD saja yaitu hasil belajar tertinggi dan terendah. Siswa 1 yang mengalami peningkatan yang tidak drastis, siswa 27 yang mengalami peningkatan, dan siswa 2 yang mengalami penurunan pada hasil belajarnya. Kemudian siswa 10 yang mendapatkan hasil belajar terendah serta siswa 27 yang mendapatkan hasil belajar tertinggi. Data hasil wawancara dapat dilihat pada lampiran.

C. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Hubungan antara persepsi dan motivasi belajar fisika dengan hasil belajar fisika pokok bahasan energi siswa kelas 1 cawu III SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2001/2002

0 4 69

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) untuk meningkatkan motivasi belajar matematika siswa SD/MI (penelitian tindakan kelas di SDN Cengkareng Timur 01 Pagi - Jakarta Barat)

0 4 165

Upaya meningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran pkn pada pokok bahasan sejarah berdirinya asean melalui penerapan metode jigsaw pada siswa kelas VI di MI Arrobiatul Adawiyah Kota Tangerang Tahun ajaran 2012/2013

0 22 114

Peningkatan hasil belajar siswa melalui model kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada mata pelajaran IPS Kelas IV MI Al-Karimiyah Jakarta

0 5 158

Upaya meningkatkan hasil belajar matematika pokok bahasan bilangan pecahan melalui pembelajaran kontekstual pada siswa kelas III SD Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 6 0

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Pembelajaran dengan metode diskoveri terbimbing dalam meningkatkan hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan asam basa : studi eksperimen di SMP Islamiyah Ciputat

0 3 180

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dan hasil belajar siswa melalui pokok bahasan pesawat sederhana di SMP Negeri-4 kelas VIII semester II Palangka Raya tahun ajaran 2015/2016 - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 1 185

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) menggunakan peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada materi struktur dan fungsi tubuh tumbuhan di Kelas VIII MTs Miftahul Jannah Palangka Raya tahun ajaran 2015/2016

1 0 16