2. Langkah Kedua : Melokalisasi Letak Kesulitan Permasalahan
Menentukan letak kesulitan belajar siswa
dilakukan dengan
menganalisis kesalahan-kesalahan siswa dalam mengerjakan tes awal mengenai materi operasi pada pecahan bentuk aljabar. Kesalahan-kesalahan
siswa dalam mengerjakan tes awal tersebut kemudian di kelompokkan dengan menggunakan klasifikasi kesalahan yang dikemukakan oleh Hadar, dkk.
Berikut adalah analisis kesulitan siswa dalam mengerjakan soal operasi pada pecahan bentuk aljabar :
Tabel 4.5 Analisis Kesulitan Soal Nomor 1 Penjumlahan Pecahan Aljabar
Nomor Siswa
Hasil Jawaban Siswa Jenis Kesalahan JK dan Analisis Kesulitan Siswa
S2 JK : Kesalahan Teknis
Analisis : Siswa sudah tepat dalam menjumlahkan pecahan aljabar yang mempunyai
penyebut berbeda dengan terlebih dahulu menyamakan penyebutnya menjadi kelipatan persekutuan terkecil KPK dari penyebut-penyebutnya dan
mengubah masing-masing pecahan menjadi pecahan yang senilai, namun siswa belum tepat dalam menjumlahkan bilangan
–10 dengan bilangan 32. Siswa menjawab
–10 + 32 hasilnya adalah 42. Jadi dapat disimpulkan siswa masih kesulitan dalam mengoperasikan bilangan bulat.
S4 JK : Kesalahan Teknis
Analisis : Siswa sudah tepat dalam menjumlahkan pecahan aljabar yang mempunyai
penyebut berbeda dengan terlebih dahulu menyamakan penyebutnya menjadi kelipatan persekutuan terkecil KPK dari penyebut-penyebutnya dan
mengubah masing-masing pecahan menjadi pecahan yang senilai, namun siswa belum tepat dalam menjumlahkan bilangan
–10 dengan bilangan 32. Siswa menjawab
–10 + 32 hasilnya adalah –22. Jadi dapat disimpulkan siswa masih kesulitan dalam mengoperasikan bilangan bulat.
S5 JK : Kesalahan Teknis
Analisis : Siswa sudah tepat dalam menjumlahkan pecahan aljabar yang mempunyai
penyebut berbeda dengan terlebih dahulu menyamakan penyebutnya menjadi kelipatan persekutuan terkecil KPK dari penyebut-penyebutnya dan
mengubah masing-masing pecahan menjadi pecahan yang senilai, namun siswa belum tepat dalam menjumlahkan bilangan
–10 dengan bilangan 32. Siswa menjawab
–10 + 32 hasilnya adalah –22. Jadi dapat disimpulkan siswa masih kesulitan dalam mengoperasikan bilangan bulat.
Nomor Siswa
Hasil Jawaban Siswa Jenis Kesalahan JK dan Analisis Kesulitan Siswa
S7 JK : Kesalahan dalam Menggunakan Definisi atau Teorema
Analisis : Siswa belum tepat dalam menyelesaikan penjumlahan pecahan aljabar yang
memiliki penyebut berbeda. Siswa tidak mengubah masing-masing pecahan menjadi pecahan yang senilai terlebih dahulu, namun siswa langsung
menjumlahkan pembilang dengan pembilang dari masing-masing pecahan tersebut. Jadi dapat disimpulkan siswa masih kesulitan dalam menentukan cara
menjumlahkan pecahan aljabar yang memiliki penyebut berbeda.
S8 JK : Kesalahan Teknis
Analisis : Siswa sudah tepat dalam menjumlahkan pecahan aljabar yang mempunyai
penyebut berbeda dengan terlebih dahulu menyamakan penyebutnya menjadi kelipatan persekutuan terkecil KPK dari penyebut-penyebutnya dan
mengubah masing-masing pecahan menjadi pecahan yang senilai, namun siswa belum tepat dalam menjumlahkan bilangan
–10 dengan bilangan 32. Siswa menjawab
–10 + 32 hasilnya adalah –12. Jadi dapat disimpulkan siswa masih kesulitan dalam mengoperasikan bilangan bulat.
