Pola Penggu HASIL DAN PEMBAHASAN

d. Distribusi nilai kemoterapi

Evaluasi men Guideline for the Use Cancer tahun 2010, di yang menunjukkan a ANC sebelum danat ANC sebelum kemote setelah kemoterapi l dilakukan pemeriksaa Gambar VIII. Distribusi Setelah K

B. Pola Penggu

Pada pasien pasien non-kanker, ka tubuh atau defisiensi kemoterapi, pengguna infeksi. 20 40 60 500 50 J u m la h K a su s Nilai ANC x 10 6 ai ANC pasien kanker payudara selam engenai penggunaan antibiotika berdasarkan C Use of Antimicrobial Agents in Neutropenic , dilakukan berdasarkan hasil pemeriksaan labo n adanya indikasi infeksi atau tidak, diantaran natau setelah kemoterapi. Berdasarkan hasil oterapi berada pada nilai normal yakni 500 x pi lebih banyak yang tidak diketahui, hal ini ksaan laboratorium setelah kemoterapi Gambar V stribusi Nilai ANC Pasien Kanker Payudara Seb h Kemoterapi periode Januari 2010 – Januari 2012 nggunaan Antibiotika Sebelum atau Setelah en kanker, akan lebih mudah terjadi infeksi , karena pada pasien kanker terjadi penekanan pa nsi sistem imun. Terlebih pada pasien kanker unaan antibiotika sangat dibutuhkan untuk menc 500 Tidak Diketahui 10 6 uL Sebelum Kemo 10 20 30 40 50 500 500 J u m la h K a su s Nilai ANC x 10 6 uL 40 lama menjalani n Clinical Practice ropenic Patients with boratorium pasien, ranya berupa nilai sil peneltian, nilai 500 x 10 6 uL, namun ini karena tidak bar VIII. ebelum danatau 2012 ah Kemoterapi ksi daripada pada n pada sistem imun er yang menjalani encegah terjadinya Tidak Diketahui uL Setelah Kemo 41 Penggunaan antibiotika pada pasien kanker payudara sebelum atau setelah kemoterapi dapat digunakan sebagai antibiotika profilaksis, yaitu digunakan sebelum terjadi demam. Demam merupakan salah satu indikasi terjadinya infeksi. Pada pasien dengan kondisi incompromised seperti pada pasin kanker payudara, pemberian antibiotika sebagai terapi profilaksis terbukti dapat menurunkan resiko infeksi. Namun bila terjadi demam, maka antibiotika digunakan sebagai antibiotika empiris American Pharmacists Association a , 2009. Menurut Katzung 2004, antibiotika profilaksis merupakan agen antibiotika yang efektif untuk mencegah infeksi pada banyak situasi. Antibiotika profilaksis sebaiknya digunakan dalam keadaan-keadaan dimana khasiat antibiotikaa telah terbukti dan manfaat yang diterima lebih besar dari risiko. Pada penelitian ini terdapat 32 pasien rawat inap di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta yang terdiagnosa kanker payudara dan menjalani perawatan dengan kemoterapi, dengan 66 kasus kemoterapi, karena ada beberapa pasien yang menjalani kemoterapi lebih dari sekali dalam periode Januari 2010 – Januari 2012. Dari 66 kasus kemoterapi, terdapat 25 kasus dimana pasien mendapat terapi antibiotika. Dari 25 kasus tersebut, digunakan 26 antimikroba dan 1 antifungi, karena ada 5 kasus dimana pasien mendapatkan terapi kombinasi 2 antibiotika. Dari data yang diperoleh, diketahui bahwa di instalasi rawat inap, jenis antibiotikayang paling banyak digunakan adalah levofloxacin dan digunakan secara tunggal. Profil penggunaan antibiotika selama kemoterapi tertera pada tabel IV, sedangkan profil frekuensi penggunaan jenis antibiotika tertera pada tabel V. 42 Tabel IV. Profil Penggunaan AntibiotikaSelama Kemoterapi di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Januari 2010 – Januari 2012 Penggunaan Jenis Antibiotika Golongan Antibiotika Frekuensi Penggunaan Kasus Tunggal Meropenem Carbapenem 3 Ciprofloxacin Kuinolon 3 Levofloxacin 10 Amoxicilin Penicilin 1 Ceftizoksim Cephalosporin 1 Ceftriaxone 1 Sefpirom Sulfat 1 Cefotaxime 2 Kombinasi 2 Antibiotika Levofloxacin + Metronidazole Kuinolon + Lain-lain 2 Meropenem + Fluconazole Carbapenem + Antifungi 1 Ceftriaxone + Gentamisin Cephalosporin + Aminoglikosida 2 Tabel V. Profil Frekuensi Penggunaan Jenis AntibiotikaSelama Kemoterapi di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Januari 2010 – Januari 2012 Golongan Jenis Antibiotika Frekuensi Penggunaan Kasus Persentase Antifungi Flukonazol 1 3,13 Aminoglikosida Gentamisin 2 6,25 Kuinolon Levofloksasin 12 37,50 Ciprofloksasin 3 9,38 Penisilin Amoksisilin 1 3,13 Sefalosporin Sefpirom Sulfat 1 3,13 Sefotaksim 2 6,25 Seftizoksim 1 3,13 Seftriakson 3 9,38 Carbapenem Meropenem 4 12,50 Lain-lain Metronidazol 2 6,25 Hal yang mendasari lebih banyaknya penggunaan levofloxacin, karena levofloxacin merupakan antibiotika golongan kuinolon generasi ketiga, yang dapat digunakan sebagai antibiotika empiris pada pasien dengan febrile 43 neutropenia Freifeld, dkk., 2010. Selain itu levofloxacin dengan spektrum antibakteri yang luas, aktifterhadap bakteri aerob baik Gram positif maupun Gram negatif Anonim, 2011; American Pharmacist Assosiation b , 2009. Levofloxacin merupakan isomer optik S-- dari ofloxacin dengan mekanisme kerja menghambat pertumbuhan bakteri dengan menghambat DNA tipe topoisomerase II gyrases yang diperlukan untuk sintesis mRNA bakteri tahap transkripsi dan replikasi DNA pada bakteri Anonim, 2011; American Pharmacist Assosiation b , 2009.

