45
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, HASIL PENELITIAN, ANALISIS DATA
DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
1. Sebelum pembelajaran
a. Penyusunan instrumen
Sebelum melaksanakan pembelajaran, peneliti terlebih dahulu mempersiapkan hal-hal yang akan digunakan ketika proses
pembelajaran berlangsung, antara lain instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpulan data. Instrumen pembelajaran meliputi
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dan Lembar Kerja Siswa LKS sedangkan instrumen pengumpulan data meliputi lembar
observasi keterlaksanaan metode pembelajaran Student Teams Achievement Divisions STAD, kuis, lembar tes, lembar kuesioner, dan
wawancara. Semua instrumen yang digunakan peneliti sudah dikonsultasikan dengan dosen pembimbing dan guru pembimbing.
b. Observasi kelas
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan observasi di kelas VIII C SMP Maria Immaculata Yogyakarta. Observasi kelas
memiliki tujuan untuk mengetahui keadaan kelas tersebut, selain itu
observasi kelas bertujuan untuk membantu peneliti menemukan permasalahan yang sedang terjadi di dalam kelas tersebut.
2. Selama pembelajaran
Pembelajaran dilaksanakan di SMP Maria Immaculata Yogyakarta pada bulan April-Juni 2016. Pembelajaran dilaksanakan 4 kali, 3 pertemuan
untuk membahas materi dan 1 pertemuan untuk tes akhir kemampuan. Metode pembelajaran yang digunakan oleh peneliti adalah metode
pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions STAD. Subyek pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII C SMP Maria
Immaculata Yogyakarta. Selama proses pembelajaran, peneliti dibantu 1 observer untuk mengamati keterlaksanaan pembelajaran dengan metode
Student Teams Achievement Divisions STAD. Adapun jadwal pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 jadwal pelaksanaan pembelajaran Pertemuan
Tanggal pelaksanaan
I 18 April 2016
II 25 April 2016
III 29 April 2016
IV 2 Mei 2016
Berikut ini adalah proses pembelajaran di kelas secara rinci: 1.
Pertemuan pertama Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 18 April 2016 pada
pukul 07.00 – 08.20 2 jam pelajaran. Pada pertemuan pertama ini
materi yang akan dijelaskan adalah mengenai unsur-unsur kubus dan
balok. Berikut akan dijelaskan secara singkat mengenai pembelajaran yang telah dilaksanakan:
a. Pendahuluan
Pada awal pembelajaran yaitu pendahuluan, peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan pertama ini.
Sebelumnya, peneliti memberikan salam kepada siswa dan memperkenalkan diri. Setelah itu peneliti mengajukan pertanyaan
kepada siswa untuk mengawali materi yang akan disampaikan pada hari ini.
b. Kegiatan inti
Peneliti menjelaskan materi yang akan dibahas pada pertemuan ini yaitu unsur-unsur kubus dan balok. Peneliti
menjelaskan secara rinci bagian-bagian dari kubus dan balok, selain itu peneliti juga memberikan contoh soal kepada siswa agar siswa
lebih memahami materi tersebut. Setelah itu peneliti memberi kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan apabila ada
yang belum jelas. Kemudian peneliti mengkoordinasikan siswa untuk masuk dalam kelompok yang anggota kelompoknya dibagi
oleh peneliti. Adapun pembagian kelompok seperti di bawah ini:
Tabel 4.2 Daftar Kelompok
Kelompok 1 Kelompok 2
Siswa 3 Siswa 9
Siswa 11 Siswa 18
Siswa 23 Siswa 12
Siswa 15 Siswa 1
Siswa 20 Siswa 2
Siswa 24 Kelompok 3
Kelompok 4 Siswa 22
Siswa 8 Siswa 13
Siswa 19 Siswa 7
Siswa 10 Siswa 16
Siswa 21
Siswa 4 Siswa 27
Siswa 6 Kelompok 5
Siswa 14 Siswa 25
Siswa 5 Siswa 26
Siswa 17
Setelah semua siswa membentuk kelompok dan mendapatkan LKS, peneliti meminta siswa mengerjakan LKS tersebut dengan
berdiskusi dengan teman sekelompoknya. Peneliti memberikan waktu untuk mengerjakan kurang lebih selama 20 menit, namun
pada pelaksanaannya waktu pengerjaan bertambah menjadi 30 menit.