S9 JK : Kesalahan Teknis
Analisis : Siswa sudah tepat dalam menjumlahkan pecahan aljabar yang mempunyai
penyebut berbeda dengan terlebih dahulu menyamakan penyebutnya menjadi kelipatan persekutuan terkecil KPK dari penyebut-penyebutnya dan
mengubah masing-masing pecahan menjadi pecahan yang senilai, namun siswa belum tepat dalam menjumlahkan bilangan
–10 dengan bilangan 32. Siswa menjawab
–10 + 32 hasilnya adalah 42. Jadi dapat disimpulkan siswa masih kesulitan dalam mengoperasikan bilangan bulat.
Nomor Siswa
Hasil Jawaban Siswa Jenis Kesalahan JK dan Analisis Kesulitan Siswa
S12 JK : Kesalahan dalam Menggunakan Definisi atau Teorema
Analisis : Siswa belum mengubah kedua pecahan aljabar yang akan dijumlahkan menjadi
pecahan yang senilai. Jadi dapat disimpulkan siswa masih kesulitan dalam mengubah pecahan-pecahan aljabar yang akan dioperasikan menjadi pecahan-
pecahan aljabar yang senilai.
S13 JK : Kesalahan dalam Menggunakan Definisi atau Teorema
Analisis : Siswa belum mengubah kedua pecahan aljabar yang akan dijumlahkan menjadi
pecahan yang senilai. Jadi dapat disimpulkan siswa masih kesulitan dalam mengubah pecahan-pecahan aljabar yang akan dioperasikan menjadi pecahan-
pecahan aljabar yang senilai.
S20 JK : Kesalahan Teknis
Analisis : Siswa sudah tepat dalam menjumlahkan pecahan aljabar yang mempunyai
penyebut berbeda dengan terlebih dahulu menyamakan penyebutnya menjadi kelipatan persekutuan terkecil KPK dari penyebut-penyebutnya dan
mengubah masing-masing pecahan menjadi pecahan yang senilai, namun siswa belum tepat dalam menentukan hasil dari 3x
–2. Siswa menjawab 3x
–2 = 3x + 6. Jadi dapat disimpulkan siswa masih kesulitan dalam menentukan perkalian bentuk aljabar.
S21 JK : Kesalahan dalam Menggunakan Definisi atau Teorema
Analisis : Siswa belum tepat dalam menyelesaikan penjumlahan pecahan aljabar yang
memiliki penyebut berbeda. Siswa tidak mengubah pecahan-pecahan tersebut menjadi pecahan-pecahan yang senilai. Jadi dapat disimpulkan siswa masih
Nomor Siswa
Hasil Jawaban Siswa Jenis Kesalahan JK dan Analisis Kesulitan Siswa
kesulitan dalam menentukan cara menjumlahkan pecahan aljabar yang memiliki penyebut berbeda.
S25 JK : Kesalahan dalam Menggunakan Definisi atau Teorema
Analisis : Siswa belum mengubah kedua pecahan aljabar yang akan dijumlahkan
menjadi pecahan yang senilai. Jadi dapat disimpulkan siswa masih kesulitan dalam mengubah pecahan-pecahan aljabar yang akan dioperasikan menjadi
pecahan-pecahan aljabar yang senilai.
S27 JK : Kesalahan dalam Menggunakan Definisi atau Teorema
Analisis : Siswa belum mengubah kedua pecahan aljabar yang akan dijumlahkan menjadi
pecahan yang senilai. Jadi dapat disimpulkan siswa masih kesulitan dalam mengubah pecahan-pecahan aljabar yang akan dioperasikan menjadi pecahan-
pecahan aljabar yang senilai.
S28 JK : Kesalahan Teknis
Analisis : Siswa sudah tepat dalam menjumlahkan pecahan aljabar yang mempunyai
penyebut berbeda dengan terlebih dahulu menyamakan penyebutnya menjadi kelipatan persekutuan terkecil KPK dari penyebut-penyebutnya dan
mengubah masing-masing pecahan menjadi pecahan yang senilai, namun siswa belum tepat dalam menjumlahkan bilangan
–10 dengan bilangan 32. Siswa menjawab
–10 + 32 hasilnya adalah 42. Selain itu siswa juga kurang teliti dalam menuliskan penyebut pada hasil akhir dari penyelesaian. Jadi
dapat disimpulkan siswa masih kesulitan dalam mengoperasikan bilangan bulat.
