makanan yang diperuntukkan bagi wanita bersalin, khususnya dengan persalinan pascabedah sectio caesarea ini memberikan konsekuensi perlunya dilakukan analisis
terhadap diet bagi pasien pascabedah meliputi ketersediaan zat gizi energi, protein, lemak, dan karbohidrat yang diberikan oleh pihak rumah sakit tempat wanita tersebut
melakukan persalinan. Praktek pemberian diet pada pasien pascabedah sectio caesarea di RSUD
Sidikalang dinilai belum memuaskan dimana berdasarkan survei awal yang dilakukan standar porsi untuk jenis diet diberikan masih belum mencukupi jumlahnya sehingga
ketersediaan zat gizi makro seperti energi, protein, lemak, dan karbohidrat masih kurang atau tidak sesuai dengan standar diet seharusnya yaitu diet pascabedah I, II,
III, dan IV, serta diet TKTP yang diperuntukkan bagi pasien pascabedah sectio caesarea di RSUD Sidikalang.
Selain itu, dari segi tahapan pemberian diet pada pasien pascabedah sectio cesarea juga masih kurang tepat dimana pemberian diet mulai dari diet pascabedah I
hingga diet TKTP tidak diberikan secara bertahap. Hal ini menjadi latar belakang peneliti untuk melakukan analisis terhadap diet mulai dari pemberian makanan cair
jernih hingga diet TKTP pada pasien pascabedah sectio caesarea di RSUD Sidikalang, mengingat kebutuhan gizi pasien pascabedah sectio caesarea ini turut
mempengaruhi kebutuhan gizi bayinya.
1.2. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, yang menjadi permasalahan adalah bagaimanakah pemberian diet pada pasien pascabedah sectio
caesarea di RSUD Sidikalang.
Universitas Sumatera Utara
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui pemberian diet pada pasien pascabedah sectio caesarea di RSUD Sidikalang.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui jenis diet yang diberikan kepada pasien pascabedah sectio caesarea di RSUD Sidikalang
2. Untuk mengetahui kesesuaian jenis diet yang diberikan dalam hal tahapan pemberian diet dan zat gizi khususnya energi, protein, lemak, dan karbohidrat
berdasarkan standar yang seharusnya dengan menilai menu dan menghitung ketersediaan makanan dalam diet yang diberikan pada pasien pascabedah
sectio caesarea
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Sebagai bahan masukan bagi pihak instalasi gizi RSUD Sidikalang mengenai
ketersediaan zat gizi khususnya energi, protein, lemak, dan karbohidrat yang telah diberikan oleh pihak rumah sakit berdasarkan jenis diet yang diberikan
pada pasien pascabedah sectio caesarea 2. Sebagai sumber informasi objektif bagi pasien pascabedah sectio caesarea
pemberian diet pascabedah dan diet TKTP di RSUD Sidikalang
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sectio Caesarea
Istilah sectio caesarea berasal dari perkataan Latin yaitu ”caedere”, yang artinya memotong. Pengertian ini semula ditemukan dalam Roman Law Lex Regia
dan Emperor’s Law Lex Caesarea, yaitu undang-undang yang meghendaki supaya janin dalam kandungan ibu-ibu yang meninggal harus dikeluarkan dari dalam rahim
Mochtar, 2000. Sectio caesarea adalah persalinan melalui pembedahan untuk mengeluarkan bayi dari rahim lewat suatu irisansayatan pada perut bagian bawah dan
rahim Whalley dkk, 2008. Menurut Mochtar 2000, pada masa dulu, sectio caesarea dilakukan atas indikasi yang terbatas pada panggul sempit dan plasenta
previa. Meningkatnya angka kejadian sectio caesarea pada waktu sekarang ini, disebabkan karena berkembangnya indikasi dan makin kecilnya resiko dan mortalitas
dengan cara ini karena kemajuan teknik operasi dan anastesi, serta ampuhnya antibiotika dan kemoterapi.
Menurut Indiarti 2006, alasan untuk melakukan sectio caesarea pada ibu hamil atau ibu dalam persalinan adalah plasenta menghalangi jalan lahir placenta
previa, perdarahan dalam kehamilan lanilla, kelainan letak seperti letak lintang, letak sungsang, ketidaksesuaian antara jalan lahir ibu dengan besarnya janin atau
presentasi janin panggul sempit, anak besar, letak dahi, letak muka, dan sebagainya, ketuban pecah sebelum waktunya yang setelah diantisipasi tidak memberikan
kemajuan dalam persalinan, persalinan tidak maju, drip oksitosin yang gagal, ibu
Universitas Sumatera Utara