Selama proses pengerjaan, peneliti berkeliling memantau berjalannya kerja kelompok. Peneliti berkeliling juga untuk
mengamati siswa saat berdiskusi dan mengarahkan atau membimbing siswa saat mengerjakan. Proses kerja kelompok
berjalan cukup baik untuk pertemuan pertama ini, namun ada beberapa siswa yang masih pasif dalam kelompok itu, lalu ada
beberapa siswa juga yang berbicara dengan temannya bukan mengenai materi yang sedang didiskusikan. Peneliti juga seringkali
bertanya adakah kesulitan yang dihadapi oleh kelompok. Peneliti mengarahkan siswa untuk lebih fokus untuk mengerjakan LKS yang
telah diberikan, karena skor yang diperoleh nantinya akan bergantung untuk penentuan skor kelompok yang nantinya akan
menentukan predikat kelompok. Jadi setiap anggota kelompok diminta saling bekerjasama untuk mendapatkan skor semaksimal
mungkin. Setelah semua kelompok selesai berdiskusi perwakilan
kelompok diminta maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil pekerjaan kelompoknya, namun pada pelaksanaanya presentasi
kelompok ditiadakan karena waktu yang tidak mencukupi. Setelah itu peneliti menanyakan kembali kepada siswa apakah ada yang
ingin ditanyakan atau adakah kesulitan ketika bekerja dalam kelompok.
c. Penutup
Pada akhir pertemuan, peneliti membimbing siswa untuk menyimpulkan mengenai apa yang telah dipelajari hari ini. Peneliti
tidak lupa untuk mengingatkan siswa untuk mempelajari materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya yaitu mengenai
jaring-jaring dan luas permukaan kubus dan balok. Kemudian peneliti menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.
2. Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 25 April 2016 pada pukul 07.00
– 08.20 2 jam pelajaran. Pada pertemuan kedua ini materi yang akan dibahas adalah jaring-jaring dan luas permukaan kubus dan
balok. Berikut akan dijelaskan secara singkat mengenai proses pembelajaran yang berlangsung pada pertemua kedua ini:
a. Pendahuluan
Pada awal pembelajaran, peneliti mengucapkan salam kepada siswa. Pertemuan kedua ini akan membahas materi jaring-
jaring dan luas permukaan kubus dan balok. Sebelum masuk ke dalam materi pokok, peneliti terlebih dahulu menanyakan materi apa
pada materi sebelumnya untuk mengingat kembali. b.
Kegiatan inti Peneliti menjelaskan materi jaring-jaring dan luas
permukaan kubus dan balok. Peneliti menjelaskan secara rinci bagaimana bentuk jaring-jaring kubus dan balok serta macam-
macam jaring-jaring yang dapat membentuk suatu kubus serta balok. Selain itu peneliti juga memberikan contoh-contoh dari jaring-jaring
kubus serta balok. Peneliti menggunakan alat peraga berupa kubus dan balok yang terbuat dari kertas karton, dari alat peraga tersebut
paneliti dapat menunjukkan mana yang disebut jaring-jaring. Selain
itu peneliti juga dapat sekaligus menjelaskan mengenai luas permukaan, dengan mengingat
materi sebelumnya siswa mengetahui mana bagian kubus serta balok yang disebut sisi, dari
situ siswa mengetahui berapa banyak sisi yang ada pada kubus dan balok. Kemudian siswa dapat menentukan bagaimana cara mencari
luas permukaan kubus serta balok. Setelah itu peneliti membimbing siswa untuk masuk dalam
kelompok yang pada pertemuan sebelumnya sudah ditentukan. Kemudian peneliti membagikan LKS yang berisi persoalan yang
harus dipecahkan bersama anggota kelompok. Setelah siswa sudah berada pada kelompoknya masing-masing, peneliti menjelaskan
bahwa siswa diminta untuk mencari rumus untuk mencari luas permukaan kubus serta balok, selain itu siswa diminta untuk
menggambarkan jaring-jaring kubus serta balok. Selama proses kerja kelompok peneliti berkeliling kelas
untuk memantau berjalannya kerja kelompok sembari mengamati siswa saat berdiskusi dan mengarahkan atau membimbing siswa saat
mengerjakan. Proses kerja kelompok pada pertemuan kedua ini berjalan baik, siswa yang sebelumnya pasif pada pertemuan kedua
ini sudah mulai aktif dalam diskusi dan mau bertanya ketika mendapati kesulitan. Peneliti juga memberi kesempatan kepada
siswa untuk bertanya jika mengalami kesulitan. Selain itu peneliti
juga memberikan beberapa soal untuk didiskusikan bersama dalam kelompok untuk melatih serta menambah pemahaman siswa.
