Cetak Biru Pengembangan Sistem Logistik Nasional.
15
Cetak biru sistem logistik ini diharapkan dapat menjadi panduan dalam pengembangan logistik bagi para
pemangku kepentingan terkait, tentunya pengembangan logistik yang diselenggarakan TNI dalam rangka penyelenggaraan penanggulangan bencana.
c. Sumber Daya Manusia. Penduduk Indonesia yang berjumlah 250 juta jiwa
merupakan jumlah yang sangat besar untuk dapat dikelola dalam upaya mitigasi bencana. Pertumbuhan penduduk yang pesat dikaitkan dengan keterbatasan
tempat tinggal dan kesempatan berusaha dapat menimbulkan tantangan dan hambatan. Penduduk Indonesia merupakan kebhinekaan suku bangsa yang
berbeda agama dan adat istiadat, hal ini pada akhirnya dapat menimbulkan masalah tersendiri bagi TNI yang memiliki jumlah personel yang tidak sebanding.
TNI harus senantiasa menambah dan meningkatkan mutu sumber daya prajurit untuk dapat menangani penanggulangan bencana dalam memenuhi standar
minimal pelaksanaan penanggulangan bencana.
d. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Perkembangan dan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi akan memberikan dampak positif bagi peyelenggaraan penanggulangan bencana. Pesatnya perkembangan teknologi
tersebut dapat diarahkan untuk dapat menunjang kegiatan di bidang kebencanaan yang dapat dimanfaatkan untuk mengurangi risiko-risiko bencana. TNI sebagai
organisasi pengguna teknologi selayaknya harus dapat memiliki suatu peralatan yang berguna baik untuk operasi militer perang maupun operasi militer selain
perang, dengan kata lain peralatan ini memiliki interopabilitas yang tinggi untuk digunakan dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana.
17. Internal. Faktor yang mempengaruhi di lingkup internal merupakan faktor yang
berada di dalam lingkup TNI maupun TNI Angkatan Laut. Faktor-faktor pembinaan pembekalan yang berpengaruh terhadap masalah penyelenggaraan penanggulangan
bencana yaitu:
a. Kebijakan Anggaran. Terbatasnya anggaran yang tersedia untuk kegiatan
penyelenggaraan penanggulangan bencana di Indonesia dirasakan secara umum oleh masing-masing unit KementerianInstansi, begitu juga Kementerian
pertahanan dan TNI. Mabes TNI harus dapat menyusun Kegiatan, program,
15 Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2012 Tentang Cetak Biru Pengembangan Sistem Logistik Nasional
rencana kerja dan anggaran, serta melaksanakan pemantauan, dan evaluasi program penyelenggaraan penanggulangan bencana. Mabes TNI harus mampu
melaksanakan pengkoordinasian penyusunan program dan anggaran yang bersumber dari APBN, program dan anggaran lintas sektor, dan program dan
anggaran bantuan luar negeri, serta monitoring dan evaluasi.
b. Pembinaan penggunaan kekuatan TNI Angkatan Laut. Pembinaan
penggunaan Kekuatan TNI AL telah diatur dalam Surat keputusan Kepala Staf Angkatan Laut Nomor Skep1020III1987 ttg pola pembinaan penggunaan
kekuatan TNI AL. Segala bentuk serta pola pengerahan dan penggunaan kekuatan TNI AL telah dituangkan didalam Surat keputusan Ini, maka dalam rangka
melaksanakan dan mengatur kegiatan penanggulangan bencana harus disesuaikan dengan pengerahan dan penggunaan kekuatan unsur KRI
sebagaimana tercantum dalam Surat keputusan.
c. Pembinaan Logistik TNI Angkatan Laut. Dalam upaya untuk
meningkatnya kecepatan perencanaan pembekalan dalam kesiapan operasi maka diperlukan pengadaan materiil perbekalan dari kelas-kelas bekal tertentu
khususnya pembekalan untuk operasi penggunaan kekuatan dengan cara mengajukan permintaan kepada badan pembekalan Mabes TNI, dan ini merupakan
wujud dari wewenang dan tanggung jawab pembinaan tingkat Mabesal.
16
Oleh karenanya Pembinaan pembekalan TNI juga selayaknya memiliki Sistem informasi
logistik yang dapat diaplikasikan di seluruh unit organisasi TNI sebagai realisasi dari pembangunan Sistem Logistik Nasional.
18. Peluang dan Kendala. Adapun peluang dan kendala yang dihadapi oleh TNI