54
suatu  pabrik  yang  mempunyai  panas  buang  yang  cukup  tinggi,  sehingga  panas buang tersebut dapat dimanfaatkan dengan optimal Depkes RI, 2009:78.
2.12.2 Prasarana
Menurut  Soeparman  dan  Suparmin  2002:103,  bangunan  pelengkap diperlukan  untuk  memperlancar  pengaliran  serta  membantu  operasi  dan
pemeliharaan  sehingga  tidak  ada  penyumbatan.  Bangunan  pelengkap  yang diperlukan, antara lain :
2.12.2.1 Lubang Pemeriksa
Manhole
Lubang  pemeriksa  digunakan  untuk  memeriksa,  memelihara  dan memperbaiki saluran.
2.12.2.2 Sifon
Sifon adalah bagian instalasi saluran limbah cair yang diperlukan saat limbah cair harus melintasi sungai, lembah, jalan raya serta rel kereta api.
2.12.2.3 Ventilasi Udara
Ventilasi udara diperlukan untuk beberapa hal, yaitu untuk mencegah : 1.
Tertahannya  gas  dan  udara  hasil  reaksi  dalam  air  buangan  yang membahayakan dan menimbulkan korosi.
2. Terbentuknya sulfat yang dapat menimbulkan korosi.
3. Timbulnya bau gas akibat pembusukan limbah cair.
2.12.2.4 Bangunan Penggelontor
Pada  tempat  tertentu,  ketika  kecepatan  minimum  dan  tinggi  renang  pada saluran  tidak  terpenuhi  dapat  menimbulkan  pengendapan,  sehingga  diperlukn
penggelontoran.
55
2.12.2.5 Jaringan Pengumpul Air Limbah
Unit  ini  berfungsi  untuk  mengumpulkan  air  limbah  dari  berbagai  sumber. Pada  dasarnya  pengelolaan  limbah  cair  rumah  sakit  disesuaikan  dengan  sumber
serta karakteristik limbahnya Depkes RI, 2009:48.
2.12.2.6 Bak Kontrol
Pada saluran pembuangan di halaman dipasang bak kontrol. Untuk pipa yang ditanam  dalam tanah, bak kontrol  yang lebih besar  akan memudahkan pekerjaan
pembersihan pipa. Penutup bak kontrol harus rapat  agar tidak membocorkan  gas dan bau dari dalam pipa pembuangan Depkes RI, 2009:51.
2.12.2.7 Bak Pengumpul Air Limbah
Jika  sumber  limbah  terpencar-pencar  dan  tidak  memungkinkan  untuk dialirkan  secara  gravitasi,  maka  pengumpulan  air  limbah  dari  sumber  yang
berdekatan  dapat  dikumpulkan  terlebih  dahulu  ke  dalam  suatu  bak  pengumpul, selanjutnya  dipompa  ke  bak  pemisah  minyaklemak  atau  bak  ekualisasi.  Bak
pengumpul dapat juga berfungsi untuk memisahkan pasir atau lemak serta kotoran padat  yang  dapat  menyebabkan  hambatan  terhadap  kinerja  pompa  Depkes  RI,
2009:52. 2.12.2.8
Pompa Air Limbah
Ada  dua  tipe  pompa  yang  sering  digunakan  untuk  pengolahan  air  limbah yaitu tipe pompa celupbenam submersible pump dan pompa sentrifugal. Pompa
celupbenam  umumnya  digunakan  untuk  mengalirkan  air  limbah  dengan  head yang  tidak  terlalu  besar,  sedangkan  untuk  head  yang  besar  digunakan  pompa
sentrifugal Depkes RI, 2009:66.
56
2.13 Efektivitas Pengolahan Air Limbah
Efektivitas  pengolahan  merupakan  tingkat  pengurangan  atau  peningkatan konsentrasi  parameter  yang  diperiksa  sebelum  dan  sesudah  pengolahan  yang
dinyatakan  dalam  nilai  efisiensi  dalam  bentuk  persentase    dengan  rumus umum yang digunakan untuk menghitung efektivitas pengolahan menurut Metcalf
Eddy 1991, yaitu : Rumus :
Keterangan : E
= Efisiensi pengolahan air limbah So
= Konstanta inlet mgL S
= Konstanta outlet mgL
Menurut  Soeparman  Suparmin  2002  dalam  Haqq,  2009:70,  tingkat
efisiensi IPAL dikelompokkan sebagai berikut :
Sangat efisien =
x  80 Efisien
= 60   x ≤ 80
Cukup efisien = 40   x
≤ 60 Kurang efisien
= 20   x ≤ 40
Tidak efisien = x
≤ 20 Menurut  Metcalf  dan  Eddy  1991,  berdasarkan  unit  operasi  dan  unit
pengolahan  limbah,  efisiensi  pengolahan  limbah  cair  dapat  dilihat  pada  tabel berikut :