Nomor Siswa
Hasil Jawaban Siswa Jenis Kesalahan JK dan Analisis Kesulitan Siswa
S30 JK : Kesalahan Teknis
Analisis : Siswa sudah tepat dalam menjumlahkan pecahan aljabar yang mempunyai
penyebut berbeda dengan terlebih dahulu menyamakan penyebutnya menjadi kelipatan persekutuan terkecil KPK dari penyebut-penyebutnya dan
mengubah masing-masing pecahan menjadi pecahan yang senilai. Namun siswa belum tepat dalam menjumlahkan 5x dan 8x. Siswa menjawab 5x + 8x =
13x
2
. Selain itu siswa juga belum tepat dalam menjumlahkan bilangan −10
dengan bilangan 32. Siswa menjawab –10 + 32 hasilnya adalah –42. Jadi dapat
disimpulkan siswa masih kesulitan dalam operasi hitung bentuk aljabar dan operasi hitung bilangan bulat.
Keterangan : Nomor siswa yang menjawab soal nomor 1 dengan benar
: S1, S6, S10, S17, S24, S31 Nomor siswa yang tidak menjawab soal nomor 1
: S14, S15, S16, S18, S19, S22, S32, S33
Tabel 4.6 Analisis Kesulitan Soal Nomor 2 Pengurangan Pecahan Aljabar
Nomor Siswa
Hasil Jawaban Siswa Jenis Kesalahan JK dan Analisis Kesulitan Siswa
S1 JK : Kesalahan Data
Analisis : Siswa sudah tepat dalam mengurangkan pecahan aljabar yang mempunyai
penyebut berbeda dengan terlebih dahulu menyamakan penyebutnya menjadi kelipatan persekutuan terkecil KPK dari penyebut-penyebutnya dan
mengubah masing-masing pecahan menjadi pecahan yang senilai, namun siswa salah menyalin soal yaitu x+7x+7 seharusnya x+7x
–7. Jadi dapat disimpulkan siswa kurang teliti dalam menyalin soal.
Nomor Siswa
Hasil Jawaban Siswa Jenis Kesalahan JK dan Analisis Kesulitan Siswa
S5 JK : Kesalahan Data
Analisis : Siswa sudah tepat dalam mengurangkan pecahan aljabar yang mempunyai
penyebut berbeda dengan terlebih dahulu menyamakan penyebutnya menjadi kelipatan persekutuan terkecil KPK dari penyebut-penyebutnya dan
mengubah masing-masing pecahan menjadi pecahan yang senilai, namun siswa salah menyalin tanda operasi dari soal yaitu seharusnya operasi
pengurangan namun ditulis operasi penjumlahan. Siswa juga tidak melanjutkan perhitungan untuk menyelesaikan soal tersebut. Jadi dapat
disimpulkan siswa kurang teliti dalam menyalin soal dan masih kesulitan dalam menentukan perkalian bentuk aljabar.
S6 JK : Kesalahan Teknis
Analisis : Siswa sudah tepat dalam mengurangkan pecahan aljabar yang mempunyai
penyebut berbeda dengan terlebih dahulu menyamakan penyebutnya menjadi kelipatan persekutuan terkecil KPK dari penyebut-penyebutnya dan
mengubah masing-masing pecahan menjadi pecahan yang senilai, namun siswa belum tepat dalam menentukan hasil dari x+7x
–7 siswa menjawab x+7x
–7 = x
2
+ 7x + 7x + 49. Selain itu siswa masih belum tepat dalam menentukan hasil dari
–49 – 4. Jadi dapat disimpulkan siswa masih kesulitan dalam menentukan perkalian bentuk aljabar dan mengoperasikan bilangan
bulat.
Nomor Siswa
Hasil Jawaban Siswa Jenis Kesalahan JK dan Analisis Kesulitan Siswa
S7 JK : Kesalahan dalam Menggunakan Definisi atau Teorema
Analisis : Siswa belum tepat dalam menyelesaikan pengurangan pecahan aljabar yang
memiliki penyebut berbeda. Siswa tidak mengubah masing-masing pecahan menjadi pecahan yang senilai terlebih dahulu, namun siswa langsung
mengurangkan pembilang dengan pembilang dari masing-masing pecahan tersebut. Jadi dapat disimpulkan siswa masih kesulitan dalam menentukan cara
mengurangkan pecahan aljabar yang memiliki penyebut berbeda.