C. Evaluasi Kesesuaian Penggunaan Antibiotika

Dokumen yang terkait

TINJAUAN KEAKURATAN RL 5.1 DI RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA PERIODE JANUARI 2013.

0 8 10

Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada pengobatan pasien HIV dengan kandidiasis di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Januari 2010-Juni 2014.

3 13 142

Evaluasi Drug Therapy Problems (DTPs) pada pasien pediatri dengan diagnosa asma di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Januari 2012 – Juni 2013.

0 2 171

Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien ulkus diabetes mellitus di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode 2005.

1 7 116

Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien demam tifoid kelompok pediatrik di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Januari-Desember 2010 - USD Repository

0 3 153

Evaluasi penggunaan antimikroba pada pasien pneumonia di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode 2008-2010 - USD Repository

0 1 165

Evaluasi ketaatan penggunaan obat antihipertensi pasien ASKES hipertensi komorbiditas diabetes melitus di Rumah Sakit Panti Rapih dan Panti Rini Yogyakarta periode Januari-Oktober 2011 - USD Repository

0 0 94

Evaluasi penggunaan antibiotika selama kemoterapi pada pasien kanker payudara periode Januari 2010-Januari 2012 di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta - USD Repository

0 0 178

Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien intensive care unit Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Juli-Desember 2012 - USD Repository

0 0 107

Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien ulkus kaki diabetika di instalasi rawat inap rumah sakit Panti Rapih Yogyakarta periode 2012 - USD Repository

0 1 69