Pengolahan Ketiga Tertiary Treatment Pembunuhan Kuman Desinfection

bak sedimentasi IPAL Rumah Sakit “X” Semarang dibantu dengan adanya airlift pump dan scum skimmer. Proses pengapungan dilakukan dengan menggunakan gelembung gas guna meningkatkan daya apung campuran. Dengan adanya gas ini membuat larutan menjadi kecil sehingga campuran akan mengapung Sugiharto, 2005:110. 5.2.2.3 Pengolahan Kedua Secondary Treatment Proses pengolahan kedua mencakup proses pengolahan secara biologis yang memanfaatkan mikroorganisme untuk mengurangi bahan-bahan organik di dalam limbah cair. Menurut Asmadi dan Suharno 2012:74, proses penguraian bahan organik dilakukan oleh mikroorganisme secara aerobik atau anaerobik. Unit pengolahan tahap kedua yang digunakan di Rumah Sakit “X” Semarang adalah lumpur aktif activated sludge. Lumpur aktif ini terletak di dalam bak kontak aerasi contact aeration. yang dikenal dengan pengolahan secara aerobik karena menggunakan bantuan oksigen, sedangkan pengolahan anaerobik terjadi di bak anoxic tanpa menggunakan bantuan oksigen. Menurut Soeparman dan Suparmin 2002:107, pada unit ini diperkirakan terjadi pengurangan kandungan BOD dalam rentang 35 - 95 bergantung pada kapasitas unit pengolahnya.

5.2.2.4 Pengolahan Ketiga Tertiary Treatment

Perlakuan berikutnya terhadap air limbah di Rumah Sakit “X” Semarang adalah proses koagulasi dan flokulasi dengan menggunakan bantuan berupa bahan kimia seperti PAC dan Polymer yang terjadi secara kimia di dalam mixing tank. Namun, saat ini limbah yang seharusnya dari bak intermediet 1 dipompa menuju ke mixing tank, tetapi ada yang masuk ke bak efluen karena jarak antara kedua bak tersebut cukup jauh. Proses pengolahan ketiga tertiary treatment dipergunakan apabila pada pengolahan pertama dan kedua masih banyak terdapat zat tertentu yang masih berbahaya bagi masyarakat umum Sugiharto, 2005:120. Menurut perencanaan, IPAL Rumah Sakit “X” Semarang dapat dilakukan proses daur ulang recycling, tetapi belum dapat terlaksana karena belum ada perijinan dari Dinas terkait sehingga air limbah yang sudah sesuai dengan baku mutu air bersih untuk dimanfaatkan masih ditampung di dalam bak treated water tank. Sesuai dengan pendapat dari Soeparman dan Suparmin 2002:107, standar efluen membutuhkan pengolahan tahap ketiga ataupun pengolahan lanjutan untuk menghilangkan kontaminan tertentu ataupun menyiapkan limbah cair tersebut untuk pemanfaatan kembali. Pengolahan pada tahap ini lebih difungsikan sebagai upaya peningkatan kualitas limbah cair dari pengolahan tahap kedua agar dapat dibuang ke badan air penerima dan penggunaan kembali efluen tersebut.

5.2.2.5 Pembunuhan Kuman Desinfection

Proses pembunuhan kuman desinfection terhadap limbah cair di Rumah Sakit “X” Semarang yaitu dengan menggunakan klorin sebagai desinfektan. Klorin tersebut diinjeksikan dari sand filter dan carbon filter untuk dialirkan menuju ke treated water tank. Pembunuhan bakteri bertujuan untuk mengurangi atau membunuh mikroorganisme patogen yang ada di dalam air limbah. Mekanisme pembunuhan sangat dipengaruhi oleh kondisi dari zat pembunuhnya dan mikroorganisme itu sendiri Sugiharto, 2005:129.

5.2.2.6 Pengolahan Lanjutan Ultimate Disposal