S10 JK : Kesalahan Data dan Kesalahan dalam Menggunakan Definisi atau
Teorema Analisis :
Siswa salah dalam menyalin soal, selain itu siswa juga masih kesulitan di dalam mengubah masing-masing pecahan tesebut menjadi pecahan senilai.
Jadi dapat disimpulkan siswa kurang teliti dalam menyalin soal dan masih kesulitan dalam mengubah pecahan aljabar yang memiliki penyebut berbeda
menjadi pecahan senilai.
S12 JK : Kesalahan Teknis
Analisis : Siswa sudah tepat dalam mengurangkan pecahan aljabar yang mempunyai
penyebut berbeda dengan terlebih dahulu menyamakan penyebutnya menjadi kelipatan persekutuan terkecil KPK dari penyebut-penyebutnya dan
mengubah masing-masing pecahan menjadi pecahan yang senilai, namun siswa belum tepat dalam menentukan hasil dari x+7x
–7. Siswa menjawab x+7x
–7 = x
2
– 7 + 7 – 49. Jadi dapat disimpulkan siswa masih kesulitan dalam menentukan perkalian bentuk aljabar.
Nomor Siswa
Hasil Jawaban Siswa Jenis Kesalahan JK dan Analisis Kesulitan Siswa
S25 JK : Kesalahan Teknis
Analisis : Siswa sudah tepat dalam mengurangkan pecahan aljabar yang mempunyai
penyebut berbeda dengan terlebih dahulu menyamakan penyebutnya menjadi kelipatan persekutuan terkecil KPK dari penyebut-penyebutnya dan
mengubah masing-masing pecahan menjadi pecahan yang senilai, namun siswa menjawab x
2
– 49 −. x
2
−−4x−.4 = −49x
2
– x
2
+ 4x – 4 = −49x
4
+ 4x
– 4. Jadi dapat disimpulkan siswa masih kesulitan dalam menentukan pengurangan bentuk aljabar.
S27 JK : Kesalahan Teknis
Analisis : Siswa sudah tepat dalam mengurangkan pecahan aljabar yang mempunyai
penyebut berbeda dengan terlebih dahulu menyamakan penyebutnya menjadi kelipatan persekutuan terkecil KPK dari penyebut-penyebutnya dan
mengubah masing-masing pecahan menjadi pecahan yang senilai, namun siswa belum tepat dalam menentukan hasil dari x+7x
–7. Siswa menjawab x+7x
–7 = x
2
+ 7x + 7x − 49. Jadi dapat disimpulkan siswa masih kesulitan
dalam menentukan perkalian bentuk aljabar. Keterangan :
Nomor siswa yang menjawab soal nomor 2 dengan benar : S13, S31
Nomor siswa yang tidak menjawab soal nomor 2 : S2, S4, S8, S9, S14, S15, S16, S17, S18, S19, S20, S21, S22, S24, S28, S30, S32, S33
Tabel 4.7 Analisis Kesulitan Soal Nomor 3 Perkalian Pecahan Aljabar
Nomor Siswa
Hasil Jawaban Siswa Jenis Kesalahan JK dan Analisis Kesulitan Siswa
S1 JK : Kesalahan dalam Menggunakan Definisi atau Teorema
Analisis : Siswa masih kesulitan dalam memfaktorkan bentuk aljabar x
2
– 5x – 6. Siswa memfaktorkan x
2
– 5x – 6 = x + 6x + 1. Jadi dapat disimpulkan siswa masih kesulitan dalam memfaktorkan bentuk ax
2
+ bx + c dengan a = 1. S5
JK : Kesalahan dalam Menggunakan Definisi atau Teorema Analisis :
Siswa masih kesulitan dalam memfaktorkan bentuk aljabar x
2
– 5x – 6. Siswa memfaktorkan x
2
– 5x – 6 = x – 3x – 2. Jadi dapat disimpulkan siswa masih kesulitan dalam memfaktorkan bentuk ax
2
+ bx + c dengan a = 1. Keterangan :
Nomor siswa yang menjawab soal nomor 3 dengan benar : S4, S6, S7, S8, S9, S10, S12, S13, S14, S15, S16, S17, S18, S19, S20, S21, S22, S24,
S25, S27, S28, S30, S31, S32, S33 Nomor siswa yang tidak menjawab soal nomor 3
: S2
Tabel 4.8 Analisis Kesulitan Soal Nomor 4 Pembagian Pecahan Aljabar
Nomor Siswa
Hasil Jawaban Siswa Jenis Kesalahan JK dan Analisis Kesulitan Siswa
S5 JK : Kesalahan dalam Menggunakan Definisi atau Teorema
Analisis : Siswa masih kesulitan dalam memfaktorkan bentuk aljabar x
2
− 2x – 15. Siswa memfaktorkan x
2
− 2x – 15 = x + 5 x + 3. Jadi dapat disimpulkan siswa masih kesulitan dalam memfaktorkan bentuk ax
2
+ bx + c dengan a = 1.
