12
e. Masa menstruasi : wanita yang memiliki masa menstruasi yang panjang berawal pada usia di bawah 12 tahun sampai di atas 55 tahun memiliki
resiko yang tinggi f. Reproduksi : wanita dengan usia menarke kecil, henti haid lanjut dan
siklus haid yang pendek serta wanita yang pertama kali melahirkan pada usia lebih dari 30 tahun dan setelah melahirkan belum menyusui,
memiliki resiko yang lebih tinggi g. Penggunaan obat : penggunaan jangka panjang hormon insidennya lebih
tinggi h. Radiasi pengion : kelenjar payudara relatif lebih peka terhadap radiasi
pengion, sehingga paparan secara berlebih dapat menyebabkan resiko yang lebih tinggi
i. Diet dan gizi : diet tinggi lemak dan kalori serta konsumsi alkohol berkaitan langsung dengan timbulnya karsinoma mamae Mintian, Yang
dan Wang Yi, 2008, dan American Cancer Society, 2010.
4. Patofisiologi
Identifikasi tipe histopatologi kanker payudara penting untuk diketahui karena berkaitan dengan aspek klinik yang meliputi prediksi metastasis, terapi dan
prognosis. Klasifikasi tersebut menurut WHO tahun 1981, antara lain : a. Karsinoma noninvasif
Massa sel tumor terdapat hanya pada intraduktus atau intralobular. Total kejadian hanya 5 dari seluruh karsinoma payudara. Bentuk yang
paling sering adalah karsinoma komedo, karsinoma papiler intraduktus dan karsinoma intralobular.
13
b. Karsinoma invasif Kira-kira 50 dari total kejadian karsinoma payudara. Massa sel
tumor solid, bentuk dan besar bervariasi, tersusun berupa kord maupun sarang-sarang yang dibatasi jaringan ikat dan sering disertai reaksi
desmoplastik Tambunan, 1995. Tingkat atau derajat keparahan kanker payudara dapat diketahui melalui
stage atau stadium, berdasarkan sifat histologi sel kanker yang dilihat dari ukuran
tumor tumor size, nodus limfe node dan metastasis metastase yang disingkat TNM.
Menurut American Cancer Society beberapa kasus kanker payudara tidak dapat diprediksi dengan menggunakan mammogram. Gejala dan tanda yang utama
pada kanker payudara yaitu terdapat gumpalan atau masa, dimana masa tersebut keras, bentuk tidak beraturan dan tidak terasa sakit saat ditekan. Gejala dan tanda
lain yang dapat timbul antara lain:pembengkakkan pada sebagian atau seluruh payudara kecuali jika tidak terasa ada gumpalan; iritasi kulit atau dimpling; luka
pada payudara atau puting; nipple retraction puting masuk ke dalam; kulit payudara atau puting kemerahan, menjadi lebih tebal atau memiliki ukuran yang
tidak sama; ada cairan yang keluar selain ASI; terkadang kanker payudara dapat menyebar melalui nodus limfa di bawah lengan dan menyebabkan penggumpalan
atau pembengkakkan, sebelum sel tumor aslinya yang berada di payudara cukup besar untuk dirasakan
14
5. Diagnosis dan Prognosis
Kanker dapat ditemukan atau diketahui keberadaannya dengan berbagai pemeriksaan. Menurut American Cancer Society pemeriksaan tersebut antara lain:
a. Sadari pemeriksaan payudara sendiri atau Breast Self Examination b. Pemeriksaan klinis
c. Mamografi d. Breast ultrasound
e. Nipple discharge exam f.
Biopsy Faktor yang paling berperan dalam penilaian resiko rencana terapi pada
kanker payudara adalah ukuran tumor dan status kelenjar getah bening, seperti yang tertera pada kriteria perkembangan sel kanker dengan klasifikasi TNM.
Pengobatan kanker payudara dilakukan berdasarkan dengan tingkat keparahan tingkat stadium kanker payudara dan perkembangan sel kanker dalam tubuh
pasien.
C. Kemoterapi