matematika kurang mampu memecahkan masalah terutama soal-soal terapan atau soal-soal cerita.
e. Faktor Pedagogis
Diantara penyebab kesulitan belajar siswa, faktor kurang tepatnya guru mengelola pembelajaran merupakan faktor yang paling menentukan.
Guru yang kurang memperhatikan kemampuan awal yang dimiliki siswa akan menyebabkan apa yang diajarkan menjadi sulit untuk dipahami oleh
siswa. Cara guru untuk memilih pendekatan dalam mengajar dan kecepatan guru dalam menjelaskan konsep-konsep matematika akan
sangat berpengaruh terhadap daya serap siswa.
4. Diagnosis Kesulitan Belajar dan Pembelajaran Remedial
Diagnosis kesulitan belajar merupakan upaya untuk menemukan kelemahan yang dialami siswa dalam belajar dengan cara yang sistematis
berdasarkan gejala yang nampak yang diarahkan dalam menemukan letak kesulitan dan berusaha untuk menemukan faktor penyebabnya baik yang
mungkin terletak pada diri siswa itu sendiri atau yang berasal dari luar diri siswa yang bersangkutan serta merencanakan alternatif cara memberi bantuan
yang paling tepat dalam mengatasi kesulitan belajar tersebut. Entang, 1984 : 10.
a. Teknik Diagnosis
Menurut Entang, 1984 adapun teknik diagnosis pada umumnya mengikuti garis besar sebagai berikut :
1 Identifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar
Tahap ini merupakan tahap untuk mengetahui siswa-siswa yang mengalami kesulitan belajar. Langkah-langkah yang dapat ditempuh
dalam mengidentifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar adalah dengan membandingkan posisi atau kedudukan siswa dalam
kelompoknya atau dengan kriteria tingkat ketuntasan penguasaan yang ditetapkan sebelumnya Penilaian Acuan Patokan atau PAP untuk
suatu mata pelajaran atau materi tertentu dan sebagainya. 2
Melokalisasi letak kesulitan permasalahan Tahap ini merupakan tahap untuk menemukan kesulitan-kesulitan
siswa pada mata pelajaran atau materi tertentu dengan menggunakan tes diagnostik.
3 Mengidentifikasi penyebab kesulitan
Tahap ini merupakan tahap untuk mencari faktor yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan. Banyak cara yang dapat digunakan untuk
mencari penyebab kesulitan, salah satunya dengan metode wawancara.
b. Alat Diagnosis
Untuk mengidentifikasi kesulitan tersebut dapat digunakan tes diagnostik. Tes diagnostik merupakan tes yang digunakan untuk
mengetahui letak kesulitan belajar yang dihadapi peserta didik. Hasil tes ini memberikan informasi tentang konsep-konsep yang belum dipahami
dan yang telah dipahami Mardapi, 2008 : 69. Dalam penelitian ini, tes
awal digunakan juga sebagai tes diagnostik untuk menganalisis kesulitan yang dialami siswa.
Soal tes berupa uraian. Menurut Nana Sudjana 2010 : 36 tes uraian bertujuan untuk :
1 Mengukur proses mental yang tinggi atau aspek kognitif tingkat tinggi.
2 Mengembangkan kemampuan berbahasa, baik lisan maupun tulisan,
dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa. 3
Melatih kemampuan berpikir teratur atau penalaran, yakni berpikir logis, analitis dan sistematis.
4 Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah problem solving.
c. Pembelajaran Remedial