26
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian mengenai evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien kanker payudara selama kemoterapi periode Januari 2010 – Januari 2012 di Rumah Sakit
Panti Rapih merupakan jenis penelitian non-eksperimental dengan rancangan penelitian deskriptif evaluatif yang bersifat retrospektif. Penelitian ini bersifat
non-eksperimental karena tidak dilakukan perlakuan khusus terhadap subjek uji. Rancangan penelitian merupakan rancangan deskriptif evaluatif karena data yang
diperoleh dari catatan rekam medis pasien kemudian di evaluasi berdasarkan studi pustaka dan dideskripsikan terhadap fenomena yang terjadi, kemudian
ditampilkan dalam bentuk tabel dan gambar. Penelitian ini bersifat retrospektif karena data yang digunakan diambil dengan menggunakan penelusuran terhadap
data rekam medik pasien kanker payudara yang sedang menjalani kemoterapi di Rumah Sakit Panti Rapih periode Januari 2010 – Januari 2012.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : a. Variabel bebas
Nilai Hb; jumlah leukosit; dan nilai ANC, serta kondisi pasien selama menjalani kemoterapi.
b. Variabel tergantung Antibiotika yang diterima pasien, yang tertera pada lembar rekam medik
pasien
27
B. Definisi Operasional
1. Pasien kemoterapi yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah pasien
rawat inap yang terdiagnosa kanker payudara dan dalam rekam mediknya tertulis menjalani perawatan dengan kemoterapi periode Januari 2010 –
Januari 2012. 2.
Kasus dalam penelitian ini adalah kasus rawat inap yang dijalani pasien pada periode Januari 2010 – Januari 2012, sehingga memungkinkan terjadinya
lebih dari satu kejadian DTPs dalam satu kasus kemoterapi. 3.
Kemoterapi adalah terapi yang dijalani oleh pasien kanker, pada penelitian ini adalah pasien kanker payudara dengan menggunakan agen sitostatika.
4. Evaluasi penggunaan antibiotika berdasarkan kriteria
Drug Therapy Problems
DTPs yang meliputi : terapi antibiotika yang tidak diperlukan, memerlukan tambahan terapi antibiotika, antibiotika yang tidak efektif, dan
adverse drug reaction. 5.
Evaluasi DTPs kategori ketidakefektifan pemilihan antibiotika, dilakukan berdasarkan studi pustaka mengenai antibiotika yang diberikan terhadap
kuman penyebab infeksi atau potensial menyebabkan infeksi yang diperoleh dari data hasil uji kultur pasien.
6. Evaluasi DTPs kategori adverse drug reaction, dilakukan berdasarkan
keadaanumum pasien yang tertulis dalam rekam medik. 7.
Evaluasi DTPs kategori terapi antibiotika yang tidak diperlukan dan memerlukan tambahan terapi antibiotika, dilakukan berdasarkan pada kondisi
umum pasien, hasil pemeriksaan laboratorium, dan diagnosis yang diberikan
28
yang tertulis dalam rekam medik, serta antibiotika yang diberikan untuk mencegah atau mengobati infeksi.
8. Tanda-tanda infeksi ditandai dengan adanya kelainan jumlah sel darah putih
WBC : White Blood Cells danatau neutrofil, dimana terjadi peningkatan atau penurunan jumlah neutrofil dari jumlah normal nilai normal WBC :
2500-7000 mm
3
untuk dewasa 50-70. 9.
Antibiotika merupakan obat atau senyawa kimia yang digunakan pada saatnilai neutrofil pasien kanker payudara 1000 selL, sebelum atau setelah
kemoterapi selain antibiotika kemoterapi dengan tujuan untuk menghambat pertumbuhan atau membunuh bakteri atau mikrobia penyebab infeksi atau
mencegah terjadinya infeksi pada pasien. 10. Interaksi antibiotika yang diamati dalam penelitian ini merupakan interaksi
antar antibiotika dengan antibiotika lain atau antibiotika dengan obat lain yang digunakan bersamaan dalam terapi sebelum atau setelah kemoterapi
kanker payudara. 11. Efek samping adalah suatu kondisi yang tidak menyenangkanefek merugikan
yang dirasakan pasien akibat penggunaan antibiotika. 12. Penggunaan antibiotika dalam penelitian ini dikatakan sesuai dengan Clinical
Practice Guideline for The Use of Antimikrobia Agents in Patients with Cancer
tahun 2010 apabila jenis antibiotika yang digunakan seperti yang tertera pada tabel II. dan pada kasus penggunaan antibiotika tersebut tidak
terjadi kasus DTPs.
29
C. Subyek Penelitian