e. Permenhan Nomor 09 Tahun 2011 Pasal 13 huruf d. menjelaskan tentang
pengorganisasian bahwa Kotama Operasi TNI sebagai pelaksana tugas melaksanakan koordinasi lintas sektoral di tingkat daerah dan sebagai
supervisi operasional teknis di lapangan. f.
PP Nomor 21 Tahun 2008 Pasal 2 menjelaskan bahwa penyelenggaraan penanggulangan bencana bertujuan untuk menjamin terselenggaranya
pelaksanaan penanggulangan bencana secara terencana, terpadu,
terkoordinasi, dan menyeluruh dalam rangka memberikan perlindungan kepada
masyarakat dari ancaman, risiko, dan dampak bencana. g.
Kepala Staf Angkatan Laut Nomor Perkasal103XII2010 Tanggal 31 Desember 2010 tentang Buku Petunjuk Administrasi Pembinaan Pembekalan TNI
Angkatan Laut memberikan petunjuk agar jajaran TNI AL dalam pembinaan pembekalannya mengadakan koordinasi dan sinkronisasi dengan semua pihak
yang terkait dalam semua kegiatan pengerahan dan penyerahan kembali materiil perbekalan yang telah dimobilisasi.
h. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 13
Tahun 2008 Tentang Pedoman Manajemen Logistik Dan Peralatan Penanggulangan Bencana pasal 2 menjelaskan Sistem manajemen logistik dan
peralatan penanggulangan bencana, merupakan suatu sistem yang menjelaskan tentang logistik dan peralatan yang dibutuhkan untuk menanggulangi bencana
pada masa pra bencana, pada saat terjadi bencana dan pada pasca bencana. Sistem manajemen logistik dan peralatan penanggulangan bencana merupakan
suatu sistem yang memenuhi persyaratan antara lain yaitu terlaksananya
Koordinasi dan prioritas penggunaan alat transportasi yang terbatas.
11
Hubungan yang sinergis antar stakeholder Penyelenggara Penanggulangan Bencana harus dapat mendukung BNPB dalam menjalankan perannya, agar BNPB
mempunyai kemudahan akses dan koordinasi dengan organisasi yang dapat membantu
sistem manajemen logistik dan peralatan untuk bencana. Fungsi Penyelenggaraan Manajemen Logistik dan Peralatan Tingkat Nasional adalah adanya dukungan
pemerintah, pemerintah tingkat provinsi, kabupatenkota atau atau lembaga lain dapat
dikoordinasikan sesuai dengan sistem manajemen logistik dan peralatan.
12
12. Pembinaan Pembekalan di tingkat Pangkalan Angkatan Laut. Peraturan Kepala
Staf Angkatan Laut Nomor Perkasal103XII2010 Tanggal 31 Desember 2010 tentang Buku Petunjuk Administrasi Pembinaan Pembekalan TNI Angkatan Laut telah
memberikan petunjuk pembinaan logistik wilayahtingkat pangkalan, adapaun petunjuk
11 Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 13 Tahun 2008 Tentang Pedoman Manajemen Logistik Dan Peralatan Penanggulangan Bencana, Lampiran hal 2.
12 Ibid. Lampiran hal 11.
tersebut berwujud sebagai fungsi penyimpanan. Fungsi penyimpanan bertujuan agar dukungan materiil perbekalan perbekalan dapat memenuhi kebutuhan dukungan
pembekalan, diperlukan penyimpanan material perbekalan yang ditempatkan di dalam gudang-gudang penyimpanan sedemikian rupa sehingga materiil perbekalan dapat
terpelihara, terhindar dari segala gangguan dan bahaya serta dapat menjangkau Satkai yang membutuhkan.
a. Berdasarkan kedudukan dan fungsinya, gudang penyimpanan terdiri dari :
1. Gudang Persediaan Pusat.
a Berkedudukan dibawah Mabes TNI Angkatan Laut.
b Digunakan untuk menyimpan materiil perbekalan yang berasal
dari hasil pengadaan tingkat pusat dan atau berasal dari sumber penerimaan lainnya.
c Melayani pengisian kebutuhan gudang persediaan daerah dan
kebutuhan Satuan Pemakai Satkai, khususnya KRI. d
Dipimpin oleh Bendaharawan Materiil. 2.
Gudang Persediaan Daerah. a
Berkedudukan di bawah Kotama dan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut.
b Digunakan untuk menyimpan materiil perbekalan yang berasal
dari gudang persediaan pusat serta hasil pengadaan tingkat Kotama dan atau hasil pengadaan lokal, kecuali bekal kelas V hanya berasal
dari gudang persediaan pusat Arsenal. c
Melayani pengisian kebutuhan gudang pemakaian. d
Dipimpin oleh Bendaharawan Materiil. 3.
Gudang Pemakaian. a
Berkedudukan di bawah SatkaiSatker TNI Angkatan Laut. b
Digunakan untuk menyimpan materiil perbekalan yang berasal dari gudang persediaan pusat dan gudang persediaan daerah serta
hasil pengadaan lokal, kecuali bekal kelas V tidak ada pengadaan lokal.
c Melayani pengisian kebutuhan gudang pemakaian.
d Dipimpin oleh Bendaharawan Materiil
b. Berdasarkan sifat dan karakteristik barang, gudang penyimpanan terdiri dari:
1. Gudang penyimpanan umum general storage.
2. Gudang penyimpanan yang disejukkan cool storage.
3. Gudang penyimpanan yang didinginkan cool storage.
4. Tempat penyimpanan terbuka shedopen storage.
5. Tempat penyimpanan barang berbahaya.
6. Ruang Pengaman security area.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 34 tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia. Dalam Undang-undang ini disebutkan dalam Pasal 7 bahwa Tugas
Pokok Tentara Nasional Indonesia dalam Operasi Militer Selain Perang OMSP yaitu menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian dan pemberian bantuan kemanusiaan.
Dan disebutkan pula dalam pasal 9 bahwa tugas TNI AL diantaranya adalah
meningkatkan Kemampuan Pemberdayaan Wilayah Pertahanan Laut Dawilhanla.
Salah satu strategi dalam upaya peningkatan kemampuan ini adalah dengan
dilakukannya pemberdayaan logistik wilayah yang secara tidak langsung dapat
memperkuat konsep dukungan logistik penyelenggaraan penanggulangan bencana.
13. Implikasi.