Nomor Siswa
Hasil Jawaban Siswa Jenis Kesalahan JK dan Analisis Kesulitan Siswa
S6 JK : Kesalahan dalam Menggunakan Definisi atau Teorema
Analisis : Siswa masih kesulitan dalam memfaktorkan bentuk aljabar x
2
− 2x – 15. Siswa memfaktorkan x
2
− 2x – 15 = x – 3 x + 5. Jadi dapat disimpulkan siswa masih kesulitan dalam memfaktorkan bentuk ax
2
+ bx + c dengan a = 1.
S7 JK : Kesalahan dalam Menggunakan Definisi atau Teorema
Analisis : Siswa masih kesulitan dalam memfaktorkan bentuk aljabar x
2
− 2x – 15 maupun memfaktorkan selisih dua kuadrat x
2
− 16. Siswa memfaktorkan x
2
− 2x
– 15 = x + 5x – 3 dan memfaktorkan x
2
– 16 = x – 4x – 4. Jadi dapat disimpulkan siswa masih kesulitan dalam memfaktorkan bentuk ax
2
+ bx + c dengan a = 1 dan memfaktorkan selisih dua kuadrat.
S15 JK : Kesalahan dalam Menggunakan Definisi atau Teorema
Analisis : Siswa masih kesulitan dalam memfaktorkan bentuk aljabar x
2
− 2x – 15. Siswa memfaktorkan x
2
− 2x – 15 = x – 3 x + 5. Jadi dapat disimpulkan siswa masih kesulitan dalam memfaktorkan bentuk ax
2
+ bx + c dengan a = 1.
S16 JK : Kesalahan dalam Menggunakan Definisi atau Teorema
Analisis : Siswa masih kesulitan dalam memfaktorkan bentuk aljabar x
2
− 2x – 15 maupun memfaktorkan selisih dua kuadrat x
2
− 16. Siswa memfaktorkan x
2
− 2x
– 15 = x – 2x – 5 dan memfaktorkan x
2
– 16 = x – 4x – 4. Jadi dapat disimpulkan siswa masih kesulitan dalam memfaktorkan bentuk ax
2
+ bx + c dengan a = 1 dan memfaktorkan selisih dua kuadrat.
Nomor Siswa
Hasil Jawaban Siswa Jenis Kesalahan JK dan Analisis Kesulitan Siswa
S31 JK : Kesalahan dalam Menggunakan Definisi atau Teorema
Analisis : Siswa masih kesulitan dalam memfaktorkan bentuk aljabar x
2
− 2x – 15. Siswa memfaktorkan x
2
− 2x – 15 = x – 3 x + 5. Jadi dapat disimpulkan siswa masih kesulitan dalam memfaktorkan bentuk ax
2
+ bx + c dengan a = 1.
Keterangan : Nomor siswa yang menjawab soal nomor 4 dengan benar
: S2, S4, S9, S12, S13, S14, S17, S18, S19, S20, S22, S24, S25, S27, S28, S30, S32, S33 Nomor siswa yang tidak menjawab soal nomor 4
: S1, S8, S10, S21
Tabel 4.9 Analisis Kesulitan Soal Nomor 5 Menyederhanakan Pecahan Aljabar
Nomor Siswa
Hasil Jawaban Siswa Jenis Kesalahan JK dan Analisis Kesulitan Siswa
S9 JK : Kesalahan dalam Menggunakan Definisi atau Teorema
Analisis : Siswa masih kesulitan dalam memfaktorkan bentuk aljabar 2x
2
− 3x − 9. Siswa memfaktorkan 2x
2
− 3x – 9 = x – 3x + 3. Jadi dapat disimpulkan siswa masih kesulitan dalam memfaktorkan bentuk ax
2
+ bx + c dengan a ≠ 1.
