BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu pendekatan teoretis dan pendekatan metodologis. Pendekatan penelitian secara
teoretis yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan struktural dengan
teori fatis. Pendekatan ini digunakan karena penelitian ini menganalisis bentuk, distribusi, dan fungsi partikel dalam tataran sintaksis pada peristiwa tutur. Teori
yang digunakan yaitu pandangan Kridalaksana 2005:114 yang mengatakan bahwa fatis adalah kategori yang bertugas memulai, mempertahankan,
mengukuhkan, atau mengakhiri pembicaraan antara pembicara dan kawan bicara. Pendekatan penelitian berikutnya adalah pendekatan secara metodologis.
Pendekatan penelitian secara metodologis yang digunakan dalam penelitian ini berupa pendekatan deskriptif dan kualitatif. Pendekatan deskriptif merupakan
pendekatan yang berupaya mengungkapkan pemakaian partikel secara apa adanya. Pendekatan selanjutnya yaitu pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif
digunakan dalam penelitian ini karena data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka, tetapi berupa kata-kata, sehingga penelitian ini tidak menggunakan
perhitungan maupun prosedur statistik lainnya.
22
3.2 Sumber Data
Sumber data utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah bahasa yang
digunakan oleh masyarakat Desa Karaban Kecamatan Gabus Kabupaten Pati yang
di dalamnya diduga terdapat partikel bahasa Jawa. Penelitian ini membutuhkan beberapa informan sebagai narasumber dalam pengumpulan data. Informan dalam
penelitian ini adalah masyarakat asli Desa Karaban Kecamatan Gabus Kabupaten Pati.
Informan yang digunakan dalam penelitian ini harus memenuhi beberapa kriteria di antaranya, 1 warga asli Desa Karaban Kecamatan Gabus Kabupaten
Pati, 2 menggunakan bahasa Jawa dalam pergaulan sehari-hari, 3 pembatasan usia antara 17-60 tahun, 4 sehat jasmani dan rohani, dan 5 tidak memiliki
kendala wicara.
3.2.1 Data
Data penelitian ini adalah tuturan yang diduga terdapat bentuk partikel yang dilakukan oleh masyarakat Desa Karaban Kecamatan Gabus Kabupaten Pati. Data
yang diperoleh dalam penelitian ini kemudian dipindah ke dalam kartu data. Kartu data merupakan transkip percakapan yang di dalamnya terdapat partikel secara
bentuk, distribusi, dan fungsi berdasarkan konteks yang menyertai. Kartu data yang telah disusun kemudian dikelompokkan berdasarkan jenisnya. Hal ini
dilakukan untuk mempermudah dalam pengolahan data. Bentuk kartu yang
digunakan adalah sebagai berikut.
1 No Data:
2 Tanggal:
3 Sumber Data:
4 Konteks:
5 Data:
6 Analisis
Gambar 3. Contoh kartu data Keterangan:
1 Kolom pertama berisi nomor data yang akan dianalisis.
2 Kolom kedua berisi waktu pengumpulan data.
3 Kolom ketiga berisi data informan.
4 Kolom keempat berisi konteks peristiwa tutur.
5 Kolom keenam berisi analisis data.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simak dan metode cakap, seperti yang dilakukan oleh Sudaryanto
1993:15, dinamakan metode simak karena dilakukan dengan menyimak, yaitu menyimak penggunaan bahasa, sedangkan metode cakap adalah metode
pengumpulan data yang berupa percakapan atau kontak langsung antara peneliti dengan penutur selaku sumber data.
3.3.1 Metode Simak
Dalam metode simak terdapat metode Simak Libat Cakap SLC, metode Simak Libat Bebas Cakap SLBC, metode rekam, dan metode catat. Metode
simak bebas libat cakap merupakan metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini. Dalam proses pengambilan data peneliti tidak berpartisipasi
dalam percakapan, peneliti hanya berperan sebagai pengamat. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kewajaran dari tuturan yang dilakukan tersebut.
Penggunaan metode ini dilakukan bersamaan dengan metode rekam, yakni perekaman terhadap tuturan yang terjadi dengan alat bantu rekam kamera digital.
