Monitoring dan Evaluasi Pengolahan Limbah Cair

93 Berdasarkan hasil observasi dan pencatatan di lapangan penelitian selama penelitian, berikut ini beberapa modul dari pelatihan ataupun seminar yang pernah diikuti oleh karyawan atau staf Unit Sanitasi Rumah Sakit “X” dalam pengelolaan limbah cair : Tabel 4.3 Pelatihan yang Pernah Diikuti oleh Karyawan Unit Sanitasi RS “X” Semarang Jenis Modul Materi Penyelenggara 1 2 3 Pelatihan dan Pendidikan Dasar Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Himpunan Perawat Pengendalian Infeksi Indonesia HIPPI Pelatihan Efektivitas Operator Air Bersih dan IPAL SUMCO Indonesia Pelatihan Desain dan Optimasi IPAL SUMCO Indonesia – Mitra Training Pelatihan Hygiene and Sanitation bagi Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan Jogja Tourism Training Center – UGM Yogyakarta Seminar Nasional Pengolahan Limbah : Prospek dan Tantangan Aplikasi Akademi Kimia Industri “Santo Paulus” Semarang Seminar Safety in the Laboratory and Waste Management PT. Merck Tbk. Chemical Division Lokakarya Pengelolaan Limbah Rumah Sakit untuk Pelaksana Teknis Sanitasi Pengembangan Manajemen Kesehatan PMK Perdhaki dan Pusdiklat Depkes RI Workshop Penegakan Hukum Lingkungan BLH Kota Semarang Sumber : Data primer, 2015

4.4.3.2.2 Monitoring dan Evaluasi Pengolahan Limbah Cair

Dalam menangani pengolahan limbah cair yang dihasilkan, Rumah Sakit “X” diawasi oleh Badan Lingkungan Hidup Kota Semarang. Selain mengawasi, badan tersebut juga membantu untuk menangani apabila terdapat masalah dalam pengolahan limbah cair di Rumah Sakit “X” Semarang. Hal ini terbukti dengan adanya kunjungan pemantauan dan pengawasan serta laporan hasil pemeriksaan 94 limbah cair setiap tiga bulan sekali kepada BLH baik Kota maupun Provinsi. Kunjungan yang dilakukan oleh BLH dilakukan secara mendadak dengan kurun waktu yang tidak ditentukan. Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan salah seorang informan sebagai berikut : Adakah Badan yang mengawasi pengolahan limbah cair Rumah Sakit “X” Semarang?Jika ada, siapa? Selain itu, Rumah Sakit “X” Semarang juga melakukan pengawasan dalam pengolahan limbah cair yang dihasilkannya yaitu dengan menggunakan checklist monitoring harian oleh petugas. Checklist monitoring harian tersebut mencakup pemeriksaan suhu, pH dan klor, debit air limbah setiap harinya serta kondisi sarana dan prasarana. Namun berdasarkan observasi, pemeriksaan chlor limbah cair belum rutin dilakukan yang dibuktikan dengan adanya ketidaklengkapan pengisian nilai chlor pada form monitoring harian milik petugas. Hal ini seperti yang dijelaskan oleh informan sebagai berikut : Adakah monitoring harian terhadap operasional sistem pengelolaan limbah cair? “…monitoring dilakukan oleh BLH Kota yang ikut memantau, karena bukti pemantauan BLH ada kunjungan pembinaan, pengawasan, terus hasil pemeriksaan limbah cair kita juga dilaporkan ke BLH Kota dan Provinsi.. pelaporan hasil ke BLH 3 bulan sekali tetapi kalau pemeriksaan outlet IPAL sebulan sekali.. kunj ungan dari BLH schedule mereka..” Informan 2 “…kita dimonitoring oleh BLH Kota dan wajib pelaporan hasil ke BLH setiap 3 bulan sekali…ada kunjungan sewaktu-waktu dari BLH…” Informan 1 “ada pengawasan harian, kalau ada trouble bilang ke vendor” Informan 4 95 Tabel 4.4 Monitoring Harian Daily Outlet IPAL Januari- Mei 2015 RS “X” Semarang No. Bulan Parameter Hasil Monitoring Debit Outlet Efluen Suhu o C pH 1. Januari 29,7 6,25 197,5 2. Februari 29,9 6 234,67 3. Maret 30 6 218,9 4. April 29,9 6 245 5. Mei 29,9 6 241 Sumber : Data sekunder, 2015 Kegiatan evaluasi pengolahan limbah cair di Rumah Sakit “X” dilakukan setiap bulan yakni dengan pemeriksaan hasil outlet limbah cair, sedangkan inlet belum dilakukan pemeriksaan. Untuk mengetahui kualitas pengolahan limbah cairnya, Rumah Sakit “X” Semarang bekerjasama dengan sebuah laboratorium yang telah direkomendasikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup yaitu Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri BBTPPI Semarang. Hal ini dilakukan agar hasil pemeriksaan tersebut diakui ketika pelaksanaan kegiatan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan PROPER. Dengan hasil pemeriksaan laboratorium tersebut dapat digunakan sebagai pembanding dengan peraturan pemerintah mengenai baku mutu limbah cair untuk kegiatan rumah sakit. Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh informan sebagai berikut : Bagaimana evaluasi terhadap pengelolaan limbah cair? “pihak kita hanya memantau sejauh mana kondisinya seperti contohnya mengukur suhu, pH dan chlor, volume limbahnya berapa, monitoringnya saluran lancar atau tidak, pompanya normal atau tidak, screennya sudah n ormal atau tidak…oleh rumah sakit hanya monitoring dan hasil” Informan 3 “monitoring harian dg checklist disesuaikan dengan jadwal…” Informan 2 96

4.4.3.3 Aspek Sarana dan Prasarana