Nomor Siswa
Hasil Jawaban Siswa Jenis Kesalahan JK dan Analisis Kesulitan Siswa
S12 JK : Kesalahan dalam Menggunakan Definisi atau Teorema
Analisis : Siswa masih kesulitan dalam memfaktorkan bentuk aljabar 2x
2
− 3x − 9. Siswa memfaktorkan 2x
2
− 3x – 9 = x – 32x – 3. Jadi dapat disimpulkan siswa masih kesulitan dalam memfaktorkan bentuk ax
2
+ bx + c dengan a ≠ 1.
S13 JK : Kesalahan dalam Menggunakan Definisi atau Teorema
Analisis : Siswa masih kesulitan dalam memfaktorkan bentuk aljabar2x
2
− 3x – 9. Siswa memfaktorkan 2x
2
− 3x – 9 = x – 3x – 3. Terlihat siswa masih kesulitan dalam memfaktorkan 2xx
– 3 + 3x – 3 yaitu menjadi x – 3x – 3. Jadi dapat disimpulkan siswa masih kesulitan dalam memfaktorkan ax
2
+ bx + c dengan a
≠ 1. S25
JK : Kesalahan dalam Menggunakan Definisi atau Teorema Analisis :
Siswa masih kesulitan dalam memfaktorkan bentuk aljabar 2x
2
− 3x − 9. Siswa memfaktorkan 2x
2
− 3x – 9 = x – 32x – 3. Jadi dapat disimpulkan siswa masih kesulitan dalam memfaktorkan bentuk ax
2
+ bx + c dengan a ≠ 1.
Nomor Siswa
Hasil Jawaban Siswa Jenis Kesalahan JK dan Analisis Kesulitan Siswa
S30 JK : Kesalahan dalam Menggunakan Definisi atau Teorema
Analisis : Siswa masih kesulitan dalam memfaktorkan bentuk aljabar 2x
2
− 3x − 9. Siswa memfaktorkan 2x
2
− 3x – 9 = x – 3x + 3. Jadi dapat disimpulkan siswa masih kesulitan dalam memfaktorkan bentuk ax
2
+ bx + c dengan a ≠ 1.
Keterangan : Nomor siswa yang menjawab soal nomor 2 dengan benar
: S2, S4, S14, S17, S18, S19, S22, S24, S27, S28, S32 Nomor siswa yang tidak menjawab soal nomor 2
: S1, S5, S6, S7, S8, S10, S15, S16, S20, S21, S31, S33
Tabel 4.10 Analisis Kesulitan Soal Nomor 6 Menyederhanakan Pecahan Aljabar
Nomor Siswa
Hasil Jawaban Siswa Jenis Kesalahan JK dan Analisis Kesulitan Siswa
S8 JK : Kesalahan Data dan Kesalahan dalam Menggunakan Definisi atau
Teorema Analisis :
Siswa salah menyalin soal. Terlihat juga siswa masih kesulitan dalam memfaktorkan pembilang dari pecahan tersebut. Jadi dapat disimpulkan siswa
kurang teliti dalam menyalin soal dan masih kesulitan dalam faktorisasi hukum distributif.
S12 JK : Kesalahan dalam Menggunakan Definisi atau Teorema
Analisis : Siswa masih kesulitan menyederhanakan pecahan aljabar tersebut menjadi
bentuk yang paling sederhana. Siswa masih kesulitan dalam menentukan FPB dari soal. Jadi dapat disimpulkan siswa masih kesulitan dalam faktorisasi
hukum distributif.
Nomor Siswa
Hasil Jawaban Siswa Jenis Kesalahan JK dan Analisis Kesulitan Siswa
S15 JK : Kesalahan Data dan Kesalahan dalam Menggunakan Definisi atau
Teorema Analisis :
Siswa salah menyalin soal. Terlihat juga siswa masih kesulitan dalam memfaktorkan pembilang dari pecahan tersebut yaitu dalam menentukan FPB
untuk pembilang. Siswa menjawab 18a
2
b – 3a = ab18a – 3. Jadi dapat
disimpulkan siswa kurang teliti dalam menyalin soal dan masih kesulitan dalam faktorisasi hukum distributif.
