Pengertian Kelurahan Pengertian Pembangunan

II.3. Pengertian Kelurahan

Pengertian Kelurahan adalah suatu wilayah administratif yang ditempati oleh sejumlah penduduk yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung dibawah Camat yang tidak berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri. Tugas pemerintahan Kelurahan jadinya berlandaskan asas dekosentrasi, yang tentu saja tidak menghalanginya melaksanakan tugas-tugas di bidang desentralisasi melalui saluran Camat, Bupati,Walikota, dan Gubernur Kepala Daerah. Widjaja, 1993 :3. Kelurahan dibentuk dengan memperhatikan syarat luas wilayah, jumlah penduduk dan syarat-syarat lain yang ditentukan lebih lanjut dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri. Pembentukan nama dan batas Kelurahan diatur dengan Peraturan Daerah sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri. Pembangunan Kelurahan adalah pembangunan masyarakat sebagai upaya untuk merubah keadaan dari yang kurang dikehendaki menuju keadaan yang lebih baik.

II.4. Pengertian Pembangunan

Siagian 2001 : 4 mendefinisikan sebagai suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang berencana yang dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan pemerintahan menuju modernitas dalam rangka membina bangsa nation building. Lebih jauh lagi dia mengatakan bahwa pembangunan mengandung aspek yang sangat luas mencakup : 1. Pembangunan dibidang politik. 2. Pembangunan dibidang ekonomi. 3. Pembangunan dibidang sosial budaya. Universitas Sumatera Utara 4. Pembangunan dibidang pertahanan dan keamanan. Carolie dalam Ndraha, 1990 : 15 mengartikan pembangunan sebagai upaya manusia untuk mempengaruhi masa depannya. Sebaliknya dia mengatkan implikasi dari defenisi tersebut, yaitu ; 1. Pembangunan berarti membangkitkan kemauan optimal manusia maupun individu maupun kelompok capacity. 2. Pembangunan berarti mendorong tumbuhnya kebersamaan dan kemerataan nilai dan kesejahteraan equlity. 3. Menaruh kepercayaan kepada masyarakat untuk membangun dirinya sendiri sesuai dengan kemampuan yang ada pada dirinya. Kepercayaan ini dinyatakan sama, kebebasan memilih dan kekuasaan untuk memutuskan empowerment. Pembangunan adalah suatu strategi yang bertujuan meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Pembangunan sosial pada prinsipnya lebih berorientasi pada prinsip keadilan sosial ketimbang pertumbuhan ekonomi. Beberapa sektor yang menjadi pusat perhatian pendekatan ini mencakup pendidikan, kesehatan, ketanagakerjaan, jaminan sosial dan pengentasan kemiskinan. Secara sempit, pembangunan dapat didefinisikan sebagai pembangunan kesejahteraan sosial. Ia berorientasi pada peningkatan keberfungsian sosial social functioning kelompok-kelompok tidak beruntung disadvantage groups, atau Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial P2KS yang meliputi fakir miskin, anak terlantar, anak jalanan, pekerja anak, keluarga rentan, wanita rawan sosial ekonomi, dan komunitas adat lokal. Universitas Sumatera Utara Pembangunan dapat dilihat dari indikator keluaran, seperti tingkat kemiskinan, melek huruf, harapan hidup, dan partisipasi sosial. Indikator standar hidup ini telah dikembangkan sejak tahun 1970-an. Pembangunan sosial bisa pula diukur dari indikator masukan yang umumnya dilihat dari pengeluaran pemerintah untuk sektor pendidikan, kesehatan dan jaminan sosial. Dalam kaitannya dengan indikator masukan ini, masih berkembang anggapan bahwa pembangunan nasional adalah ”pengeluaran mahal” yang tidak akan mampu dilakukan oleh negara-negara berkembang. Hanya negara- neagar kaya saja yang pantas melakuakan investasi sosial yang mewah ini Pembangunan Nasional oleh : Edi Suharto. Teori-teori pembangunan yang lazim digunakan dimulai dengan mengenali faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pertumbuhan rata-rata produk domestik netto, tingkat tabungan dan investasi, serta tingkat perdagangan. Walaupun berguna bagi pemahaman kita mengenai pembangunan ekonomi, teori-teori dan model-model pembangunan ini tidak mengatakan apa-apa tentang bagaimana memulai pembanguunan itu. Teori- teori dan model-model itu berbicara mengenai unsur-unsur luar dari proses pembangunan, dan gejala-gejala yang dapat diukur. Dorongan ke arah peningkatan perbaikan tolak ukur, dan kebutuhan akan keleusan teoritis yang sebanding semakin membuat model-model ini tidak relevan bagi kita yang walaupun terlibat dalam proses pembangunan politik juga telah dirumuskan. Tetapi kebanyakan model teorities ini tampaknya didasarkan pada sejumlah variabel yang sangat terbatas dan penjelasan-penjelasan senada yang berfungsi dengan sistem tunggal. Faktor- Universitas Sumatera Utara faktor yang dapat dikenali dan diukur berdasarkan dampaknya pada tingkat pertumbuhan rata-rata berdasarkan asumsi khusus, misalnya, hanya mempunyai relevansi yang terbatas dalam suatu masyarakat yang sedang berubah secara pesat. Untuk itu diperlukan sejumlah teori yang mencoba mengaitkan pertumbuhan ekonomi dengan proses pembangunan politik. Pembangunan Desa Kelurahan dan Pembangunan Masyarakat sebagai bagian Integral dari Pembangunan Nasional, perlu ditumbuh kembangkan melalui peningkatan mutu keterpaduan, kegotong royongan, menumbukan prakarsa dan swadaya masyarakat, guna lebih memantapkan peningkatan pembangunan dari Desa Swadaya ke Desa Swakarsa menjadi Swasembada dengan terlebih dahulu mengetahui data dan informasi yang terpercaya tentang karakter DesaKelurahan yang diperoleh melalui sistem pendataan pada Data Profil DesaKelurahan.

II.5. Pengertian Kesejahteraan dan Sosial