Setelah diskusi selesai, perwakilan dari kelompok diminta maju ke depan untuk mempresentasikan hasil diskusi dari masing-
masing kelompok. Kelompok mendapat bagiannya masing-masing, ada yang menjelaskan mengenai bagaimana rumus luas permukaan
kubus serta balok, lalu ada kelompok yang mencari macam-macam jaring-jaring kubus serta balok, kemudian ada kelompok yang
menjelaskan penyelesaian dari soal yang diberikan peneliti. Peneliti mengarahkan siswa untuk mendengarkan ketika ada temannya
menjelaskan di depan kelas, dan peneliti juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya ketika ada yang tidak jelas
mengenai penjelasan teman yang sedang presentasi. Setelah presentasi selesai, peneliti menegaskan mengenai materi yang
dibahas pada pertemuan ini. c.
Penutup Pada akhir pertemuan, peneliti membimbing siswa untuk
merangkum apa saja yang telah dipelajari pada pertemuan ini. Kemudian peneliti memberikan tugas kepada siswa yaitu
mempelajari materi untuk pertemuan berikutnya yaitu volume kubus dan balok. Setelah itu peneliti mengakhiri pembelajaran dengan
mengucapkan salam kepada siswa.
3. Pertemuan ketiga
Pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 29 April 2016 pada pukul 09.15
– 10.40. Pada pertemuan ketiga ini materi yang akan dibahas adalah volume kubus dan balok. Berikut dijelaskan secara
singkat mengenai proses pembelajaran pada pertemuan ketiga ini: a.
Pendahuluan Pada awal pertemuan, peneliti memberikan salam kepada
siswa. Pada pertemuan ketiga ini akan dijelaskan materi mengenai volume kubus dan balok. Sebelum masuk ke dalam materi pokok,
peneliti terlebih dahulu menanyakan materi apa pada materi sebelumnya untuk mengingat kembali.
b. Kegiatan inti
Peneliti menjelaskan materi volume kubus dan balok, sebelumnya peneliti mengajak siswa untuk mengetahui terlebih
dahulu apakah itu volume. Siswa dengan antusias memberikan contoh dari volume karena mereka kesulitan untuk menjelaskan apa
itu volume. Setelah itu, peneliti mengarahkan siswa untuk masuk ke dalam kelompok seperti pada dua pertemuan sebelumnya.
Kemudian peneliti membagikan LKS untuk kerja kelompok pada pertemuan ini. Siswa diminta untuk menemukan rumus volume
kubus dan balok. Proses pembelajaran berjalan baik dan lancar, semua siswa terlibat aktif dalam diskusi. Ketika ada materi yang
kurang jelas mereka bertanya kepada teman sekolompoknya namun
jika tidak terjawab maka mereka bertanya kepada peneliti. Selama proses kerja kelompok peneliti berkeliling kelas untuk memantau
berjalannya kerja kelompok sembari mengamati siswa saat berdiskusi dan mengarahkan atau membimbing siswa saat
mengerjakan. Setelah diskusi selesai, siswa kembali ke tempat semula.
Pada akhir pertemuan peneliti memberikan kuis kepada siswa untuk mengukur pemahaman siswa. Ketika kuis berlangsung siswa tidak
diperkenankan membuka buku atau bertanya kepada teman. c.
Penutup Pada akhir pertemuan peneliti membimbing siswa untuk
merangkum mengenai materi yang dibahas pada pertemuan ini. Peneliti juga bertanya bagaimana mengenai kuis yang diberikan
kepada siswa. Setelah itu peneliti mengingatkan siswa untuk belajar karena pada pertemuan berikutnya akan diadakan tes akhir
kemampuan. Kemudian peneliti mengakhiri pembelajaran dengan salam.