S16 JK : Kesalahan dalam Menggunakan Definisi atau Teorema
Analisis : Siswa masih kesulitan menyederhanakan pecahan aljabar tersebut menjadi
bentuk yang paling sederhana. Siswa masih kesulitan dalam menentukan FPB dari soal. Jadi dapat disimpulkan siswa masih kesulitan dalam faktorisasi
hukum distributif.
S18 JK : Kesalahan dalam Menggunakan Definisi atau Teorema
Analisis : Siswa masih kesulitan menyederhanakan pecahan aljabar tersebut menjadi
bentuk yang paling sederhana. Siswa masih kesulitan dalam menentukan FPB dari soal. Jadi dapat disimpulkan siswa masih kesulitan dalam faktorisasi
hukum distributif.
S27 JK : Kesalahan Data
Analisis : Siswa salah menyalin soal. Jadi dapat disimpulkan siswa kurang teliti dalam
menyalin soal.
Nomor Siswa
Hasil Jawaban Siswa Jenis Kesalahan JK dan Analisis Kesulitan Siswa
S32 JK : Kesalahan Teknis
Analisis : Siswa sudah dapat untuk menentukan Faktor Persekutuan Terbesar FPB dari
pembilang dan penyebut pecahan. Namun, siswa kurang teliti dalam melakukan perhitungan. Jadi dapat disimpulkan siswa masih kesulitan dalam
menentukan pembagian bentuk aljabar.
Keterangan : Nomor siswa yang menjawab soal nomor 6 dengan benar
: S13, S20, S25 Nomor siswa yang tidak menjawab soal nomor 6
: S1, S2, S4, S5, S6, S7, S9, S10, S14, S17, S19, S21, S22, S24, S28, S30, S31, S33
Tabel 4.11 Analisis Kesulitan Soal Nomor 7 Menyederhanakan Pecahan BersusunKompleks
Nomor Siswa
Hasil Jawaban Siswa Jenis Kesalahan JK dan Analisis Kesulitan Siswa
S14 JK : Kesalahan dalam Menggunakan Definisi atau Teorema
Analisis : Siswa belum tepat dalam menyederhanakan pecahan bersusun kompleks.
Siswa tidak mengubah pecahan-pecahan tersebut menjadi pecahan senilai terlebih dahulu, namun langsung mengoperasikannya. Jadi dapat disimpulkan
siswa masih kesulitan dalam menentukan cara mengubah pecahan-pecahan aljabar menjadi pecahan-pecahan yang senilai.
S20 JK : Kesalahan dalam Menggunakan Definisi atau Teorema
Analisis : Siswa sudah tepat dalam menyederhanakan pecahan bersusun kompleks
dengan mengubah pecahan-pecahan tersebut menjadi pecahan senilai terlebih dahulu. Namun siswa tidak melanjutkan penyelesaian soal, ini terlihat siswa
masih kesulitan dalam menyelesaikan soal tersebut. Jadi dapat disimpulkan siswa masih kesulitan dalam menyederhanakan pecahan bersusun.
Nomor Siswa
Hasil Jawaban Siswa Jenis Kesalahan JK dan Analisis Kesulitan Siswa
S27 JK : Kesalahan Data
Analisis : Siswa sudah tepat dalam menyederhanakan pecahan bersusun kompleks
dengan mengubah pecahan-pecahan tersebut menjadi pecahan senilai terlebih dahulu dan langkah yang ditempuh siswa untuk menyelesaiakan soal tersebut
sudah benar. Namun siswa kurang teliti dalam menyalin tanda operasi. Jadi dapat disimpulkan siswa kurang teliti dalam menyalin soal.
