Aspek Pengukuran METODE PENELITIAN

10. Protein adalah jumlah protein yang diberikan oleh bagian instalansi gizi rumah sakit untuk dikonsumsi oleh pasien 11. Lemak adalah jumlah lemak yang diberikan oleh bagian instalansi gizi rumah sakit untuk dikonsumsi oleh pasien 12. Karbohidrat adalah jumlah karbohidrat yang diberikan oleh bagian instalansi gizi rumah sakit untuk dikonsumsi oleh pasien

3.7. Aspek Pengukuran

1. Makanan berupa diet TKTP yang diperuntukkan untuk pasien pascabedah sectio caesarea ditimbang dengan menggunakan alat timbang makanan dan dianalisis kandungan gizi energi dan protein dengan menggunakan DKBM. Kesesuaian diet TKTP dapat dilihat dari kandungan gizi menurut jenis diet TKTP yang diberikan Almatsier, 2006 yaitu: a. TKTP 1 - Energi ± 10 dari 2600 kkal 2340-2860 kkal : Sesuai - Energi 2340 kkal dan 2860 kkal : Tidak sesuai - Protein ± 10 dari 100 g 90-110 g : Sesuai - Protein 90 g dan 110 g : Tidak sesuai - Lemak ± 10 dari 72 g 64,8-79,2 g : Sesuai - Lemak 64,8 g dan 79,2 g : Tidak sesuai - Karbohidrat ± 10 dari 387,5 g 348,75-426,25 g : Sesuai - Karbohidrat 348,75 g dan 426,25 g : Tidak sesuai b. TKTP 2 - Energi ± 10 dari 3000 kkal 2700-3300 kkal : Sesuai Universitas Sumatera Utara - Energi 2700 kkal dan 3300 kkal : Tidak sesuai - Protein ± 10 dari 125 g 112,5-137,5 g : Sesuai - Protein 112,5 g dan 137,5 g : Tidak sesuai - Lemak ± 10 dari 83 g 74,7-91,3 g : Sesuai - Lemak 74,7 g dan 91,3 g : Tidak sesuai - Karbohidrat ± 10 dari 437,5 g 393,75-481,25 g : Sesuai - Karbohidrat 393,75 g dan 481,25 g : Tidak sesuai 2. Makanan berupa diet pascabedah yang diperuntukkan untuk pasien pascabedah sectio caesarea ditimbang dengan menggunakan alat timbang makanan dan dianalisis kandungan gizi energi dan protein dengan menggunakan DKBM mulai dari diet pascabedah II, III, hingga IV. Kesesuaian diet pascabedah dapat dilihat dari kandungan tahapan pemberian nilai gizi diet pascabedah Almatsier, 2006 yaitu: a. Diet Pascabedah I DPB I - Pemberian mulai dari 30 mljam dan diberikan selama 6 jam setelah pembedahan, maka pemberian DPB I dikategorikan sudah sesuai - Pemberian 30 mljam selama kurang dari 6 jam dan lebih dari 6 jam setelah pembedahan dikategorikan pemberian DPB I yang tidak tidak sesuai b. Diet pascabedah II DPB II - Pemberian secara berangsur mulai 50 mljam sebanyak 8-10 kali sehari, maka pemberian DPB II dikategorikan sudah sesuai Universitas Sumatera Utara - Pemberian DPB II 50 mljam dan sebanyak kurang dari 8 kali sehari dan lebih dari 10 kali sehari, maka dikategorikan tidak sesuai c. Diet pascabedah III : Pemberian cairan ≤ 2000 ml sehari, maka pemberian DPB III dikategorikan tepat, sedangkan pemberian 2000 ml sehari dikategorikan tidak tepat. Kandungan gizi meliputi energi, protein, lemak, dan karbohidrat diukur dengan ketentuan sebagai berikut: - Energi ± 10 dari 2192 kkal 1972,8-2411,2 kkal : Sesuai - Energi 1972,8 kkal dan 2411,2 kkal : Tidak sesuai - Protein ± 10 dari 73 g 65,7-80,3 g : Sesuai - Protein 65,7 g dan 80,3 g : Tidak sesuai - Lemak ± 10 dari 72 g 64,8-79,2 g : Sesuai - Lemak 64,8 g dan 79,2 g : Tidak sesuai - Karbohidrat ± 10 dari 319 g 287,1-350,9 g : Sesuai - Karbohidrat 287,1 g dan 350,9 g : Tidak sesuai d. Diet pascabedah IV : Diberikan dalam porsi sedang, yaitu 3 kali makanan lengkap dan 1 kali makanan selingan dengan kandungan gizi yaitu - Energi ± 10 dari 2434 kkal 2190,6-2677,4 kkal : Sesuai - Energi 2190,6 kkal dan 2677,4 kkal : Tidak sesuai - Protein ± 10 dari 86 g 77,4-94,6 g : Sesuai - Protein 77,4 g dan 94,6 g : Tidak sesuai - Lemak ± 10 dari 73 g 65,7-80,3 g : Sesuai - Lemak 65,7 g dan 80,3 g : Tidak sesuai Universitas Sumatera Utara - Karbohidrat ± 10 dari 361 g 324,9-397,1 g : Sesuai - Karbohidrat 324,9 dan 397,1 g : Tidak sesuai 3.8. Pengolahan dan Analisa Data 3.8.1. Pengolahan Data