4. Pertemuan keempat
Pertemuan keempat diadakan tanggal 2 Mei 2016 pada pukul 08.00
– 09.15. Pada pertemuan terakhir ini diadakan tes kemampuan akhir. Berikut akan dijelaskan secara singkat mengenai proses
pembelajaran pada pertemuan keempat ini:
a. Pendahuluan
Pada awal pertemuan, peneliti memberikan salam kepada siswa. Peneliti memberikan waktu kepada siswa untuk menyiapkan
alat tulis untuk tes akhir kemampuan. b.
Kegiatan inti Peneliti memberikan waktu satu jam untuk mengerjakan tes
akhir kemampuan. Selama tes ini berlangsung siswa tidak diperkenankan membuka buku atau bertanya kepada teman. Tes ini
berjalan lancar, tidak ada siswa yang membuat kacau selama tes ini berlangsung. Peneliti memberi kesempatan kepada siswa untuk
bertanya mengenai soal tes akhir kemampuan tersebut. Setelah tes selesai, peneiti menanyakan apakah ada yang
ingin ditanyakan mengenai tes akhir kemampuan. Kemudian peneliti mengumumkan predikat untuk masing-masing kelompok.
Berikut daftar predikat kelompok:
Tabel 4.3 Daftar Predikat Kelompok
Kelompok 1 Tim baik
Kelompok 2 Tim hebat
Kelompok 3 Tim hebat
Kelompok 4 Tim baik
Kelompok 5 Tim baik
c. Penutup
Pada akhir pertemuan, peneliti memberikan salam dan mengucapkan terimakasih untuk pembelajaran selama 4 pertemuan
ini.
3. Sesudah pembelajaran
Sesudah empat kali pertemuan berlangsung, peneliti meminta siswa untuk mengisi kuesioner tanggapan siswa mengenai ketertarikan siswa
terhadap pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions STAD. Selain itu peneliti juga meminta perwakilan 5 siswa
untuk diwawancarai. Wawancara digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh pelaksanaan pembelajaran matermatika dengan pembelajaran
STAD. B.
Data Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMP Maria Immaculata Yogyakarta. Subyek pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII C. Penelitian ini merupakan
penelitian eksploratif yaitu menerapkan metode yang telah ada untuk melihat dampak dari metode tersebut. Dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas,
peneliti dibantu satu obsever untuk menilai keterlaksanaan metode pembelajaran yang digunakan oleh peneliti.
Data penelitian yang diperoleh selama penelitian berupa nilai tes akhir kemampuan, data pengamatan keterlaksanaan pembelajaran dengan metode
Student Teams Achievement Divisions STAD, dan kuesioner serta wawancara tanggapan siswa terhadap pembelajaran STAD. Berikut ini merupakan hasil
penelitian yang diperoleh peneliti, meliputi:
1. Data keterlaksanaan pembelajaran menggunakan metode Student Teams
Achievement Divisions STAD Pengamatan keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RPP dengan metode Student Teams Achievement Divisions STAD dilakukan oleh satu observer selama proses pembelajaran berlangsung di
kelas VIII C semester genap tahun ajaran 20152016 SMP Maria Immaculata Yogyakarta. Pengamatan dilakukan sebanyak tiga kali yaitu
pada pertemuan pertama, kedua, dan ketiga. Dalam perhitungan keterlaksanaan proses pembelajaran dengan Student Teams Achievement
