Partikel tah Partikel lak Partikel lek

Tuturan “Sirahe ditambal-tambal maeng lapo leh?” merupakan kalimat interogatif yang menyatakan keingintahuan penutur mengenai sebab kepala anak kecil itu diperban. Kemunculan partikel leh [lƩh] di akhir kalimat interogatif berfungsi untuk memulai komunikasi dengan cara menekankan keingintahuan.

4.3.2 Mempertahankan Komunikasi

Partikel bahasa Jawa yang mempunyai fungsi untuk mempertahankan komunikasi yaitu tah, lak, lek, ek, kan, go, si, are, dan no.

4.3.2.1 Partikel tah

Partikel tah biasanya digunakan untuk mempertahankan komunikasi. Berikut contoh mempertahankan komunikasi dengan partikel tah. KONTEKS: DI RUMAH, BAGAS MINTA UANG. Bagas : “Kek i dhuwik a Mbak nggo tuku pulsa.” [KƩ? i ḍuwI? a Mba? go tuku pulsa.] „Kasih uang a Mbak buat beli pulsa.‟ Eka : “Cepet men ntek leh.” [Cǝpǝt mǝn ntƩ? lƩh.] „Cepat banget habis leh.‟ Bagas : “Tah nek mbek isikna sisan ben gak sah tuku.” [tah nƩ? mbƩ? isI?nכ sisan bƩn ga? sah tuku] „Tah kalau kamu isikan sekalian biar tidak usah beli.‟ Eka : “Ya ah. Kok medhuk kuwe” [Y כ ah. KO? mǝḍu? kuwe] „Ya ah. Kok enak banget kamu‟ Data 27 Tuturan “Tah nek mbek isikna sisan ben gak sah tuku” merupakan kalimat deklaratif yang menyatakan harapan penutur agar dibelikan pulsa sekalian. Kemunculan partikel tah [tah] di awal kalimat deklaratif berfungsi untuk mempertahankan komunikasi dengan cara menunjukkan pengharapan.

4.3.2.2 Partikel lak

Partikel lak biasanya juga digunakan untuk mempertahankan komunikasi. Berikut contoh mempertahankan komunikasi dengan partikel lak. KONTEKS: PERCAKAPAN SAKIMAH DAN EKA DI RUMAH. Sakimah : “Nek Sukini hare kon nong prakitan hare, suntik iku ya ning prakitan Nyi nek lara. Lak 30 ngko, Ka?” [NƩ? Sukini hare kOn nO prakitan hare, suntI? iku yכ nI prakitan ñi nƩ? lכrכ. La? 30 ko, Ka] „Katanya Sukini katanya di prakitan hare, suntik itu ya di prakitan Nyi jika sakit. Lak 30 nanti Ka?‟ Eka : “Haha. Ngunu ku lah ya ngenteni ora lara, Mbah.” [Haha. unu ku lah yכ ǝntƩni ora lכrכ, Mbah] „Haha. kayak gitu lah ya menunggu tidak sakit, Mbah.‟ Data 15 Tuturan Lak 30 ngko Ka?” merupakan kalimat interogatif yang menyatakan pertanyaan. Kemunculan partikel lak [la?] di awal kalimat interogatif berfungsi untuk mempertahankan komunikasi dengan cara menekankan pertanyaan.

4.3.2.3 Partikel lek

Partikel lek biasanya juga digunakan untuk mempertahankan komunikasi. Berikut contoh mempertahankan komunikasi dengan partikel lek. KONTEKS: MARSIJAH MINTA TOLONG KEPADA SAKIMAH DI RUMAHNYA. Marsijah : “Mbok sesuk tulung aku diiwangi ya, Mbok?” [MbO? sesU? tulu aku diiwa i yכ, MbO?] „Mbok besok tolong bantuin saya ya, Mbok?‟ Sakimah : “Lek kon lapo ngono lho aku mbah? Wis ana wong akeh ngono kok.” [Le? kon lapo ono lho aku mbah? wIs כnכ wO akƩh ono kO?] „Lek suruh ngapain saya mbah? Sudah ada banyak orang.‟ Marsijah : “Ya iwangi mangan mangan ta apa.” tertawa [Y כ iwa i ma an ma an ta כpכ.] „Ya bantuin makan makan atau apa.‟ Data 28 Tuturan “Lek kon lapo ngono lho aku mbah?” merupakan kalimat interogatif yang menyatakan penolakan secara halus kepada Marsijah bahwa Sakimah keberatan kalau disuruh bantu-bantu Marsijah. Kemunculan partikel lek [le?] di awal kalimat interogatif berfungsi untuk mempertahankan komunikasi dengan cara menekankan penolakan secara halus.

4.3.2.4 Partikel ek