Pemberian Diet pada Pasien Pascabedah Sectio Caesarea di RSUD Sidikalang

BAB V PEMBAHASAN

5.1. Pemberian Diet pada Pasien Pascabedah Sectio Caesarea di RSUD Sidikalang

Pada pembedahan terjadi peningkatan stres metabolisme yang ditujukan dengan peningkatan kebutuhan zat gizi. Apabila tidak segera mendapatkan gizi yang adekuat, maka akan terjadi pemecahan jaringan protein untuk memenuhi kebutuhan energi oleh sebab itu perlu adanya pemberian makan secara dini pada pasien untuk menghindari penurunan status gizi yang kalau dibiarkan bisa menyebabkan kematian Rijanti, 2002. Gizi yang adekuat bagi pasien pascabedah sectio caesarea diberikan secara bertahap berupa diet pascabedah I, II, III, dan IV, serta diet TKTP. Menurut Suherni 2008 ibu nifas dianjurkan untuk makan dengan diet berimbang, cukup karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral, sehingga diperlukan pendidikan kesehatan khususnya gizi yang baik untuk ibu nifas. Gizi juga akan mempengaruhi pengeluaran ASI. Dengan pemberian ASI akan membantu kontraksi uterus dan dapat mencegah perdarahan Bobak, 2000. Terapi gizi diberikan guna penyembuhan penyakit baik akut maupun kronis atau kondisi luka-luka, serta merupakan suatu penilaian terhadap kondisi pasien dengan intervensi yang telah diberikan,agar pasien serta keluarganya dapat menerapkan rencana diet yang telah disusun Untoro, 2003. Makanan yang mengandung protein dan vitamin C tinggi dan makanan berserat serta kalori dan cairan yang cukup yang terdapat dalam diet pascabedah I, II, III, dan IV, serta diet TKTP direkomendasikan kepada wanita yang baru melahirkan untuk mencegah sembelit dan mempercepat penyembuhan Bobak, 2000. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil penelitian, pemberian diet pascabedah pada pasien pascabedah sectio caesarea di RSUD Sidikalang masih belum sesuai dengan tahapan yang seharusnya, dimana setelah diet pascabedah I berupa makanan cair jernih tidak diberikan diet pascabedah II berupa makanan cair kental, sedangkan berdasarkan standar yang sebenarnya, jenis makanan dan cara pengolahan makanan untuk diet pascabedah I berbeda dengan diet pascabedah II. Contoh jenis makanan untuk diet pascabedah I adalah the, kaldu jernih, dan air jeruk. Contoh makanan untuk diet pascabedah II makanan cair kental adalah beras, jagung muda, maizena, telur ayam, papaya, gula pasir, margarin, susu, dan sayuran. Makanan yang diberikan setelah diet pascabedah I adalah diet pascabedah III dalam bentuk makanan saring, dilanjutkan dengan diet pascabedah IV makanan lunak dan diet Tinggi Kalori Tinggi Protein TKTP. Pemberian diet pada pasien pascabedah sectio caesarea di RSUD Sidikalang dimulai setelah pasien menjalani puasa selama ± 12 jam. Waktu puasa ini tidak sesuai dengan standar dimana menurut Mochtar 2000, pasien setelah menjalani pembedahan diwajibkan untuk puasa selama 6-10 jam atau setelah pasien mengalami platus usus mulai bekerja yang ditandai dengan buang angin. Kesesuaian diet yang diberikan dilihat berdasarkan tahapan pemberian diet dan ketersediaan zat gizi meliputi zat gizi energi, protein, lemak, dan karbohidrat dalam masing-masing diet yang diberikan oleh pihak rumah sakit mulai dari diet pascabedah I, diet pascabedah III, diet pascabedah IV, dan diet TKTP. Menurut hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, pemberian diet yang tidak sesuai karena tidak ada standar khusus yang ditetapkan untuk jenis diet yang diberikan untuk pasien Universitas Sumatera Utara pascabedah sectio caesarea. Pada tahap awal diet ditentukan oleh dokter yaitu diet pascabedah I, selanjutnya diet ditentukan oleh perawat di bagian kebidanan. Pemberian diet tidak disesuaikan dengan kemampuan pasien menerima makanan, tetapi dengan kebiasaan pemberian diet yang diberikan oleh pihak rumah sakit berdasarkan lamawaktu setelah pembedahan, yaitu pada tahap awal diberikan diet pascabedah I ± 4 jam, pada hari II diberikan diet pascabedah III ± 12 jam, pada hari III diberikan diet pascabedah IV ± 12 jam, dan seterusnya diberikan diet TKTP hingga pasien pulang. Diet TKTP yang diberikan hanya diet TKTP I untuk semua pasien pascabedah sectio caesarea. Kebutuhan pasien dianggap sama, tanpa dilakukan perhitungan kebutuhan gizi pasien oleh petugas gizi.

5.2. Kesesuaian Pemberian Diet Pascabedah pada Pasien Sectio Caesarea di RSUD Sidikalang