Divisions STAD akan diberikan skor 1 pada pernyataan yang mendapatkan tanda
√ kolom “ya”, sedangkan skor 0 pada kolom “tidak”. Lembar keterlaksanaan pembelajaran dengan metode Student Teams Achievement
Divisions STAD terlampir. Kemudian skor seluruhnya dijumlahkan sehingga diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.4 Data keterlaksanaan pembelajaran menggunakan metode Student Teams Achievement Divisions STAD Pertemuan
ke Kegiatan
Skor Jumlah
Skor Persentase
1 PENDAHULUAN
Kegiatan 1 1
13 86.67
Kegiatan 2 1
Kegiatan 3 1
INTI Eksplorasi:
Kegiatan 1 1
Kegiatan 2 1
Kegiatan 3 1
Mengorganisasikan siswa dalam
kelompok belajar: Kegiatan 1
1 Elaborasi
Kegiatan 1 1
Kegiatan 2 Klarifikasikonfirmasi
Kegiatan 1 Kegiatan 2
1 PENUTUP
Kegiatan 1 1
Kegiatan 2 1
Kegiatan 3 1
Kegiatan 4 1
2 PENDAHULUAN
Kegiatan 1 1
15 100
Kegiatan 2 1
Kegiatan 3 1
INTI Kegiatan 1
1 Kegiatan 2
1 Kegiatan 3
1
Mengorganisasikan siswa dalam
kelompok belajar: Kegiatan 1
1 Elaborasi
Kegiatan 1 1
Kegiatan 2 1
Klarifikasikonfirmasi Kegiatan 1
1 Kegiatan 2
1 PENUTUP
Kegiatan 1 1
Kegiatan 2 1
Kegiatan 3 1
Kegiatan 4 1
3 PENDAHULUAN
Kegiatan 1 1
15 93.75
Kegiatan 2 1
Kegiatan 3 1
INTI Eksplorasi
Kegiatan 1 1
Kegiatan 2 1
Kegiatan 3 Mengorganisasikan
siswa dalam kelompok belajar:
Kegiatan 1 1
Elaborasi Kegiatan 1
1 Kegiatan 2
1 Klarifikasi
konfirmasi Kegiatan 1
1 Kegiatan 2
1 Kegiatan 3
1 PENUTUP
Kegiatan 1 1
Kegiatan 2 1
Kegiatan 3 1
Kegiatan 4 1
4 PENDAHULUAN
Kegiatan 1 1
7 100
Kegiatan 2 1
Kegiatan 3 1
INTI Kegiatan 1
1 Kegiatan 2
1 Kegiatan 3
1 PENUTUP
Kegiatan 1 1
2. Data hasil belajar
Hasil belajar pada penelitian ini adalah hasil dari tes akhir kemampuan dari masing-masing siswa kelas VIII C. Namun selain tes akhir
kemampuan, sebagai data pembanding digunakan nilai yang peneliti peroleh dari guru yaitu nilai ulangan sebelum menggunakan metode Student
Teams Achievement Divisions STAD yang persentase ketuntasannya kurang yaitu 41.76. Berikut rincian data hasil belajar sebelum
menggunakan metode Student Teams Achievement Divisions STAD dan tes akhir kemampuan:
Tabel 4.5 Data hasil belajar sebelum menggunakan metode Student Teams Achievement Divisions STAD
No Kode siswa
Nilai 1
Siswa 1 79
2 Siswa 2
63 3
Siswa 3 38
4 Siswa 4
35 5
Siswa 5 72
6 Siswa 6
33 7
Siswa 7 54
8 Siswa 8
79 9
Siswa 9 30.5
10 Siswa 10
19 11
Siswa 11 30
12 Siswa 12
50 13
Siswa 13 32
14 Siswa 14
21 15
Siswa 15 28
16 Siswa 16
47 17
Siswa 17 32
18 Siswa 18
84 19
Siswa 19 10
20 Siswa 20
18 21
Siswa 21 16
22 Siswa 22
81 23
Siswa 23 47
24 Siswa 24
50 25
Siswa 25 18
26 Siswa 26
20 27
Siswa 27 41
Nilai tertinggi 84
Nilai terendah 10
Rata-rata 41.76
Tabel 4.6 Data Tes Akhir Kemampuan
No Kode siswa
Nilai 1
Siswa 1 85.7
2 Siswa 2
40 3
Siswa 3 50
4 Siswa 4
48.57 5
Siswa 5 75.71
6 Siswa 6
87.3 7
Siswa 7 80
8 Siswa 8
92.14 9
Siswa 9 90
10 Siswa 10
32.85 11
Siswa 11 74.3
12 Siswa 12
68.57 13
Siswa 13 48.57
14 Siswa 14
77.14 15
Siswa 15 58.57
16 Siswa 16
90 17
Siswa 17 54.28
18 Siswa 18
80 19
Siswa 19 45.71
20 Siswa 20
61.42 21
Siswa 21 77.14
22 Siswa 22
82.85 23