Keterangan : Nomor siswa yang menjawab soal nomor 7 dengan benar
: S12, S13, S25 Nomor siswa yang tidak menjawab soal nomor 7
: S1, S2, S4, S5, S6, S7, S8, S9, S10, S15, S16, S17, S18, S19, S21, S22, S24, S28, S30, S31, S32, S33
Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya, kemudian kesalahan- kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan tiap butir soal tes awal
direkapitulasi. Hal ini bertujuan untuk mengetahui banyaknya siswa yang mengalami kesalahan pada tiap jenis kesalahan dalam mengerjakan soal
operasi pada pecahan. Hasil dari rekapitulasi kesalahan siswa dalam mengerjakan soal tes awal terdapat pada tabel kesalahan berikut :
Tabel 4.12 Kesalahan Siswa dalam Mengerjakan Soal Tes Awal
No. Soal
Tes Awal
Ket. Siswa
Jenis Kesalahan Jawaban
Benar Soal Tidak
Dijawab Kesalahan
Data Kesalahan
Menggunakan Definisi atau
Teorema Kesalahan
Teknis Kesalahan
Data dan Kesalahan
Menggunakan Definisi atau
Teorema 1
Nomor Siswa
- S7, S12, S13,
S21, S25, S27 S2, S4,
S5, S8, S9, S20,
S28, S30 -
S1, S6, S10, S17, S24,
S31 S14, S15,
S16, S18, S19, S22,
S32, S33 Banyak
Siswa -
6 orang 8 orang
- 6 orang
8 orang 2
Nomor Siswa
S1, S5 S7
S6, S12, S25, S27
S10 S13, S31
S2, S4, S8, S9, S14,
S15, S16, S17, S18,
S19, S20, S21, S22,
S24, S28, S30, S32,
S33 Banyak
Siswa 2 orang
1 orang 4 orang
1 orang 2 orang
18 orang 3
Nomor Siswa
- S1, S5
- -
S4, S6, S7, S8, S9, S10,
S12, S13, S14, S15,
S16, S17, S18, S19,
S20, S21, S22, S24,
S25, S27, S28, S30,
S31, S32, S2
No. Soal
Tes Awal
Ket. Siswa
Jenis Kesalahan Jawaban
Benar Soal Tidak
Dijawab Kesalahan
Data Kesalahan
Menggunakan Definisi atau
Teorema Kesalahan
Teknis Kesalahan
Data dan Kesalahan
Menggunakan Definisi atau
Teorema S33
Banyak Siswa
- 2 orang
- -
25 orang 1 orang
4
Nomor Siswa
- S5, S6, S7,
S15, S16, S31 -
- S2, S4, S9,
S12, S13, S14, S17,
S18, S19, S20, S22,
S24, S25, S27, S28,
S30, S32,
S33 S1, S8, S10,
S21
Banyak Siswa
- 6 orang
- -
18 orang 4 orang
5 Nomor
Siswa -
S9, S12, S13, S25, S30
- -
S2, S4, S14, S17, S18,
S19, S22, S24, S27,
S28, S32 S1, S5, S6,
S7, S8, S10, S15, S16,
S20, S21, S31, S33
Banyak Siswa
- 5 orang
- -
11 orang 12 orang
6 Nomor
Siswa S27
S12, S16, S18 S32
S8, S15 S13, S20,
S25 S1, S2, S4,
S5, S6, S7, S9, S10,
S14, S17, S19, S21,
S22, S24, S28, S30,
S31, S33 Banyak
Siswa 1 orang
3 orang 1 orang
2 orang 3 orang
18 orang 7
Nomor Siswa
S27 S14, S20
- -
S12, S13, S25
S1, S2, S4, S5, S6, S7,
S8, S9, S10, S15, S16,
S17, S18, S19, S21,
S22, S24, S28, S30,
S31, S32,
S33 Banyak
Siswa 1 orang
2 orang -
- 3 orang
22 orang
Dari hasil analisis tes awal siswa, terlihat kesalahan-kesalahan siswa dalam mengerjakan soal operasi pada pecahan bentuk aljabar diantaranya :
1. Kesalahan dalam menjumlahkan atau mengurangkan pecahan aljabar
dengan penyebut berbeda. Ini terlihat dari masih adanya siswa mengoperasikan pecahan-pecahan tersebut tanpa mengubahnya terlebih
dahulu menjadi pecahan senilai. 2.
Kesalahan dalam mengoperasikan bilangan bulat, seperti ketika menjumlahkan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif atau
menjumlahkan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif. 3.
Kesalahan dalam mengoperasikan bentuk aljabar, baik dalam penjumlahan, pengurangan, perkalian maupun pembagian bentuk aljabar.
4. Kesalahan dalam memfaktorkan bentuk aljabar, baik dalam faktorisasi
hukum distributif, faktorisasi selisih dua kuadrat, faktorisasi bentuk �
2
+ � + dengan = 1, maupun faktorisasi bentuk �
2
+ � +
dengan ≠ 1.
5. Kesalahan dalam menyalin soal.
3. Langkah Ketiga : Mengidentifikasi Penyebab Kesulitan Belajar