Selanjutnya, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode catat. Metode catat ini berfungsi untuk mentranskrip data sesudah perekaman
tersebut dilakukan. Data tersebut kemudian dipindahkan ke dalam kartu data untuk dikelompokkan berdasarkan jenisnya agar mempermudah dalam
pengolahan data. Data yang telah dikelompokkan merupakan data yang berhubungan dengan bentuk, distribusi, dan fungsi partikel yang dipakai oleh
masyarakat Desa Karaban Kecamatan Gabus Kabupaten Pati.
3.3.2 Metode Cakap
Pemakaian metode cakap dapat disejajarkan dengan metode wawancara, karena metode ini dalam pelaksanaannya melibatkan peneliti dan sumber data.
Dalam penelitian ini metode cakap diterapkan dengan menggunakan 1 metode cakap semuka, 2 metode rekam, dan 3 metode catat seperti yang dilakukan oleh
Mahsun. Metode cakap semuka, yakni peneliti melakukan percakapan langsung dengan sumber data. Percakapan tersebut diarahkan untuk memperoleh data
sebanyak-banyaknya. Dengan metode tersebut peneliti dapat dengan mudah mendapatkan informasi dan data pendukung yang tidak ditemukan di lapangan.
Dalam hal ini narasumber atau informan sadar dan mengetahui bahwa dirinya diwawancara. Penggunaan metode ini dilakukan untuk mengetahui faktor atau
unsur-unsur lain yang tidak terdapat pada tuturan yang terjadi. Metode rekam dalam penelitian ini dilakukan bersamaan dengan metode
cakap semuka. Metode ini digunakan untuk merekam semua percakapan yang terjadi. Dalam penggunaan metode ini membutuhkan alat bantu rekam berupa
kamera digital. Hal ini bertujuan untuk mempermudah dalam menganalisis hasil percakapan. Setelah percakapan tersebut dilakukan, kemudian dilanjutkan dengan
metode catat, yaitu mencatat semua hasil percakapan yang berhubungan dengan pemakaian partikel pada masyarakat Desa Karaban Kecamatan Gabus Kabupaten
Pati. Pencatatan tersebut digunakan untuk mempermudah dalam penyusunan dan analisis data yang akan dilakukan.
3.4 Metode Analisis Data
Tahap analisis data dalam penelitian bahasa dapat dibedakan menjadi dua, yaitu metode padan dan metode agih seperti yang dilakukan oleh Sudaryanto.
Metode padan, alat penentunya di luar, terlepas, dan tidak menjadi bagian dari bahasa langue yang bersangkutan. Metode ini terdiri dari beberapa sub jenis
berdasarkan alat penentu yaitu, 1 bahasa atau referent bahasa, 2 organ wicara, 3 bahasa lain, 4 tulisan, dan 5 mitra wicara. Dalam penelitian ini penentu yang
digunakan adalah mitra wicara, yaitu mitra tutur sebagai penentu pemilihan
partikel yang digunakan dalam sebuah komunikasi. Metode padan digunakan dalam penelitian ini sebagai metode untuk menganalisis bentuk partikel yang
digunakan oleh masyarakat Desa Karaban Kecamatan Gabus Kabupaten Pati. Metode yang kedua yaitu metode agih, Metode agih alat penentunya berupa
bagian dari bahasa yang bersangkutan itu sendiri. Alat penentu yang dipakai dalam penelitian ini adalah partikel yang digunakan oleh masyarakat Desa
Karaban Kecamatan Gabus Kabupaten Pati. Dalam penelitian ini metode agih digunakan untuk meneliti distribusi dan fungsi pemakaian partikel masyarakat
Desa Karaban Kecamatan Gabus Kabupaten Pati. Data yang berhasil dikumpulkan kemudian dianalisis dengan langkah-langkah
sebagai berikut. a.
Mengelompokkan data tuturan penggunaan partikel berdasarkan bentuknya. b.
Mengelompokkan data tuturan penggunaan partikel berdasarkan distribusinya.
c. Mengidentifikasi dan mendeskripsikan fungsi partikel yang digunakan
masyarakat Desa Karaban Kecamatan Gabus Kabupaten Pati berdasarkan konteksnya.
3.5 Metode Pemaparan Hasil Analisis Data