Siswa 23 87.3
24 Siswa 24
77.14 25
Siswa 25 75.71
26 Siswa 26
50 27
Siswa 27 95.7
Nilai tertinggi 95.7
Nilai terendah 32.85
Rata-rata 69.88
3. Data kuesioner tanggapan siswa
Berdasarkan kuesioner tanggapan siswa, dapat dilihat data tanggapan siswa mengenai metode metode Student Teams Achievement
Divisions STAD dalam mengikuti pembelajaran matematika pada pokok bahasan kubus dan balok. Data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.7 Data kuesioner tanggapan siswa
Nama Siswa
Skor Tangggapan Jumlah
Skor Persentase
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Siswa 1 3
3 4
3 4
4 3
4 4
3 3
4 3
4 4
3 4
4 3
3 70
87.5 Siswa 2
4 4
3 3
3 3
3 3
3 3
3 2
2 3
4 3
3 4
4 3
63 78.75
Siswa 3 3
3 3
3 4
3 3
3 4
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
4 63
78.75 Siswa 4
3 4
4 4
3 4
3 3
4 2
3 3
3 4
3 2
3 3
3 4
65 81.25
Siswa 5 3
3 4
3 3
3 3
3 3
2 3
4 3
4 3
2 3
3 3
3 61
76.25 Siswa 6
3 3
3 3
3 3
3 3
3 2
3 3
3 3
3 2
3 3
3 3
58 72.5
Siswa 7 3
3 3
4 3
3 3
4 4
3 3
3 3
3 3
3 3
4 3
3 64
80 Siswa 8
3 4
3 4
3 3
4 4
4 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
65 81.25
Siswa 9 4
3 3
3 4
3 4
3 3
3 3
3 3
4 3
3 3
4 3
4 66
82.5 Siswa 10
4 4
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
4 4
3 3
3 4
4 3
66 82.5
Siswa 11 4
4 3
4 4
3 3
3 4
3 3
4 3
4 3
3 4
3 3
3 68
85 Siswa 12
3 3
3 4
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
61 76.35
Siswa 13 3
4 3
3 4
4 3
3 4
3 3
3 3
4 3
3 3
3 3
4 66
82.5 Siswa 14
4 4
3 4
4 3
3 3
4 3
3 4
3 4
3 3
4 3
3 3
68 85
Siswa 15 4
4 4
3 4
3 3
3 3
2 3
3 3
4 3
2 3
3 3
4 64
80 Siswa 16
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 4
3 3
61 76.25
Siswa 17 4
4 3
3 4
4 3
3 3
3 3
4 4
3 4
3 3
4 3
4 69
86.25 Siswa 18
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
2 3
2 3
3 3
2 3
3 3
56 70
Siswa 19 3
4 3
4 4
3 4
2 3
2 2
4 2
4 2
2 3
3 3
3 61
76.25 Siswa 20
4 4
3 4
4 3
3 3
4 3
3 4
3 4
3 3
4 3
3 3
68 85
Siswa 21 3
4 4
4 3
3 3
3 3
3 3
3 4
3 3
3 3
3 3
3 65
81.25 Siswa 22
4 4
3 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
79 98.75
Siswa 23 3
3 2
3 3
3 3
3 3
2 3
4 4
3 3
2 3
3 3
3 59
73.75 Siswa 24
3 4
4 4
4 4
4 3
3 3
3 4
3 4
3 3
4 4
3 4
71 88.75
Siswa 25 3
4 3
4 4
3 4
3 3
2 3
3 3
3 3
2 3
3 3
3 62
77.5 Siswa 26
3 4
4 4
4 3
3 3
4 4
3 3
4 4
3 3
4 4
3 4
71 88.75
Siswa 27 4
4 3
4 3
3 3
3 4
4 3
3 3
4 3
3 3
4 3
4 68
85
4. Data hasil wawancara
Wawancara dilakukan pada 5 siswa, 3 siswa dipilih berdasarkan perbandingan hasil belajar sebelum dengan setelah menggunakan metode
Student Teams Achievement Divisions STAD serta 2 siswa dipilih dari hasil belajar setelah menggunakan metode Student Teams Achievement Divisions
STAD saja yaitu hasil belajar tertinggi dan terendah. Siswa 1 yang mengalami peningkatan yang tidak drastis, siswa 27 yang mengalami peningkatan, dan
siswa 2 yang mengalami penurunan pada hasil belajarnya. Kemudian siswa 10 yang mendapatkan hasil belajar terendah serta siswa 27 yang mendapatkan
hasil belajar tertinggi. Data hasil wawancara dapat dilihat pada lampiran.
C. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN